Bab Ii
Bab Ii
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teori adalah sekumpulan dalil yang berkaitan secara sistematis yang menetapkan
kaitan sebab akibat diantara variabel yang saling bergantung. Belajar adalah perubahan
tingkah laku yang relatif tetap terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Perubahan yang
dimaksud harus relatif permanen dan tetap ada untuk waktu yang cukup lama.
B. RUMUSAN BELAJAR
a. Apa saja teori-teori belejar?
b. Bagaiamana penerapan teori-teori belajar?
C. TUJUJUAN
a. Menjelaskan pengertian teori-teori belajar
b. Menganalisis penerapan teori-teori belajar.
Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling
berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Memisah-misahkan atau membagibagi
situasi/materi pelajaran menjadi komponen-komponen yang kecil-kecil dan mempelajarinya
secara terpisah-pisah, akan kehilangan makna. Teori ini berpandangan bahwa belajar
merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi,
emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan
proses berpikir yang sangat kompleks. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan
stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki
dan terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman-
pengalaman sebelumnya. Dalam praktek pembelajaran, teori kognitif antara lain tampak
dalam rumusan-rumusan seperti: “Tahap-tahap perkembangan” yang dikemukakan oleh J.
Piaget, Advance organizer oleh Ausubel, Pemahaman konsep oleh Bruner, Hirarkhi belajar
oleh Gagne, Webteaching oleh Norman, dan sebagainya.
Pengetahuan bukanlah kumpulan fata dari suatu kenyqataan yang sedang di pelajari,
melainkan sebagai konstruksi kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman, maupun
lingkungannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan tesedia dan sementara
orang lain tinggal menerimanya. Penegetahuan adalah sebagai suatu pembentuk yang terus
menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorgenisasi karena adanya pemahaman-
pemahaman baru. Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat dipindahkan dari pikiran
orang blain yang belum memiliki pengetahuan tersebut. Bila guru bermeksud untuk
mentransfer konsep, ide, dan pengetahuannya tentang sesuatu kepada siswa, pentransferan itu
akan diinterpretasikan dan di konstruksikan oleh siswa sendiri melalui pengalaman dan
pengetahuan mereka sendiri.
A. KESIMPULAN
1. Teori belajar deskriptif lebih menekankan terhadap hasil yang dicapai dari sebuah
proses belajar yaitu perubahan positif kearah yang lebih baik diranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik yang perubahannya cenderung menetap dan permanen.
2. Teori pembelajaran preskriptif lebih menekankan pada pencapaian tujuan dangan
metode pembelajaran yang optimal.
3. Kelebihan dari teori belejar deskriptif adalah lebih terkonsep sehingga siswa lebih
memahami materi yang akan disampaikan. Sedangkan teori preskriptif yaitu lebih
sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas, serta memberi motivasi agar
terjadi proses belajar
4. Kekurangan untuk teori belajar deskriptif adalah kurang memperhatikan sisi
psikologis siswa dalam mendalami suatu materi. Dan kekurangan dari
teori pembelajaran preskriptif yaitu membutuhkan waktu cukup lama.
5. Ada beberapa teori belajar yaitu: teori belajar deskriptif dan preskriptif, behavioristic,
kognivistik, konstruktivisme, dan humanistic.
6. Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari
adanya interaksi antara stimulus dan respon
7. Menurut teori behviorisme dalam belajar yang penting adalah input yang berupa
stimulus dan output yang berupa respon
8. Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya
9. Model belajar kognitif mengatakan bahwa tingkah laku seseorang ditentukan oleh
persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan
belajarnya
10. Menurut teori humanistik, proses belajar harus melalui dan di tunjukkan untuk
kepentingan memanusiakan manusia itu sendiri