Demografi 3
Demografi 3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang
banyak. Dapat dilihat dari hasil sensus penduduk yang semakin tahun
semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang kependudukan dikenal
sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting terhadap
proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.
Dibandingkan dengan negara-negara yang sedang berkembang
lainnya, Indonesia menempati urutan ketiga dalam jumlah penduduk setelah
Cina dan India. Indonesia merupakan negara yang sedang membangun
dengan disertai masalah kependudukan yang sangat serius, yaitu jumlah
penduduk yang sangat besar disertai dengan tingkat pertumbuhan yang relatif
tinggi dan persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan
hanya merupakan modal, tetapi juga merupakan beban dalam pembangunan.
Pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan kemiskinan
dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan
komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi,
ketenagakerjaan, perkawinan dan aspek keluarga dan rumah tangga akan
membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat
mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan
kesejahteraan yang tepat pada sasaran.
Masalah utama yang dihadapi di bidang kependudukan di Indonesia
adalah masih tingginya pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya
penyebaran dan struktur umur penduduk. Progran kependudukan dan
keluarga berencana bertujuan turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi
dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan
pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan
yang baik antara jumlah dan kecepatan pertambahan penduduk dengan
perkembangan produksi dan jasa.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam hal ini, maka rumusan masalah dalam makalah Konsep dasar
Demografi, yaitu :
1. Pengertian Demografi
2. Tujuan dan Ilmu Kependudukan
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur kependudukan
4. Transisi demografi
5. Masalah kependudukan di Indonesia
6. Kebijakan Kependudukan
C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas pada jurusan DIII Keperawatan
semester 6.
D. MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui Konsep
Kependudukan Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PENDUDUK
Demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat
atau penduduk dan grafein yang berarti menulis. Jadi, demografi adalah
tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk.
Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille Guillard dalam
tulisannya yang berjudul Elements de Statisque Humaine on Demographic
Compares pada tahun 1885.
Beberapa ahli pun punya pendapat masing-masing tentang pengertian
dari demografi itu sendiri. Berikut ini pendapat para ahli tersebut.
1. Menurut Johan Susczmilch (1762), demografi adalah ilmu yang
mempelajari hukum Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia
yang tampak dari kelahiran, kematian dan pertumbuhannya.
2. Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari
segala sesuatu dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.
3. Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan
gambaran menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika.
Demografi mempelajarai tingkah laku keseluruhan dan bukan tingkah laku
perorangan.
4. Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu
yang mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi
penduduk serta perubahan-perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut.
5. Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas
untuk mempelajari penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis,
yaitu : fertilitas, mortalitas dan migrasi.
6. Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang
mempelajari secara statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan
distribusi penduduk serta perubahan-perubahannya sepanjang masa
melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran (fertilitas),
kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
3. Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi angka
pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk. Orang
dikatakan teleh melakukan migrasi apabila orang tersebut telah melewati
batas administrasi wilayah lain. Jenis-jenis migrasi:
a. Transmigrasi (perpindahan dari satu daerah(pulau) untuk menetap ke
daerah lain di dalam wilayah Republik Indonesia)
b. Urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota besar)
c. Emigrasi (perpindahan penduduk dari dalam negeri kemudian
menetap di luar negeri)
d. Imigrasi (perpindahan penduduk dari luar negeri kemudian menetap di
dalam negeri)
e. Re-emigrasi ( kembali ke tempat asal)
4. Rasio ketergantungan
Rasio ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan
antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan usia 15-64 tahun. Rasio
ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni rasio ketergantungan
muda dan rasio ketergantungan tua.
Rasio ketergantungan merupakan indikator demografi yang sangat
penting. Semakin tingginya presentase dependency ratio menunjukkan
semakin tingginya beban yang harus di tanggung penduduk yang
produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan presentase dependency ratio
yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban yang di
tanggung penduduk yang produktif dan tidak produktif lagi.
Rasio ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah
penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia
tidak produktif(65 tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif
(15-64 tahun).
RKtotal = P(0-14) : P(65+) / P(15-64) x 100
RKmuda = P(0-14) / P(15-64) x 100
RKtua = P(65+) / P(15-64) x 100
Keterangan :
RKtotal = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
RKmuda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda
RKtua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P(0-14) = jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P(15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64)
6. Pengaruh Program KB
Berikut ini dalah beberapa istilah yang digunakan dalam analisa
keluarga berencana (KB) beserta definisinya.
a. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang istrinya
berusia 15-49 tahun
b. Pemakai alat atau cara KB adalah seseorang yang sedang atau pernah
memakai alat atau cara KB
c. Pernah memakai alat atau cara KB (ever user) adalah seseorang yang
pernah memakai alat atau cara KB
d. Pemakai alat atau cara KB aktif (current user) adalah seseorang yang
sedang memakai alat atau cara KB
e. Alat atau cara KB adalah alat atau cara yang digunakan untuk
mengatur kelahiran
Kebutuhan KB yang tidak dipenuhi (unment need) adalah
presentase perempuan usia subur yang tidak ingin mempunyai anak
lagi, atau ingin menunda kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai
alat atau cara KB
D. TRANSISI DEMOGRAFI
Transisi demografi adalah perubahan terhadap fertilitas dan
mortalitas yang besar. Perubahan atau transisi tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
Pada gambar diatas terlihat transisi penduduk ada posisi stabil pada
tingkat kelahiran tinggi, menjadi turun ke stabil pada kelahiran dan
kematian rendah.
1. Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaan
masih alami tingkat kelahiran tinggi/tidak terkendali dan tingkat
ekonomi yang rendah, sehingga kesehatan dan gizi lingkungan kurang
mendukung. Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit tinggi
sehingga tingkat kematian pun tinggi (kondisi pra
intervensi/pembangunan).
2. Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan
dan tegnologi, misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan
dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin membaik akibat pembangunan
dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan semakin
baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi
angka kematian menurun (akibat kesehatan dan lain-lain). Pada
kondisi ini akan terasa tingginya laju pertumbuhan penduduk alami,
seperti dialami Indonesia pada periode tahun 1970 sampai 1980
dengan angka pertumbuhan 2,32 % per tahun.
4. Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus
menerus, maka akan mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada
tingkat yang rendah Indonesia sedang menuju/mengharap tercapainya
kondisi lain yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau tanpa
pertumbuhan. Demikian lah gambaran transisi demografi yang dapat
dipercepat dengan peningkatan pembangunan terutama bidang
ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan kb.
Menurut blacker (1947) ada 5 phase dalam teori transisi demografi,
dimana khususnya phase 2 dan 3 adalah phase transisi.
Tahap-tahap dalam transisi demografi :
a. Tahap stasioner tinggi
Tingkat kelahiran : tinggi
Tingkat kematian : tinggi
Pertumbuhan alami : nol/sangat rendah
Contoh : eropa abad 14
b. Tahap awal perkembangan
Tingkat kelahiran : tinggi (ada budaya pro natalis)
Tingkat kematian : lambat menurun
Pertumbuhan alami : lambat
Contoh : india sebelum PD II
c. Tahap akhir perkembangan
Tingkat kelahiran : menurun
Tingkat kematian :menurun lebih cepat dari tingkatkelahiran
Pertumbuhan alami : cepat
Contoh : australia, selandia baru tahun ‘30an
d. Tahap stasioner rendah
Tingkat kelahiran : rendah
Tingkat kematian : rendah
Pertumbuhan alami : nol/sangat rendah
Contoh : perancis sebelum PD II
e. Tahap menurun
Tingkat kelahiran : rendah
Tingkat kematian : lebih tinggi dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan alami : negatif
Contoh : jerman timur dan barat tahun ’75
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Masalah kependudukan adalah masalah yang paling penting dalam pembangunan
suatu negara karena dapat menghambat pembangunan nasional yang sedang
dialksanakan. Dengan persebaran penduduk yang lebih merata dimaksudkan
untuk membantu mengurangi berbagai beban sosial, ekonomi dan lingkungan
yang ditimbulkan akibat tekanan kepadatan penduduk yang semakin meningkat.
Di samping itu persebaran penduduk yang lebih merata juga dimaksudkan untuk
membuka dan mengembangkan wilayah baru guna memperluas lapangan kerja
dan memanfaatkan sember daya alam sehingga berhasil guna. Jumlah penduduk
yang lebih sedikit akan mempermudah pemerintah untuk meningkatkan derajat
hdup, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan demikian hasil
pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, baik di wilayah
yang baru.
DAFTAR PUSTAKA