Makalah Agama
Makalah Agama
DOSEN PEMBIMBING
ISKANDAR,S.Ag.,M.A
DISUSUN OLEH
AHMAD ALWI PILIANG
(190320050)
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
FAKULTAS PERTANIAN
AGRIBISNIS
2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah dari mata kuliah Agama islam dengan judul “Islam ilmu Pengetahuan
dan Teknologi, serta Perkembangan Ilmu pengetahuan di Dunia Modern”.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari bapak untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
B. RumusanMasalah ..........................................................................1.2
C. Tujuan ...........................................................................................1.3
D. Tujuan ...........................................................................................1.3
A. Manusia ............................................................................................2.1
B. Proses Penciptaan Manusia Menurut Ilmu Pengetahuan Umum ....2.2
C. Proses Penciptaan Manusia Menurut ilmu Biologi ..........................2.3
D. Perbandingan Asal-usul Manusia Menurut al-quran dan Ilmu Dunia..2.4
A. Kesimpulan ...................................................................................4.1
B. Saran .............................................................................................4.2
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.2 Bagaimanakah penghayatan ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang asal-usul
manusia?
1.2.3 Bagaimanakah hadist yang menjelaskan tentang kejadian dan asal usul manusia?
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Mengetahui Ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang proses kejadian manusia.
1.3.2 Mengetahui Ayat-ayat dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang Asal- usul Kejadian
Manusia.
1.3.3 Mengetahui Hadist yang menjelaskan tentang kejadian dan asal usul manusia.
1.3.4 Mengetahui Tujuan dan Tugas Manusia diciptakan menurut Al-Quran
Ruang lingkup yang saya tulis dalam makalah ini merupakan fokus terhadap ayat-
ayat Al-Quran dan Al-Hadist yang didalamnya terkandung tentang proses, asal usul
penciptaan/kejadian manusia sejak dalam rahim sampai menjadi khalifah dimuka bumi ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Manusia
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara
mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia
sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani
akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang
ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang
terbungkus dalam tubuh yang fana"
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan
fisik.
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan
manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam
pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah
ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung
jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan
unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Sebagian saripati makanan (saripati tanah), berproses manjadi nuthfah (air yang
berisi spermatozoa, disebut sperma) yang terdapat pada laki-laki (suami). Melalui proses
senggama, nuthfah masuk ke dalam qarar (rahim atau kandungan ibu). Di dalam rahim,
nuthfah (sperma) bertemu dengan sel telur atau ovum, sehingga terjadi pembuahan.
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa
yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka
ketahui" (QS. Yaasiin (36) : 36)
Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An
Nisaa’ ayat 1 yaitu :
"Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak..." (QS. An Nisaa’ (4)
: 1)
Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak
langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkawinan adalah usaha untuk
menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk
yang lain. Dengan perkawinan itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan
generasinya.
Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan
penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad
manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal dari tanah"
sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita
makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme
yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari
pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pemba’uran antara sperma (lelaki) dan ovum
(sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia
yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).
Ibnu Mandzur rahimahullah berkata : " 'Alaqoh adalah binatang kecil yang ada
di air yang menghisap darah, jamaknya 'Alaq" dan berkata juga :" Binatang merah kecil,
ada di air, terkadang menempel di badan dan menghisap darah"[1][1]
Fairuz Abadi rahimahullah berkata :" 'Alaqoh adalah binatang kecil yang berada
di air yang menghisap darah".[2][2] Perkataan para Ahli tafsir terdahulu semuanya sama dan
tidak keluar dari penafsiran ahli bahasa. Adapun sebagian Ahli tafsir zaman sekarang telah
mengisyaratkan apa yang sesuai dengan penemuan – penemuan di zaman sekarang.
Ibnu 'Asyuur , ahli tafsir masa kini berkata : "Termasuk dari Mukjizat Alqur'an
tentang keilmuan adalah penamaan janin fase ini dengan nama 'Alaqoh. Itu adalah penamaan
yang sangat bagus dan serasi, karena telah diteliti bahwa bagian kecil yang terbentuk dari
Nuthfah (yaitu 'Alaqoh ) dia punya daya hisap yang kuat yang menghisap darah dari ibu,
karena dia menempel di urat-urat yang ada di rahim ibu, dimana darah disuplai kepadanya.
Dan 'Alaqoh adalah segumpal darah yang membeku[3][3].
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap
pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits
yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum.
Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika
yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah
pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain itu beliau juga
mengatakan, "Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami
parascientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang
diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi
oleh sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai
dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang
dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir
abad ke-19. Tetapi jauh sebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah)
menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan
nasibnya.
Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama
embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding
abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di
dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang
menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang
dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :
6. Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan
Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia
menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. yang
(berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak
ada Tuhan selain dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan". (QS. Az Zumar (39) : 6).
a . Kosa Kata
Orang yang terpercaya : ق ُ صد ُْو ْ ا ْل َمBenar-benar dihimpun / diproses : لَيُجْ َم ُع Perut
: بَ ْط ِن 40 hari : ً أ َ ْربَ ِع ْينَ يَ ْوما Dikirim ; diutus : س ُل
َ يُ ْر
Untuk meniupkan / memasangkan : فَيَ ْنفُ ُخ4 ketentuan : تٍ َ ِبأ َ ْربَ ِع َك ِلما Orang yang
celaka : ش ِق ٌّي
َ Orang yang beruntung : س ِع ْي ٌد
َ
b. Terjemahan Hadis
“ Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata : Telah bersabda kepada kami Rasulullah SAW – Beliau
adalah orang yang jujur dan terpercaya - ; “ Sesungguhnya seorang diantara kamu ( setiap
kamu ) benar-benar diproses kejadiannya dalam perut ibunya selama 40 hari berwujud air
mani; kemudian berproses lagi selama 40 hari menjadi segumpal darah; lantas berproses
lagi selama 40 hari menjadi segumpal daging; kemudian malaikat dikirim kepadanya untuk
meniupkan roh kedalamnya; lantas ( sang janin ) itu ditetapkan dalam 4 ketentuan : 1.
Ditentukan ( kadar ) rizkinya, 2. Ditentukan batas umurnya, 3. Ditentukan amal
perbuatannya, 4. Ditentukan apakah ia tergolomg orang celaka ataukah orang yang
beruntung “ .Hadis ini masih ada kelanjutannya ( HR Ahmad ).
c. Penjelasan Hadis :
Hadis tersebut Dimuka menjelaskan proses kejadian manusia dalam rahim ibunya,
yaitu 40 hari pertama berwujud “ Nutfah “ ( air mani laki-laki bersenyawa dengan sel telur
perempuan ), 40 hari kedua berproses menjadi“ Alaqah “ ( segumpal darah ), 40 hari ketiga
berproses menjadi “ Mudlghoh “ ( segumpal daging ).
Hadis tersebut di muka lebih lanjut menjelaskan bahwa saat berwujud nudlghah
itulah Allah SWT mengirim malaikat untuk memasangkan roh kepadanya bersamaan dengan
ditetapkannya 4 ketentuan sebagaimana telah disebutkan dalam hadis.
Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :
Disamping Allah SWT menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu
dalam Al-Qur’an. Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :
"Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah". (HR.
Bukhari)
3.4 Tugas Manusia Dimuka Bumi
Didalam Al-Qur’an ada tiga istilah yang digunakan untuk menunjuk manusia yaitu :
(1). Menggunakan huruf alif, nun, sin, semacam: insan, ins, nas, dan unas. (2). Menggunakan
bashar (3). Menggunakan kata bani Adam dan Zuriyat Adam. Sejatinya kita sudah tau apa
tugas kita dimuka bumi ini, kita diciptakan allah SWT sebagai Abdillah (abdinya Allah) dan
Khalifah.
Nabi Adam AS. Diturunkan kebumi ini untuk menjadi pemimpin yang mengelola
bumi, karena manusia mahluk yang sempurna, buktinya dengan kemajuan yang dilahirkan
oleh manusia baik dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Manusia
juga sebagai pemimpin, bagaimana mengatur kesetabilan kehidupan dunia supaya aman,
damai, dan sejahtera.
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."
4.1 Kesimpulan
Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang
kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna
maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup.
Adapun tahap kejadian manusia yaitu;tahap kejadian pertama(Adam);tahap kejadian
kedua(Hawa);dan tahap kejadian ketiga(semua keturunan Adam dan hawa)
4.2 Saran
Perlunya bagi kita umat Islam untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai ayat-
ayat al-Qur`an. Karena al-Qur`an sebagai pegangan hidup dan di dalamnya telah tertera
dengan jelas mengenai segala sesuatunya termasuk ayat Al-Quran yang menyangkut tentang
proses penciptaan/terbentuknya atau dengan kata lain kejadian manusia. Tidak sepatutnya
kita saling menyombongkan diri, menyalahkan dan membenarkan diri atau takkabur terhadap
sesama, karena manusia hanyalah hamba yang lemah yang hanya diciptakan dari tanah serta
tetes air hina. Semua yang berkuasa dan yang patut sombong hanyalah Allah Azza Wajallah.
Maka dari itu mari kita saling menjaga dan intropeksi serta belajar untuk menjadi manusia
yang ideal dan manusia yang mempunyai insan iman dan takqwa.
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abudin. 2010. Tafsir ayat-ayat Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Hamka . 1982. Tafsir Al-Azhar. Jakarta : PT Pustaka Panjimas