Anda di halaman 1dari 12

KIMIA

untuk SMA Kelas XI


MINYAK BUMI

Tujuan Pembelajaran :
Setelah mempelajari sub bab ini, siswa diharapkan dapat :
1. Memahami komposisi, proses pembentukan minyak bumi dan
teknik pemisahan fraksi minyak bumi.
2. Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi.
3. Menafsirkan bagan destilasi bertingkat.
4. Menentukan dan menganalisis kegunaan minyak bumi.
5. Menjelaskan dampak pembakaran minyak bumi.
6. Menjelaskan cara mengatasi dampak pembakaran minyak
bumi.

MINYAK BUMI

Sumber hidrokarbon utama di alam adalah minyak bumi.


Sumber energi utama yang digunakan untuk bahan bakar rumah
tangga, kendaraan bermotor dan mesin insdustri berasal dari
minyak bumi, batu bara dan gas alam. Ketiga jenis bahan bakar
tersebut terbentuk dari peruraian senyawa-senyawa organik yang
berasal dari jasad organisme kecil yang hidup di laut jutaan tahun
yang lalu.. Apakah minyak bumi itu? Bagaimana sebenarnya
proses pembentukan minyak bumi dan gas alam serta pengolahannya Gambar 1.1 Bensin diperoleh dari
sampai menjadi produk yang berguna? Bagaimana dampak dari minyak bumi dan digunakan sebagai
bahan bakar kendaraan bermotor.
pembakaran minyak bumi?

Dalam sub bab ini kan dibahas :


1. Komposisi minyak bumi
2. Pembentukan minyak bumi
3. Pengolahan minyak bumi
4. Kegunaan minyak bumi
5. Bensin sebagai produk hasil pengolahan minyak bumi yang penting yang digunakan sebagai
bahan bakar.
6. Industri petrokimia yang menggunakan produk hasil pengolahan minyak bumi sebagai
bahan baku.
7. Dampak penggunaan minyak bumi

A. Komposisi Minyak Bumi


Minyak bumi adalah campuran yang kompleks hidrokarbon plus senyawaan organik
dari sulfur, oksigen, nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam
terutama nikel, besi dan tembaga. Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform,
melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, sumur minyak dan juga
kedalaman sumur. Dalam minyak bumi parafin ringan mengandung hidrokarbon tidak kurang
dari 97 % sedangkan dalam jenis asphaltik berat paling rendah 50 %.

2
KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GASAL
MINYAK BUMI

Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi diklasifikasikan atas tiga golongan, yaitu :
a. Golongan parafinik
b. Golongan naphthenik
c. Golongan aromatik
d. Sedangkan golongan olefinik umumnya tidak ditemukan dalam minyak, demikian juga
hidrokarbon asetilenik sangat jarang.
Crude oil mengandung sejumlah senyawaan non hidrokarbon, terutama senyawaan
sulfur, senyawaan nitrogen, senyawaan oksigen, senyawaan organometal (dalam jumlah
kecil/trace sebagai larutan) dan garam-garam anorganik (sebagai suspensi koloidal).
a. Senyawa sulfur Crude oil yang kerapatannya lebih tinggi mempunyai kandungan sulfur
yang lebih tinggu pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak
menimbulkan masalah, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya
dalam keadaan dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari
oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasolin) dan air.
b. Senyawa Oksigen Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 %
dan mengalami kenaikan dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen dapat
menaik apabila produk itu lama berhubungan dengan udara. Oksigen dalam minyak
bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida,
senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam
Naftent (asam alisiklik) dan asam alifatik.
c. Senyawa Nitrogen 158 umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat
rendah, yaitu 0,1-0,9 %.
d. Konstituen metalik Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium
pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan
produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke.
Jadi yang namanya minyak bumi atau sering juga disebut crude oil (minyak mentah)
adalah merupakan campuran dari ratusan jenis hidrokarbon dari rentang yang paling kecil,
seperti metan, yang memiliki satu atom karbon sampai dengan jenis hidrokarbon yang paling
besar yang mengandung 200 atom karbon bahkan lebih. Secara garis besar minyak bumi
dikelompokkan berdasarkan komposisi kimianya menjadi tiga jenis, yaitu parafin, naften,
aromatik.
Kandungan utama dari campuran hidrokarbon ini adalah parafin atau senyawa
isomernya. Isomer sendiri adalah bentuk lain dari suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki
rumus kimia yang sama. Misal pada n-butana pada gambar berikut memiliki isomer 2-metil
propana, atau kadang disebut juga iso-butana. Keduanya memiliki rumus kimia yang sama, yaitu
C4 H10 tetapi memiliki rumus bangun yang berbeda seperti tampak pada gambar. Jika atom
karbon (C) dinotasikan sebagai bola berwarna hitam dan atom hidrogen (H) dinotasikan sebagai

3
KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GASAL
MINYAK BUMI

bola berwarna merah maka gambar dari normal-butan dan iso-butan akan tampak seperti gambar
berikut :

n-butana isobutan
Berikut adalah contoh dari siklo paraffin dan aromat :

Sikloheksana Benzena
Minyak bumi tidak seluruhnya terdiri dari hidrokarbon murni. Dalam minyak bumi
terdapat juga zat pengotor (impurities) berupa sulfur (belerang), nitrogen, halogen organik,
terutama klorida, dan logam organik yaitu natrium (Na), Vanadium (V) dan nikel (Ni).. Pada
umumnya, pengotor yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa sulfur organik
yang disebut merkaptan. Jika minyak bumi tersebut banyak mengandung hidrokarbon rantai
pendek dengan jumlah atom karbon lebih sedikit maka titik didihnya lebih rendah, sedangkan
jika memiliki hidrokarbon rantai panjang dengan jumlah atom karbon lebih banyak maka titik
didihnya lebih tinggi.

B. Pembentukan Minyak Bumi


Minyak bumi terbentuk dari peruraian senyawa-senyawa organik
yang berasal dari jasad organisme kecil yang hidup dilaut jutaan tahun
yang lalu. Proses peruraian berlangsung lambat di bawah suhu dan
tekanan tinggi, dan menghasilkan campuran hidrokarbon yang kompleks.
Sebagian campuran berada dalam fase cair dan dikenal sebagai minyak Gambar 1.2. berbagai produk
bumi. Sedangkan sebagian lagi berada dalam fase gas dan disebut gas perawatan tubuh, seperti
sabun dan wadah plastik,
alam. terbuat dari minyak bumi
Minyak bumi (dan gas alam) dapat bergerak ke atas melalui batuan sedimen yang
berpori. Pada umumnya minyak bumi terperangkap dalam bebatuan yang tidak berpori dalam
pergerakannya ke atas. Hal ini menjelaskan mengapa minyak bumi juga disebut petroleum.
(Petroleum dari bahasa Latin ‘Petrus’ artinya batu dan ‘Oleum’ artinya minyak).

4
KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GASAL
MINYAK BUMI

Untuk memperoleh minyak bumi atau petroleum ini dilakukan


pengeboran.

Bagaimana para ahli menemukan lokasi minyak bumi?


a. Awalnya, para ahli menggunakan petunjuk dipermukaan bumi.
Minyak bumi biasanya ditemukan di bawah permukaan yang
berbentuk kubah. Lokasi di darat (yang dulu lautan) dan lepas Gambar 1.3. gas alam dan
pantai. minyak bumi dapat mencapai
permukaan bumi jika tidak
b. Kemudian dilakukan survei seismik untuk menentukan struktur terperangkap dalam bebatuan
tak berpori
batuan dibawah permukaan tersebut.
c. Selanjutnya melakukan pengeboran kecil untuk menentukan ada
tidaknya minyak. Jika ada maka dilakukan pengeboran untuk
memperkirakan ekonomis untuk diambil atau tidak.
Untuk pengeboran dilepas pantai dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu:
a. Menanam jalur pipa di dasar laut dan memompa minyak (dan gas
alam) ke daratan. Cara ini digunakan apabila jarak ladang minyak Gambar 1.4. Pengeboran
Minyak Bumi
ke darat cukup dekat.
b. Membentuk anjungan dimana minyak bumi (dan gas alam)
selanjutnya dibawa ke kapal menuju daratan.
Di darat, minyak bumi (dan gas alam) dibawa ke kilang minyak
(refinery) untuk diolah.

Gambar 1.5. Anjungan minyak


lepas pantai untuk kegiatan
eksplorasi minyak

Gambar 1.6. Survei Seismik. Para ahli membuat ledakan kecil Gambar 1.7. Kapal tanker
dipermukaan untuk memperoleh peta struktur bebatuannya. membawa minyak bumi dari
anjungan menuju daratan.

5
KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GASAL
MINYAK BUMI

C. Pengolahan Minyak Bumi


Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak Tabel 1.1 . komposisi komponen
minyak mentah
bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak
Komponen Komposisi
mentah ( crude oil ). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi: Minyak mentah (%)
1. Minyak mentah ringan (light crude oil) yang mengandung kadar Karbon 84

logam dan belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer Hidrogen 14
Belerang 1-3
(viskositas rendah).
Nitrogen <3
2. Minyak mentah berat (heavy crude oil) yang mengandung kadar
Oksigen <3
logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga
Logam (Ni, Fe, <3
harus dipanaskan agar meleleh. Cu, As)
Garam (NaCl, <4
Minyak mentah merupakan campuran yang kompleks dengan
Mg Cl2, CaCl2)
komponen utama alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna,
aromatik, dan senyawa anorganik.
Meskipun kompleks terdapat cara mudah untuk memisahkan komponennya berdasarkan nilai
titik didihnya. Proses ini disebut distilasi bertingkat. Selanjutnya dilakukan proses konversi,
pemisahan pengotor dalam fraksi, dan pencampuran fraksi.

(i) Distilasi bertingkat


Dalam proses distilasi bertingkat, minyak bumi tidak dipisahkan
menjadi komponen-komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi,
yakni kelompok yang mempunyai kisaran itik didih tertentu. Hal ini
dikarenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer-
isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. Proses
distilasi bertingkat ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Minyak mentah dipanaskan dalam boiler menggunakan uap air
bertekanan tinggi sampai suhu -600oC. Uap minyak mentah yang
dihasilkan dialirkan ke bagian bawah menara distilasi.
2. Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas
melewati pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang
yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang
memungkinkan uap lewat.
3. Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Gambar 1.8. Menara distilasi.
Pipa yang keluar dari setiap
Sebagian uap akan mencapai ketinggian dimana uap tersebut akan tingkatan menara menunjukkan
terkondensasidalam kisaran suhu tertentu disebut fraksi. level fraksi

4. Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi
dibagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih
rendah terkondensasi di bagian atas menara. Selanjutnya fraksi dari menara distilasi
selanjutya dialirkan kebagian kilang minyak lainnya untuk proses konversi.

6
KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GASAL
MINYAK BUMI

Gambar 1.9. Skema proses pengolahan minyak bumi. Satu barel minyak mentah mengandung 25
– 40% fraksi bensin, sedangkan kebutuhan transportasi mengharuskan 45% minyak mentah diubah
menjadi bensin.

(ii) Proses konversi


Proses konversi adalah penyusunan ulang struktur olekul
hidrokarbon, yang bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan
kuantitas dan kualitas sesuai permintaan pasar. Beberapa jenis proses
konvensi dalam kilang minyak adalah:
1. Perengkahan (cracking)
Perengkahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-
molekul kecil. Contohnya, perengkahan fraksi minyak ringan/ berat
menjadi fraksi gas, bensin, kerosin, dan minyak solar/ diesel.
Gambar 1.10. Untuk setiap barel
2. Reforming minyak mentah, kilang minyak
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi dapat menghasilkan sekitar 57%
bensin, 38% bahan bakar diesel,
rantai bercabang/ alisikli/ aromatik. Sebagai contoh, komponen rantai bahan bakar jet, kerosin dan
minyak bakar, 4% LPG, dan
lurus (C5-C6) dari fraksi bensin diubah menjadi aromatik. sisanya residu padat.

3. Alkilasi
Alkilasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Contohnya, penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi
bensin.

7
KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GASAL
MINYAK BUMI

4. Coking
Coking adalah proses perengkahan fraksi residu padat menjadi fraksi minyak bakar dan
hidrokarbon intermediat (produk antara). Dalam proses ini, dihasilkan kokas (coke).
(kokas digunakan di industri aluminium sebagai elektrode untuk ekstraksi logam Al).
5. Pemisahan pengotor dalam fraksi
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor, antara lain senyawa organik yang
mengandung S, N, O, air, logam, dan garam anorganik. Pengotor dapat dipisahkan
dengan cara melewatkan fraksi melalui:
a. Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh,
senyawa nitrogen, oksigen, dan residu padat seperti aspal.
b. Menara absorpsi, yang mengandung agen pengering untuk memisahkan belerang/
senyawa belerang.
6. Pencampuran Fraksi
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir yang diinginkan.
Sebagai contoh:
a. Fraksi bensin dicampur dengan hidrokarbon rantai bercabang/ alisiklik/ aromatik
dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu. (Simak Subbab Bensin)
b. Fraksi minyak pelumas dicampur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk
mendapatkan kualitas tertentu.
c. Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia.
d. Selanjutnya, produk ini siap dipasarkan ke berbagai tempat, seperti pengisian bahan
bakar dan industri petrokimia.

D. Kegunaan Minyak Bumi


Beberapa kegunaan fraksi-fraksi yang diperoleh dari minyak bumi terkait dengan sifat
fisisnya seperti titik didih dan viskositas, dan sifat kimianya.
Tabel 1.1 Kegunaan minyak bumi
Fraksi Jumlah atom Titik didih Kegunaan
C (oC)
Gas C1 – C4 < 20oC Sebagai bahan bakar elpiji (LPG – Liquefied Petroleum Gas)
dan bahan baku untuk sintesis senyawa organik.
Bensin C5 – C10 40 – 180 Bahan bakar kendaraan bermotor.
(gasolin)
Nafta C6 – C10 70 – 180 Fraksi nafta diperoleh dari fraksi bensin. Nafta digunakan
untuk sintesis senyawa organik lainnya yang digunakan untuk
pembuatan plastik, karet sintesis, deterjen, obat, cat, bahan
pakaian dan kosmetik.
Kerosin C11 – C14 180 – 250 Digunakan sebagai bahan bakar pesawat udara dan bahan bakar
kompor parafin.
Minyak C15 – C17 250 – 300 Digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel,
solar dan minyak solar untuk kendaraan mesin diesel dengan rotasi tinggi,
diesel sedangkan minyak diesel untuk rotasi sedang/ rendah,
disamping sebagai bahan bakar tungku di industri.

8
KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GASAL
MINYAK BUMI

Minyak C18 – C20 300 – 350 Digunakan sebagai minyak pelumas. Hal ini terkait dengan
pelumas kekentalannya (viskositas) yang cukup besar.
Lilin > C20 > 350 Sebagai lilin parafin untuk membuat lilin, kertas pembungkus
berlapis lilin, lilin batik, korek api, dan bahan pengkilap, seperti
sepatu.
Minyak > C20 > 350 Bahan bakar dikapal, industri pemanas (boiler plant), dan
bakar pembangkit listrik.
Bitumen > C40 > 350 Materi aspal jalan dan atap bangunan. Aspal juga digunakan
sebagai lapisan arti korosi, isolasi listrik, dan pengendapan
suara pada lantai

E. Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan penting sampai
saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang memiliki rantai C5 – C10.
Kadarnya bervariasi tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan. Lalu,
bagaimana sebenarnya penggunaan bensin sebagai bahan bakar?

(i) Bensin sebagai bahan bakar kendaraan bermotor


Karena bensin hanya terbakar dalam fase uap, maka bensin harus diuapkan dalam karburator
sebelum dibakar dalam silinder mesin kendaraan. Energi yang dihasilkan dari proses
pembakaran bensin diubah menjadi gerak. Pembakaran yang diinginkan adalah yang
menghasilkan dorongan yang mulus. Hal ini bergantung pada waktu pembakaran agar energi
yang ditransfer ke piston menjadi maksimum. Ketepatan waktu pembakaran tergantung dari
jenis rantai hidrokarbon yang selanjutnya akan menentukan kualitas bensin.

Gambar 1.11. Konversi energi dari pembakaran bensin menjadi gerak

a. Alkana rantai lurus dalam bensin seperti n-heptana, n-oktana, dan n-nonana sangat
mudah terbakar. Hal ini menyebabkan terjadi terlalu awal sebelum piston mencapai
posisi yang tepat. Akibatnya timbul bunyi ledakan yang dikenal sebagai ketukan
(knocking).
Pembakaran terlalu awal juga berarti ada sisa komponen bensin yang belum terbakar
sehingga energi yang ditransfer ke piston tidak maksimum.

9
KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GASAL
MINYAK BUMI

b. Alkana rantai bercabang/ alisiklik/ aromatik dalam bensin seperti isooktana tidak terlalu
mudah terbakar. Jadi, lebih sedikit ketukan yang dihasilkan, dan energi yang ditransfer
ke piston lebih besar.
Oleh karena itu, bensin dengan kualitas yang baik harus mengandung lebih banyak
alkana rantai bercabang/ alisiklik/ aromatik dibandingkan alkana rantai lurus. Kualitas
bensin ini dinyatakan oleh bilangan oktan.

(ii ) Bilangan oktan


Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari Isooktana, bil. Oktan = 100

kemampuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar


dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana
yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak
mudah terbakar. Suatu campuran 30% n-heptana dan 70% isooktana
n-heptana, bil. Oktan = 0
akan mempunyai bilangan oktan:
= (30 / 100 x 0) + (70 / 100 x 100)
= 70

Gambar 1.12. Bilangan oktan


dari idooktana dan n-heptana
Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin
untuk memperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian
dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari dari berbagai campuran n-heptana dan
isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam campuran n-
heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai bilangan oktan dari
bensin yang diuji.
Karakteristik pembakaran bensin Kadar isooktana
Uji Diperoleh lalu dibandingkan dengan dalam campuran
pembakaran karakteristik karakteristik pembakaran digunakan untuk
sampel bensin pembakaran berbagai campuran n-heptana menanyakan nilai
v bensin dan isooktana untuk bilangan oktan
mendapatkan karakteristik yang bensin
setara

Gambar 1.13. Bagan penentuan bilangan oktan dari besin

Fraksi bensin dari menara distilasi umumnya mempunyai bilangan oktan -70. Untuk
menaikkan nilai bilangan oktan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
a. Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai
bercabang melalui proses reforming. Contohnya mengubahnya mengubah n-oktana
menjadi isooktana.

10
KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GASAL
MINYAK BUMI

b. Menambahkan hidrokarbon alisiklik/ aromatik ke dalam mencampurkan akhir fraksi


bensin.
c. Menambahkan zat aditif anti ketukan ke dalam bensin untuk memperlambat
pembakaran bensin. Dulu digunakan senyawa timbal (Pb). Oleh karena Pb bersifat
racun, maka penggunaannya sudah dilarang dan diganti dengan senyawa organik,
seperti etanol dan MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether).
(ii) Jenis bensin
Ada 3 jenis bensin produksi Pertamina, yakni Premium, Pertamax, Tabel 1.2. Bilangan oktan dari
bensin
dan Pertamax Plus. Nilai bilangan oktan ketiga jenis bensin ini
Jenis bensin Bilangan
diberikan pada tabel terlampir. Beberapa keunggulan dari pertamax oktan
dan pertamax plus dibandingkan premium adalah: Premium 80 – 88

a. Mempunyai bilangan oktan yang tinggi Pertamax 91 – 92

Mesin mobil cenderung membutuhkan bensin dengan bilangan Pertamax plus 95

oktan yang tinggi. Mesin demikian membutuhkan bensin dengan


bilangan oktan yang tinggi.
b. Meningkatkan kinerja mesin agar mesin makin bertenaga
Pertamax dan pertamax plus memiliki stabilitas oksidasi yang tinggi dan juga
mengandung aditif generasi terakhir. Pembakaran bensin menjadi semakin sempurna

sehingga kinerja mesin bertambah baik.


c. Bersifat ramah lingkungan
Pertamax dan pertamax plus tidak mengandung Pb yang bersifat racun. Pembakaran
yang semakin sempurna juga dapat mengurangi kadar emisi gas polutan seperti CO dan
NOx.
d. Lebih ekonomis dari segi harga bahan bakar dan biaya
perawatan
Pertamax dan pertamax plus mengandung zat aditif sehingga praktis dan tepat
takarannya. Zat aditif juga dapat melindungi mesin sehingga dapat menekan biaya
perawatan.
F. Industri Petrokimia
Selain sebagai bahan bakar, sebagian fraksi yang berasal dari minyak bumi digunakan
sebagai bahan baku di industri kimia. Jenis fraksi dari minyak bumi yang penting adalah
fraksi gas dan fraksi nafta. Industri kimia yang menggunakan fraksi dari minyak bumi (dan
gas alam) disebut industri petrokimia. Pengolahan fraksi gas dan nafta menjadi intermediat
(produk antara) untuk menghasilkan berbagai produk kebutuhan sehari-hari, seperti deterjen,
kosmetik, dll.

11
KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GASAL
MINYAK BUMI

G. Dampak Penggunaan Minyak Bumi


Pembakaran sempurna maupun tidak sempurna bahan bakar bensin atau sejenisnya
menghasilkan partikel-partikel yang mencemari lingkungan (udara) dan membahayakan.
Misalnya mencemari udara, iklim, air, dan tanah.

1. Dampak terhadap udara dan iklim


Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil, seperti minyak bumi atau
batu bara melepaskan karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NO), dan sulfur dioksida
(SO2). Pelepasan gas-gas tersebut menyebabkan pencemaran udara, seperti hujan asam,
smog, dan pemanasan global.
Tabel 1.2. Dampak minyak bumi terhadap lingkungan
Emisi Dampak terhadap udara Cara mengatasi
CO2 (karbon Kadar garam rumah kaca diatmosfer meningkat Efisiensi penggunaan energi diberbagai sektor,
dioksida) sehingga terjadi pemanasan global seperti industri, transportasi, dan rumah
tangga.
NO (Nitrogen Mengakibatkan terjadinya hujan asam Mengurangi kegiatan di industri atau letak
Oksida) industri jauh dari pemukiman warga.
Penggunaan bensin ramah lingkungan.
SO2 (Sulfur Menyebabkan hujan asam karena gan SO2 yang Mengurangi kegiatan industri peleburan
Oksida) teremisi membentuk asam sulfat akan logam.
menghasilkan smog (jika tinggi kadar NO, SO2, Penggunaan EFI (Electronic Fuel Injection).
dan O3) Penggunaan konverter pada sistem buangan
kendaraan.
CH4 (metana) Menyebabkan terjadinya efek rumah kaca yang Penghijauan besar-besaran.
menyebabkan pemanasan global.

2. Dampak terhadap perairan


Pencemaran perairan disebabkan kesalahan manusia, seperti cara penampungan dan
pengangkutan minyak bumi yang tidak layak. Misalnya bocornya tanker minyak bumi
atau kecelakaan lain yang menyebabkan tumpahnya minyak ke laut, sungai,atau tanah.
3. Dampak terhadap tanah
1. Dampak Penambangan Batu Bara
Salah satu dampak penggunaan energi terhadap tanah, yaitu penambangan terbuka
batu bara. Lapisan batu bara terdapat pada tanah subur sehingga lahan yang sangat
luas untuk pertambangan tersebut tidak dapat digunakan untuk pertanian selama
waktu tertentu.
2. Dampak Sampah Nuklir
Sisa bahan bakar nuklir yang bersifat radioaktif tersebut tidak dapat digunakan, tidak
bisa dibuang, atau dihilangkan. Cara yang paling aman untuk mengurangi bahaya
bahan tersebut dengan melakukan penimbunan. Sampah nuklir ini memerlukan waktu
penimbunan selama ribuan tahun agar tidak bersifat radioaktif lagi.

12
KIMIA SMA KELAS XI SEMESTER GASAL

Anda mungkin juga menyukai