Edisi 75 Merawat Harmoni Untuk Negeri
Edisi 75 Merawat Harmoni Untuk Negeri
D
ua hari yang lalu, Rabu 25 status Twitter Pengurus Besar Nadhlatul
Desember 2019, umat Kristiani Ulama (PBNU) pada hari Selasa, 24 Desember
telah merayakan hari besar 2019. Dalam postinganya, PBNU mengunggah
Natal. Seperti tahun-tahun sebelumnya, sebuah poster berisi ucapan “Selamat Natal
khususnya di kalangan umat Islam, kepada Kaum Kristiani”. Dari cuitan ini,
perdebatan hukum mengucapkan “Selamat sebagian warga net menilai bahwa ucapan
Natal” senantiasa mengemuka. Ada sebagian selamat Natal tersebut telah menyalahi ajaran
pihak yang melarang, ada juga yang Islam, sedangkan sebagian lainya mendukung
memperbolehkannya. Masing-masing memiliki dengan alasan toleransi antar umat beragama.
dalil dan argumentasi. Pun pula memiliki Perlu kita sadari bahwa bangsa
tokoh ulama dan habaib rujukan masing- Indonesia lahir dari berbagai suku, agama,
masing. Kita berharap, perbedaan ini tidak budaya, dan bahasa. Sudah menjadi kewajaran
berujung pada tindak kekerasan dan baku jika lantas terdapat ragam pendapat
hantam. Semoga masing-masing pihak bisa menyikapi perbedaan tersebut. Namun yang
menahan diri. Perdebatan dan perbedaan pasti, perbedaan harus tetap terbingkai dalam
adalah wajar adanya. Dengan catatan, masih semangat persatuan dan kesatuan. Dalam
dalam tataran adu dalil dan argumentasi. artian, bagi sebagian masyarakat muslim yang
Bukan adu fisik yang berujung pada konflik. menyakini bahwa mengucapkan selamat Natal
Salah satu perdebatan hangat di atas adalah haram, maka tetap menghormati
muncul di laman media sosial. Dimulai dengan sebagian masyarakat muslim lainnya yang
memperbolehkannya.
Demikian juga sebaliknya, bagi yang
“Sesungguhnya perpecahan, menyakini bahwa mengucapkan selamat Natal
pertikaian, saling menghina dan adalah boleh sebagai wujud toleransi dan
harmoni, maka juga jangan mudah
fanatik mazhab adalah musibah menyimpulkan bahwa saudara kita yang
yang nyata dan kerugian yang menghukumi ucapan selamat Natal adalah
haram sebagai pihak yang intoleran. Mungkin
besar.” masing-masing memiliki definisi dan batasan
Hadharatussyaikh Hasyim Asy’ari (1871-1947)
Jangan dibaca saat khotib berkhutbah 1
“Salah satu perintah Allah yang disejajarkan
dengan perintah untuk bertakwa, ialah
memelihara cinta kasih sesama manusia.”
Nurcholish Madjid (1939-2005)
toleran dan intoleran sendiri. Jika bingkai ini masing-masing meyakini akidahnya serta
digunakan bersama, kita yakin perdebatan menjalankan ibadah, seraya tetap berupaya
yang ada akan berujung pada pendewasaan untuk hidup damai berdampingan. Tanpa
sikap beragama. Bangsa Indonesia yang saling ejek dan merendahkan.
dikenal sebagai bangsa religius akan semakin Hal ini telah dipertegas dalam al-Qur’an,
kuat dan kokoh. Khususnya dalam Allah ta’ala berfirman:
menghadapi keragaman pendapat. َوى هللاِ فَيَ ُسبُّىا هللا ِ َو ََل تَ ُسبُّىا الَّ ِذييَ يَ ْد ُعىىَ ِه ْي ُد
Yang mesti menjadi perhatian bersama
ك َسيٌََّّب لِ ُك ِّل أ ُ َّه ٍت َع َولَهُ ْن ثُ َّن إِلَى
َ َِع ْد ًوا ِب َغي ِْز ِع ْل ٍن َك َذل
ialah, pengakuan dan penghormatan terhadap
eksistensi agama, bukan berati mengakui :َربِّ ِه ْن َهزْ ِج ُعهُ ْن فَيٌَُبِّئُهُ ْن ِب َوب َكبًُىا َي ْع َولُىىَ (األًعبم
kebenaran ajaran agama tersebut. Kita dapat )801
meyakini kebenaran masing-masing, seraya Artinya: “Dan janganlah kamu memaki
menghormati keyakinan orang lain. Tanpa sembahan-sembahan yang mereka sembah
harus mencampuradukkannya. Sebagaimana selain Allah, karena mereka nanti akan memaki
tergambar dalam diri Sayidina Umar bin Allah dengan melampaui batas tanpa
Khatab radhiallahu ‘anhu ketika membebaskan pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap
Yerussalem Palestina, pada 13 Ramadhan 15 umat menganggap baik pekerjaan mereka.
H. Beliau menjamin warganya agar tetap bebas Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali
memeluk agama masing-masing. Sayidina mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka
Umar tidak memaksa mereka memeluk Islam. apa yang dahulu mereka kerjakan. (Q.S. al-
Tidak pula menghalangi mereka untuk An’am: 801).
beribadah. Bagi non-muslim, jaminan Imam Ibnu Katsir (701-774 H) dalam
keamanan diberikan dengan syarat mereka kitab Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa
membayar pajak kepada pemerintah muslim. ayat ini merupakan larangan Allah ta’ala
Sekelumit kisah ini, mesti menjadi kepada Nabi Muhammad saw dan umat Islam
pelajaran bersama. Sudah sepatutnya generasi pada umumnya untuk menghina sesembahan
muda hidup dalam keharmonisan dalam agama lain. Tidak lain karena akan
bermasyarakat. Menjalin hubungan baik mendatangkan kerusakan yang lebih besar.
terhadap siapa saja, kendatipun berbeda Yakni akan terjadi saling umpat dan saling
agama. Karena dalam Islam telah diatur hina antar penganut agama. Masing-masing
bagaimana seharusnya berhubungan dengan tidak menerima sesembahannya dihina dan
orang lain, baik dalam bermasyarakat, direndahkan.
berbangsa, dan bernegara. Hubungan baik dan
Harmoni dalam beragama
kerjasama ini, tentunya dalam batas-batas
Jika kita telisik sejarah kenabian secara
muamalah, bukan dalam akidah. Karena
baik dan utuh, hubungan harmoni antar umat
masing-masing agama pasti memiliki ajaran
beragama sebenarnya sudah dicontohkan oleh
akidahnya masing-masing. Maka, tidak perlu
Rasulullah saw, sebagaimana tercermin dalam
dikaburkan ataupun dicampur adukan. Biarlah
Pemimpin Redaksi: Muhammad Hanifuddin Tim Penulis: Muhammad Sungaidi, Deden Mauli Darajat, Vania,
Dedi Fahrudin, Rubiyanah, Yopi, Dita, Fitria, Shinta, Deni, Laras Sekar, Musfiah, Shulhan Rumaru Editor: Dr. Gun
Simpan
Gun Heryanto, M.Si. Proof Reader: Dr. Iding Rosyidin, M.S.i . Lay Outer: Muhamad Rosit Keuangan: Cinta Rahmi
baik-baik
lembaran ini, Admin: Hapsah Nur Habibah Distributor: Sadam Husein Falahuddin (koor), Tangerang Selatan: Akhyar dan
di dalamnya Khaidir, Jakarta: Risdam dan Indra, Depok: Izhar dan Ajie, Kota Tangerang: Aan dan Anam, Bogor: Rifai dan
terdapat Desy, Bekasi: Jimmy dan Rizky Alamat Redaksi: Sekretariat The Political Literacy Insitute Jl. Ir. Juanda Mega Mal
ayat-ayat Ciputat blok D/6 RT.001/003 Kelurahan CempakaJangan dibaca saat
Putih, Kecamatan khotib
Ciputat berkhutbah
Timur Kota 4
Tangerang Selatan
al-Qur’an Banten Contact Person: Hanif (081393474956) Website: https://muslimmudaindonesia.co.id
Facebook: muslimmudaindonesia1
Twitter dan Instagram: muslimmudaindo_