PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak tuntutan dari kalangan pasien maupun keluarga pasien
untuk mendapatkan pelayan yang prima saat berada di Rumah Sakit. Manusia
(Potter & Perry, 2010). Berdasarkan dengan UU no. 44 pasal 1 Tahun 2009
pengobatan di Rumah Sakit salah satu yang harus harus diutamakan petugas
nasional dan UU no. 23/1992 yang pokoknya menentukan antara lain bahwa
sebagai pelaksana dan yang melakukan asuhan keperawatan kepada klien telah
1
mempunyai pengetahuan tentang cara memenuhu kebutuhan personal hygiene
Kepuasan pasien adalah perasaan senang atau puas bahwa produk atau
jasa yang di terima telah sesuai atau melebihi harapan pasien. Kepuasan
pasien merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan yang kita berikan
dan kepuasan pasien adalah suatu modal untuk mendapatkan pasien lebih
banyak lagi (setia). Pasien yang loyal akan mengajak orang lain untuk
2
rencana pengobatan, berganti dokter atau pindah ke fasilitas layanan kesehatan
pasien dan kinerja layanan kesehatan, pasien cenderung merasa puas apabila
sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhaadap perawatan diri serta
kuman setiap saat dapat masuk melalui luka bila kebersihan diri kurang
(Gitarja dan hardian, 2008). Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh dan
Menjaga kebersihan kulit dan perawatan kulit ini bertujuan untuk menjaga
kulit tetap terawat dan terjaga sehingga bisa meminimalkan setiap ancaman
3
dan gangguan yang akan masuk melewati kulit (Isro’in dan Andarmoyo,
2012)
Lampung Tengah.
kesehatan maka untuk mencapai hal itu ada hal-hal yang perlu di perhatikan
(Nursalam,2016)
4
memotong kuku, serta 42% tidak pernah dibantu untuk membersihkan atau
pasien.
Harapan Bunda Pringsewu, jumlah ibu post sectio saecarea selama bulan
5
pengaruh pemberian pelayanan Personal hygiene tehadap kepuasan pelayanan
kesehatan pada Ibu Post Sectio Caesarea di RSIA Harapan Bunda Tahun
2019.
B. Rumusan Masalah
hygiene terhadap kepuasan pelayanan kesehatan pada ibu post sectio caesarea
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
2019.
2019.
6
terhadap kepuasan pelayanan kesehatan pada post sectio caesarea di
D. Ruang lingkup
Experiment. Subjek penelitian adalah ibu post sectio caesarea yang sedang
E. Manfaat Penelitian
2. Pendidikan
kepuasan pasien.
7
3. Peneliti
Sectio Caesarea.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepuasan
1. Pengertian
Kepuasan pasien adalah perasaan senang atau puas bahwa produk atau
jasa yang di terima telah sesuai atau melebihi harapan pasien. Kepuasan
pasien lebih banyak lagi (setia). Pasien yang loyal akan mengajak orang
(Nursalam 2016).
9
dan kelegaan seseorang dikarenakan mengkonsumsi suatu produk atau jasa
karena antara harapan dan kenyataan dalam memakai dan pelayanan yang
diberikan terpenuhi
terhadap kualitas produk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal yaitu
hal ini rumah sakit dalam mengiklankan tempatnya. Salah satu upaya
Personal hygiene
psikisnya.
10
Menurut asumsi peneliti pemberian pelayanan personal
bingkisan.
pasien merupakan indikator pertama dari standar suatu rumah sakit dan
b. Kualitas pelayanan
11
c. Faktor emosional
Pasien merasa bangga, puas dan kagum terhadap rumah sakit yang
d. Harga
yang lebih kecil. Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi
e. Biaya
a. Pengetahuan
b. Kesadaran
12
c. Sikap positif
d. Sosial ekonomi
e. Sistem nilai
f. Pemahaman
g. Empati
13
suatu perlakuan atau tindakan dari perawat yang sedang atau pernah
sesuai dengan keinginan pasien, selain itu ada ketepatan waktu dan
harga.
diberikan
B. Klasifikasi Kepuasan
berbeda yaitu:
memenuhi harapanya.
14
3. Netral/biasa (3), bila hasil pelayanan yang didapatkannya sudah sebagian
memnuhi harapannnya.
harapannya.
C. Personal Hygine
1. Pengertian
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani, dari kata personal yang
15
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan
diantaranya :
d. Pencegahan penyakit
oleh beberapa faktor, diantaranya budaya, nilai sosial pada individu atau
perawatan diri.
a. Citra tubuh
16
berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene.
higiene.
b. Praktik social
bahan yang penting seperti deodoran, sampo, pasta gigi, dan kosmestik
rumah)
d. Pengetahuan
17
e. Kebudayaan
f. Pilihan pribadi
melakukan higiene.
g. Kondisi fisik
a. Kulit
dan memakai sabun dan sampo hendaknya pilih produk yang yang
tahan terhadap trauma dan infeksi. Meski demikian kita harus rutin
18
mencucinya dengan sabun, dan mengeringkannya dengan handuk.
menebal, bengkak pada ibu jari kaki dan akhirnya melepuh). Hindari
juga penggunaan kaos kaki yang sempit, sudah usang dan kotor,
karena bisa menimbulkan bau pada kaki, alergi dan infeksi pada kulit
dan periodontitis.
d. Perawatan rambut
bersih dan indah sehingga akan menimbulkan kesan bersih dan tidak
19
e. Perawatan mata, telinga, dan hidung
masalah yang sering ditimbulkan adalah infeksi pada mata, telinga dan
hidung.
a. Dampak Fisik
gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan
b. Gangguan Psikososial
D. Penelitian Terkait
Hygiene dengan kepuasan pasien dengan nilai p-value 0,001 Suardana dkk
(2007).
20
2. Di rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta diperoleh gambaran
bahwa 40% dari 47 pasien mengatakan tidak pernah dibantu untuk mandi,
membersihkan atau memotong kuku, serta 42% tidak pernah dibantu untuk
menyatakan tidak puas, dan 7,4% sisanya menyatakan sangat tidak puas (
Pertiwi, 2002).
3. Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Heni Nurhaeni dkk (2012) tentang
21
E. Kerangka teori
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara
variabel yang satu dengan variabel yang lainnya yang ingin di teliti
(Notoatmodjo, 2010)
Gambar 2.1
Kerangka teori
D. Kerangka Konsep
antara konsep-konsep yang akan diteliti atau diukur melalui penelitian yang
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
22
F. Hipotesis
23
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa
korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor efek
(Notoatmodjo, 2010).
without control. Pada rancangan ini peneliti hanya melakukan intervensi pada
perlakuan dinilai dengan membandingkan nilai pre test and post test.(Dharma,
01 X 02
Keterangan :
1. Waktu Penelitian
24
2. Tempat Penellitian
1. Populasi
ini adalah ibu bersalin saecarea yang menjalani proses pemulihan di RSIA
2. Sampel
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
25
2. Variabel Dependen
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiono,
2009). Variabel independent yang diteliti pada penelitian ini adalah kepuasan
pelayanan.
E. Definisi Operasional
Independen
26
2. Kepuasan Perasaan senang Kuisione Lembar 0=Tidak Puas bila Ordinal
pelayanan pasien yang timbul r Kuisioner nilai rata-rata<4.5
diakibatkan karena
1=Puas bila nilai
pemenuhan
rata-rata≥4.5.
kebutuhan personal
hygiene oleh (Supranto, 2011).
petugas kesehatan
selama proses
pemulihan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu
dilakukan pengukuran.
G. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
Yaitu untuk memberi tanda pada data yang telah diolah untuk
27
3. Processing
komputer.
4. Cleaning
H. Analisa Data
1. Analisa Univariat
sebagai berikut :
= x100%
Keterangan :
P : Presentase
: Skor jawaban
N : Jumlah responden
2. Analisa Bivariat
antara variabel maka dalam penelitian ini digunakan Paired Test. Adapun
28
Keterangan:
: Rata-rata sampel sebelum perlakuan
: Rata-rata sampel sesudah perlakuan
: Simpangan baku sebelum perlakuan
: Simpangan baku sesudah perlakuan
: Jumlah sampel sebelum perlakuan
: Jumlah sampel sesudah perlakuan
a. Nilai P (P value) < 0,05 maka HO ditolak, yang berarti ada hubungan
b. Nilai P (P value) > 0,05 maka Ho gagal ditolak, yang berarti tidak ada
29
DAFTAR PUSTAKA
30
Supranto, M.A.,APU. 2011. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk.
Menaikkan Pangsa Pasar ( Cetakan Keempat). Jakarta : PT. Rineka
Cipta
Wartonah, Tarwoto. 2010. Kebutuhan Dasar manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta. Salemba Medika
Undang-Undang Kesehatan RI. No. 23. 1992. Yogyakarta: Penerbit Pustaka
10.20”
31