Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami telah dapat
menyelesaikan laporan Seni Tradisi Bengkulu ini yang berjudul “Kegiatan Tabut pada Hari
Keempat”.

Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kami ucapkan kepada :
 Bapak Drs. Herman Lusa, M.Pd. selaku ketua prodi PGSD FKIP UNIVERSITAS
BENGKULU
 Bapak Pebrian Tarmizi, M.Pd dan Ibu Dwi Anggraini, S.Sn.,M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Seni Tradisi Bengkulu.
 Seluruh Keluarga Kerukunan Tabut (KKT) Imam Senggolo maupun tabut Bansal.
 Seluruh panitia pelaksana Kegiatan Kampung Dongeng Bengkulu.
 Serta pengurus maupun anggota sanggar yang ada di Kota Bengkulu.
Laporan ini dibuat agar para pembaca dan penulis dapat mengetahui tentang ritual-ritual
tabut yang dilakukan pada hari pertama tabut. Akhir kata, sebenarnya laporan kami ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan tulisan-tulisan kami berikutnya. Semoga
dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis, semoga laporan
ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan untuk para pembaca.

Bengkulu, 24 September 2019

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2

C. Tujuan .................................................................................................................................. 2

BAB II............................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3

A. Kegiatan Kampung Dongeng Bengkulu .............................Error! Bookmark not defined.

B. Final Musik Dol ................................................................................................................... 5

BAB III ........................................................................................................................................... 7

PENUTUP....................................................................................................................................... 7

A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 7

B. Saran .................................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... iii

DOKUMENTASI .......................................................................................................................... iv

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahun Baru Islam atau Tahun Baru hijriah merupakan salah satu peristiwa penting
dalam sejarah Islam yaitu memperingati hijrahnya Nabi Muhammad saw dari kota
Mekkah ke Madinah pada tahun 622 masehi. Peringatan Tahun Baru Islam jatuh pada
hari pertama di bulan pertama dalam kalender hijriah yaitu tanggal 1 Muharram.
Didunia ini banyak cara atau tradisi dalam memperingati Tahun Baru Islam tersebut.
salah satunya di Bengkulu. Tahun baru Islam bagi masyarakat Provinsi Bengkulu
memiliki arti tersendiri. Perayaan tahunan bertajuk perayaan Tabut muharam digelar
selama 10 hari berturut-turut di Bengkulu sejak malam satu suro atau malam satu
muharam hingga 10 muharam. Dua rangkaian kegiatan digelar bersamaan. Prosesi sakral
yang digelar 17 keluarga pewaris tradisi Tabut yang tergabung dalam Kerukunan
Keluarga Tabut (KKT) Bengkulu akan melakukan prosesi budaya dan adat, sementara
pemerintah menggelar Festival tahunan Tabut Bengkulu.Festival tabut sangat disambut
antusias dengan masyarakat kota Bengkulu bahkan se-provinsi Bengkulu. Tidak hanya
masyarakat kota Bengkulu, ada juga wisatawan domestik dari provinsi-provinsi yang ada
di Indonesia yang ikut memeriahkan festival Tabut.
Kata Tabot "menurut Thomas W. Arnold dalam buku The preachingof Islam (1896)
mengandung arti atau dipakai untuk menyebut arca orang suci atau berhala atau dengan
sebutan 'tabot bunda Maryam di gereja orthodox Ethiopia. Ketika pasukan Inggris
menyerang Addis Abeba (ibu kota Essiopia) pada 1868, maka prajurit yang menang
menjarah ratusan tabot itu dan ada yang dikembalikan tahun 2002-2003. Kemudian di
Abyssinia tabot-tabot itu dihancurkan oleh pemimpin mereka sendiri karena seluruh suku
itu menerima tauhid secara utuh. Oleh karena itu, mengubah kata 'tabut' menjadi kata
tabot sangatlah tidak layak untuk dipertahankan karena akan menimbulkan kerancuan
pemahaman yang mengarah kepada syirik penyembahan berhala. Jadi harus back to
basic/kembali ke kata dasar TABUT.

1
Tabut itu sendiri adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang
tentang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali
bin Abi Thalib dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang
Karbala, Irak pada tanggal 10 Muharam 61 Hijriah (681 M). Perayaan di Bengkulu
pertama kali dilaksanakan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo
pada tahun 1685. Syeh Burhanuddin (Imam Senggolo) menikah dengan wanita Bengkulu
kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga
Tabut. upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharram setiap tahun.

B. Rumusan Masalah
1. Apa kegiatan yang dilakukan oleh kampung dongeng?
2. Bagaimana pelaksanaan final musik dol?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh kampung dongeng.
2. Untuk mengetahui pelaksaan final musik dol.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kegiatan Kampung Dongeng Bengkulu


Ditengah terpaan teknologi seperti sekarang kegiatan mendongeng sudah semakin
jarang dilakukan. Padahal dongeng merupakan cara sederhana mengenalkan pentingnya
budaya membaca pada anak-anak. Lewat dongeng pula, anak-anak bisa mengambil nilai-
nilai kehidupan dari cerita yang disajikan. Nah melihat pentingnya dongeng untuk
mendukung tumbuh kembang anak zaman now, kota bengkulu ini mendirikan komunitas
kampung dongeng kito bengkulu.

Kampung Dongeng sebagai salah satu elemen yang konsen pada pertumbuhan
dan perkembangan anak-anak Indonesia terus berupaya untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang diantaranya :

Pekan Kampung Dongeng

Kegiatan ini rutin dilaksanakan di Saung Kampung Dongeng di berbagai Daerah di


Indonesia, yang mana kegiatannya terdiri dari: Bermain Bersama, Workshop Kreatifitas
Anak, Ajang Unjuk Bakat dan Pentas Dongeng.

Kampung Dongeng Keliling Kampung

Dalam rangkau untuk menjangkau anak-anak di berbagai pelosok, Team Relawan


Kampung Dongeng menyempatkan waktu menggelar pentas Dongeng secara rutin.

Workshop Nasional Kampung Dongeng

Untuk lebih memperbanyak armada Pendongeng di Tanah Air, dibukalah Kelas


Kampung Dongeng dengan memberikan materi-materi untuk team relawan dari berbagai
daerah. Kegiatan ini dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Dan setiap Workshop
dilaksanakan 3 s/d 7 hari.

Kampung Dongeng Pelosok Negeri

Team Kampung Dongeng bekerja sama dengan Instansi, baik swasta maupun pemerintah
untuk membuka cabang Kampung Dongeng di Berbagai daerah di Indonesia. Hal ini

3
merupakan cinta-cita sang pendiri, Kak Awam yang akan mempersembahkan 1,000
Kampung Dongeng untuk Indonesia.

Komunitas kampung dongeng kito Bengkulu ini adalah komunitas sosial yang
mempunyai tujuan untuk mencerdaskan anak-anak, menceriakan anak-anak dengan lewat
dongeng, pertunjukan sulap atau pertunjukan apapun, menari, menyanyi, puisi dan
sebagainya. Dengan cara itu kampung dongeng sambil untuk menekankan perkembangan
zaman untuk anak-anak setiap satu bulan sekali, yang biasanya diadakan di perkampungan.

Temanya itu adalah memperkenalkan kebudayaan lokal yaitu kebudayaan Tabut dari
sejak anak usia dini jadi sengaja kita mengajak mereka untuk mengenal Tabut meskipun
tidak ada tayangannya di sini tetapi dia akan mengenal Dol dan sebagai macam nya dari sini
di taman kebudayaan.

Kriteria penilaian dari lomba yang biasanya kampung dongeng buat itu berbeda-beda.
Kalau dari lomba mewarnai itu biasanya yang dinilai itu adalah kreativitas, kebersihan,
bagaimana kekompakan antara perpaduan warna, dan boleh juga ditambah kreativitas
perpaduan dengan yang lainnya. Kemudian kalau dari segi penilaian lomba Solo Song yaitu
adalah penampilannya dan teknik vokal nya.

Kalau untuk memilih juri itu harus yang profesional atau yang benar-benar orang seni
seperti sekarang juri yang menilai Solo Song itu dari bapak dosen dari Padang dan kebetulan
beliau lah yang bersedia datang kemari. Sekarang total aicon nya berjumlah 700 anak.
Alhamdulillah antusiasnya sekarang cukup besar karena kami baru pemula pertama kali
mengadakan dan sponsor-sponsornya banyak ada 20 lebih sponsor.

Tujuan utama untuk mengadakan acara ini yaitu :

1. Mengenalkan kebudayaan Tabut sekaligus memeriahkan festival Tabut.


2. Untuk Solo Song itu kebanyakan anak-anak pada tahu lagu-lagu orang dewasa tetapi kita
bagaimana caranya komunitas kampung dongeng ini memperkenalkan kembali lagu-lagu
anak zaman kemarin atau lagu yang dulu kita hidupkan kembali.
3. Kemudian untuk Fashion Show itu gunanya supaya anak tampil percaya diri.

4
Acara ini benar-benar diadakan untuk anak-anak untuk menceriakan mereka, untuk
mencerdaskan, dengan kampung dongeng kito Bengkulu ini.

Cara bergabung dikomunitas kampung dongeng ini : kampung dongeng akan membuka
relawan tetapi tidak langsung bisa jadi relawan dilihat dulu dari keaktifan nya kalau dia
benar-benar aktif baru bisa menjadikan anggota komunitas kampung dongeng kito Bengkulu
dan akan mendapatkan Id card jika sudah resmi menjadi anggota.

B. Final Musik Dol

Ribuan masyarakat tumpah ruah menyaksikan penutupan Festival tabot Bengkulu yang
dirangkai dengan ritual tabot besanding di Lapangan Merdeka Kota Bengkulu,Senin
(9/9/2019). Festival Tabot secara resmi ditutup oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
yang diwakili Sekda Provinsi Bengkulu Novian Andusti dan ditandai dengan pemukulan alat
musik Dol. Sejak dibuka hingga penutupan malam ini, rangkaian festival Tabot berlangsung
meriah dan sukses. Pantauan media teropongpublik.Com, setiap malamnya Festival Tabot
yang diisi dengan kegiatan kebudayaan ini bahkan tak pernah sepi pengunjung,

Dalam Sambutnya Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang diwakili Sekda Provinsi
Bengkulu Nopian Andusti mengapresiasi atas Pariwisata Provinsi Bengkulu Irsan Setiawan
yang mampu menyelenggarakan festival tabot dengan sukses dan meriah. Pujian juga
dilayangkan Gubernur kepada Keluarga Kerukunan Tabot (KKT) yang mampu bekerjasama
dengan Pemerintah. “Apresiasi atas kerja Dinas Pariwisata provinsi Bengkulu,Dinas
kominfotik Provinsi Bengkulu,Keluarga kerukunan Tabot yang dapat membuat festival Tabot
sukses dan berhasil,” sampai Gubernur yang diwakili oleh Sekda Provinsi Bengkulu dalam
sambutannya sebelum menutup festival tahunan ini. Penutupan festival Tabot tahun 2019
ini juga dihadiri oleh Delegrasi Irak, Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu,Ketua KKK,Rektor
Muhamdiyah Seprovinsi Bengkulu,Kadis Kominfotik Provinsi Bengkulu,dan seluruh Dinas
Terkait serta Tamu undangan.

5
Sama halnya dengan Gubernur, pun Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Irsan
Setiawan mengapresiasi pemerintah dan masyarakat Provinsi Bengkulu yang sukses
menggelar acara Tabot yang sarat akan nilai budaya. Hal ini, dinilai sebagai bentuk dari
pengembangan budaya daerah Bengkulu itu sendiri. “Festival tabot dulu hanya ritual
sekarang diisi dengan berbagai kegiatan kebudayaan. Ini menunjukan masyarakat dan
pemerintah bukan sekedar menjaga budaya itu tapi mengembangkannya dan pada akhirnya
memanfaatkannya,” Kebudayaan akan baik kalau komunitas yang menjaga bekerjasama
dengan pemerintah,” tambahnya. Pada malam penutupan ini juga diumumkan pemenang dari
perlombaan yang digelar selama festival Tabot Nama-nama pemenang diumumkan langsung
pada malam ini,"Tutup Kadis Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Irsan Setiawan. Nama-
Nama Pemenang Dalam acara Festival Tabot Bengkulu 2019 :

 Dol Terbaik -Tari Kreasi :Salsabilah


 Ikan Mandarin -Seni dari 10 Kabupaten Kota: Dari kabupaten Mukomuko
 Telong-telong dari Kelurahan Sumur Meleleh
 Stand Terbaik:Dari Disprindag Kabupaten Bengkulu Tengah, BKKN Provinsi
Bengkulu,Bawaslu Provinsi Bengkulu.

Dan juga memberikan Penghargaan enam Negara Sahabat:

1. Malaysia
2. Jepang
3. Tanzania
4. India
5. Iran
6. Jerman

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Ditengah terpaan teknologi seperti sekarang kegiatan mendongeng sudah semakin
jarang dilakukan. Padahal dongeng merupakan cara sederhana mengenalkan
pentingnya budaya membaca pada anak-anak. Lewat dongeng pula, anak-anak bisa
mengambil nilai-nilai kehidupan dari cerita yang disajikan. Melihat pentingnya
dongeng untuk mendukung tumbuh kembang anak zaman now, kota bengkulu ini
mendirikan komunitas kampung dongeng kito Bengkulu.
2. Final musik Dol dilaksanakan dengan meriah. Para finalis terdiri dari beberapa
sanggar. Penontonnya pun sangat antusias. Dilihat dari area sekitaran panggung yang
dipadati oleh penonton dan pendukung para finalis musik dol.
B. Saran
Kegiatan kampung dongeng dan final musik dol yang dilakukkan oleh para relawan dan
anak-anak muda Bengkulu sangat bermanfaat. Sebagai generasi penerus bangsa kita
berkewajiban melestarikan budaya bangsa kita salah satunya dengan terus
menggerakakan kebudayaan lokal yaitu musik dol dan kampung dongeng agar budaya
itu tidak punah dan bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Narasumber : Madia Putri Utami

Jabatan : sekretaris kampung dogeng kito Bengkulu

2. Narasumber : Diki
Jabatan : Pengurus sanggar musik dol

Buku A. Syiafril Sy. 2012. Tabut Karbala Bencolen dari Punjab Symbol Melawan Kebiadapan.
Jakarta: PT. Walaw Bengkulen.

BENGKULU.TEROPONGPUBLIK.COM

iii
LAMPIRAN

DOKUMENTASI

iv
v
KEGIATAN KAMPUNG DONGENG BENGKULU

PEMENANG LOMBA KAMPUNG DONGENG

vi
FINAL MUSIK DOL

vii

Anda mungkin juga menyukai