Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PENDAHULUAN

PERSALINAN NORMAL

A. PERSALINAN NORMAL
1.DEFINISI
Persalinan adalah suatu proses yang dialami,
peristiwa normal, namun apabila tidak dikelola dengan
tepat dapat berubah menjadi abnormal (Mufdillah &
Hidayat, 2008).
Persalinan adalah suatu proses terjadinya
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup
bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput
janin dari tubuh ibu (Mitayani, 2009).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu),
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
maupun pada janin (Prawirohardjo, 2006).

2. SEBAB-SEBAB PERSALINAN
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun
beberapa teori menghubungkan dengan faktor
hormonal,struktur rahim,sirkulasi rahim,pengaruh tekanan
pada saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011).
a. Teori penurunan hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi
penurunan hormone progesterone dan estrogen. Fungsi
progesterone sebagai penenang otot –otot polos rahim
dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
sehingga timbul his bila progesterone turun.
b. Teori placenta menjadi tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone
menyebabkan kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan
kontraksi rahim.

c. Teori distensi Rahim


Rahim yang menjadi besar dan merenggang
menyebabkan iskemik otot-otot rahim sehingga
mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
d. Teori iritasi mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion
servikale(fleksus franterrhauss). Bila ganglion ini
digeser dan di tekan misalnya oleh kepala janin akan
timbul kontraksi uterus.
e. Induksi partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang
laminaria yang dimasukan dalam kanalis servikalis
dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser,
amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu
pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus.

3. PATOFISIOLOGI
4. TANDA-TANDA MULAINYA PERSALINAN
Tanda-tanda permulaan persalinan adalah Lightening
atau settling atau dropping yang merupakan kepala turun
memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida.
Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
Perasaan sering-sering atau susah buang air kecil karena
kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya
kontraksi-kontraksi lemah diuterus (fase labor pains).
Servik menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya
bertambah bisa bercampur darah (bloody show) (Haffieva,
2011).
Tanda-Tanda In Partu :
a. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat,
sering dan teratur.
b. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak,
robekan kecil pada bagian servik.

c. Kadang-kadang ketuban pecah

d. Pada pemeriksaan daam, servik mendatar.

5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- USG
- Pemeriksaan Hb

6. PENATALAKSANAAN
Menurut Wiknjosastro (2005), penatalaksanaan yang
diberikan untuk penanganan plasenta previa tergantung
dari jenis plasenta previanya yaitu:
a. Kaji kondisi fisik klien

b. Menganjurkan klien untuk tidak coitus

c. Menganjurkan klien istirahat

d. Mengobservasi perdarahan
e. Memeriksa tanda vital

f. Memeriksa kadar Hb

g. Berikan cairan pengganti intravena RL

h. Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu


dan bila fetus masih prematurE
7. KOMPLIKASI PERSALINAN
a. Komplikasi persalinan kala I
1) Persalinan macet (partus tidak maju)
2) Distosia
b. Komplikasi persalinan kala II
1) Atonia uteri
2) Retensio plasenta
3) Emboli air ketuban
8. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Kala I (Fase Laten)
1) Pengakajian
a) Integritas ego
Klien tampak tenang atau cemas.
b) Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi regular, terjadi peningkatan frekuensi
durasi atau keparahan.
c) Seksualitas
Servik dilatasi 0-4 cm mungkin ada lender merah
muda kecoklatan atau terdiri dari flek lendir.
2). Diagnosa Keperawatan
a) Ansietas b/d krisis situasi kebutuhan tidak
terpenuhi.
b) Kurang pengetahuan tentang kemajuan persalinan
b/d kurang mengingat informasi yang diberikan,
kesalahan interpretasi informasi.
c) Risiko tinggi terhadap infeksi maternal b/d
pemeriksaan vagina berulang dan kontaminasi
fekal.
d) Risiko tinggi terhadap kekurangan cairan b/d
masukan dan peningkatan kehilangan cairan melalui
pernafasan mulut.
e) Risiko tinggi terhadap koping individu tidak
efektif b/d ketidakadekuatan system pendukung.
3.) Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Ansietas b/dSetelah dilakukan a. Orientasikan
krisis situasiasuhan klien pada
kebutuhan tidakkeperawatan lingkungan, staf
terpenuhi. selama 3 x 24 jam dan prosedur.
diharapkan b. Berikan informasi
ansietas pasien tentang perubahan
berkurang dengan psikologis dan
kriteria hasil: fisiologis pada
a. TTV normal persalinan.
b. Pasien dapat c. Kaji tingkat dan
mengungkapkan penyebab
perasaan ansietas.
cemasnya. d. Pantau tekanan

c. Lingkungan darah dan nadi

sekitar pasien sesuai indikasi.

tenang dan e. Anjurkan klien

kondusif mengungkapkan
perasaannya.
f. Berikan
lingkungan yang
tenang dan nyaman
untuk pasien.
2. Kurang Setelah dilakukan a. Kaji
pengetahuan asuhan persiapan,tingka
tentang kemajuankeperawatan t pengetahuan
persalinan b/dselama 3 x 24 jam dan harapan
kurang mengingatpengetahuan klien.
informasi yangpasien tentang b. Beri informasi
diberikan, persalinan dan kemajuan
kesalahan meningkat dengan persalinan
interpretasi criteria hasil: normal.
informasi. Pasien dapat men- c. Demonstrasikan
demonstrasikan teknik
teknik pernapasan atau
pernafasan dan relaksasi dengan
posisi yang tepat tepat untuk
untuk fase setiap fase
persalinan. persalinan.
3. Risiko tinggiSetelah dilakukan a. Kaji latar
terhadap infeksiasuhan belakang budaya
maternal b/dkeperawatan klien.
pemeriksaan selama 3 x 24 jam b. Kaji sekresi
vagina berulangdiharapkan vagina, pantau
dan kontaminasiinfeksi maternal tanda-tanda
fekal. dapat terkontrol vital.
dengan criteria c. Tekankan
hasil: pentingnya
a. TTV dbn mencuci tangan
b. Tidak terdapat yang baik.
tanda-tanda d. Gunakan teknik
infeksi. aseptic saat
pemeriksaan
vagina.
e. Lakukan
perawatan
perineal setelah
eliminasi.
4. Risiko tinggiSetelah dilakukan a. Pantau masukan
terhadap asuhan dan haluaran.
kekurangan cairankeperawatan b. Pantau suhu
b/d masukan danselama 3 x 24 setiap 4 jam
peningkatan jam, diharapkan atau lebih
kehilangan cairancairan seimbang sering bila suhu
melalui dengan kriterian tinggi, pantau
pernafasan mulut. hasil: tanda-tanda
a.TTV dbn vital. DJJ
b.Input dan sesuai indikasi.
output cairan c. Kaji produksi
seimbang. mucus dan turgor
c.Turgor kulit kulit.
baik. d. Kolaborasi
pemberian cairan
parenteral.
e. Pantau kadar
hematokrit.
5. Risiko tinggiSetelah dilakukan a. Tentukan
terhadap kopingasuhan pemahaman dan
individu tidakkeperawatan harapan terhadap
efektif b/dselama 3 x 24 jam proses
ketidakadekuatan diharapkan koping persalinan.
system pendukung. pasien efektif b. Anjurkan
dengan criteria mengungkapkan
hasil: perasaan.
a.Pasien dapat c. Beri anjuran
mengungkapkan kuat thd
perasaannya mekanisme koping
positif.
d. Bantu relaksasi
b. Kala I (Fase Aktif)
1) Pengkajian
a) Aktivitas istirahat
Klien tampak kelelahan.
b) Integritas ego
Klien tampak serius dan tampak hanyut dalam
persalinan ketakutan tentang kemampuan
mengendalikan pernafasan.
c) Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi sedang, terjadi 2, 5-5 menit dan berakhir
30-40 detik.
d) Keamanan
Irama jantung janin terdeteksi agak di bawah pusat,
pada posisi vertexs.
e) Seksualitas
Dilatasi servik dan 4-8 cm (1, 5 cm/jam pada
multipara dan 1,2/ jam pada primipara)
2) Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri akut berhubungan dengan tekanan mekanik dari
bagian presentasi.
b) Perubahan eliminasi urin b/d perubahan masukan dan
kompresi mekanik kandung kemih.
c) Risiko tinggi terhadap koping individu tidak
efektif b/d krisis situasi.
d) Risiko tinggi terhadap cedera maternal b/d efek
obat-obatan pertambahan mobilitas gastrik.
e) Risiko tinggi terhadap kerusakan gas janin b/d
perubahan suplay oksigen dan aliran darah.
3) Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akutSetelah dilakukan a. Kaji derajat
berhubungan asuhan keperawatan ketidaknyamanan
dengan tekanan selama 3 x 24 jam, secara verbal
mekanik daridiharapkan nyeri dan nonverbal.
bagian terkontrol dengan b. Pantau dilatasi
presentasi. criteria hasil: servik
a.TTV dbn c. Pantau tanda
b.Pasien dapat vital dan DJJ.
mendemonstrasika d. Bantu
n kontrol nyeri penggunaan
teknik
pernapasan dan
relaksasi.
e. Bantu tindakan
kenyamanan
seperti:
f. Gosok punggung,
kaki
g. Anjurkan pasien
berkemih 1-2
jam.
h. Berikan
informasi
tentang
ketersediaan
analgesic
i. Dukung
keputusan klien
menggunakan
obat-
obatan/tidak.
j. Berikan
lingkungan yang
tenang
2. Perubahan Setelah dilakukan a. Palpasi di atas
eliminasi urinasuhan keperawatan simpisis pubis.
b/d perubahanselama 3 x 24 jam, b. Monitor
masukan dandiharapkan masukan dan
kompresi eliminasi urine haluaran.
mekanik kandungpasien normal c. Anjurkan upaya
kemih. dengan kriteria berkemih
hasil: sedikitnya 1-2
a. Cairan seimbang. jam.
b. Berkemih teratur d. Posisikan klien
tegak dan
cucurkan air
hangat di atas
perineum.
e. Ukur suhu dan
nadi, kaji
adanya
peningkatan.
f. Kaji kekeringan
kulit dan
membrane
mukosa.
3. Risiko tinggiSetelah dilakukan a. Tentukan
terhadap kopingasuhan keperawatan pemahaman dan
individu tidakselama 3 x 24 jam, harapan
efektif b/ddiharapkan koping terhadap proses
krisis situasi. pasien efektif persalinan.
dengan criteria b. Anjurkan
hasil: mengungkapkan
a. Pasien dapat perasaan.
mengungkapkan c. Beri anjuran
perannya. kuat terhadap
mekanisme
koping positif
dan bantu
relaksasi

4. Risiko tinggiSetelah dilakukan a. Pantau


terhadap cederaasuhan keperawatan aktivitas
maternal b/dselama 3 x 24 uterus secara
efek obat-jam,diharapkan manual.
obatan cidera terkontrol b. Lakukan tirah
pertambahan dengan kriteria baring saat
mobilitas hasil: persalinan
gastrik. a. TTV dbn menjadi
b. Aktivitas uterus intensif.
baik. c. Hindari
c. Posisi pasien meninggikan
nyaman klien tanpa
perhatian.
d. Tempatkan
klien pada
posisi tegak,
miring ke
kiri.
e. Berikan
perawatan
perineal
selama 4 jam.
f. Pantau suhu
dan nadi.
g. Kolaborasi
pemberian
antibiotik
(IV).
5. Risiko tinggiSetelah asuhan a. Kaji adanya
terhadap keperawatan selama kondisi yang
kerusakan gas3 x 24 jam, menurunkan
janin b/ddiharapkan janin situasi uteri
perubahan dalam kondisi baik plasenta.
suplay oksigendengan criteria b. Pantau DJJ
dan aliranhasil: dengan segera
darah a. DJJ dbn bila pecah
b. Presentasi ketuban.
kepala (+) c. Instuksikan
c. Kontraksi uterus untuk tirah
teratur baring bila
presentasi
tidak masuk
pelvis.
d. Pantau turunnya
janin pada
jalan lahir.
e. Kaji perubahan
DJJ selama
kontraksi.

c. Kala II
1) Pengkajian
a) Aktivitas/ istirahat
- Melaporkan kelelahan.
- Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan
sendiri/ teknik relaksasi.
- Lingkaran hitam di bawah mata.
b) Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
c) Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
d) Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi
distensi kandung kemih
e) Nyeri / ketidaknyamanan
- Dapat merintih / menangis selama kontraksi
- Melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum
- Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
- Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
f) Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
g) Seksualitas
- Servik dilatasi penuh (10 cm).
- Peningkatan perdarahan pervagina
- Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
- Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama
kontraksi
2) Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri akut b/d tekanan mekanis pada bagian
presentasi
b) Perubahan curah jantung b/d fluktasi aliran balik
vena
c) Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit
b/d pada interaksi hipertonik.

3) Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b/dSetelah dilakukana. Identifikasi derajat
tekanan mekanisasuhan keperawatan ketidaknyamanan.
pada bagianselama 3 x 24 jam,b. Berikan tanda/
presentasi diharapkan nyeri tindakan kenyamanan
terkontrol dengan seperti perawatan
kriteria hasil: kulit, mulut,
a. TTV dbn perineal dan alat-
alat tahun yang
b. Pasien dapat kering.
mendemostrasikan c. Bantu pasien memilih
nafas dalam dan posisi yang nyaman
teknik mengejan. untuk mengedan.
d. Pantau tanda vital
ibu dan DJJ.
e. Kolaborasi
pemasangan kateter
dan anastesi.
2. Perubahan curahSetelah dilakukana. Pantau tekanan darah
jantung b/dasuhan keperawatan dan nadi tiap 5 – 15
fluktasi aliranselama 3 x 24 jam, menit.
balik vena diharapkan kondisib. Anjurkan pasien
cardiovaskuler untuk inhalasi dan
pasien membaik ekhalasi selama
dengan kriteria upaya mengedan.
hasil: c. Anjurkan klien/
a. TD dan nadi dbn pasangan memilih
b. Suplay posisi persalinan
O2 tersedia yang mengoptimalkan
sirkulasi.

3. Risiko tinggiSetelah asuhana. Bantu klien dan


terhadap keperawatan selama pasangan pada
kerusakan 3 x 24 jam, posisi tepat.
integritas kulitdiharapkan b. Bantu klien sesuai
b/d padaintegritas kulit kebutuhan.
interaksi terkontrol denganc. Kolaborasi
hipertonik kriteria hasil: epiostomi garis
a. Luka perineum tengah atau medic
tertutup lateral.
(epiostomi). d. Kolaborasi terhadap
pemantauan kandung
kemih dan
kateterisasi.

d. Kala III
1) Pengkajian
a) Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
b) Sirkulasi
- Tekanan darah meningkat saat curah jantung
meningkat dan kembali normal dengan cepat.
- Hipotensi akibat analgetik dan anastesi.
- Nadi melambat
c) Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250 – 300 ml.
d) Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
e) Seksualitas
- Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat
plasenta lepas
- Tali pusat memanjang pada muara vagina.

2) Diagnosa Keperawatan
a) Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d
kurang masukan oral, muntah.
b) Nyeri akut b/d trauma jaringan setelah melahirkan.
c) Risiko tinggi terhadap cedera maternal b/d posisi
selama persalinan
3) Intervensi

DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Risiko tinggiSetelah dilakukan a.Instruksikan klien
terhadap asuhan keperawatan untuk mendorong
kekurangan selama 3 x 24 jam, pada kontraksi.
volume cairandiharapkan cairan b.Kaji tanda vital
b/d kurangseimbang denngan setelah pemberian
masukan oral,kriteria hasil: oksitosin.
muntah. a. TTV dbn c.Palpasi uterus.
b. Darah yang keluar d.Kaji tanda dan
± 200 – 300 cc. gejala shock.
e.Massase uterus
dengan perlahan
setelah pengeluaran
plasenta.
f.Kolaborasi
pemberian cairan
parentral.
2. Nyeri akut b/dSetelah dilakukan a. Bantu penggunaan
trauma jaringanasuhan keperawatan teknik pernapasan.
setelah selama 3 x 24 jam, b. Berikan kompres es
melahirkan diharapkan nyeri pada perineum
terkontrol dengan setelah melahirkan.
kriteria hasil: c. Ganti pakaian dan
a. Pasien dapat liner basah
control nyeri d. Berikan selimut
penghangat.
e. Kolaborasi
perbaikan
episiotomy

3. Risiko tinggiSetelah dilakukan a. Palpasi fundus


terhadap cederaasuhan keperawatan uteri dan massase
maternal b/dselama 3 x 24 jam, dengan perlahan.
posisi selamadiharapkan cidera b. Kaji irama
persalinan terkontrol dengan pernafasan.
kriteria hasil: c. Bersihkan vulva dan
a. Plasenta keluar perineum dengan air
utuh. dan larutan
b. TTV dbn antiseptik.
d. Kaji perilaku klien
dan perubahan
system saraf pusat.
e. Dapatkan sampel
darah tali pusat,
kirim ke
laboratorium untuk
menentukan golongan
darah bayi.
f. Kolaborasi
pemberian cairan
parenteral.

e. Kala IV
1) Pengkajian
a) Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
b) Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD
bervariasi, mungkin lebih rendah pada respon
terhadap analgesia/anastesia, atau meningkat pada
respon pemberian oksitisin atau HKK,edema,
kehilangan darah selama persalinan 400-500 ml untuk
kelahiran pervagina 600-800 ml untuk kelahiran
saesaria
c) Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
d) Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis
pubis
e) Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
f) Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada
adanya anastesi spinal.
g) Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma
jaringan atau perbaikan episiotomy, kandung kemih
penuh, perasaan dingin atau otot tremor
h) Keamanan
Peningkatan suhu tubuh.
i) Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah
terletak setinggi umbilicus, perineum bebas dan
kemerahan, edema, ekimosis, striae mungkin pada
abdomen, paha dan payudara.
2) Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri akut b/d efek hormone, trauma,edema
jaringan, kelelahan fisik dan psikologis,
ansietas.
b) Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d
kelelahan/ketegangan miometri.
c) Perubahan ikatan proses keluarga b/d
transisi/peningkatan anggota leluarga.
3) Intervensi
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN NOC NIC
1. Nyeri akut b/d efekSetelah a. Kaji sifat dan
hormone, trauma,dilakukan asuhan derajat
edema jaringan,keperawatan ketidaknyamanan.
kelelahan fisik danselama 3 x 24 b. Beri informasi
psikologis, ansietas. jam, diharapkan yang tepat
nyeri terkontrol tentang perawatan
dengan kriteria selama periode
hasil: pascapartum.
a. Pasien dapat c. Lakukan tindakan
control nyeri. kenyamanan.
d. Anjurkan
penggunaan teknik
relaksasi.
e. Beri analgesic
sesuai kemampuan.
2. Resiko tinggiSetelah a. Tempatkan klien
kekurangan volumedilakukan asuhan pada posisi
cairan b/dkeperawatan rekumben.
kelelahan/ketegangan selama 3 x 24 b. Kaji hal yang
miometri jam, diharapkan memperberat
cairan simbang kejadian
dengan kriteria intrapartal.
hasil: c. Kaji masukan dan
a. TD dbn haluaran.
b. Jumlah dan d. Perhatikan jenis
warna lokhea persalinan dan
dbn anastesi,
kehilangan
daripada
persalinan.
e. Kaji tekanan
darah dan nadi
setiap 15 menit.
f. Dengan perlahan
massase fundus
bila lunak.
g. Kaji jumlah,
warna dan sifat
aliran lokhea.
h. Kolaborasi
pemberian cairan
parentral.
3. Perubahan ikatanSetelah a. Anjurkan klien
proses keluarga b/ddilakukan asuhan untuk
transisi/ peningkatankeperawatan menggendong,
anggota keluarga. selama 3 x 24 menyentuh bayi.
jam, diharapkan b. Observasi dan
proses keluarga catat interaksi
baik dengan bayi.
kriteria hasil: c. Anjurkan dan
a. Ada kedekatan bantu pemberian
ibu dengan ASI, tergantung
bayi. pada pilihan
klien.

DAFTAR PUSTAKA
Depkes (2008). Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal.
Jakarta: USAID
Gary dkk. (2006). Obstetri Williams, Edisi 21. Jakarta,
EGC.
Mc Closky & Bulechek. (2000). Nursing Intervention
Classification (NIC). United States of America:
Mosby.
Meidian, JM. (2000). Nursing Outcomes Classification
(NOC). United States of America: Mosby.
Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta:
EGC
Setiono, Wiwing. (2014). Laporan pendahuluan persalinan
normal. Dimuat dalam
http://lpkeperawatan.blogspot.com/2013/11/laporan-
pendahuluan-persalinan-normal.html#.U_h8ZMWSw0o
(Diakses tanggal 24 Agustus 2014).
Wiknjosostro. (2002). Ilmu Kebidanan Edisi III. Jakarta:
Yayasan Bima pustaka Sarwana Prawirohardjo.

ASUHAN KEPERAWATAN INTRA NATAL CARE PADA NY.“S” DENGAN

DIAGNOSA MEDIS PRONOLOG PREGNANCYDI RUANG BERSALIN (VK)

RSUD RSUD PATUT PATUH PATJU

KABUPATEN LOMBOK BARAT


Disusun oleh

LALU ARI GUNAWAN

019.02.0949

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM

TAHUN AKADEMIK 201/2020

Anda mungkin juga menyukai