Anda di halaman 1dari 31

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini memicu gejala globalisasi
informasi yang merupakan tantangan bagi mahasiswa untuk terus mengembangkan
kemampuannya. Dalam rangka menghasilkan tenaga kerja yang kompeten serta
memiliki pengalaman kerja dan keterampilan kerja di bidang yang ditekuni
diperlukan fasilitas yang dapat mengakomodasi semua kebutuhan mahasiswa akan
pengalaman kerja dan keprofesian. Namun sejak diterima sebagai mahasiswa di
perguruan tinggi sampai menjelang akhir studi, mahasiswa lebih banyak
memperoleh pengetahuan teori dan keterampilan melalui mendengar, melihat dan
praktek disertai diskusi. Tingkat penguasaannya mungkin belum seperti apa yang
diharapkan, artinya belum dapat menerapkan atau mempraktekkan pengetahuan
yang sudah didapat selama perkuliahan. Ini terjadi karena dunia kerja masih terasa
asing bagi mahasiswa.
Kerja Praktik merupakan salah satu mata kuliah wajib berbobot 2 SKS pada
program studi Teknik Mesin ITK yang diharapkan dapat melatih mahasiswa agar
dapat melakukan pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh sarjana teknik mesin
pada sebuah perusahaan. Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan oleh
kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk memahami bidang keilmuan teknik mesin
secara nyata.
Permasalahan yang dihadapi pada dunia kerja juga menjadi pengalaman
berharga bagi mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikan pengetahuan teoritis
yang diperoleh pada perkuliahan.
Syarat kelulusan yang ditetapkan, menjadikan motivasi mahasiswa program
studi teknik mesin untuk lebih mengenal kondisi di lapangan kerja juga sebagai
wadah dan sarana untuk menyesuaikan berbagai macam teori yang diterima di
bangku kuliah dengan praktik yang ada di dunia kerja.
2

1.2 Tujuan Umum


Adapun tujuan umum dalam pelaksanaan Kerja Praktik yaitu sebagai berikut:
1. Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian, dan
pengabdian masyarakat.
2. Visi Teknik Mesin ITK, yaitu: mampu bersaing dan berperan aktif dalam
bidang pendidikan, penelitian, teknologi serta mampu memajukan dan
menyejahterakan masyarakat baik lokal maupun nasional.
3. Syarat kelulusan mata kuliah Kerja Praktik pada program studi Teknik
Mesin ITK

1.3 Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus dalam pelaksanaan Kerja Praktik yaitu sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi beban Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus
ditempuh sebagai persyaratan akademis di Program Studi Teknik Mesin
Jurusan Teknologi Industri dan Proses Institut Teknologi Kalimantan.
2. Mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan permasalahan
yang berkaitan dengan teknik khususnya mengenai proses maintenance
di PT Elnusa Tbk untuk menunjang mata kuliah Teknik Manajemen dan
Perawatan, Proses Manufaktur, Metalurgi 1 dan 2.

1.4 Manfaat Kerja Praktik


Manfaat yang akan didapatkan dengan melaksanakan kegiatan Kerja Praktik
ini diantaranya yaitu:
1. Bagi Perguruan Tinggi
a. Terjalinnya kerjasama antara perguruan tinggi dengan perusahaan
b. Perguruan tinggi akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya
melalui pengalaman Kerja Praktik
c. Perguruan tinggi dapat dikenal di dunia Industri
d. Sebagai tambahan referensi khususnya mengenai perkembangan
Industri di Indonesia maupun proses dan teknologi yang mutakhir dan
dapat digunakan oleh pihak-pihak yang memerlukan.
3

2. Bagi Perusahaan
a. Adanya kerjasama dunia pendidikan dengan dunia indsutri atau
perusahaan sehingga perusahaan dapat lebih dikenal di kalangan
akademis
b. Hasil analisa dan penelitian yang dilakukan selama Kerja Praktik
dapat menjadi bahan referensi bagi perusahaan untuk menentukan
kebijakan perusahaan di masa yang akan datang.
3. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa mengetahui teknologi dan persoalan-persoalan terkini di
PT Elnusa Tbk yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari pada
Teknik Mesin ITK serta membiasakan berpikir solusional untuk
menyelesaikan masalah
b. Mahasiswa memiliki keterampilan dalam berkomunikasi dan bekerja
secara kelompok di dunia kerja
c. Mahasiswa terampil dalam menyusun laporan kegiatan yang kaya
muatan namun ringkas, komunikatif, dan sistematis sesuai dengann
pelaksanaan kegiatan.
d. Mahaswa terampil mengomunikasikan dan mempresentasikan hasil
pelaksanaan kegiatan secara lisan kepada pembimbing internal
maupun external
e. Mahasiswa terampil dalam beradaptasi untuk terjun langsung ke
dunia kerja
4

BAB 2
GAMBARAN UMUM PT ELNUSA TBK

2.1 Profil Perusahaan


PT Elnusa tbk. merupakan satu-atunya perusahaan nasional yang menguasai
kompetensi di bidang jasa minyak dan gas bumi seperti Seismic, Pengeboran, dan
Pengelolaan Lapangan Minyak. PT Elnusa tbk menyediakan jasa migas dengan
strategi aliansi global bagi perusahaan migas berkelas dunia dan juga sesuai dengan
standar keselamatan dan lindung lingkungan. Jejak langkah PT Elnusa dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Sejarah PT Elnusa tbk

Tahun Riwayat
1969 Perusahaan didirikan dengan nama PT Electronika Nusantara
berdasarkan Akta Pendirian No. 18 tanggal 25 Januari 1969
1971 – 1974 Perseoran mulai menjajaki peluang bisnis di industri migas
dengan membentuk Seismic Data Processing Division. Perseroan
juga mulai melengkapi layanannya dengan meluncurkan
Scientific Data Center, Integrated Oil Communication System
(IOCS), jasa akuisisi data seismik, jasa stimulasi reservoir dan
bidang perminyakan, khususnya optimalisasi proses kilang.
1980 – 1987 Perseroan melanjutkan ekspansi bisnis ke bidang pengelolaan data
penyimpanan data migas, oilfield services, serta bisnis distribusi
bahan bakar domestik melalui pendirian PT Sigma Cipta Utama,
PT Elnusa Workover Hydraulic dan PT Elnusa Petrofin. Pada
tahun 1984 nama Perseroan PT Electronika Nusantara berubah
menjadi PT Elnusa.
2003 - 2005 Perseroan memperkuat eksistensinya di industri migas dengan
mendirikan PT Elnusa Drilling Services yang melayani jasa
pengeboran terpadu dan mengakuisisi PT Purna Bina Nusa yang
kini bernama PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi berbasis di Batam
2007 Agar lebih fokus sebagai penyedia jasa hulu migas terpadu,
Perseroan menggabungkan 4 (empat) anak perusahaan yaitu: PT
Elnusa Geosains, PT Elnusa Drilling Services, PT Sinar Riau
Drillindo serta PT Elnusa Workover Services
2008 Perseroan melakukan penawaran saham perdana (Initial Public
Offering/IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek
Indonesia dengan kode saham ELSA
2009 – 2010 Perseroan melakuakn divestasi saham di beberapa perusahaan
yang bukan merupakan bisnis inti Perseroan untuk memantapkan
usaha di jasa migas.
5

2011 – 2012 Perseroan melakukan program Turnaround untuk memperbaiki


kinerjanya di seluruh aspek bisnis, operasional maupun
memperkuat implementasi budaya perusahaan.
2013 Perseroan mecanangkan sebagai ‘year of Human Resources’, dan
mendirikan PT Elnusa Trans Samudera (ETSA). Pada tahun 2013
ini Perseroan juga melakukan redefinisi visi misi dan
mengukuhkan diri sebagai penyedia Jasa Energi yang diikuti
dengan perubahan logo.
2014 PT Elnusa memperkuat tatanan operasional, organisasi dan fungsi
pengendalian internal serta melakukan evaluasi dan redefinisi
seluruh produk / jasa Perseroan. Selain itu, Perseroan mendirikan
PT Elnusa Geosains Indonesia dan PT Elnusa Oilfield Services
sebagai bagian dari mitigasi risiko perusahaan
*) PT Elnusa tbk, 2019 http://www.elnusa.co.id
Sebagai bagian dari afiliasi Pertamina, pemegang saham pengendali Elnusa
memberikan konstribusi yang sangat besar atas keberadaan Elnusa saat ini. Elnusa
memiliki 40 tahun lebih pengalaman di industri jasa migas dengan klien baik
perusahaan nasional maupun internasional. Elnusa merupakan market leader di
industri jasa migas dengan keahlian yang mumpuni dan membawa sampai kancah
pasar internasional.
Elnusa mengawali kiprahnya sebagai pendukung operasi PT Pertamina
(Persero) pada tahun 1969. Jasa yang ditawarkan Elnusa antara lain terutama dalam
memberikan pelayanan termasuk pemeliharaan dan perbaikan, di bidang peralatan
komunikasi elektronik, peralatan navigasi dan sistem radar yang digunakan oleh
kapal-kapal milik Pertamina
Pada oktober 2007, Elnusa kembali melakukan restrukturisasi menjadi
perusahaan pertama Indonesia yang memberikan layanan hulu migas terpadu
(Integrated Upstream Oil and Gas Service Company). Selain itu,untuk memperkuat
lini bisnis, Elnusa memiliki empat afiliasi yang dikonsolidasikan juga dalam
struktur korporasi. PT Enusa Tbk secara resmi terdaftar dalam Bursa Efek
Indonesia pada tanggal 6 Februari 2008. Dengan sikap professional, transparansi,
bersih, dan dengan etika bisnis yang terpercaya, Elnusa selalu menghadapi
tantangan baik secara regional, nasional maupun internasional. Saat ini, Elnusa
merupakan pemimpin di sektor jasa migas dengan kliennya yang merupakan
perusahaan nasional maupun multi-nasional.
6

Jasa migas PT Elnusa Tbk antara lain :


1. Jasa Data Geofisik
Proses dan penyimpanan data melalui metode Seismic dengan peralatan
yang dibentangkan di darat, laut dan zona transisi (laut dangkal/hutan bakau)
dan laut dalam. Menjadi pionir dalam jasa data geofisika di Indonesia, Elnusa
memegang kendali atas operasi geofisika di Indonesia.
2. Jasa Pengeboran Migas
Menyediakan solusi pengeboran dengan manajemen pengeboran,
peralatan, pengadaan dan provisi. Tahun 2009, Elnusa melalui Divisi
Pengeboran merupakan satu-satunya divisi atau perusahaan yang memiliki
dan mengoperasikan Modular Rig Pertama di Asia Pasifik
3. Jasa Pengelolaan Lapangan Minyak
Mengoperasikan dan memelihara lapangan migas dan sumur, EPC-M,
pipa O&M dan fasilitas produksi, penanganan produksi migas dan jasa
pendukung pengeboran darat seperti Wireline Logging, Cementing, dan Well
Testing serta jasa evaluasi produk.
4. Jasa Pendukung
Merupakan pelengkap dari jasa migas yang dimiliki Elnusa antara lain
data manajemen dan jasa telekomunikasi. Dimana jasa pendukung ini
dioperasikan oleh Anak Perusahaan dan Afiliasi Elnusa.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan


PT Elnusa Tbk memiliki Visi dan misi sebagai berikut, yaitu:
1. Visi
PT Elnusa Tbk memiliki visi yaitu “Perusahaan Jasa Energi Terkemuka
yang Memberikan Solusi Total”
2. Misi
Adapun misi dari PT Elnusa Tbk, yaitu:
a. Meningkatkan kelangsungan bisnis yang berkelanjutan dan
menguntungkan dalam industri energi dalam negeri dan internasional
untuk memenuhi harapan pemegang saham.
7

b. Memenuhi dan menjaga kepuasan pelanggan dengan memberikan


Total Solution melalui sinergi, operational excellence, QHSE
(Quality Health Safety Environment) dan prinsip-prinsip GCG.
c. Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan untuk berkembang bagi
karyawan.
d. Membangun hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan
dengan pemerintah, mitra, dan masyarakat
(http://www.elnusa.co.id, 2019)

2.3 Nilai-nilai Perusahaan


PT Elnusa Tbk memiliki nilai-nilai perusahaan guna meningkatkan kualitas
perusahaan. Adapun nilai-nilai perusahaan PT Elnusa Tbk yaitu:
1. Clean
Memiliki integritas, komintmen tinggi dan dapat diandalkan dalam
menjalankan setiap aktivitas bisnis perusahaan.
2. Respectful
Terpercaya di dalam komunitas bisnis dan lingkungan karena memiliki
keahlian dan semangat yang tinggi di bidangnya dalam menyelesaikan
pekerjaan secara cepat dan akurat, memahami kebutuhan pelanggan,
memberikan pelayanan terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan serta
menjadikan keselamatan kerja sebagai prioritas utama dalam melaksanakan
setiap aktivitas.
3. Synergy
Bersikap proaktif menjalin kerjasama dengan pelanggan, mitra usaha,
masyarakat, karyawan dan pemegang saham.
(http://www.elnusa.co.id, 2018)

2.4 Budaya dan Logo Perusahaan


Budaya dan arti logo perusahaan PT Elnusa Tbk yaitu:
1. Budaya
8

Budaya perusahaan PT Elnusa Tbk merupakan kombinasi terintegrasi


dan selaras dari nilai perusahaan (clean, respectful, synergy) serta semangat
dan prinsip yang harus dimiliki oleh Insan Elnusa, yaitu:
a. Personal Ethos
Dijabarkan sebagai sifat yang harus dimiliki oleh seluruh karyawan
sebagai individu meliputi working with passion, working with love dan
working smart
b. Operational Excellence
Dijabarkan sebagai budaya yang harus dimiliki dalam melakukan
pekerjaan meliputi HSE is my culture, Equipment is my life and Cost
awareness.
c. Management Style
Dijabarkan sebagai sifat yang harus dimiliki oleh para manajemen di
Perseroan meliputi Manage with knowledgem Manage with speed,
Manage with gut.

2. Arti Logo Perusahaan


Logo perusahaan PT Elnusa Tbk terdiri dari ‘Logogram’ dan ‘Logotype’
seperti yang terdapat pada gambar berikut

LOGOGRAM LOGOTYPE

Gambar 2.1 Logo Perusahaan Elnusa


a. Logogram
Gagasan dasarnya adalah “circular energy” yang divisualisasikan
seperti bentuk huruf “e” sebagai huruf awal nama Perseroan yaitu Elnusa
dan ruang lingkup bisnis Perseroan yaitu jasa energi. Struktur bentuk
logogram bulat, bermakna dinamis dan sempurna. Elnusa sebagai
9

perusahaan jasa memiliki semangat dan kekuatan besar yang secara


dinamis berperilaku responsif, adaptif dan inovatif untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Sempurna adalah komitmen dan
integritas Elnusa untuk membangun negeri melalui bisnis jasa energi.
Konfigurasi gradasi ketebalan garis pada logogram menciptakan impresi
kecepatan berputar yang mengartikulasikan continuous improvement
dalam penguasaan teknologi, peningkatan mutu sumberdaya insani dan
menghasilkan profesionalisme yang terpercaya guna mengakselerasi
pertumbuhan bisnis dan pengembangan usaha. Komposisi warna
logogram mencerminkan karakteristik dan nilai inti elnusa. Hijau artinya
Clean, merah artinya Respectful, dan biru artinya Synergy.
b. Logotype
Tulisan “Elnusa” menggunakan huruf Frutiger sain Bd v.1 dengan
format huruf kecil (lowercase) dan tebal (bold), hal ini memberi kesan
elnusa ramah dan tegas.

2.5 Produk dan Layanan


Segmentasi bisnis Elnusa saat ini meliputi 3 (tiga) kategori yaitu Jasa Hulu
Migas Terintegrasi, Jasa Penunjang Hulu Migas, dan Jasa Hilir Migas. Jasa Hulu
Migas Terintegrasi adalah bisnis inti dan tulang punggung operasional Perseroan,
yang terdiri dari dua divisi utama melakukan bisnis yakni di layanan jasa pemetaan
data dan seismik (geosains), jasa pengeboran dan dukungan untuk pemeliharaan
dan pengelolaan lapangan migas.
1. Jasa seismik (Geosains)
Sejak tahun 1972 Elnusa telah memberikan Jasa seismik kepada Industri
minyak di Indonesia. Secara bertahap Elnusa telah mengembangkan aktifitas
seismik ke dalam survey seismik (pengambilan data). Survey seismik dimulai
pada awal tahun 1980’an di area onshore dan sekarang Elnusa mampu
melakukan survey seismik di Zona Transisi (Transition Zones), Shallow
water (Ocean Bottom Cable / OBC) dan Deep Water (Marine Streamer).
Elnusa juga mengembangkan servis geosains tidak hanya di bidang
seismik tetapi juga di gravitasi dan elektromagnetik seperti magnetotelluric,
10

magnetic survey, dan lain sebagainya. Tidak hanya di sektor minyak dan gas
tetapi juga di area sektor energi lain seperti Geothermal.
a. Survey Seismik

Gambar 2.2 Survey Seismik PT Elnusa Tbk


Lebih dari 3 (tiga) dekade PT Elnusa Tbk memberikan pelayanan
dalam survey seismik. PT Elnusa Tbk dikenal sebagai salah satu
perusahaan seismik terbesar di Indonesia, terutama pada survey seismik
onshore. PT Elnusa Tbk mempunyai banyak pengalaman di seluruh area
di Indonesia (dari Sumatera hingga ke Papua), termasuk area yang
terkontrol sepi ataupun area dengan populasi tinggi. Pengalaman ini
membuat PT Elnusa Tbk memberanikan diri untuk memasuki pasar
Internasional. PT Elnusa Tbk telah mempunyai pengalaman untuk
melakukan survey seismik di Brunei, Myanmar dan India. Dengan
dibantu oleh Personel berkualitas tinggi, Teknologi terkini dan Safety
management system yang sangat baik, PT Elnusa menjadi standar
Internasional untuk kualitas industri minyak dan gas.
b. Pelayanan Survey Kelautan (Marine Survey Services)
Pelayanan Survey Kelautan terdiri dari 3 (tiga) hal yaitu:
1. Penempatan Navigasi dan Konstruksi
Berfungsi untuk memimpin dan mengarahkan pekerjaan
konstruksi seperti mengawal RIG ke target posisi pengeboran,
meletakkan tongkang untuk mengusulkan rute pipa, pemantauan
Anchor Handling Vessel dengan presisi serta akurasi tinggi, dan lain
sebagainya. MSS (Marine Survey Services) mampu melakukannya
dengan dibantu oleh dua penempatan satelit GPS dan GLONASS yang
dinamakan GNSS (Global Navigation Satellite System).
11

2. Site Survey and Geophysical Survey


Berfungsi untuk menunjukkan bahaya bawah laut seperti shallow
gas, metal, shipwreck, dan lain sebagainya untuk persiapan daerah
drilling, rute pipa dan investigasi untuk menentukan lokasi terbaik
jalur pipa.
3. Topographic and Bathymetric Survey
Berfungsi untuk rencana dan desain lokasi rute pipa, jembatan,
dan jalan akses. Sebagai fasilitas dan lingkungan yang dibangun untuk
mengumpulkan semua informasi, pemantauan deformasi untuk GTS,
Platform, Tangki, Menara, dan lain sebagainya.
c. Seismic Processing and Reservoir Characterization
PT Elnusa Tbk menyediakan pemrosesan data seismik canggih yang
didukung oleh perangkat lunak CGG (Geovation), perangkat lunak
Western Geco (Omega) dan perangkat lunak Paradigm (Geodepth),
termasuk CRS (Common Reflection Surface) dan Depth Imaging.
d. Non Seismic Geophysical Services
PT Elnusa Tbk menyediakan Non Seismic Geophysical Services
seperti Survey Gravitasi, Survey Magnetik, dan survey Magneto
telluric tidak hanya di sektor minyak dan gas tetapi juga di
pertambangan dan geothermal.
2. Pelayanan Pengeboran dan Oilfield
PT Elnusa Tbk menyediakan layanan Pengeboran dan Oilfield sebagai
berikut:
a. Drilling Services
b. Reservoir Evaluation Services
c. Well Testing Services
d. Drilling Fluid Services
e. Drilling Evaluation Services
f. Cementing & Pumping Services Hydraulic Workover Services
g. Slickline Services
h. Coiled Tubing Services
i. Barges
12

j. Engineering, Procurement, Construction, Operation & Maintenance


Services
k. Enhanced Oil Recovery (EOR)
l. Well Plug & Abandon

2.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


PT Elnusa Tbk sangat peduli tentang keselamatan dan kesehatan para pekerja
dan mitra kerjanya, dimana PT Elnusa Tbk memberlakukan 2 (dua) aturan
keselamatan dan kesehatan kerja demi menghindari kecelakaan kerja, aturan itu
yaitu :
1. Elnusa Golden Rules
Elnusa Golden Rules mencakup gambar diatas yang terdiri dari warna
merah, kuning dan hijau, yaitu:
a. Merah : Artinya PATUH. Anda dan Saya PATUH pada hukum,
kebijakan, peraturan dan prosedur.
b. Kuning : Artinya PEDULI. Anda dan Saya PEDULI pada setiap
orang di sekitar kita.
c. Hijau : Artinya INTERVENSI. Anda dan Saya harus segera
melakukan INTERVENSI terhadap tindakan tidak aman dan yang
menyalahi peraturan

2. Life Saving Rules


PT Elnusa Tbk memiliki 12 Life Saving Rules yang terdiri dari:
a. Tools and Equipment : Pastikan peralatan dan perlengkapan layak
pakai, terawat dan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan
b. Safe Zone Position : Pastikan Anda bekerja di area serta di posisi yang
aman, dengan memahami prosedur yang tertulis
c. Permit to Work : Setiap pekerjaan wajib mempunyai ijin kerja sesuai
dengan resikonya
d. Energy Isolation : Pastikan energi sudah diisolasi sebelum melakukan
pekerjaan dengan aturan Log Out, Tag Out, dan Discharge test.
13

e. Confined Space : Pastikan Anda memiliki otoritas dan ijin kerja yang
valid sebelum masuk ke dalam ruang terbatas
f. Lifting Operation : Pastikan operasi pengangkatan terencana, terawasi
dan dilaksanakan oleh personil yang berkompeten
g. Fit to Work : Pastikan Anda memenuhi persyaratan medis dan fit
untuk bekerja sesuai pekerjaan
h. Working at Height : Pastikan tersedia alat pencegah jatuh saat bekerja
di ketinggian
i. Personal Protective Equipment : Pastikan APD selalu digunakan saat
bekerja atau berada di area yang memiliki potensi bahaya
j. System Override : Pastikan mendapatkan ijin dan otorisasi sebelum
melakukan override / bypass atau sebelum menonaktifkan safety
equipment
k. Asset Integrity : Pastikan fasilitas telah dilakukan inspeksi, pengujian
dan pemeliharaan sesuai prosedur dan peraturan
l. Safety Driving : Pastikan Anda berkendara dengan aman dan patuh
terhadap peraturan dan persyaratan lalu lintas
14

BAB 3
DESKRIPSI DEPARTEMEN MAINTENANCE PT ELNUSA TBK

3.1 Departemen Maintenance PT Elnusa Tbk Cabang Balikpapan


Departemen Maintenance PT Elnusa Tbk yang berlokasi di Balikpapan
berfungsi untuk melakukan perbaikan seperti Preventive Maintenance dan
Corrective Maintenance pada unit yang diminta untuk dilakukan perbaikan. Semua
unit atau engine yang bekerja di daerah site RIG PT Elnusa biasanya melakukan
maintenance di Workshop Departemen Maintenance PT Elnusa Tbk.
Departemen Maintenance PT Elnusa Tbk dibagi menjadi 3, yaitu
1. Mechanical Department
2. Electrical Department
3. Fabrication
4. Planner
4.1.1 Mechanical Department
Mechanical Deparment atau Departemen Mekanikal PT Elnusa Tbk adalah
divisi PT Elnusa Tbk yang merupakan jantung dari Departemen Maintenance PT
Elnusa Tbk. Divisi ini menangani masalah-masalah atau Troubleshooting yang ada
pada engine apapun yang dikirim ke PT Elnusa Tbk. Departemen Mekanikal
ditugaskan untuk melakukan perbaikan mesin baik itu Preventive maupun
Corrective maintenance. Pada Preventive pekerjaan yang dilakukan adalah servis
unit seperti ganti oli, filter oli, filter solar dan lain sebagainya. Untuk Corrective
pekerjaan yang dilakukan berupa Engine Overhaul, mencari penyebab kerusakan
pada unit seperti engine yang tidak mau menyala, suara engine yang terlalu bising,
tenaga engine kurang, dan lain sebagainya. Setelah itu, Departemen Mekanikal
ditugaskan untuk membongkar, memasang, serta memperbaiki unit yang rusak agar
dapat digunakan kembali. Unit-unit yang diperbaiki beragam, antara lain:
1. Powerpack
2. Compressor
3. Generator atau genset
4. Serva
Dan masih banyak lagi.
15

4.1.2 Electrical Department


Electrical Department atau Departemen Elektrik merupakan divisi PT
Elnusa Tbk yang bertugas mencari solusi dari seluruh masalah kelistrikan yang ada
di lapangan PT Elnusa Tbk. Departemen Elektrik biasanya bekerja setelah
Departemen Mekanikal apabila tim Mekanikal harus berurusan dengan kabel dan
kelistrikan seperti Baterai Aki, Pengecasan Aki, Motor listrik, Pompa Listrik dan
lain sebagainya. Departemen Elektrik juga bertugas untuk memastikan sensor-
sensor pada unit bekerja dengan baik seperti sensor tekanan, voltase, frekuensi Hz
hingga sensor power yang digunakan oleh suatu unit.
4.1.3 Fabrication
Divisi Fabrikasi PT Elnusa Tbk merupakan divisi yang bertugas untuk
melakukan pengelasan, pemotongan material setengah jadi di lapangan PT Elnusa
Tbk. Definisi Fabrikasi sendiri ialah, proses pembuatan suatu produk jadi dengan
menggabungkan atau merakit barang-barang tertentu yang sifatnya beraneka
ragam.
Fabrikasi di PT Elnusa Tbk melakukan pengelasan guna menggabungkan
atau merakit material sehingga material yang digabungkan dapat digunakan atau
berguna untuk barang atau unit yang diminta untuk dilakukan perbaikan, seperti
mengelas sambungan pipa baja, plat baja dan lain sebagainya.
4.1.4 Planner
Planner atau Maintenance Planner di PT Elnusa Tbk merupakan divisi
yang mendukung jalannya divisi-divisi lain di PT Elnusa Tbk. Planner secara
umum bertugas untuk membuat laporan pekerjaan yang dikerjakan Departemen
mekanikal, Mengecek Service Request atau permintaan perbaikan sebelum
diberikan kepada departemen mekanikal, serta secara rutin memeriksa WO (Work
Order) untuk mengetahui progress dari masing-masing maintenance yang
dilakukan.
Selain itu Maintenance Planner di PT Elnusa Tbk juga memiliki tugas
tambahan untuk melakukan order terhadap material-material yang dibutuhkan suatu
unit demi memperlancar proses maintenance seperti baut, part part engine, dan lain
sebagainya. Planner juga bertugas untuk melakukan kesepakatan antara PT Elnusa
dan Konsumen tentang perjanjian kapan unit yang di maintenance akan selesai.
16

BAB 4
TUGAS KHUSUS

4.1 Ganbaran Umum Tugas Khusus


4.1.1 Latar Belakang Tugas Khusus
Oilfield service company merupakan perusahaan yang membantu kegiatan
pengeboran dalam mendirikan sumur minyak dan gas bumi. Pada umumnya perusahaan
ini memproduksi, memperbaiki dan merawat peralatan yang digunakan dalam ekstraksi
minyak dan transportasi. Lebih khusus lagi, layanan ini bisa meliputi pengujian seismik
melibatkan pemetaan struktur geologi di bawah permukaan. Layanan transportasi baik
rig darat dan air perlu dipindahkan beberapa saat. Layanan directional yaitu jasa
pengeboran sumur minyak, semua sumur minyak tidak dibor lurus ke bawah, beberapa
perusahaan jasa minyak mengkhususkan diri dalam pengeboran lubang miring atau
horisontal. (Slb.com, 2018)
4.1.2 Tujuan Tugas Khusus
Tujuan tugas khusus kerja praktik pada Maintenance Department di PT Elnusa
Tbk sebagai berikut
1. Mengetahui komponen-komponen pada Detroit Diesel Engine 8v92 di PT Elnusa
Tbk
2. Mengetahui dan menganalisa sistem kerja Cylinder Liner Detroit Diesel Engine
8v92 dalam mencegah kebocoran di ruang bakar
3. Mengetahui cara melakukan perawatan Cylinder Liner Detroit Diesel Engine 8v92
dengan metode sixth month

4.2 Tinjauan Pustaka Tugas Khusus


4.2.1 Pengertian Detroit Diesel Engine 8v92
Detroit Diesel adalah perusahaan manufakturing engine yang telah memproduksi
engine sejak tahun 1938. Engine ini biasanya digunakan di truk, bus, dan digunakan
sebagai sumber tenaga pada banyak kapal. Engine 8V92 merupakan engine dengan tipe
8 silinder berbentuk V dan dikenalkan pada tahun 1974. Engine ini mempunyai kapasitas
12.1 Liter Solar dan memproduksi sekitar 312 Hp (233 kW) tenaga berkelanjutan di 1800
rpm. Pada kapasitas tenaga maksimum, tenaga yang dihasilkan sebesar 388 hp (289 kW)
17

pada 2300 rpm. Engine ini memiliki panjang x lebar x tinggi yaitu 1651 x 1168 x 1194
dalam satuan mm dan berat sebesar 1465 kg. Di Indonesia mesin ini sering digunakan
pada serva dan powerpack.
Bagian-bagian umum dari engine ini terdapat pada gambar berikut,
18

Gambar 4.1 Bagian-bagian umum Detroit Diesel Engine 8v92


Detroit Diesel Engine 8V92 bekerja dengan sistem kerja Engine Diesel pada
umumnya, dimana engine ini mempunyai sistem 2 langkah kerja (2 tak) seperti
gambar berikut.

Gambar 4.2 Cara kerja mesin 2 langkah


19

Yang pertama yaitu Langkah hisap dan Kompresi. Langkah hisap adalah
proses pemasukan udara kedalam ruang bakar, dan langkah kompresi adalah proses
pemampatan udara ke bentuk yang lebih padat sehingga suhu udara meningkat.
Pada mesin 4 tak, kedua proses ini terletak dalam langkah yang berbeda.
Namun pada sistem 2 tak, kedua langkah ini terjadi dalam satu langkah secara
bergantian. Pada langkah pertama ini, piston berada di TMB (Titik mati bawah) dan
udara akan masuk melalui lubang udara yang ada di sekitar dinding silinder. Udara
ini dapat terdorong masuk karena pada saluran intake terdapat blower atau turbo
yang mendorong udara ke arah mesin. Lalu piston akan bergerak naik, pergerakan
ini akan membuat lubang udara tertutup oleh dinding piston. Akibatnya, ketika
piston baru bergerak ¼ (seperempat) jalan menuju ke TMA, kompresi udara akan
dimulai. Ketika piston mencapai TMA, udara sudah berhasil dikompresi atau
dimampatkan sehingga suhu dan tekanannya naik dan siap untuk dilakukan
pembakaran.
Langkah kedua yaitu langkah usaha dan buang. Langkah usaha adalah
proses terjadinya pembakaran, sementara ;langkah buang adalah proses
pembuangan gas sisa pembakaran dari mesin ke knalpot. Langkah usaha akan
terjadi ketika piston mencapai TMA di akhir langkah kompresi, saat ini injektor
akan mengabutkan sejumlah solar kedalam udara bertekanan tinggi tersebut hingga
akhirnya solar akan terbakar karena suhu pada udara yang di kompresi melebihi
titik nyala solar.
Hasil dari pembakaran itu akan menimbulkan daya ekspansi yang
mendorong piston bergerak ke TMB. Sebelum piston mencapai TMB, katup buang
akan terbuka. Dalam posisi ini, lubang udara juga akan terbuka karena posisi piston
ada di bawah. Sehingga udara yang dihembuskan oleh blower akan mendorong gas
sisa pembakaran untuk keluar melewati katup buang, lalu katup buang akan tertutup
saat piston akan kembali naik ke TMA. Proses ini akan terus berlanjut hingga suplai
solar dihentikan.

4.2.2 Pengertian Cylinder Liner


Cylinder Liner atau Cylinder Sleeve adalah part pada engine yang berbentuk
silinder yang ditempatkan di dalam blok silinder engine. Liner merupakan salah
20

satu bagian engine yang sangat penting yang berfungsi sebagai dinding blok yang
berbentuk silinder yang membentuk permukaan agar piston dan ring piston dapat
bergeser tanpa merusak blok silinder. Cylinder Liner harus terus terlumasi oli agar
tidak cepat aus dan rusak. Fungsi lain dari Cylinder Liner yaitu karakteristiknya
yang cocok sebagai permukaan geser, yaitu:
1. Sifat anti lecet yang tinggi, dimana jika tanpa liner piston dan blok
silinder akan mudah lecet
2. Mengurangi aus pada permukaan Liner
3. Mengurangi aus pada ring piston
4. Mengurangi konsumsi pelumas berlebihan karena permukaan liner
sudah lumayan licin
Cylinder Liner menerima panas masuk melalui piston serta ring piston lalu
mengirimkan panas tersebut ke pendingin disamping liner (water jacket) seperti
yang terdapat pada gambar berikut

Gambar 4.3 Transfer panas pada Cylinder Liner


Hal ini dimaksudkan untuk menjaga temperatur ruang bakar dimana pada diesel
engine temperatur ruang bakar mencapai 350-600 derajat celcius.

Gambar 4.4 Kebocoran gas kompresi pada Cylinder Liner


Pada gambar 4.4 Cylinder Liner membantu ring kompresi dalam mencegah gas
kompresi keluar dari ruang bakar yang dapat menyebabkan tenaga pada engine
21

berkurang. Selain itu, Cylinder Liner juga dapat memperpanjang umur mesin
karena sifat tahan ausnya yang dapat mengimbangi pergeseran piston dan ring
piston yang sangat cepat.
4.2.3 Pengertian Piston

Gambar 4.5 Bagian-bagian piston


Piston merupakan komponen engine, pompa yang bergerak di dalam blok
silinder dimana komponen ini sering dianggap sebagai jantung dari sebuah engine.
Piston terbuat dari bahan metal dengan ring piston untuk menyegel udara di dalam
silinder mesin. Piston dipasang melalui pin piston ke batang penghubung lalu ke
poros engkol. Piston melakukan pembakaran di ruang makan guna menggerakkan
engine. Bagian-bagian piston terlihat pada gambar 4.5 yaitu
1. Piston Crown atau Kepala Piston yang terletak di bagian atas piston
2. Compression ring yang berfungsi mencegah gas keluar dari ruang bakar
3. Oil control ring berfungsi untuk mengikis kelebihan oli pada dinding
silinder dan membentuk lapisan oli tipis dan merata pada dinding
silinder agar tidak cepat aus.
4. Wrist pin berfungsi untuk menghubungkan piston dengan batang
penghubung
5. Snap ring
6. Piston skirt bagian dalam piston
7. Conneting rod cap
8. Bearings
9. Connection rod bolts
22

Dalam pengaplikasiannya, piston menghasilkan tekanan serta temperatur


yang sangat tinggi sehingga material piston harus mempunyai daya tahan terhadap
temperatur dan panas yang sangat baik. Piston biasanya terbuat dari paduan
aluminium tuang karena paduan ini ringan dan memiliki konduktivitas panas yang
sangat baik sehingga mampu meradiasikan panas secara efisien. Konduktivititas
panas yaitu kemampuan suatu material dalam menerima dan mentransferkan panas.
4.2.4 Cincin Piston

Gambar 4.6 Cincin pada piston


Piston Ring atau Cincin Piston adalah sebuah material berbahan metal
melingkar yang berada di diameter luar piston. Cincin piston terletak diantara ruang
silinder dan piston. Cincin piston terdiri dari Top Compression Ring (Ring
Kompresi 1), 2nd Compression Ring (Ring Kompresi 2), dan Oil Ring (Ring Oli).
Pada Detroit Diesel Engine 8V92, cincin piston terdiri dari Top compression ring,
Second compression ring, Oil ring 1 dan Oil ring 2.
23

Ring kompresi satu berfungsi untuk mencegah gas dari pembakaran keluar
ruang bakar serta meningkatkan tekanan dan efisiensi pembakaran. Ring kompresi
satu juga mempunyai peran yang besar sebagai proses transfer panas antara piston
dan dinding silinder ke pendingin (water jacket). Material yang digunakan biasanya
adalah Shell Mold Cast Iron, Ductile High-tensile Premium Cast, Silicon
Manganese Alloy Steel yang dilindungi oleh Plasma Molybdenum “Moly” dan
Chrome Plated.
Ring kompresi dua berfungsi untuk mengikis oli dan mencegahnya masuk
sampai ke ruang bakar. Selain itu ring kompresi dua juga dapat membantu agar gas
pembakaran terkurung seperti ring kompresi satu serta membantu transfer panas
dari piston ke dinding silinder. Ring kompresi dua engine ini dibuat dengan material
Shell Mold Cast Iron dengan lapisan Phosphate.
Ring oli pada engine Detroit Diesel Engine 8V92 ada 2 jenis. Yang pertama
yaitu ring piston dengan lapisan Chrome Plated Rails dan yang dibawahnya tanpa
lapisan chrome. Ring oli engine ini terdapat Expander Ring yang berada di tengah-
tengahnya seperti yang terlihat pada gambar 4.6 Ring oli ini berfungsi untuk
mendistribusikan dan mengatur oli di sekitar Cylinder Liner dan mengikisnya
kembali ke dalam bak mesin. Hal ini diperlukan untuk menjaga dinding silinder
agar tetap terlumasi secara merata dan tetap dalam keadaan bersih sehingga
membantu perpindahan panas dan menurunkan gesekan antara piston dan silinder.
Material yang digunakan pada ring oli ini yaitu 1070 Segmental Steel Rails with
201 and 301 Stainless Steel Expander Cast Iron.
Secara umum, cincin piston harus dapat menghadapi bermacam-macam
masalah yang ada di ruang bakar. Seperti keadaan gas yang buruk, udara kotor,
bahan bakar, dan oli yang terkontaminasi dapat mengurangi umur cincin piston.
Beberapa ciri ring piston yang buruk adalah sebagai berikut
1. Asap abu-abu atau putih keluar dari exhaust (knalpot).
2. Oli yang cepat habis karena konsumsi oli akan berlebihan
3. Daya rendah untuk akselerasi
4. Kehilangan tenaga secara keseluruhan dan kinerja yang buruk
24

4.3 Metodologi Percobaan

Mulai

Studi lapangan dan Literatur

Mempelajari sistem kerja


Detroit Diesel Engine

Menganalisa penyebab
kebocoran ruang bakar

Proses pengambilan data kerusakan


Piston dan Cylinder Liner berupa
foto pada bagian yang cacat

Pengolahan data untuk menentukan


jenis maintenance yang akan
dilakukan

Proses pembuatan laporan


pasca kegiatan praktik

Kesimpulan

Selesai

Gambar 4.7 Diagram Alir


25

Pada gambar 4.7 Merupakan diagram alir yang dilakukan oleh penulis selama
proses kerja praktik di PT Elnusa Tbk.
4.4 Pembahasan Hasil Kerja Praktik
4.4.1 Compression Pressure Detroit Diesel 8V92

Gambar 4.8 Detroit Diesel 8V92 pada Powerpack


Detroit Diesel Engine 8V92 mempunyai standar kualitas tekanan kompresi
yang dapat dikeluarkan oleh engine. Bahan bakar yang digunakan engine ini yaitu
solar. Sebelum melakukan pengetesan kompresi, pertama-tama dilakukan
pengecekan gas buang secara visual. Hasil yang disimpulkan dari pengecekan
secara visual ini, diketahui bahwa hasil gas buang dari engine ini mengeluarkan
asap abu-abu dengan jumlah yang sangat banyak.
Setelah itu dilakukan pembongkaran bagian atas engine untuk melakukan
pengetesan kompresi. Pembongkaran dilakukan dengan melepas fuel pipes dan fuel
connectors seperti pada gambar dibawah

Gambar 4.9 pelepasan fuel pipes dan fuel connectors


Nomor 1 dan 2 yaitu fuel pipes yang dilepas dari injector (3) dan nomor 4 yaitu fuel
connectors. Setelah itu, lepas fuel injector. Pengukuran tekanan kompresi
26

menggunakan alat ukur tekanan kompresi yang dipasang didekat rocker arm seperti
pada gambar dibawah

Gambar 4.10 Pemasangan alat ukur kompresi


Setelah melakukan pemasangan alat ukur, engine harus dihidupkan untuk
mendapatkan rasio kompresi. Penghidupan engine di awal, dijalankan antara 600
hingga 670 rpm dimana kecepatan rpm dinaikkan secara perlahan-lahan dan dicatat
tekanan kompresi yang muncul pada alat ukur.

Gambar 4.11 Test Kompresi pada ruang bakar


Tekanan kompresi pada setiap silinder dengan ketinggian diatas permukaan
laut seharusnya tidak boleh kurang dibawah standar yang ditentukan serta selisih
kompresi antar silinder tidak boleh melebihi 25 psi (172 kPa) pada kecepatan 635
rpm. Standar tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
27

Tabel 4.1 Standar kompresi pada kecepatan 600 rpm

4.4.2 Analisis Kebocoran ruang bakar pada Detroit Diesel Engine 8V92
Pada setiap engine yang bekerja perjam ataupun bekerja secara terus
menerus (nonstop) akan selalu mempunyai permasalahan didalamnya, baik sistem
atau unit yang bekerja. Detroit Diesel Engine 8V92 pada sistem powerpack di PT
Elnusa Tbk adalah engine yang bekerja secara terus-menerus, dimana proses
maintenance untuk engine yang mengalami kebocoran pada ruang bakar merupakan
hal yang sudah biasa terjadi. Selain itu, lingkungan pada site yang terkontaminasi
juga mempengaruhi umur engine tersebut.
Kebocoran ruang bakar dapat terjadi apabila engine yang berjalan terus-
menerus tidak disertai dengan penggantian oli atau servis yang rutin, dimana piston
akan kekurangan pelumas ataupun memakai pelumas yang sudah terkontaminasi
yang menyebabkan gesekan kasar antara piston dan dinding Cylinder Liner.
Gesekan tersebut lah yang dapat membuat Liner dan cincin piston mengalami
keausan yang menyebabkan gas kompresi dari ruang bakar keluar dan oli tidak
terkontrol.

Gambar 4.12 Ring Oli yang mengalami keausan dan kerak di permukaan
28

Gambar 4.13 Ring Kompresi yang mengalami keausan


Gambar 4.12 dan 4.13 merupakan keausan cincin piston akibat gesekan kasar antara
Cylinder Liner dan Piston akibat pelumasan yang tidak maksimal serta jam kerja
engine yang sudah terlalu lama.

Gambar 4.14 Permukaan Cylinder Liner yang mengalami keausan kecil


Gambar 4.14 merupakan permukaan dalam Cylinder Liner yang akan mengalami
gesekan dengan Piston dan ring piston saat engine dihidupkan. Permukaan Liner
tersebut mengalami aus kecil yang ditemukan jika meraba permukaan Liner
menggunakan tangan. Selain itu juga terdapat kerak yang sudah dibersihkan
menggunakan lap dan solar sebelum foto dilakukan. Pada permukaan dalam Liner
tidak boleh menggunakan amplas untuk membersihkan kerak, karena akan
menambah keausan Liner.
Selain itu kebocoran ruang bakar Detroit Diesel Engine 8V92 juga dapat
terjadi akibat kerak yang menempel di sekitar intake manifold dan exhaust manifold
yang menyebabkan katup tidak menutup dengan sempurna sehingga saat proses
pembakaran gas kompresi akan keluar. Kerak ini dapat terjadi karena gasket kepala
29

silinder atau packing head cylinder sudah tidak layak pakai. Kerak juga dapat
terjadi apabila pemasangan gasket tidak pas, salah, atau bengkok.

Gambar 4.15 Katup ruang bakar pada Detroit Diesel Engine 8V92 PT Elnusa
Katup-katup pada gambar 4.15 merupakan kondisi katup setelah dilakukan
pembersihan kerak yang menempel pada katup. Kondisi katup masih baik dan layak
digunakan. Apabila kerak yang menempel pada katup terlalu banyak, maka
kemungkinan katup rusak dan berlubang akan semakin besar. Apabila katup
berlubang, maka gas kompresi akan keluar secara terus-menerus yang akan
menyebabkan tenaga kompresi hilang.
4.4.3 Dampak yang Ditimbulkan
Dampak yang ditimbulkan dari kebocoran ini antara lain:
1. Timbulnya kerak pada bagian-bagian piston dan Liner yang tentunya
akan mengganggu pekerjaan engine seperti pada gambar 4.16 hingga
4.18

Gambar 4.16 Kerak pada permukaan piston dan dudukan cincin piston
30

Gambar 4.17 Korosi pada permukaan luar Liner

Gambar 4.18 Korosi di sekitar kepala Liner


2. Tenaga pada engine berkurang hingga mati total
3. Timbulnya gas buang berlebih dan berwarna pekat
4. Oli yang terpakai lebih banyak sehingga lebih boros
5. Engine akan cepat rusak
4.4.4 Solusi yang diberikan
Solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasi kebocoran ruang bakar pada
Detroit Diesel Engine 8V92 yaitu
1. Melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi emisi gas buang, tenaga
kerja engine, serta tekanan kompresi engine
2. Dilakukan maintenance secara berkala atau servis berkala pada engine,
seperti oli dan filter oli
3. Diberlakukan batas jam kerja maksimal pada engine untuk melakukan
servis berikutnya apabila jam kerja sudah hampir melewati batas
31

4.5 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan kerja praktik di PT Elnusa
Tbk yaitu:
1. PT Elnusa Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang minyak
dan gas bumi yang menyediakan jasa Seismic, pengeboran, pengelolaan
minyak serta jasa maintenance unit lapangan yang mengalami kerusakan.
2. PT Elnusa Tbk menjadi spesialis maintenance unit Detroit Diesel Engine
dengan versi apapun.
3. Detroit Diesel Engine 8V92 menggunakan sistem kerja Diesel 2 Langkah
(Tak) yang terdiri dari
a. Langkah Hisap dan Kompresi
b. Langkah Usaha dan Langkah buang
Dimana setiap langkah dilakukan secara bersamaan
4. Kebocoran ruang bakar termasuk dalam kategori Corrective Maintenance
dimana proses maintenance terjadi setelah engine mengalami kerusakan.
5. Dampak dari kebocoran ruang bakar mengakibatkan antara lain, turunnya
tekanan kompresi yang menyebabkan turunnya tenaga kerja engine,
timbul kerak pada katup, piston dan komponen disekitarnya yang
menyebabkan komponen itu rusak dan harus diganti, asap pembakaran
yang tidak maksimal yang dapat merusak lingkungan, dan biaya
perbaikan yang melunjak mahal

4.6 Daftar Pustaka


Elnusa limited. (2019). PT Elnusa Tbk. [online] tersedia di : https://www.
Elnusa.co.id/ [diakses tanggal 1 Juli 2019]
Hudson, B. Joel. (2002). “General Support and Maintenance Manual Detroit
Diesel 8v92”. Washington DC. Detroit.
Car Keys. (2017). Car Keys official. [online] tersedia di :
https://www.carkeys.co.uk/ [diakses tanggal 14 Juli 2019]

Anda mungkin juga menyukai