Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN SISTEM EFI

EFI adalah singkatan dari Electronic Fuel Ijection,secara umum pengertian dari EFI adalah
sebuah sistem penyemprotan bahan bakar yang dalam kerjanya diatur secara elektronik oleh
ECU. Hal ini bertujuan agar nilai campuran udara dan bahan bakar selalu sesuai dengan
kebutuhan mesin, sehingga didapatkan tenaga motor yang optimal dengan pemakaian bahan
bakar yang ekonomis serta mempunyai gas buang yang ramah lingkungan. Pada saat ini sistem
EFI telah digunakan oleh banyak merk kendaraan sebagai pengganti dari karburator.

PRINSIP KERJA SISTEM EFI

Sistem pengontrolan penginjeksian bahan bakar saat ini berkembang dengan pesat , terutama
pada mesin bensin. Namun harus kita ingat bahwa tidak hanya kendaraan dengan bahan bakar
bensin yang menggunakan sistem kontrol injeksi. Sistem EFI dirancang untuk mengukur jumlah
udara yang diisap dan untuk mengontrol penginjeksian bahan bakar yang sesuai dengan
kebutuhan mesin.
MACAM – MACAM SISTEM EFI

1. D-EFI (Tipe manifold absolute control)


Sistem D-EFI atau D-Jetronic (dari bahasa Jerman “DRUCK” yang berarti tekanan, yaitu
system yang mengatur banyaknya udara masuk ke intake manifold diukur berdasarkan
besarnya kevakuman. Komputer mendapatkan input jumlah udara yang masuk ke intake air
chamber dari sensor yang dipasangkan di intake manifold atau mendapatkan sumber
identifikasi dari kevakuman intake manifold. Input inilah yang dijadikan dasar
penginjeksian selain input dari putaran mesin. Pada mesin yang menggunakan sensor udara
masuk dengan berdasarkan kevakuman, maka perubahan kevakuman pada inteke yang akan
mengubah tegangan yang dikirim oleh sensor ke Elektronik Control Modul (ECM). ECM
kemudian mengirim tegangan sebesar 5 volt sebagai input sensor.
Dengan input sensor sebesar 5 volt inilah, maka tegangan yang dikeluarkan (output sensor)
akibat perubahan kevakuman bervariasi antara 0 – 5 volt.
2. L-EFI (Tipe air flow meter)

Sistem L-EFI atau L-Jetronic (dari bahasa Jerman “LUFT” yang berarti udara, yaitu system
yang mengatur banyaknya udara masuk ke intake manifold diukur berdasarkan besarnya
kecepatan aliran udara. Komputer mendapatkan input jumlah udara yang masuk ke intake
air chamber dari sensor yang dipasangkan di intake manifold atau mendapatkan sumber
identifikasi dari kecepatan aliaran udara pada intake manifold. Input inilah yang dijadikan
dasar penginjeksian selain input dari putaran mesin.
Pada mesin yang menggunakan sensor udara masuk berdasarkan kecepatan aliran udara,
maka kecepatan udara akan menggesek heat resistor yang akan merubah nilai tahanan.
Perubahan nilai tahanan resistor inilah yang akan mengakibatkan perubahan tegangan yang
dikeluarkan (output sensor). Dengan input sensor sebesar 12 volt dan tegangan yang keluar
bervariasi antara 0 – 5 volt, yang dijadikan ECM sebagai dasar penghitungan jumlah udara
yang masuk.
KOMPONEN DAN FUNGSI SISTEM EFI

1. ECU (Electronic Control Unit)


yaitu komponen sistem ijeksi bahan bakar elektronik yang berfungsi untuk mengolah signal-signal
dari berbagai sensor untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar dalam menentukan lamanya
injeksi bahan bakar dan mengatur saat pengapian.

Dasar penginjeksian bahan bakar pada mesin EPI/EFI tergantung pada dua sensor utama yaitu
sensor udara masuk dan sensor putaran mesin. Untuk menyempurnakan besarnya waktu
penginjeksian, maka diperlukan sensor lain sebagai sensor pendukung untuk mengoreksi
penyempurnaan perbandingan campuran udara dan bahan bakar (air fuel ratio) sesuai dengan
kondisi kerja mesin. Banyaknya bahan bakar (bensin) yang disemprotkan harus sebanding
dengan jumlah udara yang masuk kedalam silinder (AFR). Semakin banyak udara yang masuk
ke dalam silinder, maka bensin harus semakin banyak yang disemprotkan. Demikian sebalikya,
semakin sedikit udara yang masuk, maka volume bensin yang disemprotkan juga semakin
sedikit. (lihat gambar 15)
Gambar 15. Sistem koreksi

Misalnya saat mesin dihidupkan dalam kondisi masih dingin, ECM membutuhkan input dari
sensor ECT (engine cooling temperature) untuk memperkaya campuran supaya mesin
mudah dihidupkan.
2. Manifold Absolute Pressure (MAP)

Fungsi MAP sensor adalah untuk mengetahui tekanan udara yang masuk. Sensor ini terletak
pada saluran udara masuk setelah katup gas dan digunakan pada mesin injeksi jenis D-EFI.
Cara kerja MAP: Piezo Resistive adalah bahan yang nilai tahanannya tergantung dari
perubahan bentuk. Piezo resistive dibuat diafragma (Silicon chip) berfungsi sebagai
membrane antara ruangan vacuum (0,2 bar) sebagai referensi dan ruangan yang
berhubungan dengan intake manifold.

Perbedaan tekanan antara ruang vacuum dengan intake manifold berakibat perubahan
lengkungan pada membrane silicon chip. Pengolah sinyal merubah menjadi tegangan sinyal.
MAP sensor mengeluarkan tegangan paling tinggi ketika tekanan intake manipold adalah
paling tinggi (kunci kontak “ON” mesin “MATI”, atau katup gas diinjak tiba-
tiba/Accelerasi). Begitu pula sebaliknya mengeluarkan tegangan paling rendah jika terjadi
decelerasi (perlambatan).

3. Air Flow Meter

MAF (Massa Air Flow Meter) salah satu jenis sensor dengan tipe measuring plate, yang

terdiri atas plat pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer. Udara yang masuk ke
intake air chamber akan dideteksi dengan gerakan membuka dan menutup plat pengukur.
Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer
bergerak pada poros yang sama sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan diubah
nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirbah menjadi output voltage
sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang masuk ke intake air
chamber.

Air flow meter berfungsi untuk mendeteksi jumlah udara yang masuk, dan ini dipakai pada
system injeksi jenis L-EFI.
Jenis-jenis Air Flow Meter:
a. Sensor Flap (impact pressure) Air Flow Sensor LMM
Jenis ini terbuat dari tahanan geser (karbon arang). Cara kerjanya: pedal ditekan untuk
membuka katup gas. Udara diisap oleh pengukur jumlah udara. Pengukur aliran udara
memberikan informasi utama secara elektris ke unit pengontrol elektronika.

b. Sensor Massa Udara (Kawat dan Film Panas)

Jenis ini terbuat dari bahan kawat panas (platinum), Thermister, Metallic Film. Prinsip
kerjanya: kawat panas dijaga pada temperature tetap dirangkai dengan termistor . Suatu
aliran udara akan menyebabkan kawat panas menjadi dingin, rangkaian elektronik akan
mempertahankan temperature pada kawat panas tetap. Pada waktu yang bersamaan,
rangkaian elektronik mengukur arus yang mengalir ke kawat panas dan mengeluarkan sinyal
tegangan sebanding dengan aliran arus.

c. Karman Vortex
Jenis Karman Vortex terbuat dari bahan Photo Coupler (LED dan Photo Transistor). Cara
kerjanya: Udara yang masuk dibuat pusaran oleh pembentuk pusaran udara dan distabilkan
oleh plat penstabil pusaran udara, kemudian diukur melalui pemancar dan penerima
gelombang frekuensi tinggi. Dengan sebuah pengolah sinyal, gelombang frekuensi tinggi
pada bagian penerima diubah bentuknya menjadi impul tegangnan yang diterima oleh
computer.

4. Throttle Position Sensor

Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle valve. TPS
dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve, jika throttle valve bergerak, TPS akan
mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve. Selanjutnya dengan menggunakan tahanan
geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input untuk koreksi rasio udara dan
bensin.
TPS berfungsi untuk mengetahui derajat pembukaan katup gas dan mengontrol jumlah udara
yang masuk. Sensor ini terbuat dari bahan Karbon arang. Range kerjanya adalah dalam %
pembukaan katup gas (0 % = 0,5 Volt ----- 100 % = 4,7 Volt). Cara kerjanya: Tegangan 5
Volt dari ECU sebagai sumber, bila katup gas dibuka akan membuat perbandingan tegangan
yang berasal dari perbandingan tahanan, sehingga mengeluarkan sinyal tegangan 0,5 s/d 4,7
Volt.

5. Intake Air Temperatur

Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau hose antara air
cleaner dengan throttle body. Sensor temperatur udara masuk ini berupa thermistor dengan
bahan semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka nilai tahanannya
semakin kecil.
IAT berfungsi untuk mendeteksi suhu udara yang masuk

Cara Kerjanya:

Sensor yang dihubungkan seri dengan tahanan dan diberi tegangan 5 V. Bila tegangan pada
sensor berubah (karena temperature), maka tegangan yang ke ECU juga berubah. Tegangan
kerja adalah 4,5 s/d 0,2 Volt, dari dingin ke panas

6. Idle Air Control ( IAC ),

adalah part yang mendeteksi/mengendalikan suplai udara ke intake manipold pada saat
putaran idle ( langsam ). Sensor ini bisa beerupa solenoid, motor listrik atau bekerja sesuai
dengan suhu air pendingin. Dibeberapa sistem kendaraan sering disebut Idle Speed Control
( ISC ) atau juga Idle Step Motor.
7. Fast Idle Air Control

Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan temperatur mesin.
Bila temperatur masih dingin, thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara yang
masuk melalui saluran bypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas, thermo
wax akan mengembang sehingga saluran bypass akan menyempit. Jumlah udara yang masuk
menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle.

8. Sensor Gas Buang

Sensor ini berfungsi untuk mengetahui kerusakan pada Katalik konventer dan sebagai system
closed loop A/F Rasio. Prinsip Kerjanya: Bila ada perbedaan jumlah O2 udara luar, akan
terjadi beda potensial antara kedua elektroda. Tegangan maksimal 1 volt. Temperatur kerja
min. 400C.

Anda mungkin juga menyukai