Anda di halaman 1dari 10

STUDI FPIC (PADIATAPA)

Istilah
o FPIC => Free, Prior, Inform, Consent
o PADIATAPA => Persetujuan atas dasar informasi awal tanpa
paksaan
o KBDD => Keputusan Bebas Didahulukan dan Diinformasikan.
o Istilah lain : Mufakat musyawarah, Kesepakatan rembug, Social
agreement, Community agreement, Ancestral understanding.

FPIC dalam sejarah


 Kodefikasi formal pertama PIC (Prior, Informed, Consent) adalah
Kode Nuremberg tahun 1947.
 Konvenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik.
 Konvenan Internasional tentang Hak-hak Ekonomi, Sosial dan
Budaya.
 Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hak-hak
Masyarakat Adat.
 Konvensi Organisasi Buruh Internasional (ILO) No. 169 tentang
Masyarakat Adat dan Suku Bangsa Terasing

Pengertian
FPIC adalah Hak dari masyarakat hukum adat (MHA) dan

masyarakat/komunitas lokal (MKL) untuk memberikan atau tidak

memberikan persetujuan mereka, terhadap suatu rencana kegiatan

yang akan mempengaruhi lahan, penghidupan, dan lingkungan

mereka.
Uraian Penjelasan FPIC
FREE BEBAS bermakna bahwa persetujuan diberikan oleh MHA/MKL
tanpa adanya paksaan, intimidasi, atau manipulasi. Juga berarti
bahwa persetujuan harus diberikan oleh suatu tata cara perwakilan
yang dipilih secara bebas oleh MHA/MKL sendiri.

PRIOR SEBELUM bermakna bahwa persetujuan MHA/MKL akan


diberikan sebelum suatu kegiatan terlaksana, dilakukan sebelum
dimulainya secara resmi suatu kegiatan
Ini juga berarti tersedianya waktu yang cukup, bagi pengambilan
keputusan melalui musyawarah internal MHA/MKL sendiri

INFORM TERINFORMASI bermakna bahwa MHA/MKL memiliki akses


terhadap dan telah diberikan informasi yang komprehensif dari suatu
rencana kegiatan. Informasi yang menyajikan ttg sifat, tujuan
kegiatan, skala dan lokasi, waktu, lingkup, termasuk semua dampak
Sosial Ekonomi, Budaya, dan lingkungan yang mungkin muncul
(baik resiko maupun manfaatnya).

CONSENT PERSETUJUAN yang dihasilkan dari proses konsultasi secara


kolektif dengan didasarkan adanya saling percaya dalam
bernegosiasi, dilaksanakan secara transparan & dialog saling
menghargai, serta penuh dng partisipasi yg setara.

Mengapa Penghormatan Hak / FPIC Sangat Penting ?


1. Pengakuan dan penguatan hak-hak masyarakat adat dan lokal.
2. Penerimaan masyarakat atas suatu rencana kegiatan
program/pembangunan
3. Keterbukaan dan pertanggungjawaban (transparency and
acountability)
4. Identifikasi sengketa/konflik
5. Mencegah terjadinya konflik saat mulai operasi dan di masa-
masa yang akan datang
6. Membangun kepercayaan dan hubungan yang sehat.

REGULASI & KEBIJAKAN NASIONAL TERKAIT FPIC

 UUD 1945, Pasal 18B dan 28I, yang mengakui hak


masyarakat adat.
 MPR-RI mengeluarkan TAP MPR IX/2001, hak ulayat/adat
diakui.
 UU HAM No 39 Tahun 1999.
 UU Kehutanan No. 41 tahun 1999, batas-batas Hutan Negara
melalui musyawarah mufakat.
 UU Desa No. 6 tahun 2014.
 UU Otonomi daerah No. 32 tahun 2004.
 Permen Agr/Kep. BPN No. 5 Tahun 1999 mengakui hak-hak
kolektif (hak ulayat).
 Permentan no. 98 / tahun 2013 tentang Pedoman Perizinan
Usaha Perkebunan.
 Permenhut ttg Social Forestry Management (PHPL)
 SE Kemenhut meminta pemerintah daerah untuk mengakui
hak masyarakat pada hutan

Mekanisme Merealisasikan Hak FPIC

1. Penyiapan Tim
• Pihak yang berkepentingan menyiapkan Tim/Perwakilan yang
akan terlibat dalam FPIC
• Sebaiknya tim terdiri dari person yang akan mampu
memahami isi rencana kegiatan / program (termasuk
operasional)
• Tim tersebut bertanggungjawab untuk mendokumentasikan
seluruh tahapan penghormatan FPIC, untuk
menyampaikannya kepada pihak yang diwakili.
2. Eksistensi hak-hak MA / KL
Menyiapkan kelengkapan informasi mengenai:
 Keberadaan klaim penguasaan ruang/lahan/SDA yang secara
lokal diakui (misal: tenurial study)
 Karakter kelembagaan masyarakat adat/lokal yang hidup di
areal tersebut,
 Pola pemanfaatan sumberdaya hutan/lahan oleh masyarakat
adat/lokal,
 Individu/kelompok masyarakat yang akan terkena dampak
atas rencana kegiatan, dan
 Adanya dampak yang mungkin timbul terhadap situs situs
budaya lokal.
3. Sosialiasi awal di Forum
Para pihak perlu memastikan tersedianya informasi mengenai rencana
kegiatan, yang setidaknya mencakup:
 Latar belakang mengapa kegiatan tersebut dilakukan;
 Tujuan, Lokasi, Luasan areal, Ruang lingkup dan Tata Waktu;
 Durasi kegiatan, Area setempat yang akan terkena dampak, Analisis
awal tentang dampak sosial- ekonomi dan budaya (yang mungkin
timbul), potensi resiko dan manfaat kegiatan tersebut;
 Gambaran tenaga kerja yang akan diperlukan;
 Prosedur pelaksanaan kegiatan tersebut;
 Personal kontak/alamat.
 Kesepakatan mengenai Perwakilan dan tata cara komunikasi lanjutan
di tingkat tapak.

4. Dialog Lanjutan
 Saling bersosialisasi antara masyarakat
5. Keputusan adat danFormal
Masyarakat Dijadikan lokal dengan
pemrakarsa kegiatan.
Jika telah ada Consent (Keputusan/persetujuan) dari masyarakat, maka:
 Pemahaman mengenai proses/cara-cara pengambilan keputusan di
• Perlu didiskusikan rinciannya,
lokasi tersebut.
 • Rumuskan
Pemahaman & tandatangani
mengenai kesepakatan,
siapa saja yang jarang dilibatkan dan atau
• Sepakati
enggan terlibatmekanisme pemantauan,
dalam penggambilan keputusan.
 Memastikan 6. Penyebarluasan,
• Sepakatikeberadaan
tata hak-hakSosialisasi
cara penyampaian keluhandan
dandiDokumentasi
masyarakat ketidakpuasan.
areal yang akan
Setalahlokasi
dijadikan ada kegiatan.
keputusan/kesepakatan secara formal dari masyarakat,
 maka:
Komunikasi mengenai rencana kegiatan; dampak (positif-negatif)
yang
• akan
Perlutimbul; serta
sosialisasi upaya
dari penanganannya.
pemrakarsa bersama perwakilan masyarakat atas
 Mendiskusikan berbagai opsiyang
berbagai kesepakatan yangtelah
mungkin terkait
diputuskan.
(a)•agar hak-hak
Kedua masyarakat
pihak tetapkesepakatan,
menjalankan dihormati, memantau, dan menangani
(b) mekanisme kompensasi,
keluhan atau ketidakpuasan yang mungkin timbul
(c) tata cara kolaborasi
• Semua tahapan dan proses terhadap penghormatan Hak FPIC perlu
didokumentasikan dengan lengkap dan pemrakarsa perlu
menyampaikannya kepada mereka yang mewakili masyarakat atau
mereka yang terkena dampak langsung.
Catatan perhatian penting dalam FPIC :
Kelompok Rentan
Pengertian Kelompok Rentan dalam UU HAM No 39 tahun 1999
tidak dirumuskan secara eksplisit . Dalam Pasal 5 ayat (3) UU ini,
dinyatakan bahwa “setiap orang yang termasuk kelompok
masyarakat yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan
perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya”.
Dalam Penjelasan pasal itu, disebutkan bahwa yang dimaksud
kelompok masyarakat yang rentan, antara lain, adalah:
o orang lanjut usia
o anak-anak,
o fakir miskin,
o perempuan hamil, dan
o penyandang cacat (difabel)

Sedangkan menurut Human Rights Reference (1994), mereka yang


tergolong ke dalam Kelompok Rentan adalah:
o Refugees
o Internally Displaced Persons (IDPs)
o National Minorities
o Migrant Workers
o Indigenous Peoples
o Children
o Women.

Peka Terhadap Kelompok Rentan


Pada Isu “Informed” (Diinformasikan), perlu dijawab beberapa
pertanyaan berikut
1) Siapa? Masyarakat terdampak (Pemerintahan kampung,
Lembaga adat, Perempuan, Pemuda, dan kelompok-kelompok
rentan lainnya) harus diinformasikan tentang segala aspek dari
rencana kegiatan;
2) Bagaimana?
 Semua informasi tersedia dalam bahasa yang dipahami
masyarakat terdampak dan disampaikan dalam sebuah cara
yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi masyarakat
(termasuk waktu, tempat, pendukung, dll.).
 Pertemuan antara pemrakarsa proyek dan masyarakat adat
& lokal perlu disampaikan dalam bahasa sederhana dan jika
memungkinkan memakai bahasa daerah;
 Semua informasi disebarkan seluas mungkin oleh para
pemrakarsa proyek kepada Masyarakat adat dan kelompok
lain yang ada di komunitas tersebut
 Strategi penyebaran informasi harus memiliki sumber daya
(keuangan, manusia dan waktu) yang cukup untuk
memfasilitasi pemahaman yang tepat;
 Pemahaman para pemilik hak tentang masalah-masalah
teknis dari informasi dan kesepakatan yang dicapai mungkin
perlu dikaji, dan bila perlu, diperkuat;
 Efektivitas metode komunikasi perlu dikaji terus menerus,
dan secara berkala diverifikasi secara independen

Anda mungkin juga menyukai