Anda di halaman 1dari 5

ISU AKUNTANSI KONTEMPORER

Nama : Diah Ayu Woro A.

NPM : 17013010023

Kelas : A

FACTORS INFLUENCING THE STOCK PRICE OF BANKING COMPANIES IN


THE INDONESIA STOCK EXCHANGE

LATAR BELAKANG

Bank adalah salah satunya lembaga yang bertindak sebagai perantara keuangan antara
pihak-pihak yang memiliki dana dan mereka yang membutuhkan dana, serta lembaga yang
berfungsi sebagai jembatan untuk pembiayaan sektor riil. Salah satu faktor yang
dipertimbangkan investor dalam memilih perusahaan untuk berinvestasi adalah kinerja atau
kesehatan perusahaan itu sendiri. Semakin baik kinerja perusahaan, semakin tinggi
profitabilitas bisnis dan semakin banyak keuntungan yang bisa diperoleh oleh pemegang
saham. Jadi, perusahaan akan dipercaya oleh masyarakat karena memiliki reputasi yang baik
dan pada akhirnya bias meningkatkan harga saham. Dengan nilai bisnis yang tinggi, investor
akan melihat perusahaan untuk berinvestasi, jadi akan ada peningkatan saham. Meski begitu,
terkadang saham perusahaan yang memiliki kinerja bagus, harga saham bisa turun. Penilaian
kinerja bank dilakukan setiap tahun untuk menentukan apakah ada menambah atau mengurangi
kinerja. Untuk bank yang kesehatannya meningkat, ini bukan masalah, karena itulah yang
diharapkan bank untuk dapat menjaga kesehatannya. Namun, untuk bank-bank itu terus
menjadi tidak sehat, mungkin mengalami masalah. Mereka mungkin harus menerima arahan
atau sanksidari Bank Indonesia untuk menyarankan manajemen, merger, konsolidasi, akuisisi,
atau bahkan likuidasi keberadaan mereka jika memang kondisi bank sudah parah. Ini dilakukan
untuk melindungi dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat, khususnya investor pasar
modal Indonesia. Penggunaan informasi perusahaan oleh investor dan calon investor akan
mempengaruhi keputusan mereka.
Berikut ini adalah daftar perkembangan harga saham berdasarkan harga penutupan di
beberapa perusahaan perbankan yang telah terdaftar secara konsisten di Bursa Efek Indonesia
selama empat tahun terakhir. Selama 2010-2014, saham perusahaan menunjukkan baik
pengembangan, ini dapat diamati di hampir semua perusahaan yang mengalami peningkatan,
untuk Bank Central Asia Tbk. (BBCA.JK) mengalami kenaikan harga saham terus menerus
dari 2010-2014 yang cukup tinggi. Di perusahaan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.
(BDMN.JK) pada tahun 2010-2012 hanya mengalami penurunan pada tahun 2011, sedangkan
pada tahun 2012-2014 mengalami turun hanya pada 2013. Di perusahaan Bank Woori Saudara
Indonesia (SDRA.JK) pada 2010-2014 mengalami kenaikan harga saham pada tahun 2011,
sedangkan pada tahun berikutnya mengalami penurunan. Bank Perusahaan Victoria
International Tbk (BVIC.JK) pada tahun 2010-2012 hanya mengalami penurunan pada tahun
2011, sedangkan pada 2012-2014 selanjutnya menurun. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
(BBRI.JK) Perusahaan pada tahun 2011 mengalami penurunan, sedangkan pada tahun
berikutnya mengalami peningkatan secara bertahap harga saham. Di perusahaan Bank OCBC
NISP Tbk. (NISP.JK) pada tahun 2010-2012 yang mengalami hanya terjadi penurunan pada
tahun 2011, sedangkan pada tahun 2012-2014 hanya mengalami penurunan pada tahun 2013.
Sedangkan pada perusahaan Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII.JK) hanya mengalami
peningkatan pada 2010.

LANDASAN TEORI

Saham

Menurut Fahmi (2014: 270), saham adalah 1) Bukti kepemilikan modal atau dana yang
dimiliki di perusahaan, 2) Kertas yang dengan jelas mencatat nilai nominal, nama perusahaan
dan diikuti berdasarkan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada masing-masing pemegang,
3) Persediaan yang siap untuk dijual. Fahmi (2014: 234), membahas bahwa di pasar modal ada
dua jenis saham yang paling dikenal oleh publik, yaitu saham biasa dan saham preferen. Fahmi
(2012. 87) juga mengungkapkan bahwa harga saham suatu perusahaan ditentukan oleh
beberapa faktor, yaitu kondisi Mikro dan Ekonomi Makro, kebijakan perusahaan dalam
memutuskan untuk berekspansi (ekspansi bisnis) seperti membuka kantor cabang.

Menurut Widoatmodjo (2012: 46), harga saham dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
pertama, harga nominal, adalah harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan
oleh penerbit untuk dinilai setiap saham diterbitkan. Kedua, harga awal adalah harga yang
diakui saat harga saham terdaftar bursa efek. Ketiga, harga pasar adalah harga jual dari satu
investor ke investor lainnya. Harga ini terjadi setelah saham terdaftar di bursa dan setiap hari
diumumkan di koran atau media lain adalah harga pasar.

PEMBAHASAN

Pengaruh Non Performing Loans terhadap harga Saham

Dalam penelitian ini, pengaruh NPL pada harga saham tidak terpengaruh karena
kelebihan karena NPL dapat mengurangi kemampuan bank untuk menyalurkan pinjaman
mereka dan tentu saja ini membuat risiko kredit macet semakin besar. Dengan NPL mendekati
maksimal, mengindikasikan pertumbuhan kredit akan melambat. Namun, NPL mungkin bukan
tolok ukur bagi investor dalam membuat keputusan investasi karena NPL tidak memiliki sinyal
efek signifikan pada harga penutupan. Investor akan mempertimbangkan NPL sebagai
informasi tambahan dalam membuat keputusan investasi mereka.

Pengaruh Risiko Suku Bunga terhadap Harga Saham

Dapat disimpulkan bahwa ketika tingkat bunga meningkat, harga saham di pasar saham
akan mengalami penurunan, tetapi sebaliknya jika tingkat bunga menurun, harga saham di
pasar saham akan mengalami peningkatan, karena investor akan menghindari risiko dan
menjadi keuntungan berkelanjutan.

Pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap Harga Saham

Pada keputusan vesting, LDR akan berdampak pada kenaikan harga saham perusahaan,
sehingga finansial rasio memiliki pengaruh yang lebih baik dalam menjelaskan perubahan
harga saham.
Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Harga Saham

Dalam kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham.


Keanggotaan dalam suatu perusahaan belum dapat mendorong manajemen untuk
meningkatkan kinerja perusahaan. Kepemilikan saham oleh manajer menunjukkan bahwa
manajer memiliki dua status, baik sebagai pemilik dan manajer perusahaan. Ketika sebuah
perusahaan mendapatkan citra yang baik untuknya berbagai pihak (masyarakat atau investor)
itu akan mempengaruhi kenaikan harga saham yang dimiliki oleh manajemen. Karena
manajemen merasa bahwa mereka memiliki kepemilikan atas perusahaan, sehingga cocok
dapat dinikmati oleh manajemen perusahaan.
Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Harga Saham

Pengamatan rata-rata kepemilikan institusional dari semua perusahaan perbankan yang


dijadikan sampel menyatakan bahwa 57,94% adalah pemilik mayoritas, memiliki
kecenderungan untuk berkompromi atau memihak manajemen dan mengabaikan kepentingan
pemegang saham minoritas. Jika manajemen sering mengambil tindakan yang tidak optimal
atau kebijakan dan cenderung mengarah pada kepentingan pribadi, investor institusional dan
manajemen akan merespons pasar secara negatif. Hal ini tentu berdampak pada penurunan
harga saham perusahaan.
Pengaruh Komisaris Independen terhadap Harga Saham
Dari hasil ini dapat dilihat dalam laporan komisaris independen semua sampel
perusahaan perbankan, ini berarti bahwa keberadaan komisaris independen kurang efektif,
sehingga gagal menciptakan tata kelola perusahaan yang baik. Keberadaan komisaris
independen dalam suatu perusahaan hanya untuk memenuhi peraturan yang ada tidak akan
meningkatkan efektivitas pemantauan dilakukan oleh komisaris kepada dewan direksi dalam
menjalankan operasi perusahaan.
Pengaruh Ukuran Direksi terhadap Harga Saham
Dalam laporan ukuran dewan direksi semua sampel perusahaan perbankan, semakin
besar ukuran dan komposisi dewan direksi, semakin besar kinerja positif akan ada di
perusahaan.
Pengaruh Komite Audit terhadap Harga Saham
Bahwa komite audit tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Ini
menunjukkan jumlah komite audit tidak menjamin efektivitas kinerja komite audit kinerja
dalam memonitor laporan keuangan dan audit perusahaan.

KESIMPULAN

Kesimpulannya adalah bahwa Non Performing Loans (NPL), Komisaris Independen


dan Komite Audit tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, tetapi Risiko Suku
Bunga (IRR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Kepemilikan Manajerial, Institusi Kepemilikan
Nasional, dan Ukuran Dewan Direksi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di perusahaan perbankan, mereka harus mampu
membayar lebih baik, memperhatikan kinerja keuangan perusahaan yang diukur dengan rasio
keuangan. Jika perusahaan perbankan memiliki kinerja yang menurun, harga saham akan turun
juga, karena menyebabkan investor dalam memilih perusahaan untuk berinvestasi dana mereka
menggunakan kinerja atau kesehatan perusahaan dalam mengambil keputusan investasi.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham, (2014). Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal, Edisi Pertama,
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Fahmi, Irham, (2012). Analisis Kinerja Keuangan, Jakarta: Alfabeta

Widoatmodjo, Sawidji, (2012). Cara Cepat Memulai Investasi Saham Panduan bagi Pemula,
Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai