LKPD Yuli

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

Satuan Pendidikan : Fakultas Ekonomi


Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Semester : 6 (Genap)
Prodi : Pendidikan Akuntansi
Materi Pokok : Hakikat Perkembangan
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Alokasi Waktu : 2x45 menit

HAKIKAT PERKEMBANGAN

A. Kompetensi Inti

KI.3 Memahami, menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan


metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang pelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik
dibawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan Hakikat Perkembangan
4.1 Menganalisis Hal-hal yang terkait Hakikat Perkembangan

27
LKPD 1
Nama Siswa :
Kelas :
Tema :
Tujuan Pembelajaran : Dapat menjelaskan hakikat perkembangan

Soal:
1. Apa yang dimaksud perkembangan?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistematis dan progresif menurut
(Syamsu Yusuf LN 2016)?
3. Sebutkan Ciri-ciri perkembangan.
4. Sebutkan prinsip-prinsip perkembangan.
5. Dalam prinsip perkembangan ada yang disebut dengan semua aspek
perkembangan saling memengaruhi. Jelaskan apa maksud prinsip tersebut.

Jawaban:
1. Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif individu
dalam rentang kehidupannya, mulai dari dari masa konsepsi, masa bayi, masa
kanak-kanak, masa anak, masa remaja, sampai masa dewasa.

2. Sistematis adalah perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling


ketergantungan atau saling memengaruhi antara bagian-bagian organisme
(fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Sedangkan
progresif adalah perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, mendalam
atau meluas, baik secara kuantitatif (fisik maupun kualitatif (psikis).

3. a. terjadinya perubahan ukuran dalam aspek fisik dan psikis.


b. terjadinya perubahan proporsi dalam aspek fisik dan psikis
c. lenyapnya tanda-tanda lama dalam aspek fisik dan psikis.
d. munculnya tanda-tanda baru dalam aspek fisik dan psikis.

28
4. a. Perkembangan yaitu proses yang tidak pernah berhenti.
b. Semua aspek perkembangan saling memengaruhi
c. Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu
d. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.
e. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas
f. Setiap individu yang normal akan mengalami tahapan atau fase
perkembangan.

5. Setiap aspek perkembangan indivdu,baik fisik, intelektual, emosi, sosial,


maupun moral-spiritual, satu sama lainnya saling memengaruhi. Pada
umumnya terdapat hubungan atau korelasi yang positif antara aspek-aspek
tersebut. Contohnya apabila seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya
mengalami gangguan (sering skit-sakitan) maka dia akan mengalami
kemandegan dalam perkembangan aspek lainnya, seperti kecerdasan dan
emosinya.

LKPD 2
Nama Siswa :
Kelas :
Tema :
Tujuan Pembelajaran : Dapat menguraikan hal-hal yang terkait
perkembangan

Soal;
Dalam pembahasan hakikat perkembangan terdapat pengertian, ciri-ciri dan
juga prinsip-prinsip perkembangan. Jelaskan point-point penting menurut kalian dari
setiap pembahasan dan bacakan hasil dari hasil diskusi kalian.

29
Jawaban;
Perkembangan dapat diartikan juga sebagai “suatu proses perubahan dalam
diri individu atau organisasme, baik fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)
menuju tingkat kedewasaan atau kematangan yang berlangsung secara sistemati,
progresif, dan berkesinambungan”.
1. Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling
ketergantungan atau saling memengaruhi antara bagian-bagian organisme
(fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
2. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, mendalam
atau meluas, baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif (psikis).
3. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu
berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan
atau loncat-loncat.
B. Ciri-ciri Perkembangan
1. Terjadinya perubahan ukuran dalam (a) aspek flsik: perubahan tinggi dan
berat badan serta organ-organ tubuh lainnya, dan (b) aspek psikis: semakin
bertambahnya perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berpikir,
mengingat, serta menggunakan imajinasi kreatif.
2. Terjadinya perubahan proporsi dalam (a) aspek flsik: proporsi tubuh anak
berubah sesuai dengan fase perkembangannya, dan pada usia remaja proporsi
tubuh anak mendekati proporsi tubuh usia dewasa; dan (b) aspek psikis:
perubahan imajinasi dari yang fantasi ke realitas, dan perubahan perhatiannya
dari yang tertuju kepada dirinya sendiri perlahan-lahan beralih kepada orang
lain (khususnya teman sebaya).
3. Lenyapnya tanda-tanda lama dalam (a) aspek flsik: lenyapnya kelenjar
thymus (kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, rambut halus,
dan gigi susu; dan (b) aspek psikis: lenyapnya masa mengoceh (meraban),

30
bentuk gerak-gerik kanak-kanak (seperti merangkak) dan perilaku impulsif
(melakukan sesuatu sebelum berpikir),
4. Munculnya tanda-tanda baru dalam (a) aspek flsik: tumbuh dan
pergantian gigi dan matangnya organ-organ seksual pada usia remaja, baik
primer (menstruasi pada wanita dan mimpi basah pada pria) maupun sekunder
(membesarnya pinggul dan buah dada pada wanita, dan tumbuhnya kumis
serta perubahan suara pada pria); dan (b) aspek psikis: berkembangnya rasa
ingin tahu, terutama yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, lingkungan
alam, nilai-nilai moral, dan agama (Syamsu Yusuf, LN., 2016).
C. Prinsip-prinsip Perkembangan
1. Perkembangan Merupakan Proses yang Tidak Pernah Berhenti (Never
Ending Process)
Individu secara terus-menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi
oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan, baik fisik maupun
psikis berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai
kematangan atau masa tua.
2. Semua Aspek Perkembangan Saling Memengaruhi
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, intelektual, emosi, sosial,
maupun moral-spiritual, satu sama lainnya saling memengaruhi. Pada umumnya
terdapat hubungan atau korelasi yang positif antara aspek-aspek tersebut.

3. Perkembangan Mengikuti Pola atau Arah Tertentu


Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap tahap
perkembangan merupakan hasil perkembangan tahap sebelumnya, dan merupakan
prasyarat bagi perkembangan selanjutnya. Menurut Yelon dan Weinstein (1977) pola
perkembangan itu sebagai berikut.
a. Cephalocaudal (perkembangan itu dimulai dari kepala ke kaki, artinya yang
matang duluan itu adalah bagian atas kemudian ke bagian bawah, dan tidak

31
mungkin terbalik), dan Proximodistal (perkembangan itu bergerak dari tengah:
seperti paru-paru dan jantung, ke pinggir: tangan).

b. Struktur mendahului fungsi, yang berarti bahwa anggota tubuh individu akan
berfungsi setelah matang strukturnya. Seperti mata dapat melihat setelah otot-
ototnya matang.

c. Perkembangan itu berdiferensiasi, yang berarti bahwa perkembangan fisik


maupun psikis berlangsung dari umum ke khusus (spesifik). Contoh: (1) bayi
menendangnendangkan kakinya secara sembarangan sebelum dia dapat
mengoordinasikannya untuk merangkak atau berjalan; (2) bayi melihat benda-
benda yang lebih besar sebelum dia dapat melihat benda-benda kecil; (3) bayi
meraban (mengoceh) sebelum dapat mengucapkan katakata yang berarti; dan (4)
bayi menunjukkan rasa takut yang umum terhadap semua orang atau benda yang
asing baginya, kemudian lambat laun rasa takutnya menjadi lebih tertuju kepada
hal-hal tertentu.

d. Perkembangan berlangsung dari konkret ke abstrak, yang berarti bahwa


perkembangan itu berproses dari kemampuan berpikir konkret (objeknya
tampak) menuju ke abstrak (objeknya tak tampak).

e. Perkembangan berlangsung dari egosentrisme ke perspektivisme, yang berarti


bahwa pada mulanya seorang anak hanya memerhatikan dirinya sebagai pusat,
atau hanya mementingkan keinginan, kebutuhan dirinya sendiri. Melalui
pengalamannya bergaul dengan orang lain (khususnya teman sebaya), sikap
egosentris itu secara perlahan-lahan berubah menjadi perspektivis (anak sudah
mulai memerhatikan kepentingan orang lain).

f. Perkembangan berlangsung dari out-control ke inner-control, yang berarti bahwa


pada awalnya anak sangat tergantung kepada pengawasan atau bantuan orang
lain dalam memenuhi kebutuhan atau untuk melakukan suatu kegiatan yang
terkait dengan kedisiplinan.

4. Perkembangan Terjadi Pada Tempo yang Berlainan


Perkembangan fisik dan psikis mencapai kematangannya terjadi pada waktu
dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat). Contoh: (a) otak
mencapai bentuk ukurannya yang sempurna pada umur 6 8 tahun; (b) tangan, kaki,
dan hidung mencapai pertumbuhannya yang maksimum pada usia remaja; dan (c)

32
imajinasi kreatif berkembang dengan cepat pada masa kanak-kanak dan mencapai
puncaknya pada masa remaja.
5. Setiap Fase Pememhangan Mempunyai Ciri Khas
Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh: (a) sampai usia 2 tahun, anak
memusatkan perhatiannya untuk menguasai gerak-gerik fisik dan belajar berbicara;
dan (b) pada usia 3-6 tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial
(belajar bergaul dengan orang lain).
6. Setiap Individu yang Normal Akan Mengalami Tahapan atau Fase
Perkembangan
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani kehidupannya yang normal dan
berusia panjang, individu akan mengalami masa atau fase perkembangan: masa
konsepsi, bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa.

33
Ringkasan Materi

A. Pengertian Perkembangan
Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan kuantitatif dan
kualitatif individu dalam rentang kehidupannya, mulai dari masa konsepsi, masa
bayi, masa kanak-kanak, masa anak, masa remaja, sampai masa dewasa.
Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berkesinambungan adalah
sebagai berikut (syamsu Yusuf, LN., 2016)
a. Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling
ketergantungan atau saling memengaruhi antara bagian-bagian organisme
(fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
b. Progresif, berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat,
mendalam atau meluas, baik secara kuantitatif (fisik) maupun kualitatif
(psikis)
c. Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme
itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara
kebetulan atau loncat-loncat.
B. Ciri-ciri Perkembangan
1. Terjadinya perubahan ukuran dalam (a) aspek flsik: perubahan tinggi dan berat
badan serta organ-organ tubuh lainnya, dan (b) aspek psikis: semakin bertambahnya
perbendaharaan kata dan matangnya kemampuan berpikir, mengingat, serta
menggunakan imajinasi kreatif.
2. Terjadinya perubahan proporsi dalam (a) aspek flsik: proporsi tubuh anak
berubah sesuai dengan fase perkembangannya, dan pada usia remaja proporsi tubuh
anak mendekati proporsi tubuh usia dewasa; dan (b) aspek psikis: perubahan
imajinasi dari yang fantasi ke realitas, dan perubahan perhatiannya dari yang tertuju

34
kepada dirinya sendiri perlahan-lahan beralih kepada orang lain (khususnya teman
sebaya).
3. Lenyapnya tanda-tanda lama dalam (a) aspek flsik: lenyapnya kelenjar thymus
(kelenjar kanak-kanak) yang terletak pada bagian dada, rambut halus, dan gigi susu;
dan (b) aspek psikis: lenyapnya masa mengoceh (meraban), bentuk gerak-gerik
kanak-kanak (seperti merangkak) dan perilaku impulsif (melakukan sesuatu sebelum
berpikir),
4. Munculnya tanda-tanda baru dalam (a) aspek flsik: tumbuh dan pergantian gigi
dan matangnya organ-organ seksual pada usia remaja, baik primer (menstruasi pada
wanita dan mimpi basah pada pria) maupun sekunder (membesarnya pinggul dan
buah dada pada wanita, dan tumbuhnya kumis serta perubahan suara pada pria); dan
(b) aspek psikis: berkembangnya rasa ingin tahu, terutama yang berhubungan dengan
ilmu pengetahuan, lingkungan alam, nilai-nilai moral, dan agama (Syamsu Yusuf,
LN., 2016).

C. Prinsip-prinsip Perkembangan
1. Perkembangan Merupakan Proses yang Tidak Pernah Berhenti (Never
Ending Process)
Individu secara terus-menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi
oleh pengalaman atau belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan, baik fisik maupun
psikis berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai
kematangan atau masa tua.
2. Semua Aspek Perkembangan Saling Memengaruhi
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, intelektual, emosi, sosial,
maupun moral-spiritual, satu sama lainnya saling memengaruhi. Pada umumnya
terdapat hubungan atau korelasi yang positif antara aspek-aspek tersebut. Apabila

35
seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami gangguan (sering sakit-
sakitan).
3. Perkembangan Mengikuti Pola atau Arah Tertentu
Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap tahap
perkembangan merupakan hasil perkembangan tahap sebelumnya, dan merupakan
prasyarat bagi perkembangan selanjutnya. Menurut Yelon dan Weinstein (1977) pola
perkembangan itu sebagai berikut.
a. Cephalocaudal (perkembangan itu dimulai dari kepala ke kaki, artinya yang
matang duluan itu adalah bagian atas kemudian ke bagian bawah, dan tidak
mungkin terbalik), dan Proximodistal (perkembangan itu bergerak dari
tengah: seperti paru-paru dan jantung, ke pinggir: tangan).
b. Struktur mendahului fungsi, yang berarti bahwa anggota tubuh individu akan
berfungsi setelah matang strukturnya. Seperti mata dapat melihat setelah otot-
ototnya matang.
c. Perkembangan itu berdiferensiasi, yang berarti bahwa perkembangan fisik
maupun psikis berlangsung dari umum ke khusus (spesifik). Contoh: (1) bayi
menendangnendangkan kakinya secara sembarangan sebelum dia dapat
mengoordinasikannya untuk merangkak atau berjalan; (2) bayi melihat benda-
benda yang lebih besar sebelum dia dapat melihat benda-benda kecil; (3) bayi
meraban (mengoceh) sebelum dapat mengucapkan katakata yang berarti; dan
(4) bayi menunjukkan rasa takut yang umum terhadap semua orang atau
benda yang asing baginya, kemudian lambat laun rasa takutnya menjadi lebih
tertuju kepada hal-hal tertentu.
d. Perkembangan berlangsung dari konkret ke abstrak, yang berarti bahwa
perkembangan itu berproses dari kemampuan berpikir konkret (objeknya
tampak) menuju ke abstrak (objeknya tak tampak).
e. Perkembangan berlangsung dari egosentrisme ke perspektivisme, yang berarti
bahwa pada mulanya seorang anak hanya memerhatikan dirinya sebagai
pusat, atau hanya mementingkan keinginan, kebutuhan dirinya sendiri.
Melalui pengalamannya bergaul dengan orang lain (khususnya teman sebaya),
sikap egosentris itu secara perlahan-lahan berubah menjadi perspektivis (anak
sudah mulai memerhatikan kepentingan orang lain).
f. Perkembangan berlangsung dari out-control ke inner-control, yang berarti
bahwa pada awalnya anak sangat tergantung kepada pengawasan atau bantuan
orang lain dalam memenuhi kebutuhan atau untuk melakukan suatu kegiatan

36
yang terkait dengan kedisiplinan. Seiring dengan bertambahnya pengalaman
atau belajar dari pergaulan sosial tentang norma atau nilai-nilai, baik di
lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, anak dapat
mengembangkan kemampuannya untuk mengontrol tindakan atau perilakunya
oleh dirinya sendiri (innercontrol).

4. Perkembangan Terjadi Pada Tempo yang Berlainan


Perkembangan fisik dan psikis mencapai kematangannya terjadi pada waktu
dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat). Contoh: (a) otak
mencapai bentuk ukurannya yang sempurna pada umur 6 8 tahun; (b) tangan, kaki,
dan hidung mencapai pertumbuhannya yang maksimum pada usia remaja; dan (c)
imajinasi kreatif berkembang dengan cepat pada masa kanak-kanak dan mencapai
puncaknya pada masa remaja.
5. Setiap Fase Pememhangan Mempunyai Ciri Khas
Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh: (a) sampai usia 2 tahun, anak
memusatkan perhatiannya untuk menguasai gerak-gerik fisik dan belajar berbicara;
dan (b) pada usia 3-6 tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial
(belajar bergaul dengan orang lain).
6. Setiap Individu yang Normal Akan Mengalami Tahapan atau Fase
Perkembangan
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani kehidupannya yang normal dan
berusia panjang, individu akan mengalami masa atau fase perkembangan: masa
konsepsi, bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa.

37

Anda mungkin juga menyukai