Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Platax Vol.

7:(2), Juli-Desember 2019 ISSN: 2302-3589

PENAPISAN BAKTERI PROTEOLITIK YANG BERSIMBIOSIS DENGAN


ALGA Gracillaria sp.

(Screening of the Proteolytic Bacteria Symbiont with Algae Gracillaria sp.)

Riorifki Kabense1, Elvy L. Ginting2, Stenly Wullur2, Nickson J. Kawung2, Fitje


Losung2, Jhon L. Tombokan2
1Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam
Ratulangi, Jl. Kampus Unsrat Bahu, Manado 95115 Sulawesi Utara, Indonesia
2Staf Pengajar pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi,
Jl. Kampus Unsrat Bahu, Manado 95115, Sulawesi Utara, Indonesia
Corresponding Authors: riorifkikabense@gmail.com

ABSTRACT
Marine algae are abundant natural resources in Indonesia but have not
been optimally utilized. Utilization of seaweed is still limited as food ingredients
such as Gracillaria sp. cultivated as an industrial export material. Algae Gracillaria
sp. his life is symbiotic with a variety of types of bacteria. The aim of the study
was to isolate and screening the protease activity of the symbionic bacteria of
Gracillaria sp. This study succeeded in isolating 4 different bacteria based on
morphological characteristics. The four isolates were S.G.,1, S.G.2, S.G.3 and
S.G.,4. Isolate S.G. 1 had the ability to produce ptotease with a proteolytic index
of 1.5.
Keywords : Gracilaria sp., Protease, Symbiont Bacteria

ABSTRAK
Alga laut merupakan sumberdaya alam yang melimpah di Indonesia tetapi
belum optimal dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemanfaatan rumput laut masih
terbatas sebagai bahan makanan seperti Gracillaria sp. dibudidayakan sebagai
bahan ekspor industri karajinan. Alga Gracillaria sp. hidupnya bersimbion dengan
beraneka ragam jenis bakteri. Tujuan penelitian adalah untuk mengisolasi dan
menguji aktivitas protease bakteri simbion alga Gracillaria sp. Penelitian ini
berhasil mengisolasi 4 bakteri yang berbeda berdasarkan karakteristik morfologi.
Keempat bekteri tersebut adalah S.G., 1 S.G., 2 S.G., 3 dan S.G., 4 Isolat bakteri
S.G., 1 memiliki kemampuan menghasilkan ptotease dengan Indeks proteolitik
sebesar 1,5.
Kata Kunci : Bakteri simbion, Gracillaria sp. protease

PENDAHULUAN seperti antibiotik, antikoagulan,


antihipertensi, pengurangan kolestrol,
Alga laut merupakan sumberdaya
dan insektisida (Kawung et al., 2017).
alam yang melimpah di perairan
Alga Gracillaria sp. sendiri hidupnya
Indonesia tetapi belum optimal
bersimbion dengan beraneka ragam
dimanfaatkan oleh masyarakat.
jenis bakteri laut (Chen dan Duan,
Pemanfaatan alga Gracillaria sp. masih
2000; Gerung, 2004).
sangat terbatas dalam bidang industri
Bakteri berasal dari kata bahasa
makanan, pupuk tanaman, bahan
latin yaitu bacterium, bakteri memiliki
pembuatan kertas, cat, bahan kosmetik,
jumlah spesies mencapai ratusan ribu
produksi hidrokoloid seperti agar dan
dibandingkan dengan mahluk hidup lain
alginate, serat, bahan obat-obatan

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
413
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 7:(2), Juli-Desember 2019 ISSN: 2302-3589

di bumi. Bakteri yang bersimbiosis Pembuatan Media Kultur


dengan alga memiliki potensi
Media Nutrient Broth (NB)
diantaranya mampu menghasilkan
Media cair dipreparasi dengan
enzim hidrolase seperti protease.
cara melarutkan 0,3 gram Nutrient Broth
Penelitian ini ingin mengsolasi bakteri
ke dalam 30 ml aquades (1%).
simbion pada alga Gracillaria sp. dan
Kemudian distribusikan media NB ke
menguji kemampuan dari bakteri
dalam tabung masing-masing 6 ml.
tersebut dalam menghasilkan protease.
Media selanjutnya disterilisasi
menggunakan autoclave dengan suhu
METODE PENELITIAN
121 0C selama ± 60 menit.
Alga Gracillaria sp. diambil dari
perairan Tongkaina Sulawesi Utara Media Nutrient Agar (NA)
(Gambar 1). Alga Gracillaria sp. Sebanyak 0,5 Nutrient Broth (1%)
dipotong lalu dimasukkan ke dalam dan 2 g agar (2%) dilarutkan dalam 25
plastik yang berisi air laut, kemudian ml aquadest ditambah 25 ml air laut
dibawa ke Laboratorium Biologi kemudian di autoclave pada suhu 1210C
Molekuler dan Farmasitika Laut FPIK selama ± 60 menit. Secara aseptik
Unsrat untuk dianalisis lebih lanjut. media dituang ke dalam cawan petri
steril secara merata, kemudian
Identifikasi Alga Laut
dibiarkan mengeras. Setelah mengeras
Sampel alga yang telah diambil
dan dingin, dibungkus mengunakan
kemudian diidentifikasi berdasarkan
plastic pembungkus dan letakan di
morfologi dengan memperhatikan
inkubator selama 24 – 48 jam untuk
bentuk dan warna dari sampel tersebut.
memastikan tidak terkontaminasi.
Identifikasi dilaksanakan berdasarkan
panduan Oseana, Volume XV, Nomor 4:
147-155.

Gambar 1. Peta Lokasi Pengambilan Sampel alga laut

Kultur, Isolasi dan Karakterisasi kemudian ala laut dibilas. Setelah


Bakteri Simbion dibilas, dengan teknik aseptik rumput
laut dihomogenisasi dengan
Kultur Bakteri pada Media Cair
mencampurkan 100 ml air laut steril di
Setiap sampel Alga Gracillaria sp.
dalam ependorf kemudian digerus
dicuci dengan menggunakan air laut
menggunakan mortar. Sampel
steril, dengan cara masukkan air laut
kemudian diinokulasi ke dalam media
steril ke dalam cawan petri steril

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
414
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 7:(2), Juli-Desember 2019 ISSN: 2302-3589

NB. Inokulasi dilakukan dengan cara Besarnya kemampuan bakteri


mengambil satu lup sampel rumput laut dalam menghasilkan protease dapat
yang telah dihomogenesiskan dan ditandai dengan indeks proteolitik.
kemudian dimasukan kedalam media. indeks proteolik yaitu perbandingan
Kemudian di inkubasi pada suhu 37° antar diameter zona bening dengan
selama ± 24 – 48 jam. Adanya diameter koloni untuk memperoleh isolat
pertumbuhan bakeri setelah di inkubasi, potensial (Dewi, 2008). Indeks proteolik
ditandai dengan kekeruhan dari media. diperolah dengan berdasarkan Suryadi
et al., (2013) sebagai berikut:
Kultur Bakteri pada Media Agar
Bakteri yang bertumbuh pada D. Zona Bening
media NB kemudian diinolulasi ke dalam IP =
D. Koloni.
media Nutrient Agar (NA) dengan
menggunakan metode cawan gores.
Berasarkan hasil identifikasi alga
Selain itu, dilakukan pengenceran
dengan cara membandingkan morfologi
sampel untuk kemudia diinokulasikan ke
dari alga laut dengan buku identifikasi
dalam media NA dengan metode
Oseana, Vol. XV, No. 4: 147-155
penyebaran. Media yang telah
diperoleh jenis rumput laut Gracillaria
diinokulasikan dengan bakteri ataupun
sp.
sampel hasil pengenceran kemudian di
Penelitian ini berhasil mengisolasi
inkubasi pada suhu 370C selama 24-48
4 isolat bakteri simbion alga Gracillaria
jam . Damati pertumbuhan bakteri dan
sp. Keempat bakteri tersebut memiliki
dikarakterisasi morfologoi bakteri
karakteristik yang berbeda berdasarkan
berhasil di isolasi dengan mengacu
bentuk, warna, elevasi dan tepian.
pada bentuk, warna, tepian dan elevasi
Adapun karakteristik morfologi keempat
koloni bakteri (Lebofe, 2012).
isolat bakteri tersebut disajikan pada
(tabel 1). Ginting, dkk (2019) berhasil
Media Skim Milk.
mengisolasi 5 isolat bakteri dari alga
Media skim milk agar dipreparasi
merah yang menyerupai Portieria sp
dengan melarutkan 1 g Nutrient Broth
dan 5 isolat bakteri dari alga merah
(1%), 2 g agar (2%), dan 2 g skim milk
menyerupai Gracilaria sp. Empat isolat
(2%) ke dalam 100 ml aquades
bakteri juga berhasil diisolasi oleh
kemudian di sterilisasi menggunakan
Wantania dkk dari spons
autoclave pada suhu 121oC selama 60
Facaplysinopsis sp. dan 6 isolat dari
menit. Setelah disterilisasi, secara
spons Agelas sp. Isolat bakteri ini juga
aseptik media dituang ke dalam cawan
diisolasi berdasarkan karakteristik
petri yang telah steril secara merata
morfologinya.
hingga semua permukaan cawan petri
Kemampuan bakteri dalam
telah dipenuhi media. Setelah itu media
menghasilkan enzim protease yang
didinginkan hingga mengeras, diletakan
dapat diketahui dengan cara
ke dalam inkubator selama 24 jam untuk
menumbuhkan bakteri pada media susu
memastikan media dalam keadaan steril
Skim Milk Agar (SMA). Setelah bakteri
dan tidak terkontaminasi.
ditumbuhkan pada media SMA selama
Uji Aktivitas Protease 24 jam pada suhu 37oC, zona bening
Setiap isolat bakteri ditotolkan yang terbentuk disekitar koloni bakteri
pada media skim milk. (Susanti, 2003). diamati. Penggunaan suhu pada 37oC,
kemudian diinkubasi selama 24 - 48 jam dan waktu inkubasi 24 jam tersebut
pada suhu 37oC. Adanya aktivitas enzim dikarenakan bakteri alga Gracillaria sp.
proteae kemudian diamati dengan termasuk bakteri mesofilik yang mampu
terbentuknya zona bening disekitar tumbuh baik pada kisaran suhu 20 oC -
koloni bakteri setelah diinkubasi. 40 oC dan memiliki suhu pertumbuhan
optimum 37oC. Sedangkan digunakan

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
415
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 7:(2), Juli-Desember 2019 ISSN: 2302-3589

waktu 24 jam karena keempat bakteri fase eksponensial, selain itu pada waktu
tersebut memiliki pertumbuhan yang inkubasi diatas 20 jam, bakteri-bakteri
cepat pada media Skim Milk Agar (SMA) lain (bakteri susu) mulai muncul dan
sehingga pada waktu 24 jam tersebut terkontaminasi media, sehingga dapat
diperkirakan bakteri sudah masuk pada mengganggu penggamatan.

Gambar 2: Alga Gracillaria sp.(Dokumentasi Pribadi, 2019)

Tabel 1. Karakterisasi Morfologi Isolat Bakteri dari Alga Gracillaria sp.


Kode Isolat Karakteristik Koloni
Bentuk Warna Elevai Tepian
S.G.1 Circular Putih Convex Smooth,entire
S.G.2 Rhizoid Coklat Convex Lobate
S.G.3 Filamentous Putih Plateu Smooth,entire
S.G.4 Circular Putih Convex Flat,raised margin

Kemampuan bakteri dalam Berdasarkan hasil pengamatan


menghasilkan enzim protease yang setelah bakteri ditumbuhkan selama 24
dapat diketahui dengan cara jam, telah terberntuk zona bening
menumbuhkan bakteri pada media susu disekitar koloni bakteri yang tumbuh
Skim Milk Agar (SMA). Setelah bakteri pada media Skim Milk Agar (SMA)
ditumbuhkan pada media SMA selama menunjukan bahwa substrat protein
24 jam pada suhu 37oC, zona bening yang terdapat pada media susu skim
yang terbentuk disekitar koloni bakteri telah dipecah menjadi peptide
diamati. Penggunaan suhu pada 37oC, sederhana dan asam amino oleh enzim
dan waktu inkubasi 24 jam tersebut protease. Bakteri menghasilkan
dikarenakan bakteri alga Gracillaria sp. protease ditunjukan pada (Gambar 1).
termasuk bakteri mesofilik yang mampu Besarnya aktivitas protease yang
tumbuh baik pada kisaran suhu 20 oC - dihasilkan bakteri simbion alga
40 oC dan memiliki suhu pertumbuhan Gracillaria sp. di tentukan oleh besarnya
optimum 37oC. Sedangkan digunakan indeks proteolitik (IP) indeks proteolitik
waktu 24 jam karena keempat bakteri yang diperoleh dengan cara membagi
tersebut memiliki pertumbuhan yang diameter zona bening dengan diameter
cepat pada media Skim Milk Agar (SMA) koloni.
sehingga pada waktu 24 jam tersebut Dari keempat isolat yang diuji,
diperkirakan bakteri sudah masuk pada hanya satu isolat menunjukkan
fase eksponensial, selain itu pada waktu kemampuan menghasilkan aktivitas
inkubasi diatas 20 jam, bakteri-bakteri protease yakni isolat S.G., 1 ditandai
lain (bakteri susu) mulai muncul dan dengan indeks proteolitik 1, 5 (Tabel 2).
terkontaminasi media, sehingga dapat
mengganggu penggamatan.

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
416
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 7:(2), Juli-Desember 2019 ISSN: 2302-3589

Gambar 3: Penampakan isolat bakteri menunjukan adanya zona bening pada media
yang mengandung Skim Milk Agar setelah di inkubasi selama 24 jam.

Tabel 2. Indeks Proteolitik Isolat Bakteri Simbion Alga Gracillaria sp.


Kode Isolat Diameter Zona Diameter IP
Bakteri Bening Koloni
S.G., 1 3 cm 2 cm 1,5
S.G., 2 - - -
S.G., 3 - - -
S.G., 4 - - -

Berdasarkan Tabel di atas terlihat asia : 1980-97: journal of


bahwa isolat bakteri S.G., 1 memiliki international Food and
aktivitas pemecahan substrat protein Agribussines Marketing, 11(4).19
dengan indeks IP sebesar 1, 5 pada Dewi, P.2008. Pemisahan Minyak Atsiri
dasarnya semua bakteri mempunyai Daun Kemangi (olimum basilirum)
enzim protease di dalam sel, tetapi tidak Secara KLT dan Aktifitasnya
semua bakteri mempunyai enzim Terhadap Malasezia Fusfur in
protease ekstraseluler. Sebagaimana Vitro, Skripsi, Fakultas
yang dimiliki oleh bakteri alga S.G., 1 Kedokteran, Universitas
mampu memecah protein kasein yang Diponegoro.
terdapat pada media susu skim menjadi
Enggel, J., Meriandini, A. & Natalia, L.
peptide-peptida yang lebih sederhana
2004. Karakterisasi protease
oleh karena itu enzim protease disebut
ekstraseluler Clostridium
juga peptidase (Enggel dan Natalia,
bifermentans R14-1-b. Jurnal
2004).
Mikrobiologi Indonesia.9 (1): 9 -12.
KESIMPULAN Ginting, E. L., Rangian, L., Wantania, L.
L., & Wullur, S. (2019). Isolation of
Empat Isolat bakteri berhasil
Symbiotic Bacteria with Red Algae
diidolasi dari Alga Gracillaria sp.
from Tongkaina Waters, North
Keempat isolat bakteri tersebut memiliki
Sulawesi. JURNAL ILMIAH
karakteristik morfologi yang berbeda.
PLATAX, 7(2), 394-400.
Dari keempat isolat tersebut, isolat S.G. DOI: https://doi.org/10.35800/jip.7.2.
1 memiliki aktivitas protease yang 2019.23728
ditandai dengan adanya zona bening di Kawung, N J., Mangindaan, R.E.P.,
sekitar koloni bakteri yang tumbuh Rompas, R.M., Chasanah, M.,
dengan indeks proteolitik sebesar 1,5. Kapoyos, M., Abdjul, B., Januar,
DAFTAR PUSTAKA H.I., Fajarningsih, D, and
Sumagando, A. 2017.Cytotoxic
Chen, K.Z. dan Duan, Y., 2000. Anticancer from New Compound
Competitiveness of Canadian agri- Unsrat-sinularine of Softcoral
food exports againts competitors in Sinularia Sp. from Bunaken Island,

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
417
Jurnal Ilmiah Platax Vol. 7:(2), Juli-Desember 2019 ISSN: 2302-3589

Manado, Indonesia.International Suryadi, Y., T. P. Priyatno, M. Samudra,


Journal of Drug Development and D. N. Susilowati, N. Lawati dan E.
Research. 9 (3):01-04. Kustaman. 2013. J. Agro Biogen.
Leboffe, M. J dan B. E. Pierce. (2012). 9(2):77-84.
Brief Microbiology. Laboratory Wantania, L.L., Ginting, E.L., Wullur, S.
Theory & Application 2nd Edition. 2016. Isolasi Bakteri simbion
Englewood: Morton Publishing. denagn Spons dari Perairan
Moon, S.H. and S.J. Parulekar., 1993, Tongkeina, Sulawesi Utara. Jurnal
Some Observation on Protease LPPM Bidang Sains dan Teknologi
Producing in Continuous 3(1): 57-65.145-152.
Suspention Cultures of Bacillus
firmus, Biotech, Bioeng, 41:43-54.

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax
418

Anda mungkin juga menyukai