Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ACARA III
TEKNIK ISOLASI BAKTERI DAN FUNGI

OLEH
NAMA : FARIDA APRIANI
NIM : C1K018022
KELAS :B
KELOMPOK : 12

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2019
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktikum mikrobiologi acara III tentang ‘’Teknik Isolasi Bakteri dan
Jamur’’ ini telah selesai disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
praktikum selanjutnya.

Nama : Farida Apriani


NIM : C1K018022
Kelompok : 12

Mataram, Oktober 2019

Mengetahui

Asisten Praktikum Praktikan

Rahmat Wahyudi Farida Apriani


C1K017078 C1K018022
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknik isolasi mikroba adalah suatu usaha untuk menumbuhkan
mikrooorganisme di luar dari lingunan alaminya. Pemisahan mikroorganisme di
luar lingkungannya ini bertujuan untuk memperoleh biakan bakteri yang sudah
tidak tercampur lagi dengan bkteri lainnya yang disebut dengan biakan murni.
Prinsip dari isolasi mikoba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan
mokroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini
dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, sel-sel mikroba
akan membentk koloni sel yang tetap pada tempatnya.
Beberapa cara yang dilakukan untuk mengisolasi mikrooraganisme antara cara
goresan (streak plate), cara taburan/tuang (pour plate), cara sebar (spread plate),
cara pengenceran (dilution plate) serta micromanipulator. Berdasarkan uraian
diatas, maka dilakukanlah praktikum mengenai Isolasi Mikroba ini.
Pentinggya mengisolasi suatu mikroba dari lingkungan, seperti pada makanan
(substrat padat), minuman (substrat cair), dan pada diri sendiri karena banyaknya
mikroba yang sulit untuk diamati atau dibedakan secara langsung menggunakan
panca indera. Sehingga dengan isolasi akan mempermudah untuk melihat dan
mengamati bentuk-bentuk pertumbuhan mikroba pada beberapa medium serta
dapat melihat morfologi dari mikroba tersebut. Selain teknik pertumbuhan
mikroba, dikenal juga teknik isolasi mikroba yaitu inokulasi yang merupakan
suatu teknik pemindahan suatu biakan tertentu dari medium yang lama ke medium
yang baru dengan tujuan mendapatkan biakan murni tanpa adanya kontaminasi
dari mikroba yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, maka penting untuk mengetahui teknik dalam mengisolasi
bakteri dan fungi.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Mempelajari teknik isolasi bakteri dengan metode gores, sebar, dan tabur.
2. Mempelajari teknik isolasi fungi dengan metode plug.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Isolasi bakteri merupakan proses memisahkan suatu bakteri dari habitatnya


di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan.
Sebelum isolasi dilakukan perlu diketahui cara -cara menanam dan menumbuhkan
bakteri pada medium biakan tertentu yang sesuai dengan jenisnya serta syarat-
syarat lain untuk pertumbuhannya. Memindahkan bakteri dari medium lama ke
dalam medium yang baru diperlukan ketelitian dan sterilisasi alat-alat yang
digunakan agar tidak terjadi kontaminasi. Pada pemindahan bakteri di cawan petri
setelah agar baru, maka cawan petri tersebut harus dibalik, hal ini berfungsi untuk
menghindari adanya tetesan air yang mungkin melekat pada dinding tutup cawan
petri. Beberapa teknik isolasi mikrobia biasa dilakukan adalah spread plate ( agar
tabur), pour plate (agar tuang), streak (goresan), dan goresan kuadran (Handayani
et.al, 2016).
Bakteri yang tumbuh kemudian di tumbuhkan kembali pada media
nutrient agar dengan menggunakan metode goresan sinambung. Setelah itu
dilakukan isolasi bakteri dengan cara menumbuhkan bakteri pada media Nutrient
Agar dengan metode goresan kuadran. Isolasi bakteri dilakukan berkali-kali
hingga mendapatkan isolat tunggal dari bakteri. Isolat bakteri tunggal dipisahkan
berdasarkan karakteristik morfologinya mulai dari ukuran, bentuk, warna, dan
elevasi. Isolat bakteri yang telah dipisahkan kemudian ditumbuhkan pada media
Nutrient Agar miring untuk dijadikan stok. Semua proses penelitian dilakukan
secara aseptik dengan menggunakan api bunsen dan dilakukan dalam bilik
laminar untuk mencegah kontaminasi dari mikroorganisme lain (Wantania et.al,
2016).
Sterilisasi merupakan proses yang menghancurkan semua bentuk
kehidupan. Suatu benda yang steril dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya
bebas dari mikroorganisme hidup. Alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang
umum untuk senyawa organik apapun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang
terikat pada atom karbon juga terikat pada atom hidrogen dan atau atom karbon
lain. Alkohol merupakan denaturan protein, suatu sifat yang terutama memberikan
aktivitas antimikrobial pada alkohol. Disamping itu, alkohol juga merupakan
pelarut lipid sehingga dapat merusak membran sel. Alkohol yang umum dipakai
untuk sterilisasi adalah alkohol konsentrasi 70% karena efektif memecah protein
yang ada dalam mikroorganisme (Adji, 2010)
Spread plate (agar tabur) adalah teknik menanam dengan menyebarkan
suspensi bakteri di permukaan agar, agar diperoleh kultur murni. Prosedur
kerjanya adalah suspensi cairan diambil sebanyak 0,1 ml dengan mikropipet
kemudian teteskan diatas permukaan agar yang telah memadat. Trigalski
kemudian dibakar diatas bunsen dan didinginkan beberapa detik. Kemudian
suspensi diratakan dengan menggosokannya pada permukaan agar, penyebaran
akan lebih efektif bila cawan ikut diputar. Pada spread plate diteteskannya bakteri
sebanyak 0,1 ml karena bertujuan untuk menumbuhkan dipermukaan saja (Seniati
et.al, 2017).
Pour plate (agar tuang) teknik ini memerlukan agar yang belum padat dan
dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri dan dihomogenkan lalu
dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebabkan sel-sel bakteri tidak hanya terdapat
pada permukaan agar saja tapi juga di dalam atau dasar agar sehingga bisa
diketahui sel yang dapat tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 dan di dalam
agar yang tidak banyak begitu banyak mengandung O2. Prosedur kerjanya adalah
penyiapan petridish dan tabung pengenceran, selanjutnya 1 ml suspensi bakteri
diteteskan secara aseptis ke dalam cawan kosong· Medium yang masih cair
dituang ke dalam petridish lalu petridish di putar membentuk angka 8 agar
suspensi bakteri dan media homogen, kemudian diinkubasi. Pada pour plate
diteteskan sebanyak 1 ml karena membutuhkan ruang yang lebih luas untuk
penyebarannya sehingga diberikan lebih banyak dari pada spread plate (Seniati
et.al, 2017).
Teknik penanaman dengan goresan (Streak) bertujuan untuk mengisolasi
mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium
baru. Teknik gores prosedur kerjanya adalah cawan petri dibagi menjadi 3 bagian
menggunakan spidol dan daerah tersebut diinokulasi dengan streak zig-zag. Ose
dipanaskan dan didinginkan, lalu distreak zig-zag pada daerah berikutnya. Ini
berfungsi untuk mendapatkan koloni tunggal (Seniati et.al, 2017).
BAB III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan tempat praktikum


Praktikum mikrobiologi dilaksanakan pada hari jum’at, 04 Oktober 2019.
Pukul 15.00 sampai selesai. Praktikum ini di lakukan di laboratorium
Mikrobiologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram.
3.2 Alat praktikum
3.2.1 Alat dan fungsi
Adapun alat-alat yang di gunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut
No Alat Fungsi
1. Alat tulis Untuk mencatat hasil pengamatan.
2. Bunsen Untuk mensterilkan alat
3. Beaker glass Wadah penyimpanan bakteri.
4. Cawan petri Sebagai wadah isolasi bakteri dan jamur
5. Gelas ukur Sebagai tempat penyimpanan bakteri
6. Griglaski Untuk meratakan media.
7. Jarum ENT Alat untuk mengambil NA cair
8. Jarum ose Alat untuk mengambil bakteri untuk di
isolasi.
9. Mikro pipet Alat untuk mengambil cairan dengan takaran
tertentu.

3.2.2 Bahan dan fungsi


No Bahan Fungsi
1. Alcohol Untuk mensterilkan alat
2. Bakteri Sebagai sampel mikroba yang diisolasi
3. Jamur Sebagai sampel mikroba yang diisolasi
4. Kertas label Untuk menandai
5. Korek api Untuk menyalakan lampu bunsen
6. NA cair Sebagai media kultur
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari teknik isolasi bakteri dan fungi adalah sebagai
berikut:
3.3.1 Isolasi bakteri
a. Metode gores
1. Disterilkan jarum ose dengan Bunsen dan menggunakan alkohol.
2. Disterilkan gelas ukur menggunakan Bunsen.
3. Diambil bakteri dengan jarum ose, pastikan dekat dengan api agar tidak
terkontaminasi.
4. Disterilkan jarum ose dan gelas ukur.
5. Ditutup kembali gelas ukur.
6. Diambil cawan petri berisi agar padat, kemudian disterilkan dengan cara
diputar dengan jari.
7. Digores bakteri menggunakan jarum ose pada media agar, menggunakan
kuadran tiga.
8. Ditutup kembali cawan petri dan disterilkan.
9. Diberi label.
b. Metode sebar
1. Disterilkan gelas ukur yang berisi bakteri.
2. Diambil bakteri menggunakan mikro pipet sebanyak 0,1 ml.
3. Diambil cawan petri yang berisi bakteri kemudian disterilkan.
4. Dibuka tutupan cawan petri lalu disebar bakteri menggunakan mikropipet.
5. Disterilkan driglaski dengan menggunakan bunsen kemudian sebar
bakteri.
6. Diratakan bakteri pada media menggunakan driglaski.
7. Ditutup cawan petri.
8. Di beri label.
c. Metode tabur
1. Diambil cawan petri kosong.
2. Diambil gelas ukur dan sterilkan dekat api.
3. Diambil bakteri menggunakan mikro pipet sebanyak 0,1 ml.
4. Disterilkan gelas ukur.
5. Disterilkan cawan petri.
6. Ditabur bakteri menggunakan mikro pipet.
7. Diambil NA cair.
8. Dimasukan NA cair ke dalam cawan petri, di tutup dan sterilkan.
9. Diratakan dengan cara digoyangkan, kemudian diberi label.
3.3.2 Isolasi fungi
a. Metode plug
1. Di ambil cawan petri berisi jamur.
2. Di sterilkan di dekat Bunsen.
3. Disterilkan jarum ENT.
4. Dibuka tutupan cawan petri berisi jamur.
5. Di ambil jamur pada cawan petri pada bulatan-bulatan menggunakan jarum
ENT.
6. Disterilkan cawan petri kosong.
7. Diisi cawan petri kosong dengan jamur yang diambil tadi, posisi jamur
harus dibalik.
8. Ditutup cawan petri lalu sterilkan bersamaan dengan jarum ENT.
9. Diberi label.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Adapun hasil pengamatan pada praktikum pengenalan peralatan mikrobiologi


adalah sebagai berikut :
Nama Jenis Metode Gambar
No bakteri / isolasi
Jamur
1. Ralstonia Bakteri Gores
sp

Sebar

Tabur

2. Bacillus sp Bakteri Gores


Sebar

Tabur

Tricodema jamur plug


3 sp
.

4. Flusarium jamur plug


sp

4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan isolasi. Isolasi ini dilakukan untuk memisahkan
dan mengembangbiakkan mikroba pada suatu substrat. Isolasi penting dilakukan
ketika kita menginginkan biakan yang terdiri dari satu jenis mikroba. Pada
praktikum yang telah dilakukan, bakteri bacillus sp tumbuh dengan baik dan dapat
diamati morfologi koloninya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Handayani (2016)
bahwa isolasi bertujuan untuk mengamati suatu jenis mikroba. Saat mengisolasi
bakteri dan jamur, kegiatan dilakukan dekat dengan api. Saat membuka dan
menutup pun dilakukan dengan cepat. Hal ini bertujuan agar tidak terkontaminasi
bakteri lain sehingga yang didapat biakan murni. Selain itu, alat-alat yang
digunakan selalu dicelupakan ke dalam alcohol tiap kali selesai digunakan.
Pada saat isolasi mikrobia perlu dilakukan inokulasi mikrobia. Sebelum dan
sesudah menginokulasikan mikrobia jarum ose yang digunakan harus dipanaskan
terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar jarum ose yang digunakan bersifat steril
dan bebas dari mikroorganisme yang tidak diinginkan. Sedangkan pada cawan
petri, setelah sampel dimasukan kedalam cawan petri setiap membuka dan
menutup cawan petri harus terlebih dahulu dipanaskan untuk meminimalkan
terkontaminasinya sampel
Isolasi bakteri pada praktikum ini dilakukan dengan teknik gores, tebar, dan
tabur. Adapun yang dinamakan isolasi adalah kegiatan memisahkan bakteri yang
diinginkan atau dibutuhkan dengan mikrorganisme lainnya yang tidak diinginkan
dengan menggunakan media selektif, sehingga diharapkan yang tumbuh pada
media tersebut hanya satu jenis bakteri atau disebut biakan murni. Media selektif
merupakan media yang dibuat dari bahan-bahan tertentu yang mengandung nutrisi
yang dibutuhkan bakteri tertentu. Isolasi dapat mempelajari sifat biakan,
morfologi, dan sifat aslinya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tito (2014) yang
menyatakan bahwa sifat-sifat bakteri dan morfologi bakteri hanya dapat diketahui
jika mengamati bakteri dalam satu jenis saja. Teknik gores memiliki prosedur
yakni yang pertama cawan petri dibagi menjadi 3 bagian menggunakan spidol dan
daerah tersebut diinokulasi dengan streak zig-zag. Ose dipanaskan dan
didinginkan, lalu distreak zig-zag pada daerah berikutnya. Ini berfungsi untuk
mendapatkan koloni tunggal. Sedangkan langkah kerja untuk teknik tebar yakni
suspensi cairan diambil sebanyak 0,1 ml dengan mikropipet kemudian teteskan
diatas permukaan agar yang telah memadat. Trigalski kemudian dibakar diatas
bunsen dan didinginkan beberapa detik. Kemudian suspensi diratakan dengan
menggosokannya pada permukaan agar, penyebaran akan lebih efektif bila cawan
ikut diputar. Pada spread plate diteteskannya bakteri sebanyak 0,1 ml karena
bertujuan untuk menumbuhkan dipermukaan saja. Adapun langkah kerja untuk
teknik tabur yakni penyiapan petridish dan tabung pengenceran, selanjutnya 1 ml
suspensi bakteri diteteskan secara aseptis ke dalam cawan kosong· Medium yang
masih cair dituang ke dalam petridish lalu petridish di putar membentuk angka 8
agar suspensi bakteri dan media homogen, kemudian diinkubasi. Pada pour plate
diteteskan sebanyak 1 ml karena membutuhkan ruang yang lebih luas untuk
penyebarannya sehingga diberikan lebih banyak dari pada spread plate Prosedur
ini sesuai dengan yang disampaikan Seniati (2017). Teknik isolasi goresan pada
cawan petri dilakukan dengan membagi cawan petri menjadi 3 kuadran.
Pembagian kuadran ini bertujuan untuk mendapatkan koloni yang terpisah pada
setiap kuadrannya.Untuk pembagian kuadran dilakukan dengan menggores cawan
menjadi 3 bagian membentuk garis horisontal.Pembagian tersebut dilakukan
dengan menggunakan jarum ose yang sudah disterilkan. Hal ini sesuai dengan
Seniati (2017).
Isolasi jamur dilakukan dengan teknik plug. Teknik plug dilakukan dengan
mengambil jamur dengan jarum ent lalu meletakkan jamur yang bentuknya
linkaran tersebut ke media dengan posisi terbalik. Teknik ini paling tepat karena
teknik ini paling mudah dan cocok untuk jamur. Hal ini sesuai dengan hati nurani
penulis.
BAB V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Teknik isolasi bakteri antara lain teknik gores, tebar, dan tabur. Teknik
gores bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau
meremajakan kultur ke dalam medium baru. Teknik tebar memerlukan
agar yang belum padat dan dituang bersama suspensi bakteri ke dalam
cawan petri dan dihomogenkan lalu dibiarkan memadat. Adapun teknik
tabur adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di
permukaan agar, agar diperoleh kultur murni
2. Isolasi jamur dilakukan dengan teknik plug karena teknik ini dianggap
paling pas dan mudah untuk dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Adji, D. Zuliyanti. H., Larashanty. 2010. Perbandingan Efektivitas Sterilisasi


Alkohol 70 % Inframerah, Otoklaf dan Ozon Terhadap Pertumbuhan
Bakteri Bacillus subtilis. Jurnal Sains Veteran. Vol 25 (1) : 18 – 24.
Tito, I.M. 2014. Isolasi dan Identifikasi Bakteri yang Terdapat pada Cangkang
Lobster Air Tawar. [skripsi]
Handayani, N., I. M., Moenir. N., I., Setianingsih. R., M., Malik. 2016. Jurnal
Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri. Vol 7 (1) : 39 – 46.
Seniati. Marbiah. Nurhayati. 2017. Kajian Uji Konfrontasi Terhadap Bakteri
Pathogen dengan Menggunakan Metode Sebar, Metode Tuang dan Meto
Gores. Jurnal Galung Tropika. Vol 6 (1) : 42 – 48.
Wantania ,Letha L, 2016. Isolasi Bakteri Simbion Dengan Spons Dari Perairan
Tongkeina, Sulawesi Utara. Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi.
Vol. 3 : 58-59.

Anda mungkin juga menyukai