Anda di halaman 1dari 11

A.

PENGERTIAN MANAJEMEN MASJID

Manajemen masjid berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan masjid. Dimana masjid
berasal dari kata sajada bermakna tempat sujud/sholat. Masjid bukan milik pribadi, tapi milik
bersama yang harus diurus secara bersama-sama dengan kerjasama yang baik. Sedangkan
manajemen, berasal dari kata manage yang berarti mengurus, membimbing, mengawasi,
mengelola atau mengatur. Atau Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Jika dua
kata tersebut dipadukan, maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Masjid adalah proses/usaha
mencapai kemakmuran masjid yang idea yang dilakukan oleh pemimpin pengurus masjid
bersama staf dan jamaahnya melalui berbagai aktivitas yang positif.

Manajemen Masjid juga merupakan upaya memanfaatkan faktor-faktor manajemen


dalam menciptakan kegiatan masjid yang lebih terarah dan diperlukan pendekatan sistem
manajemen, yaitu planning, organizing, actuating, dan controlling.

B. Fungsi/Peranan, dan Ruang Lingkup Masjid

1. Fungsi/Peranan Masjid

Jika diamati masjid mempunyai banyak fungsi/peranan. Selain tempat untuk beribadah,
masjid juga memiliki fungsi/peranan sebagai berikut:

a) Masjid berfungsi/berperan sebagai tempat berkonsultasi dan berkomunikasi tentang


keislaman dan tentang kehidupan sehari-hari.
b) Masjid sebagai wadah berdakwah atau syiar agama Islam.
c) Masjid sebagai wadah tranformasi ilmu pengetahuan atau tempat pendidikan.
d) Masjid mempunyai fungsi/peranan sebagai wadah berkontak sosial.
e) Masjid dapat digunakan sebagai tempat latihan militer.
f) Masjid sebagai sarana perdamaian dan musyawarah.`
g) Masjid sebagai pusat penerangan, peradaban dan kebudayaan Islam.
h) Masjid berperan dan berfungsi sebagai tempat pengobatan
i) Dan lain sebagainya.

2. Ruang Lingkup Manajemen Masjid

Dalam pengapliksiannya, manajemen masjid mempunyai cakupan-cakupan/ruang


lingkup sebagai berikut:

a. Manajemen Bangunan
b. Manajemen Kepengurusan
c. Manajemen Kepemimpinan
d. Manajemen Kesekretariatan
e. Manajemen Keuangan
f. Manajemen Dana dan Usaha
g. Manajemen Pembinaan Jama’ah
h. Manajemen Kesejahteraan Umat
i. Manajemen Pembinaan Remaja

C. Administrasi, Organisasi dan Manajemen Masjid (idarah)

1. Administrasi, Organisasi dan Manajemen Masjid

Administrasi berasal dari bahasa Belanda, “Administratie” yang merupakan pengertian


Administrasi dalam arti sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor, yaitu catat-mencatat,
mengetik, menggandakan, dan sebagainya. (FX.Soedjadi, 1989).

Administrasi dalam arti luas, berasal dari bahasa Inggris “Administration” , yaitu proses
kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
bersama yang telah ditentukan. (S.P. Siagian, 1973). Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat
disimpulkan bahwa administrasi masjid ialah proses penyelenggaraan semua kegiatan masjid yang
dilakukan bersama-sama oleh pengurus masjid untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan
dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi pada
umumnya kemudian digambarkan dalam suatu bagan yang disebut bagan organisasi. Bagan
organisasi adalah suatu gambar struktur organisasi yang formal, dimana dalam gambar tersebut
ada garis-garis (instruksi dan koordinasi) yang menunjukkan kewenangan dan hubungan.

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan


usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

2. Hubungan Administrasi, Organisasi dan Manajemen

Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa sesungguhnya administrasi dan


manajemen adalah sama, hanya saja istilah administrasi digunakan pada badan/organisasi
pemerintah, sedangkan istilah manajemen dipergunakan untuk organisasi swasta.
Administrator sama artinya dengan manajer, tetapi organisasi untuk pemerintah. Hal ini
dapat dilihat pada penggunaan istilah manajer untuk perusahaan swasta yaitu diantaranya
manajer pemasaran, manajer pembelian dan lain-lain. Serta kepala bagian administrasi
keuangan, kepala bagian administrasi kepegawaian dan lain-lain. Jadi dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara administrasi organisasi dan manajemen adalah sebagai berikut :

1) Kepemimpinan merupakan arti dari manajemen.

2) Melalui manajemen semua kegiatan di koordinir dan diarahkan untuk mencapai


tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.

3) Administrasi merupakan suatu kegiatan pelayanan, termasuk di dalam kegiatan


administrasi adalah kegiatan pengelolaan atau manajemen administrasi dapat dilaksanakan di
dalam atau diluar organisasi (formal).
4) Organisasi (formal) merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan administrasi.

D. Struktur dan Bagan Organisasi Masjid

Struktur organisasi masjid menggambarkan bagaimana organisasi itu mengatur dirinya


sendiri, bagaimana mengatur hubungan antar orang dan antar kelompok. Struktur sangat berkaitan
dengan tujuan, sebab struktur organisasi itu adalah cara organisasi itu mengatur dirinya untuk bisa
mencapai tujuan yang ingin dicapainya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi, diantaranya:

a) Strategi Organisasi
b) Skala Organisasi
c) Teknologi
d) Lingkungan

Struktur organisasi dapat dilihat berdasarkan lalu lintas kekuasaan, seperti berikut ini:

a) Organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung
lurus kepada para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi.
b) Bentuk lini dan staf, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan
tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi.
c) Bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang
dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.

Berikut ini adalah contoh struktur organisasi masjid:

KU : Ketua Umum

KPA : Ketua Bidang Pembinaan Anggota

KIP : Ketua Bidang Informasi dan Perpustakaan

KKU : Ketua Bidang Kesejahteraan Umat

KK : Ketua Bidang Kewanitaan

SU : Sekretaris Umum

B : Bendahara

SPA : Sekretaris Bidang Pembinaan Anggota

SIP : Sekretaris Bidang Informasi dan Perpustakaan

SKU : Sekretaris Bidang Kesejahteraan Umat


SK : Sekretaris Bidang Kewanitaan

WB : Wakil Bendahara

DPA : Departemen Bidang Anggota

DIP : Departemen Bidang Informasi dan Perpustakaan

DKU : Departemen Bidang Kesejahteraan Umat

DK : Departemen Bidang Kewanitaan

Bagan organisasi masjid merupakan gambaran tentang kepengurusan dan pembagian kerja
dalam sebuah organisasi masjid untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. bagan juga membantu
memperjelas keberadaan kepengurusan atau organisasi masjid. Berikut ini adalah contoh bagan
organisasi masjid:

E. Kepemimpinan Masjid

Kepemimpinsn merupakan proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian


tujuan yang ditetapkan dalam sebuah organisasi atau lembaga masjid. Masjid yang makmur dan
berhasil karena peran pemimpin yang berhasil, baik memimpin beberapa atau beratus-ratus jama’ah,
karyawan, dan pengurus masjid.

Selain mengarahkan dan mempengaruhi orang lain, secara umum pemimpin juga mempunyai
peran-peran sebagai berikut:

1) Berkomunikasi.
2) Memusatkan perhatian pada pelanggan.
3) Membudayakan mutu.
4) Mengadakan inovasi.
5) Menampung aspirasi pelanggan.
6) Menetapkan struktur lembaga, tanggung-jawab dan wewenang.
7) Mengoreksi kebijaksanaan.
8) Mengatasi kendala.
9) Mengembangkan tim-tim kecil.
10) Mengembangkan mekanisme pemantauan dan evaluasi keberhasilan.
11) Mengadakan kaderisasi.
12) Memotivasi anggota

Selain itu juga pemimpin mempunyai gaya atau tipe kepemimpinan tersendiri. Berikut ini adalah
gaya atau tipe kepemimpinan dalam sebuah organisasi:

a) Gaya atau Tipe Kepemimpinan Otoriter

Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari
dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si
pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah
diberikan.

b) Gaya atau Tipe Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara
luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai
suatu tim yang utuh.

c) Gaya atau Tipe Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire

Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang
secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Anda bisa menilai
bagaimana kualitas manajemen yang ini.

d) Gaya atau Tipe Kepemimpinan Kondisional

Pemimpin yang demikian biasanya lebih fleksibel. Artinya, dalam pengambilan keputusan
pemimpin yang bersifat kondisional tidak terlalu kaku/luwes, dan melihat kondisi lingkungan
serta mempertimbangkan hal-hal yang perlu dipertimbangkan.

F. Manajemen Keuangan Masjid

Secara tradisional, aliran dana ke masjid didapatkan dari hasil tromol jumat atau sedekah jamaah.
Namun, mengandalkan income dari dua pos itu niscaya jauh dari memadai. Cara mengumpulkan
dana :

1. Mengadakan Bazaar (pasar amal)

2. Mengadakan pertunjukan

3. Menjual kalender Hijriyah

4. Lelang bahan bangunan masjd

Cara-cara tersebut diatas, bila diterapkan dengan system administrasi yang baik, Insya Allah akan
dapat membantu pengurus atau panitia merekrut dana pembangunan masjid. Hanya saja, semua
bentuk kegiatan itu memang memerlukan modal untuk bisa berjalan. Prasyarat modal tersebut
bersifat mutlak.

Sumber Dana Masjid

a) Donator Tetap.

b) Donatur Tidak Tetap.

c) Donator Bebas.
Menggerakan Dana Masjid

Penangggulangan atas biaya-biaya yang timbul merupakan tanggung jawab pengurus bersama-
sama jamaah masjid.

1. Pendekatan.2. Kegiatan Yang Jelas.

3. Pengurus Yang dipercaya.

Pengelolaan Dana dan Pertanggungjawaban Keuangan Masjid


Setiap pengurus masjid diharapkan mampu menyusun laporan keuangan. Sekurang-kurangnya
mencatat dengan jelas darimana uang masuk, dan penggunaan dana. Pengurus yang bertanggung
jawab dan dapat dipercaya tentunya tidak akan melalaikan tugasnya. Akan tetapi jika pengelolaan
keuangan masjid adalah orang-orang yang tidak dapat dipercaya,maka pengelolaan keuangan
masjid tidak dapat dilaksanakan secara baik.

G. Memakmurkan (Ta’mir) Masjid

Memakmurkan masjid adalah membangun dan mendirikan masjid, mengisi dan


menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah, menghormati dan
memeliharanya dengan cara membersihkannya dari kotoran-kotoran dan sampah serta
memberinya wangi-wangian.

Bentuk-bentuk memakmurkan masjid dan keutamaannya:


1) Membangun/mendirikannya.
2) Membersihkannya dan memberinya wangi-wangian.
3) Kegiatan keagamaan.
4) Kegiatan pendidikan, dan
5) Kegiatan–kegiatan lainnya.
Cara Memakmurkan Masjid:
1. Kesungguhan pengurus masjid.
2. Memperbanyak kegiatan.

H. Sikap dan Perhatian Pengurus Masjid Terhadap Pengurus Masjid, Masyarakat, Khatib, Imam,
Remaja Masjid, Muadzin dan Marbot
Sikap pengurus masjid terhadap jamaah pengurus masjid seharusnya mampu memperlihatkan sikap:
a. Keterbukaan.
b. Keakraban.
c. Kesetiakawanan.
Sikap Pengurus Masjid Terhadap Masyarakat
a) Lemah lembut.
b) Peka (perhatian).
c) Koperatif (bekerjasama).
Sikap Pengurus Kepada Khotib
1) Sopan santun.
2) Hormat.
Sikap Pengurus Kepada Imam
Sebagaimana sikap terhadap khotib,pengurus masjidpun harus mmeperhatikan imam masjid dalam
menjalankan tugasnya. Sarana dan fasilitas yang perlu di perhatikan pengurus terhadap imam
masjid,antara lain:
a) Perlengkapan sarana ibadah.
b) Buku-buku Agama Islam dan Umum.
c) Honorarium Imam.
d) Jaminan Sosial.
Sikap pengurus terhadap remaja masjid
1. Kebapakan.
2. Komunikatif.
3. Terbuka.
Sikap pengurus terhadap Muadzin
Pengurus masjid perlu memperhatikan orang-orang yang akan dipilih menjadi muadzin dengan
memerlukan syarat-syarat tertentu,antara lain:
1. Fasih.
2. Panjang Nafas.
3. Suara Merdu.
Sikap pengurus terhadap marbot
1. Akrab.
2. Mendidik.
3. Santun.
4. Menyantuni marbot masjid.

I. Pembinaan Pengurus Kepada Jamaah Masjid dan Remaja Masjid


Dalam sebuah, sebaiknya jama’ah harus dikelompokkan agar mempermudah pengurus masjid dalam
membinanya. Adapun klasifikasi jama’ah secara umum, yaitu:
a) Jamaah Inti, yaitu Pengurus Masjid yang merupakan tenaga penggerak dalam pemakmuran masjid.
b) Jamaah Utama, yakni Jamaah tetap yang menjadi Pendukung utama pemakmuran masjid. Masjid
yang memiliki data tentang jamaah utama. (Jamaah iniah yang menjadi garapan utama pembinaan
dari pengurus masjid.).
c) Jamaah Umum adalah kaum muslimin pada umumnya yang ikut serta beribadah dan
memakmurkan masjid. Namun tidak bisa.

Dalam subuah masjid sangat diperlukan organisasi remaja masjid karena remaja masjid adalah
organisasi Underbouw ta’mir masjid yang mengorganisir kegiatan mamakmurkan masjid oleh para
remaja muslim. Remaja masjid juga diperlukan karena sebagai alat mencapai tujuan dakwah dan
wadah bagi remaja muslim dalam beraktivitas di masjid.

Di zaman sekarang ini, diperlukannya penerapan asas-asas organisasi dalam membina remaja masjid.
Dalam penerapan asas-asas organisasi untuk remaja masjid diperlukan sikap kritis, sehingga prinsip-
prinsip organisasi yang diterapkan dapat dinafasi oleh nilai-nilai Islam, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Adapun asas-asas organisasi yang bisa diterapkan, yaitu:
1) Perumusan tujuan yang jelas.
2) Departementasi.
3) Pembagian kerja.
4) Koordinasi.
5) Pelimpahan wewenang.
6) Rentang kendali.
7) Jenjang organisasi.
8) Kesatuan perintah.
9) Fleksibilitas.
10) Keberlangsungan.
11) Keseimbangan.
12) Kepemimpinan.
13) Pengambilan keputusan.
Selain asas-asas organisasi, sebuah organisasi remaja masjid juga harus menerpakan asas-asas
manajemen agar mendukung terealisasinya tujuan. Adapun asas-asas manajemen tersebut sebagai
berikut:
1) Planning, yaitu proses pemikiran dan pengaturan yang matang untuk masa akan datang dengan
menentukan kegiatan-kegiatannya.
2) Organizing merupakan pengaturan segala perangkat dan sumber daya sedemikian rupa sehingga
merupakan satu kesatuan organisasi yang harmonis dan dikelola untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3) Actuating bermakna sebagai tindakan pengurus dan anggota dalam rangkaian kegiatan untuk
menjalankan roda organisasi remaja masjid dalam rangka mencapai tujuan.
4) Controlling merupakan tindakan mengawasi, mengarahkan dan mengatur pelaksanaan kegiatan
remaja masjid agar sesuai dengan program dan tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan diterapkan asas-asas organisasi dan asas-asas manajemen dalam sebuah organisasi remaja
masjid, maka akan memberikan warna tersendiri dalam organisai tersebut, yakni organisasi yang
modern dan bernafaskan Islami.

STRUKTUR DAN JOB DESCRIPTION


MANAJEMEN MASJID
Struktur Organisasi Masjid
Struktur organisasi masjid adalah susunan unit-unit kerja yang saling berhubungan satu sama lainnya.
Masing-masing unit mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi dihubungkan dengan garis koordinasi.
Adanya koordinasi inilah yang menyebabkan antar unit kerja menjadi satu kesatuan.

Setiap organisasi harus dijalankan secara professional dengan menerapkan ilmu manajemen. Dalam
ilmu manajemen dikenal adanya struktur organisasi. Struktur organisasi adalah suatu bagan yang
bertujuan membagi tugas dalam berbagai pusat kegiatan atau melaksanakan tugas yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang sudah dirumuskan dalam organisasi. Struktur organisasi
akan menggambarkan fungsi masing-masing bagian batas wewenang yang dimilikinya, luas tanggung
jawab yang harus dipikulnya, hubungannya dengan bagian lain, atasannya dan bawahannya.

Struktur organisasi masjid dapat disederhanakan atau dikembangakan sesuai dengan program dan
tujuan dari sebuah masjid yang mungkin berbeda antara masjid yang satu dengan masjid yang
lainnya. Tergantung juga karena mekanisme kerja organisasi masjid tersebut.
Job Description
Masjid sebagai pusat kegiatan umat islam membutuhkan sebuah manajemen modern agar benar-
benar bisa berfungsi secara optimal. Untuk itu, setiap kegiatan haruslah mengikuti alur manajemen
modern yang meliputi :

Perencanaan (planning)
Pengorganisasian (organizing)
Pemilihan orang (staffing)
Pengarahan (directing)
Pengawasan (controlling)
Komunikasi (communication)

Setelah bersepakat mengelola masjid harus menggunakan manajemen modern, maka tugas
takmir/pengurus masjidlah yang kemudian berperan besar. Tanpa adanya takmirtentu semua tidak
akan berjalan, karena dialah yang akan menjalankan seluruh program itu. Maka menjadi kebutuhan
dari takmir masjid untuk membuat struktur organisasi masjid guna mengatur pembagian tugas.

Unsur yang harus ada dalam takmir masjid :


a. Imam masjid (Dewan Syuriah)
b. Manajer
c. Tata Usaha (Sekertaris, Bendahara)
d. Operasional (Pendidikan, Sosial, Usaha)

Jika diperincikan lagi tugas takmir masjid sesuai dengan fungsinya adalah sebagai berikut :

KETUA :
1. Memimpindan mengorganisasikan kegiatan masjid dalam melaksanakan tugasnya.
2. Mewakili organisasi dengan baik kedalam atau keluar.
3. Mengawasi pelaksanaan program kerja.
4. Menandatangani surat-surat penting.
5. Memimpin evaluasi atas pelaksanaan program kerja.
6. Membuat laporan pertanggung jawaban (LPJ) dari program-program kerja yang telah dilakukan
diakhir pengurusan.

WAKIL KETUA
7. Mewakili ketua apabila berhalangan.
8. Membantu ketua dalam menjalankan program kerja.
9. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya pada ketua.

SEKERTARIS
10. Mewakili ketua dan wakil ketua apabila berhalangan.
11. Bertanggung jawab terhadap segala bentuk administrasi masjid
12. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya pada ketua.

DEPARTEMEN AGAMA
13. Mengelola keuangan masjid.
14. Merencanakan sumber dana masjid
15. Menerima, menyimpan, dan membukukan keuangan.
16. Mengeluarkan uang sesuai kebutuhan.
17. Menyimpan tanda bukti penerima dan pengeluaran
18. Membuat laporan rutin.

DEPARTEMEN IT
19. Mengelola basis data yang meliputi :
v Daftar pengurus
v Daftar jamaah
v Penceramah
v Majlis taklim
20. Mengelola situs internet
21. Menditribusi surat elektronik (email) yang masuksesuai dengan departemen

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN DAKWAH


22. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan dakwah, meliputi :
v Membuat jadwal TPA dan kajian kajian keagamaan
v Membuat jadwal pembicara pada setiap kajian
v Membuat jadwal imam, khatib, muazin dan bilal shalat jumat
v Mengkoordinir kegiatan remaja masjid, ibu-ibu dan anak-anak
v Mengumumkan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan dan dakwah
23. Mengkoordinir shalat jumat

DEPARTEMEN PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN


24. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan masjid
yang meliputi :
v Membuat program rehabilitasi dan pembangunan masjid
v Membuat rencana anggaran
v Melaksanakan program pembangunan dan rehabilitasi masjid
25. Mengatur kebersihan, keindahan dan kenyamanan masjid
26. Mendata segala kerusakan sarana dan pra sarana masjid

DEPARTEMEN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN


27. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan kegiatan yang bersifat social kemasyarakatan yang
meliputi :
v Menyantuni fakir miskin, yatim piatu, janda, dan lain-lain
v Melakukan khitanan masal
v Bakti social terhadap korban bencana alam
28. Melakukan koordinasi dengan pengurus RT/RW setempat dalam melaksanakan tugasnya

Kesimpulan

Setiap masjid haruslah mempunyai organisasi yang bagus didalamnya. Sehingga masjid tersebut
mempunyai peranan dimasyarakat setempat. Didalam organisasi masjid tersebut haruslah dikelola
dengan manajemen yang baik dalam manajemen modern. Manajemn inilah yang akan membagi
organisasi masjid dalam strutur organisasi.
Dalam membuat strutur organisasi masjid bukanlah hal yang sembarangan. Harus juga memikirkian
apa fungsi dari setiap struktur organisai masjid yang telah dibagi dalam departemen-departemen.
Sehingga setiap struktur mempunyai tugasnya masing-masing dengan begini organisasi dalam masjid
akan termanej dengan baik dan mempunyai peran dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai