5. Dari tanda tersebut kita sejajarkan dengan titik nol pada manometer yang
ditempelkan pada tiang infus. Caranya adalah dengan mensejajarkan titik
tersebut dengan angka 0 dengan menggunakan waterpass. Setelah angka 0
pada manometer sejajar dengan titik ICS ke 4 midaxilla, maka kita plester
manometer pada tiang infus.
6. Setelah berhasil menentukan zero point, kita aktifkan system 1 (satu).
Caranya adalah dengan mengalirkan cairan dari sumber cairan ( infus)
kearah pasien. Jalur threeway dari sumber cairan dan ke arah pasien kita
buka, sementara jalur yang kea rah manometer kita tutup.
7. Setelah aliran cairan dari sumber cairan ke pasien lancer, lanjutkan dengan
mengaktifkan system 2 ( dua). Caranya adalah dengan mengalirkan cairan
dari sumber cairan kea rah manometer. Jalur threeway dari sumber cairan
dank e arah manometer dibuka, sementara yang kea rah pasien kita tutup.
Cairan yang masuk ke manometer dipastikan harus sudah melewati angka
maksimal pada manometer tersebut.
8. Setelah itu, aktifkan system 3 (tiga). Caranya adalah dengan cara
mengalirkan cairan dari manometer ke tubuh pasien. Jalur threeway dari
manometer dank e arah pasien dibuka, sementara jalur yang dari sumber
cairan ditutup.
9. Amati penurunan cairan pada manometer sampai posisi cairan stabil pada
angka/ titik tertentu. Lihat dan catat undulasinya. Undulasi merupakan
naik turunyya cairan pada manometer mengikuti dengan proses insipirasi
dan ekspirasi pasien. Saat insipirasi, permukaan cairan akan turun. Posisi
cairan yang turun itu ( undulasi saat klien ekspirasi) itu yang di catat dan
disebut dengan nilai CVP.