Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS NEGARA FLORIDA DENGAN TEORI DIMENSI KULTURAL GEERT

HOFSTEDE

Oleh:
Aprilia Widjayanti
071711533098

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ILMU KOMUNIKASI
2018-2019
Kebudayaan yang terdapat di berbagai negara merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipungkiri keberadaannya. Menurut Herskovits, kebudayaan merupakan hal yang turun
temurun dari suatu generasi ke generasi berikutnya, yang kemudian disebut sebagai
superorganik. Berbicara mengenai kebudayaan, budaya bersifat kompleks, luas, dan erat
kaitannya dengan perilaku masyarakat. Budaya satu orang tentu berbeda dengan orang lain.
Acap kali seseorang merasa kesulitan dalam proses berkomunikasi dengan orang lain karena
budaya yang mereka memiliki berbeda. Maka dari itu, mempelajari budaya di luar kebudayaan
kita sangat penting untuk membandingkan maupun menguraikan berbagai perilaku sosial yang
terjadi dalam suatu masyarakat, terlebih dalam lintas dunia bisnis.
Tulisan ini akan menganalisis kebudayaan yang terdapat di Negara Florida. Negara
yang dijuluki The Sunshine State ini adalah negara bagian ke-27 yang tergabung ke dalam
Amerika Serikat. Tulisan ini akan dianalisis menggunakan Cultural Dimensions Theory oleh
Geert Hofstede. Teori Hoftstede digunakan untuk memahami perbedaan budaya di berbagai
negara sekaligus memahami bagaimana cara berbisnis yang dilakukan oleh lintas budaya.
Terdapat 6 dimensi kebudayaan menurut Hofstede, yaitu:
1. Power Distance Index (PDI)
Dimensi ini mempertimbangkan sejauh mana kelompok-kelompok tertentu menerima
kekuasaan atau berharap adanya penyamarataan dalam suatu kekuasaan.
Bentuk pemerintahan negara Amerika Serikat (didasarkan atas Konstitusi 1787 yang
telah diamandemen sebanyak 27 kali) adalah Republik, sedangkan sistem pemerintahannya
adalah Presidensial. Jika dilihat dari kedua aspek tersebut, Florida termasuk ke dalam
negara yang low power distance, karena terdapat perbedaan antara yang memiliki
kekuasaan dan yang tidak memiliki kekuasaan.
Menurut artikel Lucy Debenham BA yang berjudul “Etiquette in Florida”, aturan-
aturan dasar seperti ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ di antara masyarakat Florida telah melekat
kuat dan menjadi etiket pribadi masyarakat Florida. Rasa hormat dan kesopanan ini
diperkuat juga dalam kasus merokok di Florida. Jika kita ingin merokok, kita harus
bertanya terlebih dahulu kepada orang-orang sekitar apakah keberatan jika kita merokok.
Hal ini dapat memperlihatkan aspek low power distance dari negara tersebut.
2. Individualism vs Collectivism (IDV)
Dimensi ini melihat sejauh mana individu diintegrasikan ke dalam suatu kelompok.
Apakah mereka tergolong individualis, atau mereka lebih berperan sebagai anggota
kelompok dan memiliki ketergantungan dengan kelompok mereka.

1
Dalam artikel “Etiquette in Florida” oleh Lucy Debenham BA, terdapat komunitas
Hispanik yang terkenal mapan di kota-kota seperti Tempa, Miami, dan Orlando. ‘Senor’
dan ‘Senora’ menjadi kata informal yang dapat menggantikan penggunaan kata ‘Tuan’ dan
‘Nyonya’ saat berinteraksi dengan komunitas tersebut. Penggunaan nama depan, jabatan
tangan disertai tepukan punggung, bahkan pelukan dan ciuman untuk wanita telah menjadi
ciri yang khas pada saat pertemuan pertama. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
Florida cenderung collectivism. Membangun komunitas maupun interaksi dengan
masyarakat Florida tergolong cukup mudah, karena keramahan dan keakraban dalam
berinteraksi jauh lebih cepat daripada di negara lain.
3. Uncertainty Avoidance Index (UAI)
Berhubungan dengan reaksi masyarakat terhadap kenyataan dan masa depan yang
memiliki ketidakpastian, apakah mereka dapat menerima atau tidak dapat menerima dan
akan mengendalikan ketidakpastian tersebut.
Menurut artikel yang diterbitkan oleh Chuck LaPeters dalam Central Florida Lifestyle
Magazine dan Allie Hayes di BuzzFeed, cuaca di Florida seringkali tidak dapat diprediksi.
Negara yang identik dengan pantai ini konsistensi cuacanya cenderung sangat panas,
bahkan Florida mempunyai musim badai. Jika tiba-tiba berangin, kebanyakan masyarakat
Florida tidak melakukan apapun karena destinasi yang acap kali mereka kunjungi adalah
pantai. Mereka harus berhati-hati dengan segala cuaca sepanjang harinya.
Menurut berita yang dilansir Miami Herald bulan Januari 2018, pada saat Florida
Selatan memasuki musin terdingin, Dinas Cuaca Nasional mengeluarkan peringatan badai
musim dingin. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa negara Florida tergolong high
uncertainty avoidance index, karena mereka bersikap teratur dan meminimalkan
ketidakpastian yang akan terjadi.
4. Masculinity vs. Feminity (MAS)
Mempertimbangkan preferensi masyarakat terhadap kesetaraan seksualitas dan peran
antara laki-laki dan wanita. Kebudayaan suatu negara yang bersifat maskulin akan
mempertimbangkan konsep ‘win-lose solution’, sedangkan kebudayaan yang bersifat
feminin cenderung mempertimbangkan konsep ‘win-win solution’.
Dalam artikel berjudul “20 Reasons Not to Move to Florida” oleh Catherine Giordano
yang hidup di Orlando, Florida memiliki kebijakan senjata api yang kurang baik, alih-alih
terdapat banyak kasus pembunuhan orang yang tidak bersalah di negara ini. Penembakan
di jalan raya juga telah menjadi hal yang sangat biasa dalam negara ini. George Zimmerman
yang membunuh Trayvon Martin, pria yang tidak bersenjata dengan mudahnya dibebaskan.

2
Catherine juga mengatakan bahwa Florida memiliki undang-undang “Stand Your Gound”.
Sebagian orang berpersepsi bahwa undang-undang ini sebagai izin untuk membunuh.
Dari kasus pembunuhan dan penembakan yang telah dipaparkan, Florida lebih
mengarah kepada masyarakat yang maskulin. Jika pembunuhan seperti ini tidak dapat
dihentikan, maka akan memicu kemenangan dan kebahagiaan pada sang pembunuh. Jika
orang-orang yang membunuh dengan mudahnya dibebaskan, bagaimana nasib orang-orang
yang tidak bersalah? Dari kasus tersebut maka terlihat konsep ‘win-lose solution’.
Tetapi, menurut website Attorneys and Advocates yang menerbitkan artikel berjudul
“Employment Discrimination Laws in Florida”, Florida telah memberlakukan undang-
undang diskriminasi pelamar atau karyawan. Tidak ada diskriminasi gender, ras, maupun
etnis saat melamar pekerjaan di Florida. Hal ini menunjukkan bahwa dalam konteks
melamar pekerjaan, Florida menyamaratakan peran antara laki-laki dan wanita.
5. Long-Term Orientation vs. Short-Term Orientation (LTO)
Dimensi ini merefleksikan sejauh mana masyarakat berfokus pada suatu usaha dan
berkaitan dengan waktunya. Orientasi jangka panjang melibatkan mereka yang fokus pada
masa depan dan melibatkan kesuksesan jangka panjang, sedangkan orientasi jangka pendek
melibatkan kesuksesan jangka pendek dan lebih mempertahankan tradisi dan norma sosial.
Negara Florida telah mempersiapkan proyek tahun 2030 dengan menambahkan 6 juta
penduduk menurut berita yang dilansir oleh Orlando Sentinel News bulan Januari 2017.
Florida Chamber Foundation berinisiatif menjadikan Florida lebih kompetitif secara
global, menciptakan peluang ekonomi, dan mengarah pada komunitas yang dinamis dan
berkelanjutan pada tahun 2030.
Dalam hal ini, masyarakat Florida menerapkan dimensi budaya Long-Term
Orientation. Mereka telah mempersiapkan masa depan dan berfokus untuk kesuksesan
jangka panjang bagi negara maupun masyarakatnya.
6. Indulgence vs. Restraint (IDR)
Dimensi ini memperlihatkan kecenderungan masyarakat dalam memenuhi
keinginannya. Indulgensi menunjukkan masyarakat menikmati hidup dengan kepuasan dan
lebih banyak bersenang-senang. Sementara restraint memperlihatkan masyarakat menahan
pemuasan kebutuhan dan mengatur hal tersebut melalui norma sosial.
Jika menjadi bagian penduduk Negara Florida, kita tidak perlu membayar pajak
pendapatan negara menurut Lauren Perez dalam smartasset. Saat mendapatkan
penghasilan dari pekerjaan, masyarakat Florida dapat membelanjakan maupun menabung
tanpa harus membayar pajak kepada negara. Hal ini menunjukkan bahwa Florida memiliki

3
kontrol indulgensi yang tinggi, karena kepuasan yang mereka dapatkan dari pembebasan
pajak negara dapat mereka lakukan untuk kebutuhan serta kesenangan mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Angraeni, Maryapuspa. No Date. SISTEM PEMERINTAHAN AMERIKA SERIKAT.


(https://www.academia.edu/8070353/SISTEM_PEMERINTAHAN_AMERIKA_SER
IKAT?auto=download, diakses tanggal 21 Februari 2019)
Anonymous. No Date. Employment Discrimination Laws in Florida.
(https://www.myfloridalaw.com/employee-laws-in-florida/employment-
discrimination/, diakses tanggal 21 Februari 2019)
Anonymous. No Date. Hofstede’s Cultural Dimensions Theory.
(https://corporatefinanceinstitute.com/resources/knowledge/other/hofstedes-cultural-
dimensions-theory/, diakses tanggal 21 Februari 2019)
Cohen, Howard. 2018. South Florida, brace yourselves for the coldest spell of the season.
(https://www.miamiherald.com/news/weather/article192667574.html, diakses tanggal
21 Februari 2019)
Debenham, Lucy. 2013. Etiquette in Florida.
(http://www.traveletiquette.co.uk/etiquetteflorida.html, diakses tanggal 20 Februari
2019)
Giordano, Catherine. 2018. 20 Reasons Not to Move to Florida.
(https://toughnickel.com/real-estate/20-Reasons-Not-to-Move-to-Florida, diakses
tanggal 21 Februari 2019)
Hayes, Allie. 2018. 19 Random Things That Are 100% Florida Culture.
(https://www.buzzfeed.com/alliehayes/florida-culture-is-publix-subs-and-humidity,
diakses tanggal 20 Februari 2018)
LaPeters, Chuck. 2018. 4 Ways to Live the Florida Lifestyle.
(http://www.centralfloridalifestyle.com/lifestyle/4-ways-live-florida-lifestyle/, diakses
tanggal 20 Februari 2019)
Murphy, Michael Joe. No Date. Step by step, Florida prepares for 2030.
(https://www.orlandosentinel.com/opinion/os-ed-whats-head-for-florida-in-2030-the-
interview-012717-20170129-story.html, diakses tanggal 21 Februari 2019)
Tastikuntan. 2012. Pengertian Budaya.
(https://tasikuntan.wordpress.com/2012/11/30/pengertian-budaya/, diakses tanggal 21
Februari 2019)
Perez, Lauren. 2019. States With No Income Tax.
(https://smartasset.com/taxes/states-with-no-income-tax, diakses tanggal 22 Februari
2019)

Anda mungkin juga menyukai