Anda di halaman 1dari 5

Penerapan Metode AHP dan SAW Dalam

Pemilihan Sekolah Penerima Bantuan Sarana


Studi Kasus Dinas Pendidikan Kabupaten
Balangan
Abdul Kadir
Fakultas Teknologi Informasi Deni Mahdiana
Universitas Budi Luhur Fakultas Teknologi Informasi
Jakarta Universitas Budi Luhur
kadir.budiluhur@gmail.com Jakarta
deni.mahdiana@budiluhur.ac.id
Abstrak— Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan I. PENDAHULUAN
merupakan salah satu instansi milik Pemerintah Daerah di
Kabupaten Balangan yang memiliki kewenangan dalam Sarana dan prasarana merupakan suatu alat atau bagian
menangani sekitar 390 sekolah negeri dan swasta mulai dari yang memiliki peran sangat penting bagi keberhasilan dan
tingkat TK sampai tingkat SLTP. Salah satu kewenagan Dinas kelancaran suatu proses, termasuk juga dalam lingkup
Pendidikan adalah menyediakan sarana dan prasarana pendidikan. Sarana dan prasana sangat diperlukan dalam
sekolah. Dengan jumlah sekolah yang cukup banyak sulit menunjang proses belajar mengajar di sekolah, dengan
untuk menentukan sekolah prioritas penerima bantuan sarana adanya sarana dan prasarana yang memadai di Sekolah agar
dan prasarana sekolah. Penelitian ini bertujuan pendidikan berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan
mengembangkan model sistem pendukung keputusan efisien [1]
pemilihan sekolah penerima bantuan sarana dan prasaran
sekolah pada Dinas Pendidikan dengan kombinasi metode Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan merupakan salah
Analytical Hierarchy Process dan Simple Additive Weighting. satu satuan kerja perangkat daerah milik Pemerintah Daerah
Dalam penelitian ini digunakan 8 (delapan ) kriteria untuk Kabupaten Balangan yang menangani urusan pendidikan,
memilih sekolah peneima bantuan sarana dan prasana yaitu termasuk penyediaan sarana dan prasarana sekolah. Adanya
jumlah siswa, sarana sanitasy,prasrana sekolah siswa, kerterbatasan dana anggaran dalam pengadaan sarana dan
prasarana guru, sarana siswa, prasarana pendukung sarana prasarana sekolah membuat pihak Dinas Pendidikan harus
penunjang dan sarana pendukung lainya untuk tingkat selektif dalam memilih sekolah yang benar–benar
sekolah dasar (SD) dengan jumlah 177 sekolah. Hasil Hasil memenuhi keriteria
perhitungan uji consistency ratio (CR) untuk kriteria
pemilihan sekolah yang layak menerima bantuan didapat nilai Penelitian ini menerapkan metode Analytical Hierarchy
CR = 0,004695, hasil perhitungan tidak lebih dari 0,1 atau Process (AHP) pada penelitian digunakan dalam
10%, sehingga penilaian perbandingan kriteria pemilihan menentukan bobot kriteria yang menjadi acuan dalam
sekolah penerima bantuan sarana dan prasarana sekolah menetukan sekolah penerma bantuan sarana dan prasarana
sudah konsisten dan tidak memerlukan revisi penilaian. serta untuk menyederhanakan permasalahan kedalam
Pengujian kualitas software aplikasi SPK pemilihan sekolah sebuah struktur hierarki yang mudah dipahami. Metode
penerima bantuan sarana dan prasarana terbaik diuji dengan Simple Additive Weighting (SAW) digunakan untuk
metode Mcall. Pengujian pada SPK ini dibagi menjadi 2 jenis penentuan ranking sekolah penerima bantuan sarana dan
yaitu, pengujian kepada pengguna dan ahli. Pengujian prasarana berdasarkan perhitungan bobot kriteria dengan
pengguna ditujukan kepada 60 Kepala Sekolah yang menjadi metode sebelumnya. Metode Simple Additive Weighting
peserta sekolah penerima bantuan sarana dan prasarana. (SAW) digunakan karena jenis data dari kriteria yang
Hasil pengujian dengan nilai secara keseluruhan diperoleh digunakan dalam penelitian ini terdidri dari benefit dan cost.
hasil bahwa correctness = 3,616 termasuk dalam kriteria
sangat baik, reliability = 3,550 termasuk dalam kriteria Studi mengenai sistem pendukung keputusan pemilihan
sangat baik, intergrity = 3,900 termasuk dalam kriteria sangat menggunakan metode AHP telah dilakukan oleh [2], [3],
baik, usability = 3,150 termasuk dalam kriteria sangat baik, [4], metode SAW oleh [5],[6] dan metode AHP dan SAW
efficiency = 3,400 termasuk dalam kriteria sangat baik, [7]. Dari penelitian terdahulu masih sedikit sekali yang
maintainability = 3,7 termasuk dalam kriteria sangat baik, menggunakan kombinasi metode AHP dan SAW dalam
testability =4,480 termasuk dalam kriteria sangat baik, Pemilihan Sekolah Penerima Bantuan Sarana.
flexibility = 3,400 termasuk dalam kriteria sangat baik,
portability = 3 termasuk dalam kriteria baik, reusability
=3,000 termasuk dalam kriteria baik dan Interoperability
3,400 termasuk dalam kriteria sangat

Kata Kunci : decision support systems, analytic hierarchi


process, simple additive weighting, sarana dan prasarana.

XXX-X-XXXX-XXXX-X/XX/$XX.00 ©2019 IEEE


II. METODE LOGI PENELITIAN sistem yang akan dibuat dengan kuisioner model Mc Call
dan pengujian metode balck box.
A. Metode Penelitian
B. Metode Pemilihan Sampel
Pada penelitian ini menggunakan data yang di ambil
dengan metode pengumpulan sebagai berikut.
Alternatif : Semua sekolah tingkat SD yang ada di
Kabupaten Balangan sejumla 177 sekolah.
Pengujian Pemilihan Responden : Jumlah Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan /pegawai
yang bekerja di perusahaan Dinas Pendidikan Kabupaten
balangan yang berjumlah 103 pegawai. Dalam penelitian ini
penulis mempersempit populasi yaitu jumlah seluruh
karyawan sebanyak 103 pegawai dengan menghitung
ukuran sampel yang dilakukan dengan menggunakan teknik
slovin. Pengujian pada SPK ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu,
pengujian kepada Pengguna dan Ahli (Komputer).
Gambar 1. Tahapan Penelitian Pengujian pengguna ditujukan kepada 60 Kepala Sekolah
yang menjadi peserta sekolah penerima bantuan sarana dan
prasaraana. Pengujian kepada ahli pengguna sistem yaitu
kepada Kasi Kelembagaan dan Sarpras SD 1 orang, Kabid
Identifikasi masalah : Langkah awal dari penelitian ini Bina SD orang serta 2 orang staff ahli kompuer pada
adalah dengan mengidentifikasi masalah yang ada pada Binas SD dan untuk pengambilan keputusan sebanyak 1
pada Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan . Identifikasi orang yaitu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten untuk
masalah dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan me-review sistem secara keselurhan.
pihak Dinas Pendidikan Balanagan. Hasil wawancara
tersebut adalah pihak Dinas Pendidikan Kabupaten III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Balangan kesulitan dalam memilih sekolah prioritas
penerima bantuan sarana dan prasarana sekolah. A. Kriteria dalam Pemilihan Sekolah Penerima
Bantuan
Rumusan masalah : tahapan ini menentukan rumusan
masalah yang akan di lakukan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil wawancara dan hasil kuesoner
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada pada Dinas AHP dengan pihak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Pendidikan Kabupaten Balangan , rumusan masalah dalam Balangan selaku responden ahli didapatkan nilai
penelitian ini adalah bagaimana membangun sebuah sistem perbandingan seperti pada tabel1. Tabel Konversi Matrik
yang dapat membatu pemasalahan pada Dinas Pendidikan Kriteria Pemilihan Sekolah berikut .
Kabupaten Balangan dalam memilih sekolah penerima
bantuan sarana dan prasarana. Dengan jumlah sekolah
tingkat Sekolah Dasar berjumlah 177 sekolah. TABLE I. TABEL KONVERSI MATRIK KRITERIA PEMILIHAN SEKOLAH

Penentuan Hipotsa : tahapan ini menyusun sebuah Konversi Nilai di


Kriteria Keteranagan
dugaan hipotesa yang dapat menggambar masalah pada Matriks Awal
Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan yaitu di duga dengan
sistem pendukung keputusan yang akan di bangun , dapat Jumlah Siswa Sesuai jumlah siswa Jumlah Siswa

membantu memberi kemudahan pembuat kebijakan a.tidak ada kerusakan 1


bantuan sarana dan prasarana sekolah pada Dinas b. kerusakan <= 30% 2
Sarana sanitary (WC guru, WC
Pendidikan Kabupaten Balangan secara cepat dan akurat Siswa) c. kerusakan 31-45%, 3
serta lebih obyektif. d.kerusakan 46-65% 4

Pengujian model AHP dan SAW : tahapan ini melakuan e. kerusakan > 65% / belum ada 5

studi literatur dari penelitian terdahulu ,mengaanalisa data a.tidak ada kerusakan 1
yang digunakan pada Dinas pendidikan Balangan. b. kerusakan <= 30% 2
Prasrana Sekolah Siswa
Penenltian ini menggunakan analis deskriptif AHP dan (Ruang siswa) c. kerusakan 31-45%, 3
SAW. Analisis deskriptif dilakukan denagan penyajian d.kerusakan 46-65% 4
rangkuman yang di peroleh dari hasil survey. Sedangkan
e. kerusakan > 65% / belum ada 5
AHP dan SAW sebagai instrumen untuk menentukan
a.tidak ada kerusakan 1
sekolah penerima bantuan sarana dan prasana.
b. kerusakan <= 30% 2
Prasarana Guru (ruang kepsek,
Pengembangan SPK Pada tahapan akan dilakuakan ruang guru, ruang tata usaha, c. kerusakan 31-45%, 3
rumah dinas )
perancangandan pembauatan sistem pendukung keputusan d.kerusakan 46-65% 4
untuk pemilihan sekolah penerima bantuan sarana dan
e. kerusakan > 65% / belum ada 5
prasarana sekolah pada Dinas Pendidikan Kabupaten
a.tidak ada kerusakan 1
Balangan denagan berbasis web.
Sarana Siswa ( Kursi siswa, b. kerusakan <= 30% 2
meja siswa, LCD Proyekor,
Pengujian : tahapan ini melakukan pengujian sistem White board) c. kerusakan 31-45%, 3
yang telah dibuat agar dapat mengetahui seberapa sukses
d.kerusakan 46-65% 4
e. kerusakan > 65% / belum ada 5

a.tidak ada kerusakan 1


Prasarana Pendukung (tempat b. kerusakan <= 30% 2
beribadah, gudang, koperasi,
kantin, parker, Lapangan olah c. kerusakan 31-45%, 3
raga /bermain)
d.kerusakan 46-65% 4

e. kerusakan > 65% / belum ada 5

Sarana Penunjang (buku , a.Belum pernah dapat 1


Dari perhitunan tersbut didapatkan bobot kriteria
jarinngan Internet) seperti pada tabel III. Tabel Hasil Bobot Kriteria
b. Sudah pernah dapat 2

Sarana Pendukung lainya a.Belum pernah dapat 1


TABLE III. HASIL BOBOT KRITERIA
(kendaraan Dinas)
b. Sudah pernah dapat 2
Kode
Kriteria Nama Kriteria Eigenvector Pembulatan
B. Perhitungan Bobot Kreteria dengan AHP
C1 Jumlah siswa 0,10475 0,1
Dengan berdasarkan pada hasil kuesioner AHP
kepada pengambil kebijakan pada Dinas Pendidikan C2
Sarana sanitary (WC
guru,WC Siswa) 0,2095 0,21
Kabupaten Balangan didapat tabel matriks perbandingan per Prasrana Sekolah Siswa
(ruang siswa , ruang lab
kriteria yang tersaji dalam tabel 2 Matrik perbandigan C3 ,perpustakaan) 0,2095 0,21
Prasarana Guru (ruang
perkeriteria berikut. kepsek, ruang guru, ruang
C4 tata usaha, rumah dinas ) 0,09744 0,1
Sarana Siswa (kursi siswa,
meja siswa, LCD
TABLE II. MATRIK PERBANDINGAN C5 Proyekor, White board) 0,11693 0,12
Prasarana Pendukung
Kriteria / (tempat beribadah, gudang,
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 koperasi, kantin, parker,
Kriteria
Lapangan olah raga
C6 /bermain 0,10475 0,1
C1 1 0.5 0.5 1 1 1 1 2
Sarana Penunjang (buku ,
C2 2 1 1 2 2 2 2 4 C7 jarinngan Internet) 0,10475 0,1

Sarana Pendukung lainya


C3 2 1 1 2 2 2 2 4 C8 (kendaraan Dinas) 0,05238 0,05

C4 1 0.5 0.5 1 0.5 1 1 2 C. Pengujian Model AHP


C5 1 0.5 0.5 2 1 1 1 2 Pengujian model AHP dilakukan dengan cara
menghitung nilai Nilai Consistency Ratio (CR).Consistency
C6 1 0.5 0.5 1 1 1 1 2
Ratio merupakan parameter yang digunakan untuk
C7 1 0.5 0.5 1 1 1 1 2 memeriksa perbandingan berpasangan telah dilakukan
dengan konsisten atau tidak [8]. Dengan Rumus CI =
C8 0.5 0.25 0.25 0.5 0.5 0.5 0.5 1 𝛾𝑚𝑎𝑥−𝑛 𝐶𝐼
dan CR = menghasilkan Consitensi Ratio
𝑛−1 𝑅𝐼
sebesar 0.006495, ini Artinya bahwa Penilaian
Langkah –langkah : perbandingan dikatakan konsisten jika CR tidak lebih dari
a. Menjabarkan matrik diatas kedalam bentuk decimal : 0.10, sehingga penilaian perbandingan kriteria Pemilihan
1.0000 0.5000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 2.0000
sekolah penerima bantuan sarana dan prasarana sudah
2.0000
2.0000
1.0000
1.0000
2.0000
2.0000
2.0000
2.0000
2.0000
2.0000
2.0000
2.0000
2.0000
2.0000
4.0000
4.0000
konsisten dan tidak memerlukan revisi penilaian.
1.0000 0.5000 1.0000 1.0000 0.5000 1.0000 1.0000 2.0000
1.0000 0.5000 2.0000 2.0000 1.0000 1.0000 1.0000 2.0000
1.0000
1.0000
0.5000
0.5000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
2.0000
2.0000
D. Perhitungan Rangking pemilihan sekolah penerima
[0.5000 0.2500 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 0.5000 1.0000]
bantuan sarana dan prasarana metode SAW
b. Mengkalikan matrik dengan dirinya sendiri
1.0000
2.0000
0.5000
1.0000
1.0000
2.0000
1.0000
2.0000
1.0000
2.0000
1.0000
2.0000
1.0000
2.0000
2.0000
4.0000
Setelah diketahui bobot dari masing-masing
2.0000
1.0000
1.0000
0.5000
2.0000
1.0000
2.0000
1.0000
2.0000
0.5000
2.0000
1.0000
2.0000
1.0000
4.0000
2.0000
X
kriteria dilakukan penentuan rangking sekolah penerima
1.0000 0.5000 2.0000 2.0000 1.0000 1.0000 1.0000 2.0000
1.0000
1.0000
0.5000
0.5000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
2.0000
2.0000
bantuan sarana dan prasarana menggunakan metode SAW
[0.5000 ]
1.0000
0.2500
0.5000
0.5000
1.0000
0.5000
1.0000
0.5000
1.0000
0.5000
1.0000
0.5000
1.0000
1.0000
2.0000
dengan menggunakan contoh perhitungan nilai Alternatif
2.0000 1.0000 2.0000 2.0000 2.0000 2.0000 2.0000 4.0000
2.0000 1.0000 2.0000 2.0000 2.0000 2.0000 2.0000 4.0000 dari 117 SD. Nilai Matriks awal dari masing masing sekolah
1.0000 0.5000 1.0000 1.0000 0.5000 1.0000 1.0000 2.0000
1.0000
1.0000
0.5000
0.5000
2.0000
1.0000
2.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
1.0000
2.0000
2.0000
=
dapat dilihat pada Tabel IV. Tabel Matriks Awal Nilai
1.0000
[0.5000
0.5000
0.2500
1.0000
0.5000
1.0000
0.5000
1.0000
0.5000
1.0000
0.5000
1.0000
0.5000
2.0000
1.0000] Alternatif Pemilihan Sekolah Penerima Bantuan Sarana Dan
8.0000 4.0000 4.0000 9.0000 7.5000 8.0000 8.0000 16.0000
Prasarana berikut.
16.0000 8.0000 8.0000 18.0000 15.0000 16.0000 16.0000 32.0000
16.0000 8.0000 8.0000 18.0000 15.0000 16.0000 16.0000 32.0000
7.5000 3.7500 3.7500 8.0000 7.0000 7.5000 7.5000 15.0000
9.0000 4.5000 4.5000 10.0000 8.0000 9.0000 9.0000 18.0000 TABLE IV. TABEL MATRIKS AWAL NILAI ALTERNATIF
8.0000 4.0000 4.0000 9.0000 7.5000 8.0000 8.0000 16.0000
8.0000 4.0000 4.0000 9.0000 7.5000 8.0000 8.0000 16.0000 PEMILIHAN SEKOLAH PENERIMA BANTUAN SARANA DAN PRASARANA
[ 4.0000 2.0000 2.0000 4.5000 3.7500 4.0000 4.0000 8.0000 ]

Kriteria Pemilihan sekolah penerima bantuan sarana dan prasarana


Alternatif
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8

SDN AMBAKIANG
98 2 2 3 2 2 1 2
HULU
c. Menormalisasi perbedaan dengan membagi tiap-tiap SDN BADALUNGGA 104 1 2 3 1 2 1 2
jumlah baris pada matrik dengan total baris yang SDN BADALUNGGA
75 3 2 5 1 2 1 2
HILIR
akan menghasilkan eigenvrctor SDN BARAMBAN 176 2 2 3 2 2 1 2
SDN BARU 145 2 2 3 2 5 1 2
Proses selanjutnya adalah dengan melakukan berikut.
Normalisasi Matriks awal dengan memperhatikan fungsi
benefit (+) atau cost (-) dari masing – masing kriteria seperti
yang telah di tunjukan pada tabel 1. Tabel Konversi Matrik
Kriteria Pemilihan Sekolah. Hasil matrik normalisasi
perhitungan metode SAW dapat dilihat pada tabel V. Tabel
Matriks Normalisasi Alternatif Pemilihan Sekolah
Penerima Bantuan Sarana Dan Prasarana berikut.

TABLE V. TABEL MATRIKS NORMALISASI ALTERNATIF


PEMILIHAN SEKOLAH PENERIMA BANTUAN SARANA DAN PRASARANA

Kriteria Pemilihan sekolah penerima bantuan sarana dan prasarana


Alternatif TOTAL
C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8

SDN
AMBAKIANG 0,557 0,667 1,000 0,600 1,000 1,000 1,000 1,000 0,845
HULU
SDN
0,591 0,333 1,000 0,600 0,500 1,000 1,000 1,000 0,720
BADALUNGGA
SDN
BADALUNGGA 0,426 1,000 1,000 1,000 0,500 1,000 1,000 1,000 0,882
HILIR
SDN
1,000 0,667 1,000 0,600 1,000 1,000 1,000 1,000 0,891
Gambar 3. Gambar Layar Menu Utama
BARAMBAN
SDN BARU 0,824 0,667 1,000 0,600 1,000 1,000 1,000 1,000 0,873

Bobot Kriteria 0,105 0,210 0,210 0,097 0,117 0,105 0,105 0,052
G. Hasil Pengujian Kualitas perangkat lunak
(Software)
Dapat disimpulkan bahwa nilai terbesar ada SDN Secara keseluruhan berdasarkan pengujian ini diperoleh
Baramban adalah alternatif yang terpilih sebagai alternatif hasil bahwa Correctness termasuk dalam kriteria sangat
terbaik dengan nilai 0.891 baik, Reliability termasuk dalam kriteria baik, Intergrity
E. Rancangan Kebutuhan Ssitem Aplikasi SPK termasuk dalam kriteria sangat baik, Usability termasuk
dalam kriteria sangat baik, Efficiency termasuk dalam
Rancangan kebutuhan sistem aplikasi SPK pemilihan
kriteria sangat baik, Maintainability termasuk dalam kriteria
sekolah penerima bantuan sarana dan digambarkan dengan
sangat baik, Testability termasuk dalam kriteria sangat
diagram use case seperti terlihat pada gambar 2 Gambar
baik, Flexibility termasuk dalam kriteria sangat baik,
Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan berikut.
Portability termasuk dalam kriteria baik, Reusability
termasuk dalam kriteria baik dan Interoperability
termasuk dalam kriteria sangat baik artinya system
pendukung keputusan pemilihan sekolah penerima bantuan
sarana dan prasarana pada Dinas Pendidikan Kabupaten
Balangan sesuai kebutuhan user.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai Correctness = 3,616
dengan pertanyaan kepada responden sebagai berikut.
(a) (b) a. Sistem pendukung keputusan pemilihan sekolah
penerima bantuan sarana dan prasarana membantu dalam
proses pemilihan sekolah dalam menerima bantuan.
b. Sistem pendukung keputusan pemilihan sekolah
penerima bantuan sarana dan prasarana membantu dalam
proses penilaian yang berhak menerima bantuan.
c. Sistem pendukung keputusan pemilihan sekolah
penerima bantuan sarana dan prasarana membantu dalam
proses pengambilan solusi pembuatan anggaran belanja
pada Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan, yang termasuk
(c) dalam rentang skor sangat baik sehingga dapat di simpulkan
bahawa Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sekolah
Gambar 2. Use Case Diagram Sistem Pendukung
Keputusan, a .Use Case Diagram Input , b . Penerima Bantuan Sarana Dan Prasarana memberi
kemudahan bagi kepala Dinas Pendidikan Balanagan dalam
Use Case Diagram Proses dan c. Use Case Diagram pengambilan keputusan memlih sekolah.
Laporan
F. Rancangan Layar Aplikasi SPK IV. KESIMPULAN
Tampilan menu utama pada sistem pendukung keputusan Sistem pendukung keputusan pemilihan sekolah
pemilihan sekolah penerima bantuan sarana dan prasrana penerima Bantuan Sarana dan Prasarana menggunakn
pada Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan. Pada menu kombinasi metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan
utana system terdapat sub menu Home, input, proses, Simple Additive Weighting (SAW) dengan menggunakan 8
laporan dan login/logout, seperti pada Gambar 3. Gambar (delapan ) kriteria untuk memilih sekolah peneima bantuan
Layar Menu Utama berikut. sarana dan prasana yaitu jumlah siswa, sarana sanitasy,
prasrana sekolah siswa, prasarana guru, sarana siswa, [2] Narti Narti, Sriyadi Sriyadi, Nur Rahmayani,
prasarana pendukung sarana penunjang dan sarana Mahmud Syarif, “Pengambilan Keputusan
pendukung lainya untuk tingkat sekolah dasar (SD) dengan Memilih Sekolah Dengan Metode,” vol 6, no 1,
jumlah 177 sekolah. Kesimpulan yang didapat pada Jurnal Informatika,2019.
penelitian ini adalah sebagai berikut: [3] Kenti Yuliana, Ahmad Aini, “Sistem Pendukung
1. Pengambilan keputusan oleh Kepala Dinas Keputusan Pemilihan Menggunakan Metode
Pendidikan Kabupaten untuk pemilihan sekolah Analytic Hierarchy Process (AHP) Pada Gugus
penerima bantuan dengan mengunakan Sistem Sungai Jingah Kecamatan Banjarmasin Utara”.
pendukung keputusan pemilihan sekolah Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi,
penerima bantuan sarana dan prasarana dapat STKIP PGRI Banjarmasin, 2018 .
memberi kemudahan, hal ini di buktikan dari [4] Nyoman Hendra Laksmana , Eko Darwiyanto, S,
jawaban kuesioner dengan pertanyaan dengan Gede Agung Ary Wisudiawan , “Perancangan
aspek Correctness dengan nilai 3,616 yang Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Sekolah
termasuk dalam rentang skor sangat baik sehingga Menengah Atas (SMA Sederajat) Yang Akan
dapat di simpulkan bahawa sistem pendukung Dikunjungi Pada Kegiatan Pemasaran Kampus
keputusan pemilihan sekolah penerima bantuan Universitas Telkom Menggunakan Metode
sarana dan prasarana memberi kemudahan bagi AHP,” vol. 3, no 2. Agustus, 2016.
Kepala Dinas Pendidikan Balangan dalam [5] Eniati.S, “Perancanagn Sistem Penunjang
pengambilan keputusan memlih sekolah . Keputusan Untuk Penerimaan Beasiswa dengan
2. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode SAW”,. Tenologi Informasi,Dinamik,
Simple Additive Weighting (SAW) dapat 2011.
diterapkan untuk memilih sekolah penerima [6] Fidausa, “Metode Simple Additive Weighting
bantuan sarana dan prasarana dengan lebih (SAW) untuk Rekomendasi Pemilihan Sekolah
obyektif, hal ini di buktikan dari jawaban kuesioner pada Portal Web SMK Negeri Jurusan TIK di Kota
Aspek Reusability dengan nilai 3,000 dan aspek Malang”,. Fakultas Teknik UM, 2016.
Interoperability dengan nilai 3,400 yang termasuk [7] Eka Ratnawati, Nurwasito, Heru “Sistem
dalam rentang skor baik dan sangat baik. Rekomendasi Pemilihan Sekolah Menengah Atas
(SMA) Sederajat Kota Malang Menggunakan
Metode AHP-ELECTRE Dan SAW”,. vol 4 Jurnal
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2017.
[1] P. RI, “Undang undang Republik Indonesia No.
19 Tentang Standar Nasional Pendidikan,” .
2005.

Anda mungkin juga menyukai