Anda di halaman 1dari 6

PAPER JS 06

RANGKAIAN STARTER MOTOR SLIP RING


( MOTOR INDUKSI ROTOR LILIT )
Dosen Pengampu: Bapak Heri Setijasa,ST.MT

Disusun Oleh :
Nama : Ulima Nadia Nurfita
Kelas : LT 2E
NIM : 3.39.18.1.20

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2019
LAPORAN O6
PRAKTIKUM
RANGKAIAN STARTER MOTOR SLIP RING
( MOTOR INDUKSI ROTOR LILIT )
1. TUJUAN
a. Mengetahui rangkaian daya starter motor slip ring
b. Mengetahui rangkaian control starter motor slip ring

2. DASAR TEORI
Pengertian
• Motor rotor lilit atau motor cincin geser (slip-ring), seperti namanya rotor motor dililit
dengan lilitan kawat berisolasi yang serupa dengan lilitan strator. Lilitan rotor
dihubungkan bintang (Y) dan ujung lilitan dihubungkan dengan resistansi luar melalui
cincin-slip yang terpasang pada poros rotor. Pengontrol dengan variasi resistansi dalam
sirkit rotor adalah untuk mengatur kecepatan dan percepatan motor.
• Motor slipring atau sering disebut motor rotor lilit termasuk motor induksi 3 phasa
dengan rotor belitan dan dilengkapi dengan slipring yang dihubungkan dengan sikat
arang ke terminal. Motor slipring dirancang untuk daya besar.
• Resistansi luar dimasukkan dalam sirkit rotor ketika motor di-start. Penambahan
resistansi pada sirkit rotor selama periode start menghasilkan torsi start tinggi. Jika motor
melakukan percepatan, resistansi luar beragsur-angsur dikurangi. Dengan caraini torsi
motor dikendalikan sehingga selama periode start tersedia nilai torsi maksimum. Cincin
slip di short-kan ketika motor mencapai kecepatan penuh.
• Starter motor slip-ring terdiri dari kontaktor utama (main contactor) yang
menghubungkan sirkit primer (belitan stertor) dengan line dan atau atau lebih kontaktor
percepatan bertahap (step contactor) untuk memindahkan resistansi keluar dari sirkit rotor
secara berangsur-angsur.

Karakteristik Motor Slip Ring


Resistansi luar dimasukkan dalam sirkit rotor ketika motor di-start, penambahan
resistansi pada sirkit rotor selama periode start menghasilkan torsi start tinggi. Jika motor
melakukan percepatan, resitansi luar berangsur-angsur dikurangi. Dengan cara ini torsi
motor dikendalikan sehingga selama periode start tersedia torsi maksimum. Cincin slip-
ring dihubung-pendekkan ketika motor mencapai kecepatan penuh.
Contoh karakteristik motor slipring dengan tiga tahap :

Grafik momen motor rotor lilit dengan empat tahapan. Tahap pertama yang saat Q1 kondisi ON
dan Q2+Q3+Q4 posisi OFF. maka rangkaian tahanan rotor besarnya maksimum, besarnya arus
starting 1,5 In sampai beberapa saat ke tahap kedua. Tahap kedua Q2 kondisi ON dan Q3+Q4
posisi OFF, arus starting 1,5 In menuju In sampai tahap ketiga. Tahap ketiga Q3 kondisi ON
dan Q4 posisi OFF, arus starting kembali ke
posisi 1,5 In dan terakhir posisi tahap
keempat saat Q4 ON semua resistor
dihubungsingkatkan, dan motor slipring
bekerja kondisi nominal.

Resistansi rotor luar dibuat bertahap


dengan tujuh tahapan. Saat
tahap-1 nilai resistor maksimum kurva torsi
terhadap slip, berikutnya tahap 2, 3, 4, 5, 6
dan tahap 7. Antara tahap 1 sampai tahap 7
selisih slip sebesar ∆s. Dengan demikian
pengaturan resistor rotor juga berfungsi mengatur putaran rotor dari putaran rendahsaat tahap-1
menuju putaran nominal pada tahap-7.
Konstruksi Motor Slip Ring

3. ALAT DAN BAHAN


a) Motor Listrik 3 Phasa (1 buah)
b) Kabel Jumper (30 buah)
c) Rheostat putar (1 buah)
d) Tang Ampere (1 buah)

4. DIAGRAM RANGKAIAN
a. Sirkit Daya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 b. Sirkit Kendali
10 11 12 13 14

J
220 V / 50 Hz
380 V / 50 Hz L1
L1
F1

L2 95

F2
L3

I
96

21

S1
22 97
1 3 5
F2
53

H
Q1 13 83
KM1 98
S2 KM1
14 54 84

2 4 6

21 67

G
13
KM12 KA2 KM12
22 68 14

F
67 13
1 3 5
KA1 KM11
KM 1 68 14
2 4 6

A1 A1 A1 A1 A1 X1 X1
KM1 KA1 KM11 KA2 KM12 H1 H2
A2 A2 A2 A2 A2
E
X2 X2

N
9 10 11 12 13 14 14

Main Timing Step Timing Step Operation Overload


Contactor Relay 1 Contactor 1 Relay 2 Contactor 2
D

1 3 5 1 3 5 1 3 5
KM12 KM11 NO NC NO NC NO NC NO NC NO NC
F1
2 (3) 11 (1) 6 (3) 13 (1) 4 (3) 12 (1)
2 4 6 2 4 6 2 4 6
10 (1) 12 (1) 14 (1)
12 (1)
1

C
1
2

2
2

56

55
56

4
55

2 6
4

3
4

3
6

5
6

11 13
67
68

10 12 14
67
68

U1 V1 W1
54 62 72

14 22 32
53 61 71

13 21 31
14 22 32

13 21 31

12
PE U V W
R2 R1
B

K X 12
84

44

U2
44
83

43
43

M1
M L Y
V2
M Z
W2
4 6
2
A

Praktek Rancangan Instalasi Listrik II Drawn by Kelompok 4 Created 16/09/2012 Revised


Starter Motor Induksi Slip Ring Politeknik Negeri Malang
File VisioDocument Dwg. No : 8ml-01 Approved Scale 1:1 Page 1 of 15
5. HASIL PERCOBAAN
Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh data sebagai berikut:
Kuat Arus yang dihasilkan :
U1 = 2.8 A
V1 = 3.4 A
W1 = 3.13 A

6. PEMBAHASAN

a. Pengasutan pada motor slip ring

Motor slipring pada terminal box memiliki sembilan terminal, enam terminal terhubung dengan
tiga belitan stator masing-masing ujungnya (U1-U2, V1-V2 dan W1-W2), tiga terminal (K-L-
M)terhubung ke belitan rotor melalui slipring. Ada tiga cincing yang disebut slipring yang
terhubung dengan sikat arang. Sikat arang ini secara berkala harus diganti karena akan
memendek karena aus. Pengasutan rotor lilit

belitan rotor yang ujungnya terminal K-L-M dihubungkan dengan resistor luar yang besarnya
bisa diatur. Dengan mengatur resistor luar berarti mengatur besarnya resistor total yang
merupakan jumlah resistansi rotor dan resistansi luar (Rrotor+ Rluar), sehingga arus rotor I2
dapat diatur.
Ketika resistor berharga maksimum, arus rotor yang mengalir minimum,
sekaligus memperbaiki faktor kerja motor. Kelebihan pengasutan rotor lilit yaitu
diperoleh torsi starting yang tinggi, dengan arus starting yang tetap terkendali.

Cara Kerja Rangkaian


a) Posisi CB close.
b) Operasikan dengan cara menekan S2.
c) Kontak KM1 bekerja, 3 kontak utama pada jalur 2 close. Menyebabkan motor bekerja
dan KA1 teraliri arus. Motor bekerja dalam keadaan arus nominal dan torsinya rendah.
d) Karena KA1 adalah timer on delay, maka beberapa saat kemudian kontak KA1 67-68
pada jalur 11 close.
e) KM11 teraliri arus dan bekerja, 3 kontak utama pada jalur 6 close. Motor bekerja
dengan keadaan arus lebih rendah dan torsi lebih tinggi.
f) Kontak KM 11 13-14 pada jalur 12 close menyebabkan KA2 Timer on delay teraliri
arus dan bekerja. Beberapa saat kemudian kontak KA2 pada jalur 13 close.
Menyebabkan KM12 bekerja dan lampu indikator H1 teraliri arus dan menyala.
g) KM12 teraliri arus dan bekerja, menyebabkan 3 kontak utama pada jalur 4 close. Motor
bekerja dengan keadaan arus minimal, dan torsi maksimal.
h) Pada ujung rangkaian resistansi, rangkaian di shortkan. Hal ini agar pada saat terjadi
tegangan penuh, maka kecepatan motor maksimal.
i) Kontak KM 12 21-22 pada jalur 12 open. Sehingga KM 11 dan KA 2 berhenti bekerja.
Kontak KA2 67-68 pada jalur 13 open. Dan kontak KM 12 13-14 pada jalur 14 close,
berfungsi sebagai pengunci. Lampu H1 tetap menyala.
j) Ketika S2 dilepas, maka sistem tetap bekerja. KM 1 sebagai pengunci.
k) Ketika terjadi beban lebih, maka kontak F2 95-96 pada jalur 9 open, dan kontak F2 97-
98 jalur 14 close. Menyebabkan lampu indikator H2 menyala.

7. KESIMPULAN
Pengasutan slipring termasuk pengasutan dengan menambahkan tahanan pada rangkaian
rotornya, hanya bisa dilakukan pada motor 3 phasa jenis rotor lilit. Dengan mengatur besaran
tahanan rotor, arus, dan torsi starting dapat diatur besarnya.
8. SARAN
1. Gunakan jas laboratorium dan sepatu saat melakukan praktikum sebagai perlindungan diri.
2. Periksa terlebih dahulu peralatan yang akan digunakan, pastikan peralatan dalam kondisi
berfungsi dengan baik.
3. Usahakan tidak bergurau ketika sedang melakukan praktikum.
4. Rangkai rangkaian secara urut, dan pastikan rangkaian dalam posisi benar sebelum
dihubungkan ke sumber listrik.
5. Setelah melakukan praktikum, kembalikan peralatan yang digunakan ke tempat semula.

Anda mungkin juga menyukai