Anda di halaman 1dari 11

RUMAH TUGAS PGSD

Rumahnya A2 2009 PGSD UPY :: bersama berbagi manfaat ::

Kamis, 27 Oktober 2011

Pendidikan Kesenian: FUNGSI SENI

FUNGSI SENI

makalah karya PARANGGI RISMOKO HADI --Mahasiswa PGSD UNY angkatan 2008--

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari – hari kita tidak pernah lepas dari sebuah seni. Seni merupakan suatu proses
penggambaran ekspresi diri manusia sehingga bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia.
Dalam mengungkapkan ekspresi jiwa, seorang individu memiliki cara yang berbeda-beda untuk
menggambarkannya. Oleh karena itu seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sangat sulit untuk dinilai,
bahwa masing-masing individu memilih sendiri perarturan dan parameter yang menuntun dalam
mengekpresikan diri. Inilah yang membuat sebuah seni dirasa menarik untuk dipelajari, karena dengan
mempelajari seni kita dapat melihat berbagai macam cara penggambaran ungkapan ekspresi individu.

Di dalam dunia pendidikan terutama untuk Sekolah Dasar pun seni mempunyai peran yang sangat
penting. Di mana seni yang digunakan sebagai alat pendidikan dalam pendidikan seni bukan semata-
mata bertujuan untuk mendidik anak menjadi seniman melainkan membina anak-anak untuk menjadi
kreatif. Seni merupakan aktifitas permainan, dan melalui permainan kita dapat mendidik anak dan
membina kreatifitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan
sebagai alat pendidikan. Anak dapat berimajinasi sesuai dengan apa yang dikehendaki untuk
memunculkan apa yang ada dalam pikirannya melalui pendidikan seni.

Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai fungsi seni secara umum, baik fungsi untuk individu
maupun fungsi untuk sosial. Selain itu dijelaskan pula fungsi seni dalam dunia pendidikan terutama bagi
sekolah dasar.
BAB II

ISI

A. Pengertian seni

Dari beberapa sumber yang ada, terdapat beberapa definisi mengenai arti kata dari seni. Dalam bahasa
Sansekerta kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat cilpa berarti bewarna dan kata jadiannya su-cilpa
berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia
berarti pewarnaan yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra
yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejaran kesenian adalah buku atau pedoman bagi para cilpin
yaitu tukang. Termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman.

Sedangkan dalam bahasa latin pada abad pertengahan ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artisa.
Ars adalah teknik atau craftmanship yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu.
Adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran. Sedangkan
artisa merupakan anggota yang ada di dalam kelompok orang-orang yang meliki kemahiran atau
ketangkasan. Maka kiranya artisa dapat dipersamakan dengan cilpa. Ars inilah yang kemudian
berkembang menjadi I’arte (italia), I’art (perancis), E’larte (spanyol) dan Art (inggris). Bersamaan dengan
itu isinya pun berkembang sedikit demi sedikit ke arah pengertiannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada
juga istilah-istilah yang lain. Orang Jerman menyebut seni dengan “Die Kunts” dan orang belanda dengan
sebutan “Kunts” yang berasal dari akar kata lain.

Dari berbagai pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa seni merupakan suatu adalah proses
penggambaran ekspresi dari manusia sehingga bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas
manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu memilih
sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya , masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses
dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set
nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk
menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk
medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan
juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan
bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).

B. Fungsi Seni

Sejalan dengan perkembangan jaman dan peradaban manusia, maka berkembanglah pula seni dalam
kehidupan. Seni menduduki fungsi-fungsi tertentu dalam kehidupan terutama dalam fungsi pemenuhan
kebutuhan. Secara umum seni memiliki dua fungsi, yaitu fungsi individu dan fungsi sosial.

1. Fungsi Individu
Fungsi individu merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan pribadi
individu itu sendiri. Terdapat dua macam fungsi seni untuk individu, yaitu antara lain :

a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik

Pada hakekatnya manusia adalah mahluk homofaber yang mempunyai kecakapan untuk apresiasi pada
keindahan dan pemakaian benda-benda. Seni terapan memang mengacu pada pemuasan kebutuhan
fisik sehingga segi kenyamanan menjadi hal penting.

b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional

Seorang memiliki sifat yang berbeda-beda dengan manusia lain. Pengalaman hidup seorang sangatlah
mempengaruhi sisi emosional atau perasaannya. Sebagai contoh perasaan sedih, lelah letih, gembira,
iba, kasihan, benci, cinta dll. Manusia dapat merasakan semua itu dikarenakan di dalam dirinya
terkandung dorongan emosional yang merupakan situasi kejiwaan pada setiap manusia normal. Untuk
memenuhi kebutuhan emosional manusia memerlukan dorongan dari luar dirinya yang bersifat
menyenangkan, memuaskan kebutuhan batinnya. Sebagai contoh karena kegiatan dan rutinitas sehari-
hari maka manusia mengalami kelelahan sehingga memerlukan rekreasi, misalnya menonton hiburan
teater, menonton film di bioskop, menonton sendra tari, ataupun menonton pameran seni rupa.

Seseorang yang memiliki pengalaman estetikanya lebih banyak maka ia akan memiliki kepuasan yang
lebih banyak maka ia memiliki kepuasan yang lebih banyak pula. Sedangkan seniman adalah seorang
yang mampu mengapresiasikan pengalaman dan perasaannya dalam sebuah karya seni yang
diciptakannya. Hal itu juga diyakini olehnya sebagai sarana memuaskan kebutuhan emosional dirinya.

2. Fungsi sosial

Fungsi sosial merupakan suatu fungsi seni yang bermanfaat sebagai pemenuhan kebutuhan sosial suatu
individu. Terdapat beberapa macam fungsi seni sebagai fungsi sosial, yaitu sebagai berikut :

a. Fungsi Rekreasi

Kejenuhan seseorang karena aktifitasnya sehari-hari membuat seseorang membutuhkan penyegaran diri,
misalnya diwaktu hari libur mangunjungi tempat-tempat rekreasi obyek wisata (rekreasi alam). Seni juga
dapat dijadikan sebagai benda rekreasi misalnya seni pertunjukan sendra tari, pagelaran musik,
pertunjukan teater dll. Seni sebagai rekreasi merupakan seni yang mampu menciptakan suatu kondisi
tertentu yang bersifat penyegaran dan pembaharuan kondisi yang telah ada. Di era globalisasi ini
kehadiran seni mendapatkan perhatian yang sangat serius dari banyak pihak (terkait dengan kebutuhan
dan nilai ekonomi atau bisnis)

b. Fungsi Komunikasi

Pada hakekatnya setiap orang berkomunikasi dengan manusia lain menggunakan bahasa karena
merupakan sarana yang paling efektif, mudah, dan cepat untuk dimengerti. Namun begitu bahasa
memiliki keterbatasan karena tidaklah mungkin semua orang menghafal semua bahasa yang ada. Oleh
karena itulah dibutuhkan bahasa universal yaitu bahasa yang dapat dimengerti oleh semua orang. Seni
diyakini dapat dipergunakan demi kepentingan tersebut. Misalnya Paranggi dapat berkomunikasi dengan
orang di seluruh pelosok penjuru dunia melalui pertunjukan sendra tari, affandi melalui lukisannya,
Shakespeare dapat berkomukasi melalui puisi-puisi nya dll. Tampaknya seni menjadi sangat efektif
membantu orang untuk berkomunikasi karena seni dapat menembus batasan-batasn bahasa verbal
maupun perbedaan lahiriah setiap orang. Hanya melalui seni manusia dapat berkomunikasi dengan
dunia luar serta melalui seni kita dapat mengenal budaya bangsa lain.

c. Fungsi Rohani

Kepercayaan religi tersebut terdapat dalam karya-karya moko, neraca, dolmen, menhir, candi pura,
bangunan masjid, gereja, ukiran, relief, dsb. Manakah yang muncul pertama kali, kepercayaan religi atau
seni terlebih dahulu? Dan hal tersebut tidak dapat dijawab secara pasti. Karl Barth berpendapat bahwa
sumber keindahan adalah Tuhan. Agama sering dijadikan juga sebagai salah satu sumber inspirasi seni
yang berfungsi untuk kepentingan keagamaan. Pengalaman-pengalaman religi tersebut tergambarkan
dalam bentuk nilai estetika. Banyak media yang mereka pergunakan. Ada yang memakai suara, gerak,
visual, dsb. Sebagai contoh yaitu kaligrafi arab, makam, relief, candi, gereja dll.

d. Fungsi Pendidikan

Pendidikan dalam arti luas diartikan sebagai suatu kondisi tertentu yang memungkinkan terjadinya
transformasi dan kegiatan sehingga mengakibatkan seseorang mengalami suatu kondisi tertentu yang
lebih maju. Dlam sebuah pertunjukan seni, orang sering mendapatkan pendidikan secara tidak langsung
karena di dalam setiap karya seni pasti ada pesan atau makna yang disampaikan. Disadari atau tidak,
rangsangan-rangsangan yang ditimbulkan oleh seni merupakan alat pendidikan bagi seseorang. Seni
bermanfaat untuk membimbing dan mendidik mental dan tingkah laku seseorang supaya berubah
kepada kondisi yang lebih baik dan maju dari sebelumnya. Disinilah seni harus disadari mnumbuhkan
nilai estetika dan etika kepada peserta didik.

e. Fungsi Artistik

Dalam hal ini seni lebih berfungsi sebagai media ekspresi seniman dalam menyajikan karyanya tidak
untuk hal yang komersil, seperti musik kontemporer, tari kontemporer, dan seni rupa kontenporer (seni
hanya pertunjukan yang tidak bisa dinikmati pendengar atau pengunjung hanya bisa dinikmati oleh para
seniman dan komunitasnya

f. Fungsi Guna

Karya seni yang dibuat tanpa memperhitungkan kegunaannya kecuali sebagai media ekspresi (karya seni
murni) atau pun dalam proses penciptaan mempertimbangkan aspek kegunaannya seperti perlengkapan
atau peralatan rumah tangga yang berasal dari gerabah ataupun rotan

g. Fungsi kesehatan
Seni sebagai fungsi kesehatan seperti pengobatan penderita gangguan physic ataupun medis distimulasi
melalui terapi musik (disesuaikan dengan latar belakang pasien). Terbukti musik telah mampu digunakan
untuk menyembuhkan penyandang autisme, gangguan psikologis, trauma pada suatu kejadian, dsb. Pada
tahun 1999 Siegel menyatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang alfa yang menenangkan
dapat merangsang sistem limbic jaringan neuron otak dan gamelan menurut Gregorian dapat
mempertajam pikiran.

C. Fungsi Seni dalam Dunia Pendidikan

Tentunya dalam dunia pendidikan terutama ke untuk Sekolah dasar, seni mempunyai peran yang penting
untuk menunjang perkembangannya. Banyak hal yang dapat diperoleh oleh siswa dengan belajar seni,
yaitu sebagai berikut :

1. Memberikan fasilitas yang sebesar-besarnya kepada siswa untuk mengemukakan pendapatnya


(ekspresi bebas).

2. Melatih imajinasi anak, ini merupakan konsekuensi logis dalam kegiatan ekspresi supaya dalam
berekpresi seorang anak mempunyai bayangan terlebih dahulu yaitu dengan latihan imajinasi yang dapat
berangkat dari pengamatan maupun hasil rekapitulasi kejadian yang telah direkam oleh otak.

3. Memberikan pengalaman estetik dan mampu memberi umpan balik penilaian (kritik dan saran)
terhadap suatu karya seni sesuai dengan mediumnya.

4. Pembinaan sensitivitas serta rasa pada umumnya, hasil yang diharapkan adalah terbinanya visi
artistik dan fiksi imajinatif.

5. Mampu memberikan pembinaan ketermpilan yaitu dengan membina kemampuan praktek berkarya
seni kerajinan. Hal ini berguna untuk mempersiapkan kemampuan terampil dan praktis sebagai bekal
hidup di kemudian hari.

6. Mengembangkan kemampuan intelektual, imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif, keterampilan, dan


mengapresiasi terhadap hasil karya seni dan keterampilan dari berbagai wilayah Nusantara dan
mancanegara.

7. Siswa memiliki pengetahuan, pengalaman dan kemauan keras berkarya dan berolah seni, serta
kepekaan artistik sebagai dasar berekspresi pada budaya bangsa. Tujuan tersebut pada dasarnya adalah
menyiapkan anak untuk berpengetahuan, bercakapan dan berkemampuan dalam tingkat dasar agar
kelak mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

8. Menumbuhkembangkan sikap profesional, kooperatif, toleransi, dan kepemimpinan.

9. Seni sebagai alat pendidikan dalam pendidikan seni bukan semata-mat bertujuan untuk mendidik
anak menkjadi seniman melainkan membina anak-anak untuk menjadi kreatif. Seni merupakan aktifitas
permainan, dan melalui permainan kita dapat mendidik anak dan membina kreatifitasnya sedini
mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni dapat digunakan sebagai alat pendidikan.

Selain itu, seni juga mempunyai peran penting terutama dalam konstelasi kurikulum pendidikan, antara
lain yaitu :

1. Seni sebagai bahasa visual

Anak usia SD dalam kehidupannya sangat dekat dengan berkarya seni dan hanpir bisa dikatakn bahwa
perilaku anak dekat dengan kegiatan kesenian atau dapat dikatakan “tiada hari tanpa seni”. Kegiatan
berseni merupakan kebutuhan anak dalam mengutarakan pendapat, berkhayal atau berimajinasi,
bermain, belajar memahami bentuk yang ada di sekitar anak, dan merasakan perasaan (gembira, sedih,
dll)

Dalam konteks seni berperan mengemukakan pendapat tmpak ketika anak menyanyi atau menari
ataupun menggarka bertema maupun tanpa tema. Karya seni mereka berikan tema sesuai dengan
keinginan pada saat itu, sebagai contoh ketika anak membayangkan nikmatnya berada dalam ban-ban
ibu, dan ibu menimangnya sambil menyanyikan lagu akan kembali muncul dalam bentuk gambar seorang
perempuan dan kain. Ungkapan itu juga dapat berupa celotehan suara menyanyi dan menirukan orang
sedang menimang boneka. Namun dapat pula berupa gambar bentuk yang di mulai dari menggambar
pesawat terbang yang indah dengan bentuknya yang khas anak kemudian selang beberapa menit
gambar tersebut dicoret sampai menutup permukaan. Disinilah ungkapan kesal pesawat musuh
menembak pesawat idealnya.

2. Seni membantu pertumbuhan mental

Ternyata contoh di atas merupakan perkembangan simbol rupa yang terjadi pada saat anak ingin
menyatakan bentuk yang difikirkan, dirasa, atau dibayangkan. Bentuk-bentuk tersebut hadir bersamaan
dengan perkembangan usia mental anak. Pada suatu ketikapertumbuhan badan seorang anak lebih
cepat daripada perkembangan pikirannya. Ketidak sejajaran perkembangan anak tersebut menyebabkan
puls perkembangan gambar anak dengan gambar lain yang normal, oleh karena itu terjadi variasi gambar
anak. Hal ini seiring dengan perkembangan nalar pada diri anak. Bagi anak yang mempunyai
perkembangan berbeda, dimana fungsi nalar sudah berkembang lebih cepat dari pada ekspresinya maka
peristiwa tersebut berpengaruh juga dalam gambar.

Beberapa figur akan diungkapkan berbeda dengan anak yang lainnya, anak di suatu tempat tidak akan
sama dengan yang lain. Namun, pada dasarnya pada usia SD yang lain. Perkembangan emosi nya
ditandai oleh perkembangan keseniannya. Kondisi ini akan berubah jika perkembangan penalaran anak
juga berubah. Sekitar tujuh sampai dengan delapan tahun (antara kelas I dan II) merupakan usia
perkembangan penalaran anak, maka pikiran dan perasaan anak pun mulai berkembang memisah.
Hasilnya terdapat anak yang penalarannya dan perasaannya kuat. Biasanya tipe anak yang kuat
penalarannya cenderung menggambar dengan nuansa garis lebih dominan. Maka figur atau obyek
lukisan ditampilkan lebih realistik. Sedangkan anak bertipe perasaan (emosional) ditunjukkan dalam
gambar berupa blok-blok warna kuat dimana terdapat satu figur yang diberi warna lebih menyolok dari
pada yang lain.

Dalam pandangan psikologi humanistik perkembangan anak tidak saja dipengaruhi oleh faktor
lingkungan (teori behavioral) seperti teman-teman disekelilingnya, guru kelas, atau pun orang tua saja,
melainkan juga berasal dari faktor insting sebagai internal faktor (teori psikoanalisis). Biasanya kedua
faktor tersebut berjalan saling mempengaruhi sacara seimbang. Misalnya fisik, intelektual, emosional,
dan interpersonal, serta interaksi antara semua faktor yang mempengaruhi belajar dan motivasi belajar.
Psikoanalisis sendiri menyatakan bahwa dalam jiwa manusia berkembang kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Barangkali perkembangan ketiga ranah kejiwaan pun juga mempengaruhi perkembangan
mental dan selanjutnya berpengaruh terhadap cara cipta seni rupa. Psikologi humanistik sendiri
merupakan cabang psikologi yang memfokuskan pandangannya tentang teori persepsi, respon terhadap
kebutuhan internal individu dan dorongan aktualisasi diri atau menjadi apapun yang diinginkan (Maslow,
dalam Eggen & Kauchak, 1997)

Selanjutnya perkembangan intelektual, emosional, maupun persepsi dapat dikategorikan sebagai


perkembangan mental. Dalam skema pertumbuhan anak, teruarai bahwa bisa terjadi urutan
perkembangan usia yang tidak seimbang. Usia kronologis (yaitu usia berdasarkan urutan yang dihitung
sejak lahir) anak berusia 6 tahun berkembang terus sesuai dengan tahun. Usia kronologis ini kebetulan
mempunyai perkembangan sejajar dan seiring dengan usia mental. Namun pada usia pertumbuhan,
badan anak kurang normal dibanding dengan kedua usia di atas. Mungkin kerdil, atau bahkan lebih cepat
matang kedewasaannya.

Perkembangan anak ini sedikit banyak mempengaruhi pola berkarya seni. Ketika usia
pertumbuhan badan normal belum tentu akan diikuti oleh perkembangan usia mental. Mungkin
hambatan psikologis keluarga dengan berbagai aturan pergaulan dalm keluarga terlampau ketat maka
perkembangan mental akan berbeda dengan anak yang hidup dalam keluarga sesuai dengan adat dan
pergaulan dengan masyarakat lain. Jika selanjutnya dikaitkan dengan kebutuhan penciptaaan karya seni,
maka respon seseorang dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Secara harfiah, anak ingin
memvisualisasikan dirinya dalam konteks tanggapan terhadap lingkungan atau obyek.

3. Seni membantu belajar bidang lain

Dalam mendidik dan membimbing seorang anak diperlukan pengembangan kecerdasan yang berupa
linguistik (bahasa), matematika, visual (spasial), kinestetik (perasaan), musikal, interpersonal maupun
intuisi. Kecerdasan ini akan dimuculkan oleh setiap mata pelajaran, namun demikian mempunyai
karakteristik tugas misalnya linguistik mengembangkan keberanian tampil mengemukakan pendapat.
Jiuka seorang anak tidak berani tampil maka pengetahuannya pun relatif tidak berkembang, maka
kesemuanya harus dilatihkan agar berjalan beriringan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seni merupakan suatu proses proses penggambaran ekspresi diri manusia sehingga bisa dilihat dalam
intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sangat sulit untuk
dinilai, bahwa masing-masing individu memilih sendiri perarturan dan parameter yang menuntun dalam
mengekpresikan diri.

Seni mempunyai beberapa fungsi, antara lain fungsi individu dan fungsi sosial. Dalam fungsi individu,
seni berfungsi sebagai pemenuh bebutuhan fisik dan kebutuhan emosional. Sedangkan dalam fungsi
sosial secara khusus seni berfungsi sebagai alat rekreasi, rohani, komunikasi, pendidikan, artistik bagi
seniman, fungsi kesehatan, dan fungsi kegunaan.

Dalam dunia pendidikan pun seni mempunyai peran yang sangat penting. Dalam dunia ke SD an, seni
berfungsi untuk memberikan fasilitas yang sebesar-besarnya kepada siswa untuk mengemukakan
pendapatnya (ekspresi bebas), melatih imajinasi anak, memberikan pengalaman estetik dan mampu
memberi umpan balik penilaian (kritik dan saran) terhadap suatu karya seni sesuai dengan mediumnya.
Selain itu dengan pembinaan sensitivitas serta rasa pada anak usia SD, hasil yang diharapkan adalah
terbinanya visi artistik dan fiksi imajinatif serta mampu mengembangkan kemampuan intelektual,
imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif, keterampilan, dan mengapresiasi terhadap hasil karya seni dan
keterampilan dari berbagai wilayah Nusantara dan mancanegara. Dan dengan mempelajari seni, seorang
anak dapat menumbuhkembangkan sikap profesional, kooperatif, toleransi, dan kepemimpinan.

B. Saran

Seharusnya pendidikan seni lebih ditekankan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Untuk saat ini
pembinaan seni dalam dunia pendidikan terutama ke SD an masih kurang. Dimana dalam pembinaannya
siswa masih kurang di bebaskan untuk berekspresi sesuai jalan pikirannya sehingga jiwa emosional seni
siswa kurang berkembang. Seharusnya siswa di bebaskan untuk berekspresi agar mereka mampu
mengembangkan potensi intelektual, imajinasi, ekspresi, kepekaan kreatif, dan keterampilan yang
mereka miliki.
download makalahnya disini

bagi yang ingin berkontak langsung dengan beliau bisa melalui email

paranggirismoko@gmail.com

kang ocol di 10.42

Berbagi

5 komentar:

Tri Lestari8 September 2012 20.12

makasih sangat bermanfaat...

Balas

PujiRokhayanti25 Desember 2012 07.19

ijin copas ea,,, makasih atas infinya

Balas

EndahGaara Comeback8 Januari 2014 01.08

fungsi seninya sumbernya dr buku apa kk? hehe

Balas

Unknown15 Juni 2017 10.27


SANGAT BERMANFAAT

Balas

https://www.youtube.com/channel/UCpnkwrdKUENn17gcbZ7Qf4A/15 Desember 2019 22.23

Silahkan jadikan reverensi kreatif

bersama akun youtube kami

DUNIA ANAK KREATIF

karya kolase kami diantaranya :

Cara Membuat Hiasan Kura Kura dari daun

https://www.youtube.com/watch?v=lJkEGg3aO-o&t=8s

Cara Membuat Hiasan Kolase Burung Hantu dari biji, bunga dan daun kering

https://www.youtube.com/watch?v=KTBeGjmcBbw&t=184s

Cara Membuat KOLASE BURUNG CENDRAWASIH dari daun dan bunga

https://www.youtube.com/watch?v=9Kftt8d12ZE&t=61s

Cara Mudah Membuat Hiasan Belalang dari Daun

https://www.youtube.com/watch?v=i16SVLX_dE0&t=22s

Karya Kolase "Cara Membuat Burung dari Daun"

https://www.youtube.com/watch?v=W80ADRC8cZo
Membuat Hiasan KUPU-KUPU dari DAUN

https://www.youtube.com/watch?v=WTALoR7YWdA

Cara Membuat Hiasan Ikan dari Daun

https://www.youtube.com/watch?v=yb7mE4UyZOM

Balas

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Beranda

Lihat versi web

Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai