Manmas
Manmas
Manajemen masjid berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan masjid. Dimana masjid
berasal dari kata sajada bermakna tempat sujud/sholat. Masjid bukan milik pribadi, tapi milik
bersama yang harus diurus secara bersama-sama dengan kerjasama yang baik. Sedangkan
manajemen, berasal dari kata manage yang berarti mengurus, membimbing, mengawasi,
mengelola atau mengatur. Atau Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Jika dua
kata tersebut dipadukan, maka dapat disimpulkan bahwa Manajemen Masjid adalah proses/usaha
mencapai kemakmuran masjid yang idea yang dilakukan oleh pemimpin pengurus masjid
bersama staf dan jamaahnya melalui berbagai aktivitas yang positif.
1. Fungsi/Peranan Masjid
Jika diamati masjid mempunyai banyak fungsi/peranan. Selain tempat untuk beribadah,
masjid juga memiliki fungsi/peranan sebagai berikut:
a. Manajemen Bangunan
b. Manajemen Kepengurusan
c. Manajemen Kepemimpinan
d. Manajemen Kesekretariatan
e. Manajemen Keuangan
f. Manajemen Dana dan Usaha
g. Manajemen Pembinaan Jama’ah
h. Manajemen Kesejahteraan Umat
i. Manajemen Pembinaan Remaja
Administrasi dalam arti luas, berasal dari bahasa Inggris “Administration” , yaitu proses
kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
bersama yang telah ditentukan. (S.P. Siagian, 1973). Berdasarkan hal tersebut diatas, dapat
disimpulkan bahwa administrasi masjid ialah proses penyelenggaraan semua kegiatan masjid yang
dilakukan bersama-sama oleh pengurus masjid untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan
dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi pada
umumnya kemudian digambarkan dalam suatu bagan yang disebut bagan organisasi. Bagan
organisasi adalah suatu gambar struktur organisasi yang formal, dimana dalam gambar tersebut
ada garis-garis (instruksi dan koordinasi) yang menunjukkan kewenangan dan hubungan.
a) Strategi Organisasi
b) Skala Organisasi
c) Teknologi
d) Lingkungan
Struktur organisasi dapat dilihat berdasarkan lalu lintas kekuasaan, seperti berikut ini:
a) Organisasi lini atau bentuk lurus, kekuasaan mengalir dari pucuk pimpinan organisasi langsung
lurus kepada para pejabat yang memimpin unit-unit dalam organisasi.
b) Bentuk lini dan staf, dalam organisasi ini pucuk pimpinan dibantu oleh staf pimpinan ahli dengan
tugas sebagai pembantu pucuk pimpinan dalam menjalankan roda organisasi.
c) Bentuk fungsional, bentuk organisasi dalam kegiatannya dibagi dalam fungsi-fungsi yang
dipimpin oleh seorang ahli dibidangnya, dengan hubungan kerja lebih bersifat horizontal.
KU : Ketua Umum
SU : Sekretaris Umum
B : Bendahara
WB : Wakil Bendahara
Bagan organisasi masjid merupakan gambaran tentang kepengurusan dan pembagian kerja
dalam sebuah organisasi masjid untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. bagan juga membantu
memperjelas keberadaan kepengurusan atau organisasi masjid. Berikut ini adalah contoh bagan
organisasi masjid:
E. Kepemimpinan Masjid
Selain mengarahkan dan mempengaruhi orang lain, secara umum pemimpin juga mempunyai
peran-peran sebagai berikut:
1) Berkomunikasi.
2) Memusatkan perhatian pada pelanggan.
3) Membudayakan mutu.
4) Mengadakan inovasi.
5) Menampung aspirasi pelanggan.
6) Menetapkan struktur lembaga, tanggung-jawab dan wewenang.
7) Mengoreksi kebijaksanaan.
8) Mengatasi kendala.
9) Mengembangkan tim-tim kecil.
10) Mengembangkan mekanisme pemantauan dan evaluasi keberhasilan.
11) Mengadakan kaderisasi.
12) Memotivasi anggota
Selain itu juga pemimpin mempunyai gaya atau tipe kepemimpinan tersendiri. Berikut ini adalah
gaya atau tipe kepemimpinan dalam sebuah organisasi:
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari
dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si
pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah
diberikan.
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara
luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai
suatu tim yang utuh.
Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang
secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Anda bisa menilai
bagaimana kualitas manajemen yang ini.
Pemimpin yang demikian biasanya lebih fleksibel. Artinya, dalam pengambilan keputusan
pemimpin yang bersifat kondisional tidak terlalu kaku/luwes, dan melihat kondisi lingkungan
serta mempertimbangkan hal-hal yang perlu dipertimbangkan.
Secara tradisional, aliran dana ke masjid didapatkan dari hasil tromol jumat atau sedekah jamaah.
Namun, mengandalkan income dari dua pos itu niscaya jauh dari memadai. Cara mengumpulkan
dana :
2. Mengadakan pertunjukan
Cara-cara tersebut diatas, bila diterapkan dengan system administrasi yang baik, Insya Allah akan
dapat membantu pengurus atau panitia merekrut dana pembangunan masjid. Hanya saja, semua
bentuk kegiatan itu memang memerlukan modal untuk bisa berjalan. Prasyarat modal tersebut
bersifat mutlak.
a) Donator Tetap.
c) Donator Bebas.
Menggerakan Dana Masjid
Penangggulangan atas biaya-biaya yang timbul merupakan tanggung jawab pengurus bersama-
sama jamaah masjid.
H. Sikap dan Perhatian Pengurus Masjid Terhadap Pengurus Masjid, Masyarakat, Khatib, Imam,
Remaja Masjid, Muadzin dan Marbot
Sikap pengurus masjid terhadap jamaah pengurus masjid seharusnya mampu memperlihatkan sikap:
a. Keterbukaan.
b. Keakraban.
c. Kesetiakawanan.
Sikap Pengurus Masjid Terhadap Masyarakat
a) Lemah lembut.
b) Peka (perhatian).
c) Koperatif (bekerjasama).
Sikap Pengurus Kepada Khotib
1) Sopan santun.
2) Hormat.
Sikap Pengurus Kepada Imam
Sebagaimana sikap terhadap khotib,pengurus masjidpun harus mmeperhatikan imam masjid dalam
menjalankan tugasnya. Sarana dan fasilitas yang perlu di perhatikan pengurus terhadap imam
masjid,antara lain:
a) Perlengkapan sarana ibadah.
b) Buku-buku Agama Islam dan Umum.
c) Honorarium Imam.
d) Jaminan Sosial.
Sikap pengurus terhadap remaja masjid
1. Kebapakan.
2. Komunikatif.
3. Terbuka.
Sikap pengurus terhadap Muadzin
Pengurus masjid perlu memperhatikan orang-orang yang akan dipilih menjadi muadzin dengan
memerlukan syarat-syarat tertentu,antara lain:
1. Fasih.
2. Panjang Nafas.
3. Suara Merdu.
Sikap pengurus terhadap marbot
1. Akrab.
2. Mendidik.
3. Santun.
4. Menyantuni marbot masjid.
Dalam subuah masjid sangat diperlukan organisasi remaja masjid karena remaja masjid adalah
organisasi Underbouw ta’mir masjid yang mengorganisir kegiatan mamakmurkan masjid oleh para
remaja muslim. Remaja masjid juga diperlukan karena sebagai alat mencapai tujuan dakwah dan
wadah bagi remaja muslim dalam beraktivitas di masjid.
Di zaman sekarang ini, diperlukannya penerapan asas-asas organisasi dalam membina remaja masjid.
Dalam penerapan asas-asas organisasi untuk remaja masjid diperlukan sikap kritis, sehingga prinsip-
prinsip organisasi yang diterapkan dapat dinafasi oleh nilai-nilai Islam, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Adapun asas-asas organisasi yang bisa diterapkan, yaitu:
1) Perumusan tujuan yang jelas.
2) Departementasi.
3) Pembagian kerja.
4) Koordinasi.
5) Pelimpahan wewenang.
6) Rentang kendali.
7) Jenjang organisasi.
8) Kesatuan perintah.
9) Fleksibilitas.
10) Keberlangsungan.
11) Keseimbangan.
12) Kepemimpinan.
13) Pengambilan keputusan.
Selain asas-asas organisasi, sebuah organisasi remaja masjid juga harus menerpakan asas-asas
manajemen agar mendukung terealisasinya tujuan. Adapun asas-asas manajemen tersebut sebagai
berikut:
1) Planning, yaitu proses pemikiran dan pengaturan yang matang untuk masa akan datang dengan
menentukan kegiatan-kegiatannya.
2) Organizing merupakan pengaturan segala perangkat dan sumber daya sedemikian rupa sehingga
merupakan satu kesatuan organisasi yang harmonis dan dikelola untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3) Actuating bermakna sebagai tindakan pengurus dan anggota dalam rangkaian kegiatan untuk
menjalankan roda organisasi remaja masjid dalam rangka mencapai tujuan.
4) Controlling merupakan tindakan mengawasi, mengarahkan dan mengatur pelaksanaan kegiatan
remaja masjid agar sesuai dengan program dan tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan diterapkan asas-asas organisasi dan asas-asas manajemen dalam sebuah organisasi remaja
masjid, maka akan memberikan warna tersendiri dalam organisai tersebut, yakni organisasi yang
modern dan bernafaskan Islami.
Setiap organisasi harus dijalankan secara professional dengan menerapkan ilmu manajemen. Dalam
ilmu manajemen dikenal adanya struktur organisasi. Struktur organisasi adalah suatu bagan yang
bertujuan membagi tugas dalam berbagai pusat kegiatan atau melaksanakan tugas yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang sudah dirumuskan dalam organisasi. Struktur organisasi
akan menggambarkan fungsi masing-masing bagian batas wewenang yang dimilikinya, luas tanggung
jawab yang harus dipikulnya, hubungannya dengan bagian lain, atasannya dan bawahannya.
Struktur organisasi masjid dapat disederhanakan atau dikembangakan sesuai dengan program dan
tujuan dari sebuah masjid yang mungkin berbeda antara masjid yang satu dengan masjid yang
lainnya. Tergantung juga karena mekanisme kerja organisasi masjid tersebut.
Job Description
Masjid sebagai pusat kegiatan umat islam membutuhkan sebuah manajemen modern agar benar-
benar bisa berfungsi secara optimal. Untuk itu, setiap kegiatan haruslah mengikuti alur manajemen
modern yang meliputi :
Perencanaan (planning)
Pengorganisasian (organizing)
Pemilihan orang (staffing)
Pengarahan (directing)
Pengawasan (controlling)
Komunikasi (communication)
Setelah bersepakat mengelola masjid harus menggunakan manajemen modern, maka tugas
takmir/pengurus masjidlah yang kemudian berperan besar. Tanpa adanya takmirtentu semua tidak
akan berjalan, karena dialah yang akan menjalankan seluruh program itu. Maka menjadi kebutuhan
dari takmir masjid untuk membuat struktur organisasi masjid guna mengatur pembagian tugas.
Jika diperincikan lagi tugas takmir masjid sesuai dengan fungsinya adalah sebagai berikut :
KETUA :
1. Memimpindan mengorganisasikan kegiatan masjid dalam melaksanakan tugasnya.
2. Mewakili organisasi dengan baik kedalam atau keluar.
3. Mengawasi pelaksanaan program kerja.
4. Menandatangani surat-surat penting.
5. Memimpin evaluasi atas pelaksanaan program kerja.
6. Membuat laporan pertanggung jawaban (LPJ) dari program-program kerja yang telah dilakukan
diakhir pengurusan.
WAKIL KETUA
7. Mewakili ketua apabila berhalangan.
8. Membantu ketua dalam menjalankan program kerja.
9. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya pada ketua.
SEKERTARIS
10. Mewakili ketua dan wakil ketua apabila berhalangan.
11. Bertanggung jawab terhadap segala bentuk administrasi masjid
12. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya pada ketua.
DEPARTEMEN AGAMA
13. Mengelola keuangan masjid.
14. Merencanakan sumber dana masjid
15. Menerima, menyimpan, dan membukukan keuangan.
16. Mengeluarkan uang sesuai kebutuhan.
17. Menyimpan tanda bukti penerima dan pengeluaran
18. Membuat laporan rutin.
DEPARTEMEN IT
19. Mengelola basis data yang meliputi :
v Daftar pengurus
v Daftar jamaah
v Penceramah
v Majlis taklim
20. Mengelola situs internet
21. Menditribusi surat elektronik (email) yang masuksesuai dengan departemen
Kesimpulan
Setiap masjid haruslah mempunyai organisasi yang bagus didalamnya. Sehingga masjid tersebut
mempunyai peranan dimasyarakat setempat. Didalam organisasi masjid tersebut haruslah dikelola
dengan manajemen yang baik dalam manajemen modern. Manajemn inilah yang akan membagi
organisasi masjid dalam strutur organisasi.
Dalam membuat strutur organisasi masjid bukanlah hal yang sembarangan. Harus juga memikirkian
apa fungsi dari setiap struktur organisai masjid yang telah dibagi dalam departemen-departemen.
Sehingga setiap struktur mempunyai tugasnya masing-masing dengan begini organisasi dalam masjid
akan termanej dengan baik dan mempunyai peran dalam masyarakat.