Anda di halaman 1dari 6

BELA NEGARA

A. PENGERTIAN
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan
petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari
suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut. Secara fisik, hal ini
dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang
mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai
upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan,
moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Dalam hal ini bela negara dapat diartikan suatu gerakan atau tindakan yang positif yang
dapat dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat yang dapat memberikan dampak positif bagi
negara Indonesia.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan Undang Undang
Dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara (UU No.3 tahun 2002).

B. DASAR HUKUM
Dasar hukum bela negara adalah sebagai berikut:
1. UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3) :”Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya bela Negara”. Hal ini menunjukkan adanya asas demokrasi dalam
pembelaan negara yang mencakup dua arti. Pertama, bahwa setiap warga negara turut
serta dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga
perwakilan sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku. Kedua,
bahwa setiap warga Negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai
dengan kemampuan dan profesinya masing-masing.
2. UUD 1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2) :”Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha Pertahanan dan Keamanan Negara, dan Usaha Pertahanan dan
Keamanan Negara dilaksanakan melalui Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat
Semesta oleh TNI dan kepolisian sebagai Komponen Utama, Rakyat sebagai Komponen
Pendukung”.
3. UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia Pasal 6B :”Setiap Warga Negara
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara, sesuai dengan ketentuan yang berlaku”.
4. UU No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (1) :”Setiap Warga
Negara Berhak dan wajib ikut serta dalam upaya Bela Negara yang diwujudkan dalam
Penyelenggaraan Pertahanan Negara.
5. UU No. 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (2) :”Keikutsertaan warga
Negara dalam upaya bela Negara dimaksud ayat (1) diselenggarakan melalui :
- Pendidikan Kewarganegaraan
- Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
- Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela dan wajib
- Pengabdian susuai dengan profesi

C. SIFAT-SIFAT BELA NEGARA


a. Sifat Lunak
1. Psychological (psikologi)
1) Pemahaman ideology negara (Pancasila dan UUD 1945)
2) Nilai-nilai luhur bangsa
3) Wawasan kebangsaan
4) Persatuan dan kesatuan bangsa
5) Kesdaran bela negara
2. Physical (fisik)
1) Perjuangan mengisi kemerdekaan
2) Pengabdian sesuai profesi
3) Menjunjung tinggi nama Indonesia di dunia internasional
4) Penanganan bencana dan menghadapi ancaman non militer lainnya (ekonomi,
sosial, budaya, dsb)
b. Sifat Keras
Menghadapi ancaman militer :
1) Komponen Utama
2) Komponen Cadangan (kombatan)
3) Komponen Pendukung (non kombatan)
D. NILAI-NILAI BELA NEGARA
1. Cinta Tanah Air
Mengenal dan mencintai tanah air agar selalu waspada dan siap membela tanah
air Indonesia terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Indikator cinta tanah air meliputi:
1) Menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia.
Sebagai masyarakat Indonesia kita harus menjaga dan memelihara
lingkungan contohnya seperti dilngkungan sekitar kita dengan membuang
sampah pada tempatnya, tidak menebang pohon sembarangan dan menjaga
kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar.
2) Bangga sebagai bangsa Indonesia
Sebagai masyarakat Indonesia kita harus bangga sebagai rakyat Indonesia
karena Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang berlimpah dan
memiliki adat dan budaya yang beragam tetapi tetap hidup rukun dan
damai dalam berbagai perbedaan.
3) Menjaga nama baik bangsa dan negara Indonesia
4) Memberikan kontribusi dan kemajuan pada bangsa dan negara Indonesia
5) Mencintai produk dalam negeri, budaya, dan kesenian Indonesia.

2. Kesadaran Berbangsa Dan Bernegara

Sadar sebagai warna bangsa negara Indonesia dalam bentuk tingkah laku, sikap,
dan kehidupan pribadi agar dapat bermasyarakat sesuai dengan kepribadian
bangsa. Indikator nilai kesadaran berbangsa dan bernegara meliputi:

1) Memiliki kesadaran keragaman budaya, suku, agama, bahasa dan adat


istiadat.

2) Melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan


peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

3) Mengenal keragaman individu di rumah dan di lingkungannya.

4) Berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara
Indonesia.

5) Berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara.

3. Yakin Akan Pancasila

Pancasila sebagai pedoman dan pandangan hidup bangsa Indonesia dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara guna mencapai tujuan
nasional. Rasa yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara dicapai dengan
menumbuhkan kesadaran:
1) Yang didasari pada Pancasila,

2) Pada kebenaran negara kesatuan republik Indonesia,

3) Bahwa hanya dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-


hari, negara bangsa Indonesia akan tetap jaya,

4) Setiap perbedaan pendapat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara


dapat diselesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat,

5) Bahwa Pancasila dapat membentengi mental dan karakter bangsa dalam


menghadapi ancaman baik dari dalam maupun luar negeri.

Indikator nilai yakin pada Pancasila sebagai ideologi bangsa meliputi:

1) Memahami nilai-nilai dalamPancasila.

2) Mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

3) Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara Indonesia

4) Senantiasa mengembangkan nilai-nilai Pancasila

5) Setia pada Pancasila dan meyakini sebagai dasar Negara Kesatuan


Republik Indonesia.

4. Rela Berkorban

Rela berkorban untuk bangsa dan negara. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga,
pikiran dan harta benda untuk kepentingan umum sehingga pada saatnya nanti
siap mengorbankan jiwa raga bagi kepentingan bangsa dan negara. Indikator rela
berkorban bagi bangsa dan negara meliputi:
1) Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan
bangsa dan negara.

2) Siap membela bangsa dan negara dari berbagai macam ancaman.

3) Memiliki kepedulian terhadap keselamatan bangsa dan negara.

4) Memiliki jiwa patriotisme terhadap bangsa dan negaranya.

5) Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan


pribadi dan/atau golongan.

5. Kemampuan Awal Bela Negara

1. Secara psikis (mental) memiliki sifat disiplin, ulet, mentaati segala peraturan
perundang-undangan yang berlaku, percaya akan kemampuan diri sendiri,
tahan uji, pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai
tujuan nasional.
2. Secara fisik (jasmani) memiliki kondisi kesehatan dan keterampilan jasmani
yang dapat mendukung kemampuan awal bela negara yang bersifat psikis.

Indikator nilai memiliki kemampuan awal bela negara meliputi:

1) Memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, kecerdasan


emosional, dan kecerdasan dalam bertahan hidup atau mengatasi
kesulitan.

2) Senantiasa memelihara kesehatan jiwa dan raganya.

3) Ulet dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan.

4) Terus membina kemampuan jasmani dan rohani.

5) Memiliki keterampilan bela negara dalam bentuk keterampilan.

Anda mungkin juga menyukai