Jajaran Satres Narkoba Polres Purwakarta bersama satres narkoba
Polresta Yogyakarta menemukan ribuan pohon ganja di tanah seluas 1,5 hektare milik Perhutani di kampung Bedeng desa kutamanah, Sukasari Purwakarta, Sabtu (16/2) malam.
Dari keterangan pemilik lahan ia sudah beroperasi selama 4 tahun
terakhir di Karawang dan baru pindah ke Purwakarta pada desember 2018, pelaku menyembunyikan ladang ganjanya dengan menanam tanaman lain di sekitarnya. Dari 1,5 hektare lahan 300 meter persegi diantaranya digunakan untuk menanam ganja tersebut.
Masalah narkoba ini perlu kita berikan perhatian khusus, karena
pengungkapan lahan ini berawal dari penangkapan AR (22 tahun) seorang pengedar narkoba sekaligus seorang mahasiswa di salah satu universitas di Yogjakarta, yang artinya pemuda indonesia masih terjerat dalam lingkaran hitam narkoba. Saya menduga bahwa masih ada ladang ganja atau pabrik narkoba produktif yang belum terungkap di Indonesia khususnya di Jawa Barat, karena itu pemerintah harus lebih mengawasi pengedaran narkoba di dalam negeri, khususnya pada produksi narkoba dalam negeri.
Masyarakat juga diharapkan lebih kooperatif dalam pencegahan
pengedaran narkoba di tingkat paling bawah dengan menjaga lingkungannya dari pengaruh narkoba.
Sekolah maupun instansi terkait diharapkan banyak memberikan
penyuluhan dan wawasan tentang bahaya narkotika kepada para pemuda. Hal ini perlu dilakukan agar terciptanya pemuda yang bebas dari narkoba.
Agar terciptanya lingkungan yang bebas narkoba diperlukan
kerjasama antara ketiga pihak tersebut, karena tidak cukup jika hanya satu pihak yang mencegah pengedaran. Caranya dapat dimulai dari sekolah yang memberikan wawasan tentang bahaya narkotika pada para muridnya dan Masyarakat yang mengawasi para pemudanya dengan menjaga lingkungannya agar narkoba tidak masuk kedalamnya. Rizky Ramdhany Hernawan (XII-A4)
(sumber Pikiran Rakyat edisi 18 februari 2019 & Tribun Jabar Edisi 18 Februari 2019)