remaja tidak memiliki Karakteristik financial : sebagian besar remaja tidak memiliki penghasilan
sendiri dan masih bergantung pada orang tua. Namun sebagian remaja yang mempunyai
penghasilan tersebut hanya digunakan untuk menambah uang saku.
2) Karakteristik pekerjaan sebagian besar remaja belum memiliki pekerjaan karena mereka masih
sekolah. Namun ada pula remaja yang putus sekolah (kebanyakan Karena masalah ekonomi) dan
memutuskan untuk bekerja pekerjaan yang biasa dilakukan oleh remaja antara lain, berjualan kue ,
koran , pelayan restoran megamen, bahkan banyak pula remaja PSK ,dll
d. keamanan dan transportasi : Transportasi yang sering dipakai oleh remaja adalah sepedah motor ,
namun sebagian kecil memakai mobil dan sepedah mini dan sering pula remaja kurang memperhatikan
keamanan dirinya karena sering mengebut saat mengendarai kendaraan mereka
kelompok pelayan masyarakat yang sering diikuti oleh remaja , antara lain :
f. Komunikasi
2) Komunikasi informal : Papan pengumuman poster ( tentang narkoba freesex , merokok ) internet
g. Pendidikan institusi pendidikan pada remaja antara Lain : SD , SMP , dan SMA . Program UKS biasanya
dijalankan di sekolah sekolah untuk kesehatan remaja. Selain itu pendidikan KRR ( kesehatan reproduksi
remaja ) telah dilakukan atas dukungan defkes dan WHO di sekolah dan lembaga pendidikan .
h. Rekreasi
1) Waktu luang remaja biasanya diisi dengan berbagai kebaikan baik Yang positif maupun negative :
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah , les pelajaran tambahan , les minat dan bakat , mengaji di masjid dan
lain lain
2) Media hiburan yang dilakukan remaja misalnya mall , tempat rekreasi , pusat pembelanjaan ,
warnet dan lainlain
a) Pada klien
Tujuan : dapat membantu klien dengan NAPZA mengatasi masalah ketergantungan
Intervensi:
1. Mendiskusikan dampak penggunaan NAPZA bagi kesehatan , cara meningkatkan motivasi berhenti ,
dan cara mengontrol keinginan
2. Menganjurkan remaja untuk berinteraksi dengan teman yang dapat membari pengaruh yang buruk
3. Melatih cara meningkatkan motivasi dan mengontrol keinginan
4. Meningkatkan motivasi dan mengontrol keinginan
5. Menganjurkan remaja untuk meningkatkan kualitas remaja untuk meningkatkan kealitan agama
b) Pada keluarga
Tujuan
- Keluarga dapat mengenal masalah ketidakmampuan anggota keluarga berhenti menggunakan
NAPZA
- Keluarga dapat meningkatkan motivasi klien untuk berhenti
- Keluarga dapat menjelaskan cara merawat klien NAPZA
- Keluarga dapat mengidentifikasi kondisi pasien yang perlu dirujuk
Intervensi :
1. Membangun hubungan saling percaya dengan remaja dan keluarga
2. Diskusikan tentang malasah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien
3. Diskusikan bersama keluarga tentang penyalhagunaan atau ketergantungan zat ( tanda
gejala , penyebab , akibat ) dan tahapan penyembuhan klien ( pencegahan , pengobatan
rehabilitasi )
4. Diskusikan kondisi klien NAPZA yang perlu dirujuk ke RS
5. Diskusikan dengan keluarga untuk selalu memfasilitasi remaj agar terbuka pada
keluarganya
6. Memperlihatkan prgaulan klien
7. Memperkenalkan pada keluarga tentang fase perkembangan remaja dan tugas
perkembangan remaja
c) Pada masayarakat :
Tujuan : dapat mengurangi stigma negatif masyarakat mengenai keadaan klien yang sedang
menjalani proses rehabilitasi,
Intervensi:
a) Pada klien :
Tujuan : Menghindari remaja dari perilaku penyimpangan seksual
Intervensi :
1) Menjelaskan tentang fungsi seksual perubahan fisik yang dapat
mempengaruhi psikologis dan soaial remaja.
2) Diskusi tentang bahaya free sex bagi kesehatan tubuh dan akibat dari
free sex bagi kehidupan sosial.
3) Menganjurkan remaka untuk menghindari bwrgaul dengan teman yang
dapat memberi dampak buruk.
4) Menganjurkan untuk sering berdiskusi dengan orang tua tentang
perasaanya.
5) Membantu remaja mengenali tahap perkembangan dan tugas yang akan
dilaui olehnya.
6) Memberi kesempatan pada remaja mendapatkan pengalaman soaial,
emosional, dan situasi etis untuk meningkatkan proses belajar,
otonomi, dan tanggung jawab.
7) Menganjurkan remaja untu meningkatkan kualitas agamanya.
b) Pada keluarga
Tujuan:
-keluarga dapat mengetahui masalah pribadi klien
-keluarga mengetahui tugas dan pwrkwmbangan remaja
Intervensi:
1) Menejelaskan tentang fungsi seksual perubahan fisik yang dapat
mempengaruhi psikologis dan soaial remaja.
2) Memotivasi keluarga untuk mempwrkenalkan kesehatan reprosuksi
remaja sesuai dengan norma dan budaya dan tingkat pengetahuan
yang dimiliki keluarga.
3) Mempwrkenalkan tempat layanan kesehatan yang dibutuhkan .
4) Memperkenalkan sejak usia sekolah tentang kehamilan yang sebagian
besar merupakan dampak dan penyimpangan sex agar dapat bertanggung
jawab.
5) Membantu keluarga dan remaja mengenali tahap perkembangan dan tugas
yang akan dilaui oleh remaja.
c) Pada masyarakat
Tujuan: mengurangi angka penyimpangan seksual dikalangan remaja.
Intervensi:
1) Bekerja sama dengan LSM setempat untuh mengadakan penyuluhan
tentang akibat penyimpangan sex
2) Rt setempat memberikan jam malam (maksimal jam 21.00) pada remaja
berada diluar rumah sehingga meminimalisasi kegiatan remaja yang
kurang bermanfaat dan mengurangi dampak buruk.
3) Memaksimalkan kemampuan yang dimiliki remaja untuk melakukan
berbagai kegiatan positif melalui krang taruna.
3. Resiko Cedera
a. Pada klien
1. Melalui puskesmas
a) Pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR)
Adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan dan dapat di
jangkau oleh remja , menyenangkan, menerima raja dengan
tangan tetbuka menghargai remaja menjaga ketahasiaan, peka
akan kebutuhan terkait akan kesehatan, serta efektif dan
efesien dalam memenuhi kebutuhan tetsebut, singkatnya PKPR
adalah pelayanan kesehatan pada remaja yang mengakses sumua
golongan remaja, dapat diterima sesuai komperensif, efektif
dan efesien . tujuan umun dari adanya program ini adalah
optimalisasi pelayanan kesehatan keluarga di puakesmas,
kemudian tujuan umunya yakni:
1) Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan remaja yang
berkualitas
2) Meningkatkan pemanfaatan puskesmas bagi remaja untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan.
3) Meningkatkan pengetahuan dan ketetampilan remaja dalam
pengetahuan kesehatan khusus pada remaja.
4) Meningkatkan keterlibatan remaja dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kesehatan pada remaja.
Komponen: Tokoh masyarakat, pemuda (kartar), PKK, tenaga kesehatan (perawat komunitas),
LSM-I-SM dan BNP.
Kegiatan: