Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM UJI KUALITAS TANAH

A. LANDASAN TEORI
1. Aerasi tanah
Udara dan air akan mengisi pori-pori tanah. Banyaknya pori-pori dalam
tanah kurang lebih 50 % dari volume tanah, sedangkan jumlah air dan udara
dalam tanah berubah ubah. Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori
kasar dan pori-pori halus. Pori-pori kasar berisi udara atau air yang mudah
hilang karena gaya gravitasi, sedang pori-pori halus berisi air kapiler dan udara.
Tanah yang tergenang maka semua pori-porinya terisi air, sedang pada tanah
lembab air mengisi pori-pori mikro tanah dan udara mengisi pori-pori tanah
yang tidak terisi air.
2. Tekstur dan Struktur Tanah
Tekstur tanah terbangun atas komposisi bahan fisik/ partikel tanah
seperti pasir, debu, lempung. Ukuran debu, pasir dan lempung bervariasi, yaitu
pasir 0.05 – 2 mm, debu 0.05 – 0.002 mm dan liat < 0.002 mm.
Ukuran partikel berhubungan erat dengan sirkulasi udara dan air,
kemampuan serapan air/ nutrisi/ unsur hara. Jumlah lempung pada tanah
akan berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah. Tekstur tanah akan berubah
dari waktu ke waktu, tergantung masukan atau perubahan partikel tanah.
Sedangkan tekstur tanah sangat dipengaruhi oleh pengolahan tanah yang
dilakukan petani.
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir butir tanah,
gumpalan struktur ini terjadi karena butir butir pasir, debu dan liat terikat satu
sama lain oleh suatu perekat. Gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, warna
dan kemantapan/ ketahanan yang berbeda beda. Tanah dikatakan tidak
berstruktur apabila butir butir tanah tidak melekat satu sama lain dan disebut
lepas, misalnya tanah pasir. Tanah dikatakan memiliki struktur tanah yang baik
apabila memiliki kemampuan mengikat dan menyerap air/ nutrisi.
2. Tekstur dan Struktur Tanah
Tekstur tanah terbangun atas komposisi bahan fisik/ partikel tanah
seperti pasir, debu, lempung. Ukuran debu, pasir dan lempung bervariasi, yaitu
pasir 0.05 – 2 mm, debu 0.05 – 0.002 mm dan liat < 0.002 mm.
Ukuran partikel berhubungan erat dengan sirkulasi udara dan air,
kemampuan serapan air/ nutrisi/ unsur hara. Jumlah lempung pada tanah
akan berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah. Tekstur tanah akan berubah
dari waktu ke waktu, tergantung masukan atau perubahan partikel tanah.
Sedangkan tekstur tanah sangat dipengaruhi oleh pengolahan tanah yang
dilakukan petani.
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir butir tanah,
gumpalan struktur ini terjadi karena butir butir pasir, debu dan liat terikat satu
sama lain oleh suatu perekat. Gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, warna
dan kemantapan/ ketahanan yang berbeda beda. Tanah dikatakan tidak
berstruktur apabila butir butir tanah tidak melekat satu sama lain dan disebut
lepas, misalnya tanah pasir. Tanah dikatakan memiliki struktur tanah yang baik
apabila memiliki kemampuan mengikat dan menyerap air/ nutrisi.

3. Kemampuan Tanah Mengikat Air dan Nutrisi


Kemampuan tanah mengikat dan menyerap air/ nutrisi adalah suatu
ukuran dari jumlah air/nutrisi yang dapat diserap dan tidak hilang. Proses
penghilangan air dan nutrisi dapat terjadi karena pengaruh penguapan atau
proses pencucian. Kemampuan tanah menahan atau mengikat dan menyerap
air tergantung pada struktur tanah dan kandungan bahan organik.
Pengujian tanah mengikat/menyerap air atau nutrisi bertujuan untuk
mengetahui jenis tanah mana yang lebih kuat mengikat air dan nutrisi. Kita
ketahui bahwa tanaman menghendaki tumbuh pada tanah yang mengandung
cukup banyak mengandung air dan nutrisi.
4. Air Kapiler Tanah
Air kapiler terdapat dalam tanah terjadi karena air ditanah diserap oleh
massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau keadaan drainase yang
kurang baik. Air kapiler terjadi apabila gaya kohesi dan adhesi antara tanah dan
air lebih kuat daripada gaya gravitasi bumi. Air ini dapat bergerak kesamping
atau keatas dengan gaya gaya kapiler. Air kapiler yang tersedia diserap oleh
tanaman.

B. Tujuan
1. Tujuan pengujian adalah ingin melihat kandungan aliran udara dalam
tanah.
2. mengetahui bagian bagian penyusun tanah mulai dari yang kasar
sampai yang terhalus
3. untuk mengetahui jenis tanah mana yang lebih kuat mengikat air dan
nutrisi

C. Alat dan Bahan


1. Botol minuman bekas
2. Tanah sawah, tanah darat, tanah berpasir, dan tanah yang banyak
mengandung bahan organik
3. Balon
4. paralon dengan diameter 0,5 dm dan panjang 30 cm
5. Air
D. Cara Kerja
1. Aerasi
Cara pengujian aerasi tanah tersebut dapat dilakukan dengan:
a. Sediakan beberapa macam tanah, misalkan tanah sawah, tanah
darat, tanah berpasir, dan tanah yang banyak mengandung bahan
organik,
b. Beri label pada masing2 botol minuman sesuai dengan jenis tanah
yang diisi
c. Lalu masukan masing masing tanah tersebut kedalam botol bekas
air kemasan.
d. Hubungkan balon yang berisi udara dengan mulut botol yang
sudah berisi tanah masing masing, dan dalam waktu yang
bersamaan.

e. Amati mana balon yang lebih cepat kempes


Percobaan sederhana ke 2 untuk aerasi tanah dengan menggunakan
paralon berlubang.

a. Sediakan beberapa macam tanah, misalkan tanah sawah, tanah


darat, tanah berpasir, dan tanah yang banyak mengandung bahan
organik, sediakan pula paralon dengan diameter 0,5 dm dan
panjang 30 cm yang telah disumbat bawahnya dengan plastik dan
dilubangi dengan solder pada sisi bawahnya.
b. Lalu masukan masing masing tanah tersebut kedalam paralon
yang telah dilubangi tadi, serta masukkan air ¾ bagian dari botol
air minum kemasan.
c. Masukkan paralon yang berisi macam macam tanah tadi kedalam
botol yang berisi air, kemudian hubungkan balon yang berisi
udara dengan mulut paralon yang sudah berisi tanah masing
masing, dan dalam waktu yang bersamaan.
d. Amati mana balon yang lebih cepat kempes
2. Tekstur tanah
Pengujian tekstur tanah bertujuan untuk mengetahui bagian bagian
penyusun tanah mulai dari yang kasar sampai yang terhalus. Secara
sederhana dapat dilakukan sebagai berikut :

a. Sediakan bermacam tanah yang seperti tanah sawah, tanah darat,


tanah berpasir dan tanah yang mengandung banyak bahan organik
masing masing 500 gram.
b. Selanjutnya tanah diaduk dalam nampan lalu masukan dalam
wadah plastic atau bekas air kemasan kemudian dikocok dengan
air.
a.c. Biarkan selama kurang lebih 2 jam lalu amati bagian bagian
seperti butiran butiran mulai dari yang kasar sampai yang halus,
trampak akan tersusun mulai dari bawah pasir, liat debu atau
bahan organic. Bagian bagian tersebut diukur dengan penggaris
sehingga dapat diketahui berapa banyak masing masing bagian
penyusun tanah tersebut.
b.d. Amati mana yang airnya jernih dan mana airnya yang keruh

3. Kemampuan Tanah Mengikat Air dan Nutrisi

a. Sediakan bermacam tanah yang seperti tanah sawah, tanah darat,


tanah berpasir dan tanah yang mengandung banyak bahan
organik masing masing 500 gram, dan sediakan pula air 3 gelas
kecil atau + 150 cc .

bahan uji daya ikat nutrisi dan air

b. Selanjutnya tanah tersebut dimasukan kedalam wadah plastik


atau botol bekas air kemasan yang telah dibagi 2 dan diberi lubang
kecil kecil dibagian bawahnya agar air dapat meresap dan
menetes. Air yang menetes ditampung dalam wadah plastik.
c. Tuangkan air yang telah diberi larutan nutrisi dengan volume
yang sama kedalam masing masing wadah yang telah berisi tanah

air dituangkan ke wadah


d. Selanjutnya amati waktu dan banyaknya air yang tertampung.

4. Air Kapiler Tanah


a. Sebagai mana pengujian yang dilakukan sebelumnya sediakan
bermacam tanah yang seperti tanah sawah, tanah darat, tanah
berpasir dan tanah yang mengandung banyak bahan organik
masing masing 500 gram, sediakan pula air dengan volume yang
sama pada piring kecil.

alat dan bahan


b. Masukan masing masing tanah kedalam botol bekas air kemasan
yang telah diberi lubang kecil kecil dibawahnya agar tanah dapat
menyerap air. Letakan botol botol berisi tanah tersebut pada
wadah transparan yang berisi air dengan volume yang sama.
c. Biarkan dan amati selama 2 jam dan catat berapa kecepatan air
mencapai permukaan tanah.

Anda mungkin juga menyukai