PENDIDIKAN PANCASILA
“ Perbedaan Negara yang Bersifat Liberal dan Totaliter/Sosialis”
Cara lain untuk melihat Liberalisme adalah dengan menempatkannya dalam konteks
yang tepat. Konteks-konteks tersebut adalah :
Konteks Personal
Liberalisme dalam konteks personal ingin mengatakan bahwa para penganut
liberalism atau orang liberal adalah orang yang mempunyai sikap, ara berpikir,
mentalitas yang kritis terhadap adat-istiadat, tradisi dan konvensi. Ia tidak mau terikat
pada yang sudah dditetapkan atau yang sudah mapan, tetapi terbuka kepada
kemungkinan-kemungkinan lain yang menurut pertimbangan akalnya akan lebih baik
dan bermanfaat. Dalam arti ini liberalism merupakan suatu “ method” dan bukan suatu
ajaran , doktrin ataupun ideologi.
Konteks Ekonomi
Liberalisme dalam konteks ekonomi ingin mengatakan bahwa hidup perekonomian
merupakan bidang yang harus dikembangkan sesuai dengan kodrat manusia yang bebas,
sehingga perekonomian itu memang seharusnya berdasar atas prinsip pasar bebas ( free
market). Artinya semua hubungan ekonomi tercipta oleh pasar bebas ; campur tangan
dari pihak manapun tidak dibenarkan.
Konteks Politik
Liberalisme dalam konteks politik mengandung makna menentang segala bentuk
pemerintahan yang otoriter, seperti dalam monarkhi absolute atau diktatur. Faham ini
mencurigai segala bentuk kuasa karena kuasa cenderung berkembang menjadi semakin
besar dan menindas, maka harus diberi harus di beri saluran dan dibatasi. Konstitusi
adalah pembatasan bagi kekuasaan. Dasar filosofisnya adalah pandangan bahwa manusia
individual itu tercipta dengan hah-hak yang tidak dapat diambil oleh orang lain.
2. Asas Pemikiran Liberal
Yang dimaksud disini adalah setiap individu bebas dalam perbuatannya dan
mandiri dalam tingkah lakunya tanpa diatur dari negara atau selainnya.
Mereka hanya dibatasi oleh undang-undang yang mereka buat sendiri dan tidak terikat
dengan aturan agama. Dengan demikian liberalisme disini adalah sisi lain dari
sekulerisme secara pengertian umum yaitu memisahkan agama dan
membolehkan lepas dari ketentuannya.
Sehingga menurut mereka manusia itu bebas berbuat, berkata,
berkeyakinan dan berhukum sesukanya tanpa batasan syari’at Allah.
Sehingga manusia menjadi tuhan untuk dirinya dan penyembahhawa
nafsunya serta bebas dari hukum ilahi dan tidak diperintahkan
mengikutiajaran ilahi.
1. Pengertian
Dalam KBBI, kata ‘totaliter' diartikan sebagai ‘pemerintahan yang menindas hak
pribadi dan mengawasi segala aspek kehidupan warganya'. Wikipedia mengartikan
totaliterisme adalah pemikiran politik yang melihat bahwa eksistensi manusia secara
orang perorang tidaklah penting, sebaliknya tiap manusia menjalankan perannya untuk
mendukung tercapainya kepentingan bersama.
Totaliterisme adalah pemikiran politik yang melihat bahwa eksistensi manusia secara
orang perorang tidaklah penting, sebaliknya tiap manusia menjalankan perannya untuk
mendukung tercapainya kepentingan bersama. Untuk itu maka tuntunan utama
adalah ideologi negara atau gagasan lain. Sebutan totaliter atau menyeluruh diberikan
karena seluruh aspek kehidupan tiap individu harus sesuai dengan garis atau aturan
negara, hal ini diperlukan untuk tercapainya tujuan negara, tujuan bersama.
Pemerintahan Komunis juga kerap dicontohkan sebagai bentuk perwujudan
totaliterisme, karena kewenangan negara untuk mengatur tiap sisi kehidupan orang
perorang. Argumen pendukungnya adalah bahwa upaya perlawanan terhadap kelompok
atau kelas yang berkuasa menuntut pembersihan terhadap keseluruhan tatanan budaya
yang mendukungnya.
- Seluruh aspek kehidupan tiap individu harus sesuai dengan garis atau aturan negara,
hal tersebut diperlukan untuk tujuan Negara dan kepentingan bersama.
- Hak individu tiap warga Negara bisa dikatakan tidak ada atau dibatasi.
- Warga negara tidak mempunyai hak untuk memilih atau bersuara.
- Untuk mencapai tujuannya (mengintimidasi individu / kelompok lawan), biasanya
negara dengan pemerintahan otoriter mempunyai senjata berupa ancaman melalui
tentara atau polisi.
- Sistem ini juga mengontrol tata negara, termasuk lembaga-lembaga pengadilan dan
parlemen (jika ada), lembaga-lembaga pendidikan, mengontrol komunikasi melalui
radio, televisi, dan berbagai alat komunikasi
Kelebihan yang dalam hal ini menjadi kekuatan dari sistem totalitarian ningrat
sehingga dapat menjalankan roda pemerintahan selama beberapa masa adalah
terorganisirnya ekonomi dan politik dalam satu titik tuju, sehingga kehidupan rakyat
terjamin oleh pemerintahnya. Namun dengan berbagai kebijakan yang telah kami
sebutkan di atas tadi, bahwa masyarakat (kaum tani dan menengah lama) tidak memiliki
andil dalam penentuan kebijakan.
Pemerintah menguasai militer secara penuh, sehingga tidak ada kelompok yang cukup
kuat untuk dapat melawan pemerintah. Dengan menguasai militer secara penuh, maka
kekuatan terbesar berada di bawah kendali penguasa. Militer digunakan untuk
melindungi, mendukung, dan dapat memaksa masyarakat untuk tunduk dan patuh kepada
pemerintah. Mereka dapat dengan leluasa menggunakan terror dan kekerasan untuk
membuat masyarakat tunduk kepada penguasa.
Pemerintahan juga cukup kuat untuk berdiri melawan kelompok masyarakat yang
memberontak karena kekuasaan dipegang oleh kaum Ningrat, dibantu oleh kaum kapitalis
kelas atas yang pro dengan pemerintah yang memfokuskan pada sistem ekonomi dan juga
politik, namun juga berusaha menentukan nilai baik dan buruk dari kepercayaan serta
kepahaman masyarakat.
Dalam sistem ini kekuasaan bersifat totaliter dengan kekuasaan mutlak bagi
pemerintah untuk mengatur hampir semua bidang kehidupan masyarakatnya. Sehingga,
masyarakat tidak memiliki kebebasan untuk hidup secara mandiri. Segala aspek
kehidupannya telah diatur oleh pemerintah agar selaras dengan tujuan para penguasa.
Dengan keteraturan ini, kelangsungan hidup masyarakat menjadi terjamin.
Kelemahan Sistem Totalitarian Ningrat
Kelemahan dari sistem totalitarian ningrat adalah dengan tidak mengikut sertakan
rakyat dalam penentuan kebijakan pemerintah ini membuat individu merasa berada
sepenuhnya di bawah kaum yang berkuasa. Mereka tidak memiliki hak dan dengan
terpaksa harus mengorbankan segalanya untuk pemerintah. Sistem seperti ini memicu
timbulnya pemberontakan.
Semakin lama sistem ini berjalan, semakin banyak rakyat yang kesal dan semakin
banyak pula kelompok-kelompok pemberontak bermunculan. Inilah kemudian yang
menyebabkan pemerintahan lengser dan runtuh oleh kekuatan kelompok pemberontak
yang berusaha melengserkan pemerintahan yang tidak menguntungkan rakyatnya ini.
Bagaimana pun kekuasaan akan runtuh dengan sendirinya.
Ideologi ini mencita-citakan sebuah masyarakat yang bebas dalam artian sistem
pemerintahan bisa dikatakan transparan dan mendukung serta menolak adanya
pembatasan hak individu.
Negara Bersifat Liberal (Amerika Serikat)
2. Pengertian Liberalisme
Dalam KBBI, kata ‘totaliter' diartikan sebagai ‘pemerintahan yang menindas hak pribadi
dan mengawasi segala aspek kehidupan warganya'. Wikipedia mengartikan totaliterisme
adalah pemikiran politik yang melihat bahwa eksistensi manusia secara orang perorang
tidaklah penting, sebaliknya tiap manusia menjalankan perannya untuk mendukung
tercapainya kepentingan bersama.
Totaliterisme adalah pemikiran politik yang melihat bahwa eksistensi manusia secara
orang perorang tidaklah penting, sebaliknya tiap manusia menjalankan perannya untuk
mendukung tercapainya kepentingan bersama. Untuk itu maka tuntunan utama
adalah ideologi negara atau gagasan lain. Sebutan totaliter atau menyeluruh diberikan karena
seluruh aspek kehidupan tiap individu harus sesuai dengan garis atau aturan negara, hal ini
diperlukan untuk tercapainya tujuan negara, tujuan bersama.
1. terorganisirnya ekonomi dan politik dalam satu titik tuju, sehingga kehidupan rakyat
terjamin oleh pemerintahnya
2. Pemerintah menguasai militer secara penuh, sehingga tidak ada kelompok yang cukup
kuat untuk dapat melawan pemerintah. Dengan menguasai militer secara penuh, maka
kekuatan terbesar berada di bawah kendali penguasa.
3. Dalam sistem ini kekuasaan bersifat totaliter dengan kekuasaan mutlak bagi pemerintah
untuk mengatur hampir semua bidang kehidupan masyarakatnya.
4. Segala aspek kehidupannya telah diatur oleh pemerintah agar selaras dengan tujuan
para penguasa. Dengan keteraturan ini, kelangsungan hidup masyarakat menjadi
terjamin.
1. tidak mengikut sertakan rakyat dalam penentuan kebijakan pemerintah ini membuat
individu merasa berada sepenuhnya di bawah kaum yang berkuasa.
2. Mereka tidak memiliki hak dan dengan terpaksa harus mengorbankan segalanya untuk
pemerintah.
3. Semakin lama sistem ini berjalan, semakin banyak rakyat yang kesal dan semakin
banyak pula kelompok-kelompok pemberontak bermunculan. Inilah kemudian yang
menyebabkan pemerintahan lengser dan runtuh oleh kekuatan kelompok pemberontak
yang berusaha melengserkan pemerintahan yang tidak menguntungkan rakyatnya ini.
Bagaimana pun kekuasaan akan runtuh dengan sendirinya.