Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cincau merupakan jenis tanaman yang dapat digunakan untuk membuat gelatin cincau.

Sebagian masyarakat lebih mengenal gelatin cincau daripada tumbuhan cincau. Gelatin tersebut

diperoleh dari perendaman daun atau organ lain tanaman cincau dalam air. Gelatin cincau banyak

dimanfaatkan sebagai bahan pencampur minuman, memperlancar sistem pencernaan, mencegah

timbulnya penyakit kanker usus, mengobati panas dalam, dan meredakan sakit perut. Rasa

cincau cenderung tawar dengan aroma khas memberikan sensasi tersendiri sebagai pelepas

dahaga[1].

Cincau hijau pada umumnya dibuat secara tradisional serta diperjualbelikan di pasar

tradisional denagn tanpa kemasan khusus dan diletakkan pada wadah terbuka. Kondisi yang

demikian memungkinkan cincau hijau dapat terkontaminasi oleh debu dan bakteri. Sejumlah

pedagang sering mengabaikan hygiene sanitasi pada proses pengolahan, sampai penyajian cincau

[3].

Jenis bakteri yang sering mencemari makanan adalah bakteri golongan Coliform. Bakteri

Coliform merupakan bakteri yang memiliki habitat normal di usus manusia, dan juga hewan.

Bakteri ini mudah menyebar dengan cara mencemari air dan mengontaminasi bahan-bahan yang

bersentuhan dengannya. Pada proses pengolahan makanan biasanya bakteri ini mengontaminasi

alat-alat yang digunakan dalam pengolahan. Bakteri ini digunakan sebagai indikator keberadaan

bakteri patogenik lain. Menurut Badan Standar Nasional Indonesia tentang batas maksimum

cemaran mikroba dalam pangan, jumlah bakteri jenis Coliform yang diperbolehkan adalah
sebesar ≤3 APM/g. Salah satu bakteri yang termasuk golongan Coliform adalah Escherichia coli.

Bakteri Escherichia coli merupakan mikroorganisme indikator yang digunakan di dalam analisis

air untuk menguji adanya pencemaran oleh tinja, tetapi untuk media penyebarannya tidak selalu

melalui air, yakni dapat melalui proses makan dan minum dengan pemindahan pasif. Adanya

bakteri Escherichia coli pada makanan atau minuman menunjukkan suatu tanda praktik sanitasi

yang tidak baik, karena bakteri ini dapat dipindah sebarkan dengan kegiatan tangan ke mulut,

atau dengan pemindahan pasif melalui air, makanan, susu dan produk-produk lainnya. Apabila

dalam proses pengolahan, sampai penyajian cincau hijau terkontaminasi bakteri Escherichia coli

yang melebihi ambang batas yang ditentukan, dan dikonsumsi oleh konsumen secara terus

menerus, akan menyebabkan beberapa penyakit[4].

Penyakit yang sering terjadi akibat kontaminasi Escherichia coli pada makanan adalah diare.

Penyakit diare merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di

Indonesia, karena morbiditas (tingkat kesakitan dalam suatu populasi) dan mortalitasnya (angka

rata-rata kematian penduduk di suatu wilayah) yang masih tinggi. Diperlukan pemeriksaan

bakteriologi untuk mengetahui pencemaran bakteri golongan Coliform khususnya Escherichia

coli pada makanan atau minuman. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode MPN

(Most Probable Number). Metode MPN (Most Probable Number) adalah suatu metode yang

menggunakan data dari hasil pertumbuhan mikroorganisme pada medium cair spesifik. Pada seri

tabung MPN, sampel yang ditanam berupa sampel padat atau cair berdasarkan jumlah sampel,

atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya. Hasilnya adalah kisaran jumlah mikroorganisme

yang diuji dalam nilai MPN/satuan volume atau massa sampel. Output metode MPN (Most

Probable Number) adalah perkiraan jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk

koloni dalam sampel. Perhitungan jumlah tabung positif yaitu berdasarkan tabung yang
ditumbuhi mikroba setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Mikroba yang tumbuh pada

tabung, terlihat adanya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung durham

yang diletakkan dalam posisi terbalik [6].

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana gambaran adanya bakteri Escherichia coli pada cincau hijau dengan metode

MPN di pasar Kota Bukittinggi?

1.3 Tujuan Penelitian

a) Mengetahui gambaran bakteri Escherichia coli yang mengontaminasi cincau hijau

dengan metode MPN dipasar Kota Bukittinggi.


b) Mengidentifikasi adanya bakteri Escherichia coli yang mengontaminasi cincau hijau

dengan metode MPN dipasar Kota Bukittinggi.

1.4 Manfaat Penelitian

a) Menambah pengetahuan pada proses pembelajaran bagi mahasiswa khususnya mengenai

bakteri Escherichia coli yang dapat mengontaminasi cincau hijau.


b) Menambah keterampilan bagi mahasiswa dalam menguji keberadaan bakteri Escherichia

coli pada makanan.


c) Memberikan informasi bagi masyarakat mengenai kualitas makanan yang baik untuk

dikonsumsi. Memberikan informasi kepada pedagang cincau hijau khususnya dipasar Kota

Bukittinggi untuk lebih memperhatikan higienitas pada saat proses pengolahan, penyimpanan

maupun penyajian cincau hijau.

Anda mungkin juga menyukai