e-mail: Hanandita.veda@gmail.com
Abstrak
Telah dilakukannya percobaan kalor lebur es. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh massa terhadap kalor lebur es; mengetahui pengaruh suhu campuran terhadap kalor lebur
es; menentukkan perbandingan nilai kalor lebur es hasil percobaan dengan teori. Kegiatan utama
percobaan ini adalah untuk mengetahui nilai kalor lebur es hasil percobaan. Variabel pada
percobaan, memanipulasi massa es, mengontrol massa air, massa calorimeter, suhu air, suhu es,
suhu calorimeter, serta didapatkan respon suhu campuran dan massa campuran. Dari percobaan
yang dilakukan diperoleh nilai kalor lebur es sebesar 78,79 kal/g. Massa dan suhu campuran tidak
berpengaruh terhadap nilai kalor lebur es. Karena semakin besar maupun semakin kecil massa dan
suhu campuran, nilai kalor lebur es berkisar 78,79 kal/g.
Abstract
The purpose of this experiment is to know how the mass affects the dissolved calor;
Knowing the effect of mixed temperatures on dissolved calors; Determining experimental calor
comparison rates with theories. The main activity of the experiment is to find the value of the test's
dissolved calor results.Variable at experiment, manipulate the ice mass, control the water mass,
total stations, Water temperature, ice temperature, total temperatures, and got a mixture temperature
and mixed mass as a response. The results of this experiment were 78.79 kal/g. Mixed mass and
temperature have no bearing on the value of melting heat ice. Since both the larger and the smaller
the amount of mass and the temperature of the mixture, the value of dissolved calors ranges from
78.79 kal/g.
Key word: melting heat ice, azas black, temperature, total stations.
1
didefinisikan sebagai aliran panas yang Proses air yang mendidih melibatkan
disebabkan karena perbedaan suhu. Ada perpindahan kalor dari sumber kalor ke
beberapa jenis kalor, salah satunya adalah lingkungannya. Sumber kalor adalah api,
kalor lebur es. Bila sebongkah es sehingga dapat dikatakan bahwa semakin besar
ditempatkan pada lingkungan yang nayala api, maka semakin besar kalor yang
suhunya 0℃, maka es akan mencair. Pada dimiliki atau semakin lama dipanaskan maka
keadaan ini berlaku azas Black, yang semakin banyak kalor yang dilepaskan. Dua
merupakan azas yang menyatakan bahwa wadah berisi air yang massanya berbeda, jika
kalor yang diterima sama dengan kalor dipanaskan dengan waktu yang sama maka
yang dilepaskan. Dalam percobaan ini akan suhu yang terukur pada kedua wadah tersebut
mengeksplorasi lebih lanjut terhadap berbeda. Suhu air dalam wadah yang memiliki
konsep kalor lebur es. air bermassa lebih kecil akan mengalami suhu
yang lebih tinggi dibandingkan wadah yang
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat berisi air lebih banyak. Sehingga dapat
diperoleh beberapa rumusan masalah yakni: dirumuskan bahwa terdapat hubungan
1. Bagaimana pengaruh massa terhadap antarabanyak kalor (Q), kenaikan suhu (T) dan
kalor lebur es? massa air (m). secara matematis dapat
2. Bagaimana pengaruh suhu campuran dirumuskan :
terhadap kalor lebur es?
3. Bagaimana pengaruh nilai kalor lebur
Q = m. c. ∆ …….(2.1)
es hasil percobaan terhadap teori?
2
mengacu pada pemanasan air. Istilah “kalori”
yang digunakan dalam nutrisi, terkadang Didalam satuan British Thermal Unit
disebut dengan kalori (cal). Hubungan antara (BTU), panas spesifik air didefinisikan sebagai
berbagai satuan panas adalah 1 cal = 3,969 x c = 1 kal/g℃ = 1 BT/lb℉ = 4190 J/kg°
10 BTU = 4,1868 J.
Tabel 2.1. Beberapa nilai kalor jenis dan kalor
KAPASITAS KALOR jenis molar pada tempratur ruangan.
Kapasitas kalor (C) suatu objek bernilai
konstan anatara panas Q yang diserap atau Kalor
dilepas objek dan perubahan suhu ∆ yang Kalor spesifik jenis
dihasilkan objek molar
Bahan
Q = C. ∆ kal/g℃ J/kg° J/mol°
C = ∆ …….(2.2)
Zat padat unsur
Keterangan : Timbal 0,0305 128 26,5
Q = kalor yang diserap atau dilepas (J) Tungsten 0,0321 134 24,8
C = kapasitas kalor benda (J/℃) Perak 0,0564 236 25,5
∆ = perubahan suhu benda (℃) Perunggu 0,0923 386 24,5
Aluminum 0,215 900 24,4
Pada sistem SI, satuan kapasitas kalor Zat padat lain
adalah J/K. Selain itu, satuan kapasitas kalor Kuningan 0,092 380
juga dapat dinyatakan sebagai J/℃ atau kal/℃. Granit 0,19 790
Gelas 0,20 840
KALOR JENIS Es (-10℃) 0,530 2220
Kalor jenis adalah banyaknya kalor Zat cair
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu (T) Raksa 0,033 140
satu satuan massa (m) benda sebesar 1°. Dua Etil akohol 0,58 2430
objek yang terbuat dari bahan yang sama, akan Air laut 0,93 3900
memiliki kapasitas panas sebanding dengan Air 1,00 4190
massanya sehingga mudah untuk
mendefinisikan “kapasitas kalor persatuan KALOR LEBUR ES
massa” atau kalor jenis c yang tidak merujuk Kalor lebur es adalah kalor yang
kepada objek tetapi satuan massa bahan diperlukan untuk mencairkan 1 kg zat padat
penyusun objek tersebut. Rumus kalor jenis menjadi 1 kg zat cair pada titik leburnya. Secara
sebagai berikut. : matematis, banyaknya kalor yang diperlukan
untuk meleburka zat padat pada titik leburnya
adalah
c= ∆
……..(2.3)
keterangan : Q = m. L …….(2.4)
c = kalor jenis (J/kg) Keterangan :
Q = kalor yang diserap atau dilepas (J) Q = kalor yang diperlukan (J)
m = massa benda (kg) m = massa zat (kg)
∆ = perubahan suhu L = kalor lebur (J/kg)
3
Ketika percobaan fasa dari padat ke cair Qlepas = Qterima
(maka sampel harus menyerap panas) atau cair ∆ = ∆
ke pada (sampel harus melepas panas). Untuk . . ∆ = . ∆
air pada nilainya di titik beku normal atau suhu . .( − )= . .( − ) ….(2.5)
lebur adalah Lf = 79,5 cal/g = 6,01 kJ/mol =
333 kJ/kg. Keterangan
Pada tabel 2.2 menunjukkan nilai kalor . = massa benda bersuhu lebih tinggi (kg)
laten pada beberapa jenis zat. Kalor laten adalah . = massa benda bersuhu lebih rendah(kg)
panas yang diseap oleh suatu system = suhu dengan tingkat lebih tinggi (° )
termodinamika atau badan selama proses suhu = suhu dengan tingkat lebih rendah (° )
yang konstan. Sedangkan yang termasuk dalam Tf = suhu akhir campuran kedua
kalor laten adalah kalor uap, kalor embun, kalor benda(° )
lebur dan kalor beku. = kalor jenis bersuhu lebih tinggi
(J/kg° )
Tabel 2.2 kalor laten = kalor jenis bersuhu lebih rendah
(J/kg° )
Pelelehan Pendinginan
Titik Panas Titik Panas Grafik 2.1 hubungan Q dan t
Zat
leleh fusi Lf didih penguapa Q5 =
(K) (kJ/kg) (K) n 100°C Q4 mcΔt
Hidrogen 14,0 58,0 20,3 455 = m.U
Oksigen 54,8 13,9 90,2 213
t (°C)
air Q3 =
Merkurium 234 11,4 630 296 0° C Q = mcΔt
Air 273 333 373 2256 m.L
es Q1 =
Timbal 601 23,2 2017 858 mcΔt
Perak 1235 105 2323 2336 Q (kal)
Tembaga 1356 207 2868 47360
4
- Gelas ukur 1 buah 3. Mengukur suhu kalorimeter
- Bejana 1 buah menggunakan termometer untuk
- Air secukupnya mendapatkan Tkal.
- Es batu secukupnya 4. Menimbang air menggunakan
neraca.
B. Gambar rangkaian percobaan 5. Mengukur suhu air,
6. Memasukkan es kedalam
kalorimeter berisi air
7. Menutup kalorimeter sambil
mengaduk dan mengukur suhu
campuran.
8. Menimbang kalorimeter yang berisi
Gambar 3.2.1 memasukkan air kedalam
air campuran.
kalorimeter setelah ditimbang
9. Melakukan percobaan dengan massa
es berbeda.
5
B. Analisis Data sebesar (15,70± 0,05) sehingga diperoleh
Pada percobaan “Kalor Lebur Es” ini nilai lebur es hasil perhitungan sebesar
hal pertama yang dilakukan adalah 79,22 kal/g. Percobaan keenam, diperoleh
mengukur masssa gelas ukur dengan neraca nilai massa campuran ( ) sebesar
diperoleh hasil (96,50 ± 0,05) . Lalu (87,80 ± 0,05) , suhu campuran ( )
mengukur bejana menggunakan neraca sebesar (15,0 ± 0,5)℃ , massa es ( )
diperoleh hasil (94,40± 0,05) . Kemudian sebesar (17,80± 0,05) sehingga diperoleh
mulai menimbang massa air dengan gelas nilai lebur es hasil perhitungan sebesar
ukur menggunakan neraca mendapat massa 80,18 kal/g. Percobaan ketujuh, diperoleh
air sebesar (70,00 ± 0,05) . Lalu, mulai nilai massa campuran ( ) sebesar
menimbang es dan melakukan praktikum (89,00 ± 0,05) , suhu campuran ( )
sesuai langkah percobaan. Dengan suhu es, sebesar (14,0 ± 0,5)℃ , massa es ( )
suhu kalorimeter, dan massa air sama sebesar (19,00± 0,05) sehingga diperoleh
disetiap percobaan yaitu (2,0 ± 0,5)℃ , nilai lebur es hasil perhitungan sebesar 79,9
(32,0± 0,5)℃ dan (70,00± 0,05) . kal/g. Percobaan kedelapan, diperoleh nilai
Pada percobaan ini, diperoleh nilai massa campuran ( ) sebesar
massa campuran ( ) pertama sebesar (91,90 ± 0,05) , suhu campuran ( )
(78,10 ± 0,05) , suhu campuran ( ) sebesar (12,0 ± 0,5)℃ , massa es ( )
sebesar (24,0 ± 0,5)℃ , massa es ( ) sebesar (21,90 ± 0,05) sehingga diperoleh
sebesar (8,10 ± 0,05) sehingga diperoleh nilai lebur es hasil perhitungan sebesar
nilai lebur es hasil perhitungan sebesar 77,89 kal/g. Percobaan kesembilan,
78,64 kal/g. Percobaan kedua, diperoleh diperoleh nilai massa campuran ( )
nilai massa campuran ( ) sebesar sebesar (93,00 ± 0,05) , suhu campuran
(80,20 ± 0,05) , suhu campuran ( ) ( ) sebesar (11,0± 0,5)℃, massa es ( )
sebesar (22,0 ± 0,5)℃ , massa es ( ) sebesar (23,00± 0,05) sehingga diperoleh
sebesar (10,20± 0,05) sehingga diperoleh nilai lebur es hasil perhitungan sebesar
nilai lebur es hasil perhitungan sebesar 78,37 kal/g. Taraf ketelitian yang dimiliki
78,98 kal/g. Percobaan ketiga, diperoleh sembilan data tersebut sebesar 99,64%.
nilai massa campuran ( ) sebesar
(82,50 ± 0,05) , suhu campuran ( ) Pada percobaan ini, diketahui bahwa
sebesar (20,0 ± 0,5)℃ , massa es ( ) kalor lebur es memiliki nilai 80 kal/g. dari
sebesar (12,50± 0,05) sehingga diperoleh hasil percobaan didapat nilai kalor lebur es
nilai lebur es hasil perhitungan sebesar sebesar 78,79 kal/g. Sehingga taraf
78,13 kal/g. Percobaan keempat, diperoleh ketelitian yang diperoleh antara kalor lebur
nilai massa campuran ( ) sebesar es hasil percobaan dan teori adalah sebesar
(84,80 ± 0,05) , suhu campuran ( ) 99,23%. Dapat disimpulkan bahwa kalor
sebesar (18,0 ± 0,5)℃ , massa es ( ) lebur es hasil percobaan tidak berbeda jauh
sebesar (14,80± 0,05) sehingga diperoleh dengan nilai kalor lebur es teori. Perbedaan
nilai lebur es hasil perhitungan sebesar ini dikarenakan oleh ketelitian praktikan
77,86 kal/g. Percobaan kelima, diperoleh saat mengamati suhu atau saat menimbang
nilai massa campuran ( ) sebesar massa.
(85,70 ± 0,05) , suhu campuran ( ) Pada percobaan ini, dapat diketahui
sebesar (17,0 ± 0,5)℃ , massa es ( ) hubungan pengaruh massa terhadap kalor
lebur es adalah semakin besar maka kalor
6
lebur es tidak berpengaruh. Nilai kalor lebur semkin kecil suhu campuran, nilai kalor lebur
es konstan (tetap). Ataupun jika berubah, es tetap sama.
pasti mendekati angka atau nilai 80 kal/g. Dari percobaan ini, dapat disimpulkan
Hubungan pengaruh suhu campuran bahwa nilai kalor lebur es bernilai tetap sebesar
terhadap kalor lebur es adalah semakin 80 kal/g atau mendekati nilai tersebut. Pada
besar ataupun semakin kecil maka nilai percobaan ini didapat nilai kalor lebur es
kalor lebur es adalah konstan (tetap) sebesar 78,79 kal/g dengan sembilan massa es
mendekati nilai 80 kal/g. Pada percobaan berbeda. Sehingga, dapat diperoleh kesimpulan
ini, dapat diketahui bahwa nilai kalor lebur massa tidak berpengaruh terhadap kalor lebur
es mendekati angka 80 kal/g. Sesuai dengan es, begitu juga suhu campuran tidak
teori yang ada bahwa kalor lebur es bernilai berpengaruh terhadap kalor lebur es.
80 kal/g.
Pengaruh Massa Terhadap Kalor Lebur
PENUTUP
Simpulan
79 y = 3E-14x + 79
Kalor Lebur Es (kal/g)
y = 79
Saran
50 Dalam praktikum ini, seharusnya waktu
R² = #N/A
0 yang digunakan lebih lama karena butuh waktu
0 5 10 15 20 saat mengukur suhu es, suhu air dan suhu
Massa (g)
kalorimeter dari sembilan percobaan yang ada.
7
Physics. United States : John Wiley &
Sons. Inc.
Halliday, D. Resnick, R. Walker, J. 2005. Fisika
Dasar Edisi 7 (Terjemahan). Jakarta :
Erlangga.
Tim Laboratorium Fisika Dasar.2019. Buku
Panduan Praktikum Fisika Dasar I.
Surabaya : Unesa Unipress.
Yanti, Perdana Risky, dkk. 2014. Studi
Penentuan Nilai Kalori pada Buah
Durian. Jurnal Tekhnosains vol.8 no.2
:161 – 174.
Young, Hugh. D; Freedman, Roger A. 2012.
University Physics with Modern
Physic,13th Edition. San Fransisco :
Addison-Wesley.