Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.

1 Tahun 2017: 37 – 46 ISSN 2477-6041

STUDI KINERJA SOLAR WATER HEATER DOUBLE PLATE DENGAN


ALIRAN ZIG-ZAG BERALUR BALOK
Rizki Ikhsan1, Sudjito Soeparman2, Mega Nur Sasongko3
1, 2, 3 Teknik Mesin, Universitas Brawijaya, Jl. MT Haryono No. 167, Malang (65145) – Indonesia
Telp./Fax: (0341) 554291
E-mail: m.rizkiikhsan@ymail.com

Abstract
Solar energy can be used for water heating by using solar water heater application.
Therefore, its still needs some modification due to its low efficiency. This modification can be done
by replacing the conventional plate of solar collectors into a double plate with a zig-zag pattern.
The results shown that along with the decreasing of water flow rates could significantly increase
the useful energy (Qu). Initial temperature of water inlet could affect the generated maximum
temperature. The highest mean efficiencies of double plate solar water heater with a zig-zag
grooved beams pattern of 49.11% was gained in the flow rate of 700 mL / min.

Keywords: Solar radiation, double plate solar water heater, zig-zag flow, turbulence enhancer,
heat transfer, useful energy, loss of energy, efficiency

PENDAHULUAN diterima oleh pelat penyerap selanjutnya


Pemanas air tenaga surya yang diteruskan ke fluida untuk dipanaskan.
dimanfaatkan untuk pengadaan air hangat bagi
keperluan sehari-hari, bila dibanding dengan
peralatan pemanas air yang menggunakan
listrik maupun bahan bakar fosil terbilang
sangat kompetitif, bila dilihat dari segi
kepraktisan dan nilai ekonomis. Kendala utama
pemanas air tenaga surya adalah biaya
pengadaan awal. Sebagai contoh pemanas air
berkapasitas 280 liter berharga berkisar Rp. Gambar 1. Kolektor surya double plate
12.000.000,- untuk tipe yang menggunakan
penutup kaca biasa, dan Rp. 15.000.000,- Parameter yang sangat berpengaruh dari
untuk tipe yang menggunakan penutup kaca kolektor surya pemanas air adalah absorber
jenis temper light. Sedangkan produk import pada kolektor surya (Solar collector). Pada
dipatok setidaknya dengan harga dua kali dari kolektor surya plat datar dengan absorber
produksi dalam negeri untuk kapasitas yang menggunakan pipa dibutuhkan pengelasan
sama. Mahalnya biaya pengadaan pemanas untuk menghubungkan pipa dan pelat kolektor
air tenaga surya berakibat hanya orang-orang agar memperluas luasan penerima panas.
dari kalangan menengah keatas yang mampu Sambungan las tersebut menimbulkan adanya
memiliki pemanas air tenaga surya. tahanan thermal yang dapat menghambat
Sebuah kolektor surya terdiri dari pelat perpindahan panas, dari pelat absorber ke pipa
penyerap yang memiliki konduktivitas thermal dan menyulitkan dalam proses pembuatan.
yang baik, dimana pelat penyerap dihubungkan Pemanas air memiliki efisiensi yang berbeda.
dengan pipa-pipa yang mengalirkan fluida, dan Nilai efisiensi pemanas air tenaga matahari
sebuah atau lebih penutup tembus cahaya adalah perbandingan antara laju panas yang
pada bagian atas kolektor. Energi radiasi berguna (Qu) yang dipindahkan ke fluida,
matahari yang datang berupa gelombang dibagi dengan radiasi matahari pada luasan
elektromagnetik yang ditransmisikan melalui kolektor. Seperti persamaan untuk menghitung
penutup transparan dan diubah menjadi panas efisiensi dari kolektor plat datar [1] yang
oleh pelat penyerap, dimana bagian dasar dan ditunjukkan dibawah ini ;
sisi plat penyerap diberi isolasi. Panas yang

37
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.1 Tahun 2017: 37 – 46 ISSN 2477-6041

𝑄𝑢 dilengkapi dengan sekat 5 cm [4]. Data


𝜂 = 100(%) (1)
𝑄𝐴𝑏𝑠
eksperimen yang diperoleh dibandingkan
dengan yang diperoleh dari data tabung polos
Dari persamaan efisiensi diatas, juga dan sekat 10 cm. Menghasilkan koefisien
dapat dijabarkan dalam persaman berikut ; perpindahan panas untuk tabung penyekat
𝑚̇ 𝐶𝑝 (𝑇𝑜𝑢𝑡 − 𝑇𝑖𝑛)
dengan sekat 5 cm lebih tinggi dari tabung
𝜂= 100(%) (2) polos dan sekat dengan 10 cm untuk sejumlah
𝐺𝑡 .𝐴𝑐
Reynolds number yang diberikan. Penggunaan
Keterangan: sekat terbukti meningkatkan kinerja pemanas
Qu = Energi berguna untuk memanaskan fluida melewati air tenaga surya.
kolektor, (Watt)
QAbs = Energi radiasi pada luasan kolektor, (Watt) Pengaruh turbulence promoter terhadap
𝑚̇ = Massa laju alir fluida, (Kg/s) efisiensi pemanas air tenaga matahari pelat
Cp = Kalor spesifik fluida, (KJ/kg.oC) ganda [5]. Menghasilkan kenaikan nilai efisiensi
Ac = Luasan kolektor, (m2) yang dihasilkan lebih meningkat sebanyak 5%
Gt = Intensitas radiasi matahari total (W/m2)
Tin = Temperatur air masuk, (0C)
dari pada pemanas air tanpa turbulence
Tout = Temperatur air keluar, (0C) promoter.
Dari penelitian terdahulu diatas, maka
Pada persamaan diatas, energi yang didapatkan dasar yang unik sehingga dilakukan
berguna didapatkan dari perpindahan energi dalam penelitian ini, guna meningkatkan nilai
yang dapat diserap oleh absorber, kemudian efisiensi dan efektifitas pemanas air yaitu, dari
diteruskan ke fluida. Sehingga salah satu cara penggabungan aliran zig-zag, yang dapat
untuk mengurangi kerugian energi dari kolektor berguna memperpanjang lintasan fluida, dan
plat datar menggunakan pipa pada dengan alur balok agar terjadinya turbulence
permasalahan yang dijelaskan pada paragraf enhancer dalam aliran. Selain itu sebagai dasar
sebelumnya, maka dilakukan penelitian untuk mendukung pelaksaan penelitian ini dari
mengenai pengembangan dari double plate penelitian terdahulu yang dapat diambil antara
solar water heater. lain pengaruh jarak kaca kepelat penyerap
Penelitian terdahulu yang telah dilakukan terhadap temperatur pelat yang menyatakan
pada pemanas air plat ganda menghasilkan besar panas yang diterima [6]. Hasil penelitian
efisiensi penyerapan energi berguna lebih yang didapat bahwa kaca dengan tebal 5 mm
tinggi, dibandingkan efisiensi penyerapan mampu menahan temperatur diantara kaca
panas solar heater konvensional [2]., namun dengan pelat penyerap dengan penurunan
hasil hubungan efisiensi dengan kondisi suhu yang lebih lambat dibanding dengan kaca
operasioanl (Ti-Ta)/Gt. pada solar water heater 3mm. Pelat penyerap untuk destilasi air laut.
pelat ganda penurunannya lebih tajam Dari beberapa bahan uji [7], didapatkan bahwa
dibandingkan dengan solar water heater bahan tembaga yang dilapisi cat hitam doff
konvensional. Sehingga efektifisanya mempengaruhi nilai koefisien penyerapan
berkurang. Untuk mengatasi hal itu dari panas yang baik. Pengaruh ketebalan plat
penelitian pemanas air double plate dengan penyerap dan jarak antar pipa-pipa kolektor
aliran zig-zag [3], yang dapat memperpanjang terhadap kinerja kolektor surya pelat datar [8].
intasan fluida dapat mengatasi penurunan nilai Efisiensi sirip tertinggi dalam percobaan ini
efektifitas pada solar water heater dua plat. dihasilkan dengan konfigurasi ketebalan plat
Bentuk peningkatan efisiensi dan 1.2 mm. Laju aliran air pada solar heater
efektifitas yang juga dapat dilakukan terhadap sederhana menggunakan pelat penyerap
pemanas air tenaga matahari ialah dengan cara tunggal [9], menghasilkan semakin cepat laju
menambahkan turbulence enhancer pada aliran air menghasilkan kinerja solar heater
kolektor. Dengan adanya turbulence enhancer, lebih rendah, begitu pula sebaliknya.
maka dapat terjadi peningkatan konveksi panas
pada fluida sehingga efisiensi dari pemanas air METODOLOGI PENELITIAN
tenaga matahari dapat meningkat. Berdasarkan latar belakang dan penelitian
Studi eksperimental tentang friction factor terdahulu, maka didapatkan inovasi baru dari
dan heat transfer pada pemanas air tenaga pengembangan tipe double plate solar water
surya dengan kolektor surya pelat datar heater. Dengan aliran zig-zag beralur balok.

38
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.1 Tahun 2017: 37 – 46 ISSN 2477-6041

guna mendapatkan efisiensi yang lebih baik


dari penelitian terdahulu. dimana hasil yang
didapat pada penelitian ini, akan dilakukan
perbandingan, dengan perbandingan data
penelitian dari tipe konvensional solar water
heater [5], seperti Gambar 2 dibawah ini.

Gambar 3. Pelat bawah polyethylene dengan


aliran zig-zag beralur balok

Sebelum melakukan instalasi pada solar


water heater ada hal penting yang sangat
diperlukan yaitu penentuan arah dan sudut
kemiringan dari kolektor, karena solar collector
Gambar 2. Pemanas air plat ganda harus terkena radiasi matahari langsung,agar di
konvensional dapatkan solar irradiance yang optimum guna
memanaskan bidang kolektor pemanas air. Hal
Pengujian dilakukan secara experimental pertama yang harus diketahui adalah letak
research. atau di lab. Tenaga surya Teknik geografis alat penelitian guna mendapatkan
Mesin Universitas Brawijaya. Dari pukul 08.00 arah yang tepat. Dan kedua ialah menghitung
WIB sampai dengan 15.00 WIB Dengan letak sudut kolektor (𝛽) terhadap posisi deklinasi
geografis : -7.950201 Latitude, dan 112.613059 matahari. Berikut ilustrasi perletakan kolektor :
longitude. variable bebas debit aliran fluida
dengan variasi 700 mL/menit, 900 mL/menit,
1.000 mL/menit dan 1.500 mL/menit. Dan
temperatur awal ± 30oC sampai temperatur
stagnasi dari kolektor dengan kenaikan
mengikuti perubahan temperatur keluar dari
kolektor pemanas.
Alat dan bahan yang digunakan
berdasarkan penelitan terdahulu, secara garis Gambar 4. Ilustrasi perletakan posisi kolektor
besar menggunakan kaca bening dengan surya yang terletak pada belahan bumi bagian
ketebalan 5 mm, plat tembaga dengan tebal 1,2 selatan katulistiwa dengan bidang datar pada
mm yang dicat hitam doff dan plat bawah permukaan terhadap matahari.
menggunakan polyethylene dengan luas 0,5 m2
dengan tebal 25 mm. Plat bawah tersebut di
bentuk sesuai dengan bentuk yang akan diteliti
seperti Gambar 3 berikut :

39
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.1 Tahun 2017: 37 – 46 ISSN 2477-6041

dilakukan langkah pengecekan kebocoran air


pada kolektor.
Proses pengambilan data pemanas dari
kolektor yang dijelaskan pada Gambar 5 setup
alat penelitian yaitu antara lain:
a. Pertama-tama melakukan pengisian air
pada bak penampungan.
b. Menghidupkan pompa air.
c. Mengatur bukaan katup sebelum masuk
kolektor, agar sesuai dengan variasi debit
air masuk kedalam kolektor ( 1500, 1200,
900 dan 600 mL/menit). Guna mendapatkan
debit aliran yang diinginkan. Debit diukur
menggunakan flowmeter dan gelas ukur
bersamaan dengan waktu pengukuruan.
d. Melakukan running program komputer untuk
pencatatan data dengan durasi setiap 5
menit sekali, sampai waktu pengambilan
data terpenuhi.
Gambar 5. Setup alat solar water heater
e. Membuka keran air dari bak penampungan
double plate (tampak samping)
agar air dapat mengalir menuju bak
Keterangan : pemanas awal, selanjutnya menujut kolektor
1.Sensor termokopel pembaca suhu : untuk dipanaskan oleh kolektor pemanas air
(a) Saluran masuk ke kolektor sesudah pompa (Tin) tenaga surya.
(b) Plat
(c) Kaca
f. Memvariasikan temperatur air masuk
(d) Antara kaca dan plat dengan range ±5oC pada thermocontrol
(e) Saluran keluar dari kolektor (Tout) pemanas awal terhadap pemanas listrik.
(f) Bak penampungan mengikuti tren kenaikan pada suhu air keluar
(g) Saluran pemanas awal sebelum pompa ke
selenoid menuju saluran masuk kolektor
dari kolektor, sampai suhu kritis / stagnasi
(h) Temperatur lingkungan (dimana tidak ada lagi penambahan
2.Kolektor temperatur keluar).
3.Element pemanas g. Setelah waktu pengambilan data dalam 1
4.Bak pemanas
5.Saluran sumber air
hari selesai dilakukan, selanjutnya simpan
6.Bak penampungan air dari kolektor data untuk diolah pada proses analisaan
7.Flowmeter data. Membersihkan, mematikan arus listrik
8.Katup dengan Selenoid dan menutup alat penelitian, agar aman
9.Pompa
10.Kontrol element pemanas dan pembaca temperatur
ditinggal untuk penelitian pada besok
suhu kolektor sebelum pompa harinya. Selanjutnya pada besok harinya
11.Saluran pemakai melakukan pengulangan point a sampai g.
12.Sensor kelembaban
ADC : Analog Digital Converter
PPI : Programable Periperal Interface
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pyranometer : Mengukur radiasi total matahari Data yang diambil dalam penelitian
pengujian bentuk kolektor pada double plate
Prosedur memperoleh data solar heater terdiri dari intensitas radiasi
Pada proses memperoleh data, peralatan matahari, temperatur air masuk, temperatur air
sensor yang sudah diletakkan sesuai skema keluar, temperatur pelat penyerap, temperatur
instalasi penelitian pada Gambar 5. Dikalibrasi kaca penutup dan temperatur lingkungan.
terlebih dahulu untuk validitas data dan setiap Pencatatan data dilakukan setiap 5 menit.
harinya dilakukan pengecekan alat ukur dan Selanjutnya data dihitung, dibuat grafik dan
kolektor dari kerusakan maupun kebocoran dianalisis.
fluida untuk menghindari tidak validnya data
yang diperoleh. Setelah dilakukan pemasangan
dan pengecekan sensor dengan benar, maka

40
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.1 Tahun 2017: 37 – 46 ISSN 2477-6041

I. Perubahan Energi Thermal Yang Terjadi kembali mendekati titik minimal. Hal ini
Dalam Penelitian Solar Water Heater diakibatkan oleh karena terjadinya rotasi bumi
Double Plate Dengan Aliran Zig-Zag pada porosnya. Gerakan berputar bumi pada
Beralur Balok. sumbunya kearah timur, atau bila dilihat dari
a. Bentuk Intensitas Energi Radiasi utara, bumi berputar melawan arah jarum jam.
Matahari Harian Terhadap Waktu Putaran bumi pada porosnya mengakibatkan
Pengambilan Data. setiap daerah mengalami siklus siang dan
Dari data hasil pengujian data yang telah malam.
diambil dapat dibuat grafik dari bentuk Perubahan yang mengakibatkan
intensitas energi radiasi sebagai berikut : Gambaran data mempunyai kestabilan dan
1100
ketidakstabilan. Seperti diambil contoh
Gambaran, pada tanggal 11 April 2016, pukul,
Radiasi Matahari Gt(Watt/m2)

1000
900
800 08.00 s/d 15.00 WIB. Dapat dilihat adanya
700 kenaikan dan penurunan yang berbeda,
600
500 sehingga terlihat bentuk kestabilan dan
400 ketidakstabilan Gambaran data. Hal itu terjadi
300
200 wajar terjadi, karena disebabkan oleh faktor
100
alam yaitu; kondisi lintasan radiasi matahari.
10:05:00
10:30:00
10:55:00
11:20:00
11:45:00
12:10:00
12:35:00
13:00:00
13:25:00
13:50:00
14:15:00
14:40:00
9:40:00
8:00:00
8:25:00
8:50:00
9:15:00

Dengan kondisi lintasan radiasi matahari


mempunyai berbagai hambatan alami.
Waktu ; Pukul 08:00 - 15:00 WIB Hambatan alami tersebut yaitu; kondisi cuaca,
kelembaban, laju kecepatan angin dan lain-lain.
Dengan adanya hambatan alami tersebut,
04/04/2016 05/04/2016 06/04/2016 akibatnya sejumlah energi matahari yang akan
sampai kepermukaan mengalami hambatan.
08/04/2016 11/04/2016 13/04/2016
Karena faktor hambatan pada lintasan
14/04/2016 15/04/2016 gelombang elektromagnetik, berakibat data
energi yang datang setiap harinya mengalami
Gambar 6. Grafik intensitas radiasi matahari perubahan yang stabil dan mengalami
harian terhadap waktu pengambilan data ketidakstabilan. Dan juga mengakibatkan tinggi
dan rendah data yang berbeda-beda pula pada
Pada Gambar 6 dilihat secara lebih setiap waktu pencatatan datanya.
spesifik, nilai data yang paling maksimal
diperoleh pada penelitian tanggal 6 dan 8 april b. Rata-rata Perubahan Energi Pada Alat
2016. Pada pukul 12.15 WIB dan 12.20 WIB Penelitian Solar Water Heater Double
yang mempunyai nilai radiasi maksimal Plate Dengan Aliran Zig-Zag Beralur
mencapai 1069,85 Watt/m2. Hasil pencataan Balok.
data dengan nilai paling minimum tercatat 700 400
Rata-rata Gt(Watt/m2)

Rata-rata Q (Watt)

tanggal 5 april 2016, pada pukul 15.00 WIB 500 300


bersamaan dengan waktu akhir penelitian. Nilai 200
radiasi terendah tersebut yaitu sebesar, 98,67 300 100
Watt/m2. 100 0
4/11/2016
4/13/2016
4/14/2016
4/15/2016
4/4/2016
4/5/2016
4/6/2016
4/8/2016

Radiasi matahari harian yang dicatat oleh


data logger melalui pyranometer selama
pengujian cukup bervariasi. Pencatatan data
diperoleh dari pukul 08.00 WIB hingga pukul
15.00 WIB. Hasil perolehan data yang Tanggal
dilakukan setiap 5 menit terlihat intensitas Gt (Watt/m2) Qabs
radiasi matahari setiap waktu mempunyai Qu Qloss
bentuk pola yang sama yaitu, rendah diawal Gambar 7. Grafik rata-rata energi yang
dan mengalami peningkatan sedikit demi mampu diterima oleh luasan kolektor, energi
sedikit sampai mencapai titik maksimal. Setelah berguna dan kehilangan energi terhadap
sampai dititik maksimal. Kemudian turun energi matahari yang datang setiap hari

41
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.1 Tahun 2017: 37 – 46 ISSN 2477-6041

Pada Gambar 7. Nilai rata-rata energi temperatur minimum yang dihasilkan pada
yang paling maksimal dihasilkan penelitian penelitian cukup bervariasi, T amb rata-rata
pada tanggal, 15 April 2016. rata-rata paling minimum terdapat pada tanggal 5 April 2016,
tinggi tersebut yaitu menghasilkan nilai; (G t) dengan nilai 28,660C. Tplat minimum pada
666,39 Watt/m2, (Qabs) 333,20 Watt , dan (Qu) tanggal 4 April 2016, dengan nilai 39,880C. Tkaca
162,25 Watt. Kerugian rata-rata yang paling minimum pada tanggal 11 April 2016.
tinggi dihasilkan pada penelitian tanggal 6 April Sedangkan rata-rata Tin dan Tout minimum
2016 yang menghasilkan nilai rata-rata (Qloss) terdapat pada tanggal 4 April 2016, dengan
sebesar; 178,64 Watt. Energi paling minimum nilai rata-rata; 37,870C dan 39,080C.
yang dihasilkan, terdapat pada penelitian
tanggal ; 11 April 2016, Dimana menghasilkan 700 65
nilai rata-rata minimum antara lain; (Gt) 300,01

Rata-rata Radiasi (Watt/m2)

Rata-rata Temperatur (0C)


600 60
500 55
Watt/m2, (Qabs) 150,00 Watt , (Qu) 67,93 Watt, 400 50
dan (Qloss) 82,07 Watt. 300 45
40
Rata-rata energi dari radiasi matahari 200 35
100 30
yang sampai pada kolektor setiap harianya, 0 25

4/4/2016

4/11/2016
4/5/2016

4/6/2016

4/8/2016

4/13/2016

4/14/2016

4/15/2016
mempunyai nilai yang seimbang. Dimana rata-
rata energi radiasi yang datang mempunyai
bentuk yang serupa, dengan energi yang
mampu diterima oleh luasan kolektor. Namun Tanggal
nilai rata-rata energi yang berguna untuk
memanaskan air mempunyai perbedaan pada
Gt(Watt/m2) Tambient
setiap harinya. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan laju aliran yang digunakan dalam Tkaca Tplat
penelitian. Dengan menggunakan variasi laju Tinput Toutput
aliran yang berbeda-beda setiap dua kali
pengambilan data, maka terjadi perubahan Gambar 8. Grafik rata-rata intensitas radiasi
energi yang berguna. Begitu pula yang terjadi matahari dan temperatur rata-rata yang
pada kehilangan energi, semakin banyak dihasilkan.
energi konveksi kalor yang dihasilkan, maka
semakin minim kerugian kehilangan energi Pengaruh dari variasi temperatur awal
yang dihasilkan. dapat dilihat, pada Gambar grafik 8. Dengan
Kerugian kehilangan energi yang memvariasikan temperatur awal, maka
dihasilkan dengan menggunakan persamaan temperatur masuk tidak akan jauh selisihnya
kesetimbangan energi [10], dari energi yang dari temperatur keluar. Selain itu, akibat dari
dapat diserap, dikurangi dengan energi yang memvariasikan temperatur awal, maka
berguna untuk memanaskan air. Dari data pada temperatur plat juga tidak akan jauh berbeda
Gambar 7, meskipun didapatkan nilai dengan rata-rata hasil dari temperatur keluar.
maksimum dan minimum dan perubahan energi Penggunaan perpaduan variasi debit
yang dihasilkan, namun masih dapat dikaji aliran dengan temperatur masuk, pada
kembali untuk menunjukkan kinerja dan penelitian sangat berpengaruh. Dengan
efisiensi yang hendak diketahui. penggabungan dari variasi debit dan
temperatur awal, maka dapat dilihat kembali
II. Pengaruh Variasi Debit Aliran Dan pada Gambar grafik 8. Semakin besar debit
Temperatur Awal Masuk Terhadap dengan variasi temperatur awal, maka nilai
Efisiensi Yang Dihasilkan. rata-rata temperatur awal memiliki jarak selisih
a. Temperatur yang dihasilkan Dan yang sedikit dengan temperatur akhir. Namun
Intensitas Radiasi Total Rata-Rata. semakin kecil debit, dengan variasi temperatur
Temperatur rata-rata maksimal dihasilkan awal, maka nilai rata-rata temperatur awal
pada tanggal penelitian, 14 April 2016. Nilai memiliki selisih jarak yang meningkat dengan
maksimal temperatur rata-ratanya adalah; Tamb temperatur akhir.
32,150C, Tplat 59,680C, Tkaca 41,960C, Tin Penjelasan paragraf diatas, yang dapat
56,060C , dan Tout 59,240C. Sedangkan nilai dipahami adalah semakin kecil debit, maka

42
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.1 Tahun 2017: 37 – 46 ISSN 2477-6041

untuk menyesuaikan variasi temperatur awal Pembahasan sebelumnya, yang


fluida masuk, terhadap temperatur fluida keluar menunjukkan urutan-urutan hasil pembahasan
terjadi delay waktu penyesuian temperatur. pada penelitian, sehingga sampai pada
Karena nilai perubahan dari awal temperatur pembahasan efisiensi yang dihasilkan. Dapat
fluida masuk kolektor, sampai fluida keluar dari kita memprediksi hasil akhir efisiensi yang akan
kolektor mengalami perubahan temperatur dapat. Bahwa nilai efisiensi yang lebih tinggi,
yang lebih cepat meningkat. Delay waktu dari penelitian solar water heater double plate
penyesuaian temperatur awal masuk, bila dengan aliran zig-zag beralur balok. Adalah
dilihat dari bentuk alat kolektor pemanas, yang pada penelitian yang menggunakan debit aliran
mempunyai aliran zig-zag beralur balok, yang lebih kecil (700mL/menit), dengan hasil
sehingga dapat memperpanjang lintasan. persentase efisiensi mencapai 49,11%. Nilai
Akibatnya, pada debit yang mengecil, efisiensi thermal maksimal tersebut hampir
penyerapan kalor konveksi pada fluida memiliki mencapai 50%. Dari penggunaan alat yang
waktu yang cukup untuk memindahkan energi sederhana, mengandalkan energi matahari
kalor konduksi dari plat kolektor. Selanjutnya sebagai sumber energi thermalnya, dan
bagaimana bentuk rata-rata efisiensi yang dengan waktu penelitian harian yang cukup
dihasilkan, terGambar pada pembahasan lama. Memberikan nilai hasil akhir yang
selanjutnya. termasuk dalam kategori baik.
Pengaruh bentuk alat penelitian terhadap
b. Rata-rata variasi debit aliran dengan efisiensi yang dihasilkan. Ditunjukkan pada
temperatur awal masuk terhadap Gambar grafik 9, juga dapat dinyatakan bahwa
efisiensi yang dihasilkan dengan adanya aliran zig-zag beralur balok,
Dari data hasil penghitungan pada maka terbukti bahwa bentuk aliran tersebut
pengujian solar water heater double plate dapat memperpanjang lintasan aliran dalam
dengan aliran zig-zag beralur balok. Dapat kolektor, guna memindahkan energi thermal
dilakukan pembahasan pengaruh debit aliran konveksi dari konduksi thermal plat kolektor.
dengan temperatur awal, pada penelitian Dan dengan penambahan alur balok pada
terhadap efisiensi yang dihasilkan. Lebih aliran zig-zag, juga dapat dibuktikan dari
jelasnya lihat pada Gambar 9. Gambar grafik 9, bahwa dengan penambahan
55% permodelan tersebut pada alat, meski dengan
ηi rata-rata harian (%)

50% laju aliran yang paling tinggi dari angka


45%
40% 1500mL/menit, sampai pada penelitian dengan
35%
30% laju aliran yang lebih rendah, dengan angka
25%
20% 700mL/menit, nilai efisiensi dari debit yang
paling tinggi ke debit yang paling rendah tidak
900

900

700

700
1200
1500

1500

1200

jauh selisihnya dan meningkat perlahan. Hal ini


Variasi Debit (mL/menit) menyatakan bahwa, dengan adanya alur balok
dengan temperatur awal masuk
disepanjang aliran zig-zag dengan laju aliran
yang tinggi, dapat meningkatkan nilai energi
efisiensi Linear (efisiensi)
konveksi thermal dalam aliran fluida.
Gambar 9. Grafik rata-rata efisiensi terhadap
variasi debit dengan temperatur awal masuk
III. Karakteristik Efisiensi Sepanjang Waktu
yang dilakukan pada penilitian
Pengambilan Data Harian Terhadap Kondisi
Operasional (Ti-Ta/Gt).
Pada Gambar 9 grafik efisiensi rata-rata
Dari data hasil penghitungan pada
dari variasi debit aliran dengan temperatur awal
pengujian efisiensi terhadap kondisi
yang memiliki nilai maksimum, didapatkan dari
operasional, perhitungan rumus karakteristik
variasi debit terendah yaitu pada variasi debit
alat pemanas menggunakan dasar literatur [1],
700 mL/menit, dengan akumulasi nilai rata-rata
ditunjukkan pada Gambar 10. Hasil paling
mencapai 49,11%. Sedangkan yang memiliki
maksimal dari Gambar grafik 10, didapatkan
nilai minimum didapatkan pada variasi debit
pada penelitian tanggal 4 April 2016 debit aliran
aliran yang lebih tinggi 1500 mL/menit, dengan
1500mL/menit. Yaitu dengan efisiensi
nilai rata-rata 40,59%.

43
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.1 Tahun 2017: 37 – 46 ISSN 2477-6041

maksimal 83,42% pada kondisi operasional dengan arah yang tidak terlalu menurun
0,0066. Sedangkan hasil minimal didapatkan kebawah dapat disimpulkan, penurunan
pada penelitian pada tanggal 5 April 2016, debit efisiensi kolektor menurun dengan lambat.
aliran 1500mL/menit, yaitu dengan efisiensi Sedangkan apabila garis trendline data lebih
minimal 2,12%, pada kondisi operasional panjang, dan arah penurunannya menuju
0,1121. kebawah mendekati sumbu x, dapat diartikan
penurunan nilai efisiensi menjadi lebih cepat.
90%
80% IV. Perbandingan Data Penelitian Solar
70% Water Heater Double Plate Dengan Aliran
Efisiensi (η%)

60% Zig-Zag Beralur Balok Terhadap Data Hasil


50% Penelitian Konvensional
40% a. Rata-rata Efisiensi yang dihasilkan
30% dan rata-rata Intensitas Radiasi
20% Matahari terhadap tanggal penelitian
10% Dari data hasil penghitungan pada
0% penelitian solar water heater double plate
0.00 0.02 0.04 0.06 0.08 0.10 dengan aliran zig-zag beralur balok yang
Ti-Ta/Gt disesuaikan jam dan jumlah data penelitiannya,
04 April 2016 05 April 2016 dengan data pembanding pada kolektor
06 April 2016 08 April 2016 pemanas air dua plat konvensional. Dapat
11 April 2016 13 April 2016 dibuat grafik perbandingan rata-rata nilai
14 April 2016 15 April 2016
efisiensi yang dihasilkan seperti ditunjukkan
Linear (04 April 2016) Linear (05 April 2016)
pada Gambar 11
Linear (06 April 2016) Linear (08 April 2016) 1000 70%
Radiasi (Watt/m2)

Efisiensi (η %)
Linear (11 April 2016) Linear (13 April 2016) 800 50%
Linear (14 April 2016) Linear (15 April 2016) 600
Gambar 10. Grafik karakteristik kinerja setiap 400 30%
waktu pengambilan data terhadap kondisi 200 10%
10 Mei 2014
11 Mei 2014
14 Mei 2014
17 Mei 2014
19 Mei 2014
20 Mei 2014
25 Mei 2014
31 Mei 2014
01 Juni 2014
04 April 2016
05 April 2016
06 April 2016
08 April 2016
11 April 2016
13 April 2016
14 April 2016
operasional Ti-Ta/GT. 15 April 2016

Perbandingan efisiensi dengan kondisi


operasional pada Gambar grafik 10. Dapat
dijelaskan bahwa, nilai efisiensi awal dari laju Tanggal
aliran yang paling tinggi mendapatkan nilai Radiasi (watt/m2)
efisiensi yang paling tinggi pula. Namun Efisiensi
Linear (Radiasi (watt/m2))
mendekati akhir waktu penelitian nilai efisiensi Linear (Efisiensi)
dari debit aliran yang paling tinggi, mengalami
penurunan drastis. Berbeda halnya dengan Gambar 11. Grafik rata-rata radiasi dan
debit aliran yang paling rendah diawali dengan efisiensi rata-rata yang dihasilkan terhadap
nilai efisiensi yang stabil dan tidak terlalu tinggi, tanggal penelitian.
namun pada waktu akhir penelitian nilai
efisiensi cendrung masih stabil. Dilihat pada Gambar 11, grafik rata-rata
Kolerasi dari alat dan bahan dengan radiasi terhadap efisiensi yang dihasilkan
varibel penelitan, pada penelitian dari solar terlihat jelas perbedaannya. Nilai rata-rata
water heater double plate dengan aliran zig-zag efisiensi yang paling maksimum didapatkan
beralur balok. Dari rangkuman hasil pada penelitian tanggal 14 April 2016, dengan
pembahasan nilai efisiensi terhadap kondisi efisiensi maksimum sebesar 56,42%. Dan nilai
operasional. Didapatkan hasil akhir yang rata-rata minimun didapatkan pada tanggal 19
sangat membantu dalam menarik kesimpulan Mei 2014, dengan nilai minimum sebesar
dari penelitian ini. karakteristik kinerja dengan 8,26%. Sedangkan radiasi rata-rata yang
garis liner yang mempunyai garis lebih pendek maksimum didapatkan pada penelitian tanggal

44
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.1 Tahun 2017: 37 – 46 ISSN 2477-6041

13 April 2016, dengan nilai rata-rata maksimun data pembanding 2,73%, saat kondisi
9,28,95Watt/m2. Radiasi rata-rata paling operasional 0,00815.
minimum dihasilkan pada penelitian tanggal 11
April 2016, dengan niali rata-rata minimum 80%

Efisiensi (η%)
sebesar 391,05Watt/m2. 60%
Pada Gambar grafik 11, ditarik garis
pembatas antara kedua perbandingan data 40%
yaitu, data yang diambil pada tanggal 10 Mei 20%
2014 s/d 1 Juni 2014 adalah data rata-rata dari
0%
penelitian pembanding konvensional.

-0.010

0.000

0.010

0.020

0.030

0.040

0.050

0.060
sedangkan data yang ditunjukkan pada
pengambilan data tanggal 4 April 2016 s/d 15 Ti-Ta/GT
April 2016 adalah rata-rata data dari hasil Solar Water Heater Zig-zag Beralur Balok
penelitian solar water heater double plate
dengan aliran zig-zag beralur balok. Dari Double Plat Konvensional
penarikan garis pembatas tersebut dapat dilihat
adanya perbandingan yang sangat jelas Linear (Solar Water Heater Zig-zag Beralur
Balok)
kelihatan. Dan bila semua hasil efisiensi
penelitian nilainya diakumulasi rata-ratanya
Gambar 12. Grafik rata-rata efisiensi terhadap
dapat menghasilkan perbandingan nilai;
Ti-Ta/Gt.
20,98% efisiensi dari alat konvensional.
sedangkan solar water heater double plate
Dari Gambar 12 pada keseluruhan data
dengan aliran zig-zag beralur balok
yang didapatkan menunjukkan penurunan nilai
menghasilkan akumulasi rata-rata efisiensi
efisiensi seiring dengan semakin besarnya nilai
45,65%. Sehingga dapat dinyatakan bahwa,
Ti-Ta/Gt. Apabila ditelaah lebih lanjut, tingkat
penelitian dengan model baru dari varian
kecuraman dari garis trendline dapat mewakili
pemanas air plat ganda. Dengan inovasi bentuk
tingkat kestabilan alat untuk mempertahankan
aliran zig-zag beralur balok memiliki hasil
efisiensinya, seiring dengan berubahnya nilai
efisiensi 2 (dua) kali lebih baik dibandingkan
Ti-Ta/Gt. Semakin curam trendline yang
penelitian kolektor surya pelat ganda pada
terbentuk maka tingkat kestabilan alat akan
penelitian konvensional terdahulu.
semakin buruk, akan tetapi semakin landai
trendline yang terbentuk maka tingkat
b. Karakteristik Efisiensi Sepanjang
kestabilan alat semakin baik. Didapatkan dari
Waktu Pengambilan Data Terhadap
Gambar 12 data pembanding memiliki
Kondisi Operasional (Ti-Ta/Gt)
kestabilan alat yang kurang baik jika
Dari data nilai efisiensi terhadap kondisi
dibandingkan dengan data hasil penelitian ini.
operasional pada peletian dibandingkan
Dan nilai efisiensi yang dihasilkan oleh data
dengan data pembanding, menghasilkan
pembanding, juga menghasilkan nilai yang
Gambar grafik seperti ditunjukkan pada
lebih rendah dibandingkan dengan data
Gambar 12. Pada Gambar grafik 12, penelitian
penelitian ini.
solar water heater double plate zig-zag beralur
balok memiliki selisih 2 kali lebih besar,
KESIMPULAN
dibandingkan dengan dua plat konvensional.
Berdasarkan hasil dan pembahasan dari
Nilai tertinggi yang dihasilkan dimiliki oleh
penelitian yang telah dilakukan didapatkan
penelitian ini mencapai 72,95% pada saat
kesimpulan sebagai berikut:
kondisi operasional 0,0322. Sedangkan nilai
1. Intensitas radiasi matahari dan Variasi debit
tertinggi yang dihasilkan pada data
aliran berpengaruh terhadap energi yang
pembanding hanya 49,92% pada saat kondisi
dapat diterima oleh luasan kolektor dan
operasional menghasilkan nilai -0,00373. Nilai
energi berguna. Energi berguna tertinggi
terendah yang dimiliki pada penelitan ini adalah
rata-rata dihasilkan kolektor, dengan variasi
6,40%, saat kondisi operasional 0,0235.
debit 700 mL/menit dengan variasi
Sedangkan nilai terendah yang dihasilkan pada
temperatur masuk. Menghasilkan energi

45
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.8, No.1 Tahun 2017: 37 – 46 ISSN 2477-6041

berguna sebesar (Qu) 162,25 Watt, dari rata- [2]


Mustafa, 2008, Studi eksperimen
rata energi yang dapat diterima oleh luasan perbandingan kolektor pelat ganda dan
kolektor sebesar (Qabs) 333,20 Watt. kolektor konvensional terhadap kinerja
Sedangkan energi berguna minimum rata- solar water heater. Thesis, Malang:
rata dihasilkan kolektor dengan variasi debit Jurusan Teknik Mesin FT Unibraw Malang.
900mL/menit, dengan variasi temperatur [3] Mustafa & Ismail, N. R. 2009. Pengaruh
masuk menghasilkan energi berguna Laju Aliran Air Menggunakan Pelat
sebesar (Qu) 67,93 Watt dari rata-rata energi Penyerap Ganda Dan Konvensional
yang dapat diterima oleh luasan kolektor Terhadap Kinerja Solar Water Heater.
sebesar (Qabs) 150,00 Watt. PROTON. 1 (1): 23-27.
2. Variasi temperatur awal berpengaruh [4] Nayak, U. K., Roy, S. C., Paswan, M. K. &
terhadap temperatur maksimal yang Gupta, A. K. 2015. Heat Transfer and Flow
dihasilkan. Hasil rata-rata akumulasi Friction Characteristics of Solar Water
temperatur keluar maksimum yang Heater with Inserted Baffel Inside Tube.
dihasilkan, pada penelitian kolektor International Journal of Engineering
pemanas air adalah sebesar 48,270C. Research & Science (IJOER). 1 (4): 33-38
3. Efisiensi solar water heater double plate [5] Wiraradi, R. 2016. Pengaruh Turbulence
dengan aliran zig-zag beralur balok, rata- Promoter Terhadap Efisiensi Pemanas Air
rata tertinggi dari penelitian terdapat pada Tenaga Matahari Pelat Ganda. Tugas
variasi debit aliran 700 mL/menit dengan akhir, Malang: Jurusan Teknik Mesin FT
variasi temperatur awal masuk Unibraw Malang.
menghasilkan nilai efisiensi sebesar [6] Handoyo, Ekadewi Anggraini. 2001.
49,11%. Pengaruh Jarak Kaca Ke Plat Terhadap
4. Penggunaan pemanas air dari varian solar Panas Yang Diterima Suatu Kolektor
water heater double plate, dengan aliran zig- Surya Plat Datar. JURNAL TEKNIK
zag beralur balok, dibandingkan dengan MESIN. 3 (2): 52-56.
hasil data konvesional. Menghasilkan [7] Subarkah Rahmad, 2001. Penelitian
perbandingan akumulasi nilai rata-rata Absorber Solar Still Untuk Distilasi Air
efisiensi keseluruhan pengujian, 2 (dua) kali Laut, Skripsi, Malang: Jurusan Teknik
lebih baik dibandingkan dengan data Mesin FT Unibraw Malang.
konvensional. [8] Kristanto, P. & San, Y. K. 2001. Pengaruh
Tebal Plat Dan Jarak Antar Pipa Terhadap
DAFTAR PUSTAKA [9] Farid, A. & Ismail, N. R. 2011. Pengaruh
[1] Duffie, J. A. & Beckman W. A. 2013. Solar Pelat Penyerap Ganda Model Gelombang
Engineering of Thermal Process Fourth Terhadap Kinerja Solar Water Heater
Edition. New Jersey: John Wiley & Sons, Sederhana. Widya Teknika. 19 (1): 12-15.
Inc. [10] Kreider. F. Jan and Kreith F. Solar Heating
And Cooling Active And Passive Design.
New York : McGraw-Hill

46

Anda mungkin juga menyukai