Anda di halaman 1dari 9

WRAP UP SKENARIO 2

BLOK PANCA INDERA

“TELINGA SAKIT”

Kelompok A-6

Ketua : Bimo Wicaksono 1102017051

Sekretaris : Annisa Siti Maryam Chafia 1102017034

Anggota : Amelia Sofhatun Nisa 1102016021

Desti Dhea Izzani 1102015055

Amalia Ramadhani 1102017020

Dimas Rizky Nawawi 1102017072

Dhyva Lathyva Yasnur 1102017069

Fadlah Nisrina Selandiawati 1102017081

Firyal Iftinanda 1102017095

Khadijah Asysyifaa Delavega 1102017123

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

TAHUN AJARAN 2019-2020


DAFTAR ISI

Skenario…………………………………………………………………………………………...1

Kata sulit…………………………………………………………………………………….…….2

Pertanyaan…………………………………………………………………………………………3

Jawaban…..………………………………………………………………………………………..3

Hipotesis…………………………………………………………………………………………..5

Sasaran belajar………………………………………………………………………….…………6

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………
SKENARIO
Telinga Sakit

Seorang anak usia 3 tahun pilek batuk dan demam sudah hari yang lalu. Keluhan telinga
kanannya sakit, mengeluarkan sedikit cairan seperti air susu dan bercampur sedikit warna merah
seperti darah. Lalu dibawa ibunya ke UGD. Setelah liang telinga dibersihkan, diperiksa kendang
telinga tempak merah dan mengeluarkan cairan. Ibu pasien bertanya pada dokter, apakah
penyakit anaknya bisa sembuh.
KATA SULIT
1. Kendang Telinga : Lapisan elastis yang terdapat di telinga tengah untuk
menghantarkan gelombang suara.

2. Liang Telinga : Saluran masuknya gelombang suara dari luar telinga.


PERTANYAAN
1. Mengapa cairan yang keluar seperti air susu?

2. Apa hubungan pilek, batuk dengan telinga kanan yang sakit?

3. Mengapa terjadi kelainan pada telinga sebelah kanan?

4. Apakah pada kasus ini pasien masih bisa mendengar?

5. Apa saja faktor risiko dari kasus ini?

6. Mengapa kendang telinganya tampak merah?

7. Apakah penyakit ini menular?

8. Apa pemeriksaan yang dapat diakukan?

9. Apa diagnosis dari kasus ini?

10. Bagaimana cara penjegahan dari kasus ini?

11. Apa terapi yang dapat dilakukan?

12. Bagaimana cara merawat telinga dalam pandangan Islam?


JAWABAN
1. Batuk atau pilek merupakan salah satu gejala pada ISPA yang disebabkan oleh infeksi bakteri
lalu bakteri tersebut dari nasofaring naik ke telinga tengah lalu melewati tuba auditiva.

2. Batuk atau pilek merupakan salah satu gejala pada ISPA yang disebabkan oleh infeksi bakteri
lalu bakteri tersebut dari nasofaring naik ke telinga tengah lalu melewati tuba auditiva.

3. Bisa terjadi karena sering berbaring saat tidur di sebelah kanan atau kiri saja, tangan tidak
bersih masuk ke dalam telinga, sekret mampet dan penuh di sebelah kanan.

4. Pasien kemungkinan tidak bisa mendengar karena di telinga tengah ada sekret atau eksudat
sehingga mengganggu proses gelombang suara masuk.

5. Karena ISPA, prevalensi laki-laki lebih tinggi, hipertrofi adenoid, refluks gastrofagus, usia
anak-anak lebih rentan terkena.

6. Batuk atau pilek merupakan salah satu gejala pada ISPA yang disebabkan oleh infeksi bakteri
lalu bakteri tersebut dari nasofaring naik ke telinga tengah lalu melewati tuba auditiva lalu terjadi
inflamasi kemudian pembuluh darah vasodilatasi dan terjadi hiperemis.

7. Dari faktor risiko bisa menular tapi otitis medianya tidak menular.

8. Tes bisik, tes garpu tala, tes schwabach, pemeriksaan audilogi untuk menegakkan adanya
gangguan pendengaran atau tidak, pemeriksaan radiologi, pewarnaan gram.

9. Otitis media akut karena kurang dari 3 minggu.

10. Menangani ISPA hingga tuntas, menjaga kebersihan, tidak sering memakai headset.

11. Efedrin untuk tangani sumbat, antibiotik dan analgetik, timpanosentesis, dekongestan,
dibersihkan pakai H2O2

12. Mendengar hal-hal yang baik seperti Al Quran, menghindari perghibahan, wudhu.
HIPOTESIS
Otitis media akut disebabkan oleh ISPA, hipertrofi adenoid, refluks gastrofagus, dengan gejala
batuk atau pilek yang merupakan salah satu gejala ISPA yang disebabkan oleh infeksi bakteri
lalu bakteri tersebut dari nasofaring naik ke telinga tengah lalu melewati tuba auditiva.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah tes bisik, tes garpu tala, tes schwabach, pemeriksaan
audilogi untuk menegakkan adanya gangguan pendengaran atau tidak, pemeriksaan radiologi,
pewarnaan gram. Tatalaksana yang diberikan adalah efedrin untuk tangani sumbat, antibiotik dan
analgetik, timpanosentesis, dekongestan, atau dibersihkan pakai H2O2 serta bisa dicegah dengan
mendengar hal-hal yang baik seperti Al Quran, menghindari perghibahan, wudhu.
SASARAN BELAJAR
1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Telinga

1.1 Makroskopik

1.2 Mikroskopik

2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologi Pendengaran

3. Memahami dan Menjelaskan Otitis Media Akut

3.1 Definisi

3.2 Epidemiologi

3.3 Etiologi

3.4 Klasifikasi

3.5 Patofisiologi

3.6 Manifestasi Klinis

3.7 Diagnosis dan Diagnosis Banding

3.8 Tatalaksana

3.9 Komplikasi

3.10 Pencegahan

3.11 Prognosis

4. Mengetahui dan Menjelaskan Pandangan Islam dalam Menjaga Pendengaran

Anda mungkin juga menyukai