PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan diartikan sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis sedangkan
masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain
saling berinteraksi.
Arti lain kesehatan menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna
baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Sehat menurut UU 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang mungkin hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
Sehat secara mental (kesehatan jiwa) adalah satu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang-orang lain. Sehat secara sosial
adalah perikehidupan seseorang dalam masyarakat, yang diartikan bahwa seseorang
mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara dan memajukan kehidupannya sendiri
dan kehidupan keluarga sehingga memungkinkan untuk bekerja, beristirahat dan
menikmati liburan. Berdasarkan dua pengertian kesehatan tersebut, dapat disarikan
bahwa kesehatan ada empat dimensi, yaitu fisik (badan), mental (jiwa), sosial dan
ekonomi yang saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan pada
seseorang, kelompok, atau masyarakat.
Dalam membantu kesehatan masyarakat masyarakat dibentuklah Pusat Kesehatan
masyarakat (PUSKESMAS). Puskesmas adalah unit organisasi pelayanan kesehatan
terdepan yang mempunyai misi sebagi pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang
melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk
masyarakat yang tinggal di suatu wilayah kerja tertentu.
PEMBAHASAN
Pada Rakerkesnas ke-2 tahun 1969 pembagian puskesmas dibagi menjadi tiga
kategori yaitu:
1. Kepala puskesmas
Mempunyai tugas memimpin, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan
puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan structural dan jabatan
fungsional
2. Kepala urusan tata usaha
Mempunyai tugas dibidang kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan surat
menyurat serta pencatatan dan pelaporan
3. Unit I
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesejahteraan ibu dan anak,
keluarga berencana dan perbaikan gizi
4. Unit II
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan
penyakit, khususnya immunisasi, kesehatan lingkungan dan labolatorium
sederhana
5. Unit III
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan kesehatan gigi dan mulut,
kesehatan tenaga kerja dan manula
6. Unit IV
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perawatan kesehatan masyarakat,
kesehatan sekolah dan olah raga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan
kesehatan khusus lainnya
7. Unit V
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan
upaya kesehatan masyarakat dan penyuluhan kesehatan masyarakat,
kesehatan remaja dan dana sehat
8. Unit VI
Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat
inap
9. Unit VII
Melaksanakan tugas kefarmasian
KEPALA PUSKESMAS
TATA USAHA
PUSKESMAS
PEMBANTU
Dalam melaksanakan tugas, kepada puskesmas wajib mengikuti dan mematuhi
petunjuk atasan serta mengikuti bimbingan teknis pelaksanaan yang ditetapkan oleh
kepala kantor departemen kesehatan/kotamadya, sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Kepala puskesmas bertanggung jawab memimpin,
mengkoordinasi semua unsur dalam lingkungan puskesmas, memberikan bimbingan
dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas masing-masing.
2.7.2 Tujuan
Tujuan Umum
Dihasilkan pemerataan upaya kesehatan yang didukung mutu pelayanan yang optimal
dalam rangka memecahkan masalah kesehatan secara berdaya guna dan berhasil
guna.
Tujuan khusus
Ryadi, dr. A.L Slamet, 1992. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Surabaya: Usaha
Nasional