Anda di halaman 1dari 10

NAMA : NADIA ASTHI HAPSARI

NPM : 17031010204
PARAREL :A

JENIS – JENIS BADAN USAHA DAN PERSYARATANNYA


1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseoragan merupakan jenis kegiatan usaha, modal dan
manajemennya ditangani oleh satu orang (individual). Orang yang memiliki
usaha tersebut biasanya menjadi manajer ataupun direktur sendiri, jadi
apapun tanggung jawabnya tidak terbatas. Berbeda dengan Perusahaan Badan
Hukum, perusahaan perseorangan dijalankan dan dimodalkan hanya oleh satu
(1) orang saja. Jenis perusahaan ini tidak terlalu dibatasi oleh peraturan dan
merupakan bentuk perusahaan yang paling sederhana karena keseluruhan
perusahaan (keuntungan, kerugian, modal usaha) adalah sepenuhnya milik
pemilik usaha.
Syarat – syarat pendiriannya :
1. Pemiliki sebagai entrepreneur harus menemukan sumber modal yang
sesuai. Pemilik dapat mempertimbangkan tabungan pribadi, pinjaman dari
keluarga atau teman, pinjaman bank dan lain sebagainya. Jumlah modal
yang dibutuhkan juga harus dihitung dengan akurat.
2. Untuk menyusun pembukuan, pemiliki perusahaan perseorangan harus
mencantumkan poin-poin dibawah ini:
o Keadaan kekayaan perusahaan
o Kebutuhan perusahaan
o Pernjanjian kerja
o Surat, dokumen, korespondensi yang masuk dan keluar
o Laporan per periode (per bulan, kuartal, tahun)
o Arsip
3. Pembayaran pajak juga harus menjadi perhatian, jenis-jenis pajak yang
dibayarkan kepada Negara adalah:
o Pajak penghasilan
o Pajak pertambahan nilai barang dan jasa
o Pajak penjualan atas barang mewah
o Pajak bumi dan bangunan
Prosedur Pendirian Perusahaan Perseorangan
1. Akta Pendirian Pemilik
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)/ Izin Gangguan (HO)
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pemilik
5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

1. Perseroan Firma
Perseroan firma adalah sebuah perserikatan dagang yang didirikan
untuk menjalankan usaha dagang bersama di bawah satu nama yang setiap
pesertanya turut bertanggung jawab. Biasanya didirikan dengan Akta Otentik
sebagai Akta Pendirian yang ditulis oleh notaris. Firma bukan merupakan
perushaan yang berbadan hukum karena sayarat materiil dari Negara sudah
terpenuhi namun syarat formal dari pengakuan negar abelum ada maka dari
firma tidak berbadan hukum. Tujuan utama dari dibentuknya firma ada dua
yaitu untuk perluasan usaha dan penambahan modal.
syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pendiri diantaranya:
1. Jumlah pendiri perusahaan minimal 2 (dua) orang atau lebih
Ini dimaksudkan karena badan usaha ini bentuk dari kerjasama dua orang
atau lebih yang akan bertanggung jawab dan menanggung resiko
bersama.
2. Memiliki nama yang bakal dipakai oleh firma tersebut
Nama boleh diambil dari kesepakatan kedua belah pihak yang
bekerjasama dan tidak dipersulit dengan adanya persetujuan layaknya
Perseroan Terbatas (PT).
3. Memiliki pengurus yang diangkat dan ditetapkan oleh para
pendiri. Siapa yang akan bertindak selaku Persero aktif, dan siapa yang
akan bertindak selaku persero diam.Persero adalah seseorang yang orang
yang ikut menanamkan saham atau sebagai pemegang saham.
4. Memiliki maksud dan tujuan yang spesifik (walaupun tentu saja
dapat mencantumkan maksud dan tujuan yang seluas-luasnya) serta
kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan Peraturan dan Undang-
Undang yang berlaku di Indonesia.
5. Memiliki tempat usaha sebagai kantor pusat perusahaan yang
berlokasi dilingkungan komersial seperti Gedung Perkantoran,
Pertokoan, Ruko/Rukan atau tempat usaha lainnya yang diperuntukan
sebagai tempat usaha.
Prosedur pendirian perseroan firma :
1. Pembuatan akta pendirian firma
2. Surat keterangan domisili perusahaaN
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
4. Surat pengukuhan pengusaha kena pajak (SP-PKP)
5. Pendaftaran ke Pengadilan Negeri
6. Surat izin usaha perdagangan
7. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

2. Perseroan Commanditaire / Commanditaire Vennotschap (CV)


CV adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa
orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa
orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
Menurut Pasal 19 KUHD perseroan komanditer adalah perseroan
menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk antara satu orang atau beberapa
orang pesero yang secara lansung bertanggung jawab untuk seluruhnya pada
satu pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pelepasan uang pada pihak lain.
CV berada di antara Firma dan Perseroan Terbatas, dengan demikian, CV
adalah perekutuan dengan setoran uang, barang tenaga atau sebagai
pemasukan para sekutu, dibentuk oleh satu orang atau lebih anggota aktif
yang bertanggung jawab secara renteng, di satu pihak dengan satu atau lebih
orang lain sebagai pelepas uang. Sekutu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan
perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga.
Artinya, semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu
aktif sering juga disebut sebagai persero kuasa atau persero pengurus
2. Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya
menyertakan modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi,
mereka hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan
begitu juga apabila untung, uang mereka memperoleh terbatas tergantung
modal yang mereka berikan
Syarat-syarat untuk mendirikan CV adalah :
 Adanya perjanjian (pasal 15 KUHD) yakni kesepakatan dari para pihak
yang mau mendirikan usaha
 Pendirian oleh minimal 2 (dua) orang dalam di mana dari antara pendiri
tersebut ada yang bertindak sebagai penyuplai modal dan ada yang
menyumbang semua potensi (tenaga dan pikiran) untuk mengurus dan
mengelola perusahaan.
 Adanya akta notaris yang berbahasa Indonesia. Pada waktu pendirian CV,
yang harus dipersiapkan sebelum datang ke notaris adalah :
1. Calon nama CV
2. Tempat kedudukan CV
3. Nama persero aktif dan persero diam
4. Maksud dan tujuan yang spesifik dari CV
Prosedur yang harus diketahui untuk mendirikan CV adalah sebagai
berikut:
1. Akta pendirian cv
Akta ini dibuat dan ditandatangani oleh notaris, persyaratannya:
• Menyertakan fotokopi KTP pendirinya.
• Prosesnya 1-2 hari kerja.
2. Surat keterangan domisili perusahaan
Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan alamat
perusahaan dengan persyaratan:
• Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha
• Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili di gedung
perkantoran/pertokoan
• Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir.
• Prosesnya 2 hari kerja setelah permohonan diajukan.
3. Membuat nomor pokok wajib pajak
Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) sesuai dengan domisili perusahaan. Selain mendapat
kartu NPWP, nanti juga akan mendapat surat keterangan terdaftar sebagai
wajib pajak dengan persyaratan:
• Lampiran bukti PPN (pajak pendapatan) atas sewa gedung
• Buktsi pelunasan PBB dan bukti kepemilikan atau bukti sewa/kontrak
tempat usaha.
• Lama proses 2-3 hari kerja
4. Surat pengukuhan pengusaha kena pajak (sp-pkp)
Permohonan SP-PKP ini diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) sesuai dengan NPWP yang telah diterbitkan, dan persyaratannya
adalah:
• Lampiran bukti PPN atas sewa gedung, bukti pelunasan PBB dan bukti
kepemilikan atau sewa/kontrak tempat usaha.
• Proses memakan 3-5 hari kerja setelah diajukan.
5. Mendaftar ke pengadilan negeri (pn)
Permohonan diajukan ke bagian pendaftaran CV di PN setempat dengan
persyaratan:
• Melampirkam NPWP dan salinan akta pendirian CV
• Proscsnya 1 hari kerja.
6. Mengurus surat ijin usaha perdagangan (siup)
Permohonan diajukan ke Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten untuk golongan
SIUP menengah dan kecil. Sedangkan SIUP besar diajukan ke Dinas
Perdagangan Propinsi dengan persyaratannya:
• SITU (Surat Izin Tempat Usaha) / HO (Hinder Ordonantie atau Surat Ijin
Gangguan)
• Pas foto direktur/pimpinan perusahaan ukuran 3×4 (2 lcmbar) berwarna.
• Proses untuk SIUP besar 30 hari, scdangkan SIUP menengah dan kecil, 14
hari.
7. Tanda daftar perusahaan (tdp)
Pendaftaran dilakukan ke Dinas Perdagangan yang berada di Kota/Kabupatcn
domisili perusahaann. Lama proses pengerjaan 14 hari kerja. Keseluruhan
biaya mendirikan CV bisa mencapai Rp 3,5 juta.
Dengan demikian, hasil atau berkas dokumen yang kita dapatkan meliputi:
• Akta pendirian CV
• Surat Keterangan Domisili Perusahaan
• NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
• Pengesahan Pengadilan
• SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
• TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

4. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze
Vennootschap (NV), adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha
yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki
bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari
saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan
perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.Perseroan
Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal,
didirikan berdasarkan perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham (Undang-
undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UUPT)).
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal perseroan
tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari
kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan
sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti
pemilikan perusahaan.
Syarat umum pendirian Perseroan Terbatas (PT) :
 Fotokopi KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal 2 orang
 Fotokopi KK penanggung jawab / Direktur
 Nomor NPWP Penanggung jawab
 Pas foto penanggung jawab ukuran 3X4 (2 lbr berwarna)
 Fotokopi PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
 Fotokopi surat kontrak/sewa kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
 Surat keterangan domisili dari pengelola gedung jika berdomisili di
Gedung Perkantoran
 Surat keterangan RT/RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang
berdomisili di lingkungan perumahan) khusus luar jakarta
 Kantor berada di wilayah perkantoran/plaza, atau ruko, atau tidak berada
di wilayah pemukiman.
 Siap disurvei
Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 adalah
sebagai berikut :
1. Pendiri minimal 2 orang atau lebih (ps. 7(1))
2. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia
3. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka
peleburan (ps. 7 ayat 2 & ayat 3)
4. Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri kehakiman dan diumumkan
dalam BNRI (ps. 7 ayat 4)
5. Modal dasar minimal Rp. 50jt dan modal disetor minimal 25% dari modal
dasar (ps. 32, ps 33)
6. Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris (ps. 92 ayat 3 & ps. 108
ayat 3)
7. Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut
hukum Indonesia, kecuali PT. PMA
Prosedur Pendirian Perseroan Terbatas :
1. Pengecekan Nama
2. Pembuatan Draft Akta
3. Tanda Tangan Akta
4. Pengesahan di Kementrian Hukum dan HAM
5. Pengajuan SKDP Sementara
6. Pengajuan NPWP Perusahaan
7. Pengajuan SKDP Perpanjangan
8. Pengajuan SIUP
9. Pengajuan TDP

1. Koperasi
Koperasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan-badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan. Ini merupakan pengertian koperasi
dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992
Tentang Perkoperasian.Persyaratan untuk mendirikan koperasi yang
berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta atas dasar
asas kekeluargaan adalah sebagai berikut:
a. Koperasi primer dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang
b. Koperasi sekunder dibentuk sekurang-kurangnya 3 koperasi
c. Pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat
anggaran dasar sekurang-kurangnya:
Daftar Nama Pendiri
• Nama dan Tempat Kedudukan
• Maksud dan Tujuan serta Bidang Usaha
• Ketentuan Mengenai Keanggotaan
• Ketentuan Mengenai Rapat Anggota
• Ketentuan Mengenai Pengelolaan
• Ketentuan Mengenai Permodalan
• Ketentuan Mengenai Jangka Waktu Berdirinya
• Ketentuan Mengenai Pembagian Sisa Hasil Usaha
• Ketentuan Mengenai Sanksi
d.Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya
disahkan oleh pemerintah
e.Untuk memperoleh pengesahan, para pendiri mengajukan permintaan
tertulis disertai akta pendirian koperasi.
Prosedur pendirian koperasi :
Proses pendirian koperasi dimulai dengan pelaksanaan rapat
pembentukan koperasi dimana untuk koperasi primer didirikan oleh
paling sedikit 20 orang perseorangan dengan memisahkan sebagian
kekayaan pendiri atau anggota sebagai modal awal koperasi. Sementara
itu, untuk koperasi sekunder didirikan oleh paling sedikit tiga koperasi
primer. Rapat pembentukan koperasi tersebut dihadiri oleh pejabat
setempat yang berwenang sesuai domisili anggota. Kehadiran pejabat
tersebut bertujuan, antara lain untuk memberi pengarahan berkenaan
dengan pembentukan koperasi, melihat proses pelaksanaan rapat
pembentukan, sebagai narasumber jika ada pertanyaan berkaiatn dengan
perkoperasian, dan meniliti isi konsep anggaran dasar yang dibuat oleh
para pendiri sebelum anggaran dasar tersebut diaktaka oleh notaris
pembuat akta koperasi. Jika memungkinan, rapat pembentukan koperasi
juga dapat dihadiri oleh notaris pembuat akta koperasi, yaitu notaris yang
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM untuk
membantu membuat/menyusun akta pendirian, perubahan anggaran
dasar, dan pembubaran koperasi.

2. Perusahaan Negara
Perusahaan Negara adalah perusahaan yang modalnya untuk
seluruhnya merupakan kekayaan Negara Republik Indonesia yang
dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-
undang (pasal 1, UU No. 19 Prp Tahun 1960). Perusahaan negara ini
didirikan dengan peraturan pemerintah, yang menjadi badan hukum
sejak berlakunya PP yang bersangkutan (Pasal 3 UU No. 19 Prp Tahun
1960).37
Program umum Pemerintah di bidang ekonomi setelah (Dekrit Presiden
5 Juli 1959 kembali ke Undang-Undang Dasar 1945) untuk
menyesuaikan organisasi alat-alat produksi dan distribusi kepada
penyelenggaraan Pasal 33 UUD 1945 serta dalam rangka
penyelenggaraan ekonomi terpimpin Pemerintah merasa perlu
mengadakan keseragaman dalam bentuk perusahaan-perusahaan negara.
Syarat Mendirikan BUMN :
Pasal 4
(1) Pendirian BUMN meliputi:
Pendirian
a. pembentukan Perum atau Persero baru;
b. perubahan bentuk unit instansi pemerintah menjadi BUMN;
c. perubahan bentuk badan hukum BUMN; atau
d. pembentukan BUMN sebagai akibat dari peleburan Persero dan Perum.
(2) Pendirian Persero dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan dibidang perseroan terbatas.
Pasal 5
(1) Pendirian BUMN ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
(2) Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang-
kurangnya
memuat:
a. Penetapan pendirian BUMN;
b. Maksud dan tujuan pendirian BUMN
c. Penetapan besarnya penyertaan kekayaan negara yang dipisahkan dalam
rangka
pendirian BUMN.
(3) Dalam hal pendirian BUMN dilakukan dengan mengalihkan unit instansi
pemerintah
menjadi BUMN, maka dalam Peraturan Pemerintah sebagaimana dimaksud
pada ayat
(1), dimuat ketentuan bahwa seluruh atau sebagian kekayaan, hak dan
kewajiban unit
instansi pemerintah tersebut beralih menjadi kekayaan, hak dan kewajiban
BUMN
yang didirikan.
(4) Khusus untuk pendirian Perum, peraturan pemerintah memuat pula
anggaran dasar
Perum bersangkutan dan penunjukan Menteri selaku wakil pemerintah sebagai
pemilik modal.
Pasal 6
BUMN mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah Negara Republik
Indonesia yang ditentukan dalam anggaran dasar.
Pasal 7
BUMN didirikan untuk jangka waktu yang ditentukan dalam anggaran dasar.
Pasal 8
Pendirian BUMN dilakukan dengan memperhatikan ketentuan mengenai tata
cara
penyertaan modal dalam rangka pendirian BUMN.

3. Perusahaan Daerah
Undang-Undang No.5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah
memberikan pengertian tentang yang dimaksud dengan Perusahaan Daerah
adalah semua perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang ini yang
seluruh atau sebagian modalnya merupakan kekayaan daerah yang
dipisahkan, kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-
undang.”Sedangkan menurut Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara yang dimaksud dengan Perusahaan Daerah “adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya diimiliki oleh Pemerintah
Daerah”.Menurut Elita Dewi (2002:4) mengenai perusahaan daerah adalah
sebagai berikut :
1. Perusahaan Daerah adalah kesatuan produksi yang bersifat: Memberi jasa,
Menyelenggarakan pemanfaatan umum, Memupuk pendapatan
2. Tujuan perusahaan daerah untuk turut serta melaksanakan pembangunan
daerah khususnya dan pembangunan kebutuhan rakyat dengan
menggutamakan industrialisasi dan ketentraman serta ketenangan kerja
menuju masyarakat yang adil dan makmur.
3. Perusahaan daerah bergerak dalam lapangan yang sesuai dengan urusan
rumah tangganya menurut perundang-undangan yang mengatur pokok-pokok
pemerintahan daerah.
4. Cabang-cabang produksi yang penting bagi daerah dan mengusai hajat
hidup orang banyak di daerah, yang modal untuk seluruhnya merupakan
kekayaan daerah yang dipisahkan
Prosedur pendirian perusahaan daerah berbadan hukum perseroan terbatas
adalah:
* Pemda menetapkan Perda ttg Pendirian PT XYZ. Hal-hal yang perlu diatur
dalam perda tersebut adalah:
1. Nama sebutan PT dan alternatif sebutan nama PT, sebab sangat mungkin PT
XYZ yang akan di daftarkan di Menteri Hukum dan HAM sudah terdaftar oleh
pihak lain. Bila perlu hal ini diatur lebih lanjut dalam peraturan kepala daerah.
2. Susunan pengurus PT, meliputi nama lengkap, tempat dan tanggal lahir,
pekerjaan, tempat tinggal, kewarganegaraan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris yang pertama kali diangkat.
3. besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor.
4. Dan lain-lain data & informasi yang diperlukan oleh Notaris.
* Selanjutnya dihadapan Notaris menyusun anggaran dasar PT, selanjutnya oleh
Notaris diajukan ke Menkumham. Jika disetujui akan ada akte pendirian terhadap
PT tersebut.
* Setelah PT tersebut mendapat persetujuan dari Menkumham, maka pemda
menetapkan perda ttg penyertaan modal pada PT XYZ tersebut. Hal yang perlu
ditegaskan adalah, bahwa besarnya penyertaan modal sebaiknya disesuaikan
dengan analisis investasi yang disusun oleh pengelola investasi dibantu oleh
penasihat investasi. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 15-16 Permendagri
52/2012 ttg Pedoman Pengelolaan Investasi Daerah. Dalam analisis investasi akan
terlihat berapa besarnya modal yang diperlukan dan berapa lama akan dipenuhi.
Misalnya diperlukan modal sebesar 25 M yang akan dipenuhi selama 4 tahun
anggaran.
* Selanjutnya berdasarkan perda ttg penyertaan modal tersebut, pemda
mengalokasikan penyertaan modal di ranperda APBD pada pengeluaran
pembiayaan.

1. Joint Venture
Joint Venture dalah suatu perusahaan yang didirikan oleh dua atau
lebih entitas bisnis untuk menyelenggarakan bisnis bersama dalam jangka
waktu tertentu. Adapun dua perusahaan tersebut adalah perusahaan yang
berasal dari dalam negeri dengan perusahaan dari luar negeri (asing).Mengacu
pada UU No. 25 Tahun 2007,joint venture ini dapat dikategorikan sebagai
bentuk kegiatan penanaman modal asing. Tujuan utama mendirikan joint
venture adalah agar perusahaan yang memberikan kekuatan ekonomi kepada
perusahaan induk mendapatkan keuntungan bersama. Perlu diketahui, joint
venture berbeda dengan CV (capital venture). Perbedaannya adalah umur dari
joint venture lebih pendek dari CV. Anggota dari joint venture biasanya disebut
venture/partner/sekutu. Salah satu perusahaan joint venture di Indonesia adalah
PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia. PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia
merupakan gabungan dari dua perusahaan, PT Nestle S.A dan PT Indofood
Sukses Makmur Tbk.
Syarat-syarat menjadi joint venture company sendiri antara lain:
1. Wajib dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) jika ada unsur modal asing.
2. Untuk joint venture yang PMA, modal dalam negeri minimal 51% dari total
modal perusahan patungan (joint venture company) tersebut. Namun
prosentase kepemilikan ini bisa lebih besar atau lebih kecil, tergantung pada
bidang usaha yang akan dimasuki oleh perusahaan joint venture tersebut
mengingat Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Daftar Negatif Investasi
(Negative Investment List) yang di dalamnya disebutkan prosentase maksimal
modal asing yang boleh masuk pada bidang usaha tertentu.
Untuk detail bidang usaha, Saudara dapat melihat pada Peraturan Presiden
Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan
Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman
Modal.
3. Ada sejumlah bidang usaha yang tertutup untuk perusahaan joint venture,
sehingga calon investor harus melihat Daftar Negatif Investasi yang terbaru.
4. Perusahaan joint venture PMA wajib mengajukan izin prinsip dan izin usaha
tetap (IUT) ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
5. Perusahaan joint venture PMA secara berkala menyampaikan Laporan
Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) ke BKPM.

Anda mungkin juga menyukai