LAP. MIKRO AC.3 Faariaapriani
LAP. MIKRO AC.3 Faariaapriani
ACARA III
TEKNIK ISOLASI BAKTERI DAN FUNGI
OLEH
NAMA : FARIDA APRIANI
NIM : C1K018022
KELAS :B
KELOMPOK : 12
Laporan praktikum mikrobiologi acara III tentang ‘’Teknik Isolasi Bakteri dan
Jamur’’ ini telah selesai disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti
praktikum selanjutnya.
Mengetahui
Sebar
Tabur
Tabur
4.2 Pembahasan
Pada praktikum ini dilakukan isolasi. Isolasi ini dilakukan untuk memisahkan
dan mengembangbiakkan mikroba pada suatu substrat. Isolasi penting dilakukan
ketika kita menginginkan biakan yang terdiri dari satu jenis mikroba. Pada
praktikum yang telah dilakukan, bakteri bacillus sp tumbuh dengan baik dan dapat
diamati morfologi koloninya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Handayani (2016)
bahwa isolasi bertujuan untuk mengamati suatu jenis mikroba. Saat mengisolasi
bakteri dan jamur, kegiatan dilakukan dekat dengan api. Saat membuka dan
menutup pun dilakukan dengan cepat. Hal ini bertujuan agar tidak terkontaminasi
bakteri lain sehingga yang didapat biakan murni. Selain itu, alat-alat yang
digunakan selalu dicelupakan ke dalam alcohol tiap kali selesai digunakan.
Pada saat isolasi mikrobia perlu dilakukan inokulasi mikrobia. Sebelum dan
sesudah menginokulasikan mikrobia jarum ose yang digunakan harus dipanaskan
terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar jarum ose yang digunakan bersifat steril
dan bebas dari mikroorganisme yang tidak diinginkan. Sedangkan pada cawan
petri, setelah sampel dimasukan kedalam cawan petri setiap membuka dan
menutup cawan petri harus terlebih dahulu dipanaskan untuk meminimalkan
terkontaminasinya sampel
Isolasi bakteri pada praktikum ini dilakukan dengan teknik gores, tebar, dan
tabur. Adapun yang dinamakan isolasi adalah kegiatan memisahkan bakteri yang
diinginkan atau dibutuhkan dengan mikrorganisme lainnya yang tidak diinginkan
dengan menggunakan media selektif, sehingga diharapkan yang tumbuh pada
media tersebut hanya satu jenis bakteri atau disebut biakan murni. Media selektif
merupakan media yang dibuat dari bahan-bahan tertentu yang mengandung nutrisi
yang dibutuhkan bakteri tertentu. Isolasi dapat mempelajari sifat biakan,
morfologi, dan sifat aslinya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tito (2014) yang
menyatakan bahwa sifat-sifat bakteri dan morfologi bakteri hanya dapat diketahui
jika mengamati bakteri dalam satu jenis saja. Teknik gores memiliki prosedur
yakni yang pertama cawan petri dibagi menjadi 3 bagian menggunakan spidol dan
daerah tersebut diinokulasi dengan streak zig-zag. Ose dipanaskan dan
didinginkan, lalu distreak zig-zag pada daerah berikutnya. Ini berfungsi untuk
mendapatkan koloni tunggal. Sedangkan langkah kerja untuk teknik tebar yakni
suspensi cairan diambil sebanyak 0,1 ml dengan mikropipet kemudian teteskan
diatas permukaan agar yang telah memadat. Trigalski kemudian dibakar diatas
bunsen dan didinginkan beberapa detik. Kemudian suspensi diratakan dengan
menggosokannya pada permukaan agar, penyebaran akan lebih efektif bila cawan
ikut diputar. Pada spread plate diteteskannya bakteri sebanyak 0,1 ml karena
bertujuan untuk menumbuhkan dipermukaan saja. Adapun langkah kerja untuk
teknik tabur yakni penyiapan petridish dan tabung pengenceran, selanjutnya 1 ml
suspensi bakteri diteteskan secara aseptis ke dalam cawan kosong· Medium yang
masih cair dituang ke dalam petridish lalu petridish di putar membentuk angka 8
agar suspensi bakteri dan media homogen, kemudian diinkubasi. Pada pour plate
diteteskan sebanyak 1 ml karena membutuhkan ruang yang lebih luas untuk
penyebarannya sehingga diberikan lebih banyak dari pada spread plate Prosedur
ini sesuai dengan yang disampaikan Seniati (2017). Teknik isolasi goresan pada
cawan petri dilakukan dengan membagi cawan petri menjadi 3 kuadran.
Pembagian kuadran ini bertujuan untuk mendapatkan koloni yang terpisah pada
setiap kuadrannya.Untuk pembagian kuadran dilakukan dengan menggores cawan
menjadi 3 bagian membentuk garis horisontal.Pembagian tersebut dilakukan
dengan menggunakan jarum ose yang sudah disterilkan. Hal ini sesuai dengan
Seniati (2017).
Isolasi jamur dilakukan dengan teknik plug. Teknik plug dilakukan dengan
mengambil jamur dengan jarum ent lalu meletakkan jamur yang bentuknya
linkaran tersebut ke media dengan posisi terbalik. Teknik ini paling tepat karena
teknik ini paling mudah dan cocok untuk jamur. Hal ini sesuai dengan hati nurani
penulis.
BAB V. KESIMPULAN
1. Teknik isolasi bakteri antara lain teknik gores, tebar, dan tabur. Teknik
gores bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau
meremajakan kultur ke dalam medium baru. Teknik tebar memerlukan
agar yang belum padat dan dituang bersama suspensi bakteri ke dalam
cawan petri dan dihomogenkan lalu dibiarkan memadat. Adapun teknik
tabur adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di
permukaan agar, agar diperoleh kultur murni
2. Isolasi jamur dilakukan dengan teknik plug karena teknik ini dianggap
paling pas dan mudah untuk dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA