KIMIA
KIMIA
1.1 Pengertian Kimia
Ilmu Kimia adalah salah satu cabang IPA yang mempelajari tentang susunan,
komposisi, struktur, sifat-sifat dan perubahan materi, serta perubahan energi
yang menyertai perubahan materi tersebut.
1.2 Sifat Kimia
Sifat kimia adalah sifat suatu zat yang berhubungan dengan terbentuknya zat
jenis baru. Berikut ini beberapa contoh sifat kimia:
a. Beracun
b. Berkarat
c. Asam dan Basa
d. Dapat terbakar
1.3 Perubahan Kimia dan Klasifikasi Kimia
Perubahan kimia menghasilkan bahan yang berbeda dari bahan awal yang kita
mulai.
1. karat besi
2. pembakaran dari kayu
3. metabolisme makanan di dalam tubuh
4. pencampuran asam dan basa, seperti asam klorida (HCl) dan natrium
hidroksida (NaOH)
5. memasak telur
6. mencerna gula dengan amilase dalam saliva
7. mencampur baking soda dan cuka untuk menghasilkan gas karbon
dioksida
8. membuat kue
9. elektroplating logam
10. menggunakan baterai kimia
1
- Klasikasi Materi
Setiap materi dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu campuran zat
dan zat murni.
Zat campuran merupakan kombinasi fisik dari dua materi atau lebih. Contohnya
tanah merupakan campuran dari pasir, lumpur dan humus dedaunan.
Zat campuran yang tercampur secara merata dan sukar dipisahkan disebut sebagai
campuran homogen, sedangkan yang dapat dengan mudah dipisahkan, disebut
heterogen.
Zat murni merupakan zat yang memilki komposisi tunggal, tidak bercampur
dengan zat lain. Contohnya sebatang besi merupakan satu materi murni.
Zat murni yang berasal dari satu unsur kimia disebut elemen/unsur kimia,
sedangkan zat murni yang merupakan gabungan hasil reaksi dua unsur disebut
senyawa kimia.
SENYAWA
2
lambang unsur dengan komposisi tertentu. Komposisi tersebut berupa
bilangan yang menyatakan jumlah atom penyusunnya (angka indeks). Misal,
suatu senyawa terdiri dari atom unsur natrium (Na) dan atom unsur klor (Cl).
Jika angka indeks masing-masing atom unsur adalah 1 dan 1, maka rumus
kimia senyawa yang dibentuk sebagai berikut :
Angka indeks Na = 1, angka indeks Cl = 1, Jadi rumus kimia senyawa tersebut
adalah NaCl ( Natrium klorida ).
e. Rumus kimia dapat berupa rumus molekul dan rumus empiris.
Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan jumlah
atom yang menyusun zat. Misal, C2H4 (Etena), H2O (air). Rumus empiris
adalah rumus kimia yang menyatakan perbandingan terkecil jumlah atom–
atom pembentuk senyawa. Misal, rumus kimia C2H4, maka rumus
empiris senyawa tersebut adalah CH2.
f. Joseph Lonis Proust (1754~1826) seorang ilmuwan dari
Perancis mengemukakan hukum perbandingan tetap atau sering dikenal
dengan hukum Proust, yaitu : perbandingan berat unsur-unsur penyusun
senyawa adalah tetap. Eksperimen yang dilakukan Proust adalah reaksi antara
unsur hidrogen dan oksigen sehingga terbentuk air (H2O). Dari percobaan
yang dilakukan oleh Proust ditarik kesimpulan bahwa:
g. 1. Air tersusun dari oksigen dan hidrogen dengan perbandingan massa unsur
oksigen banding hidrogen adalah 8 : 1
2. Jumlah zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.
h. Senyawa-senyawa baru ditemukan dan dipisahkan dari tumbuh– tumbuhan.
Misal, jeruk diketahui mengandung vitamin C, setelah dilakukan pemisahan
ternyata jeruk mengandung asam askorbat. Struktur vitamin C ditemukan,
maka dilakukan sintesis untuk membuat vitamin C di laboratorium. Rumus
senyawa merupakan gabungan lambang unsur yang menunjukkan jenis unsur
pembentuk senyawa dan jumlah atom masing-masing unsur. Misal, sukrosa
memiliki rumus senyawa C12H22O11. Sukrosa tersusun dari 12 atom karbon,
22 atom hidrogen, dan 11 atom oksigen.
3
Unsur
konsep: Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
lain dengan reaksi kimia biasa.
Zat murni memiliki sifat yang membedakan dengan zat lainnya. Misal, unsur
hidrogen hanya tersusun dari atom-atom hidrogen saja. Unsur oksigen hanya
tersusun dari atom-atom oksigen saja. Sifat oksigen dan hidrogen tidak tampak
pada zat yang dibentuk dari keduanya, misal air (H2O). Di alam terdapat 92 jenis
unsur alami, sedangkan selebihnya adalah unsur buatan. Jumlah keseluruhan
unsur di alam kira-kira 106 jenis unsur.
1. Unsur logam
Secara umum unsur logam memiliki sifat berwarna putih mengkilap, mempunyai
titik lebur rendah, dapat menghantarkan arus listrik, dapat ditempa dan dapat
4
menghantarkan kalor atau panas. Pada umumnya logam merupakan zat padat,
namun terdapat satu unsur logam yang berwujud cair yaitu air raksa. Beberapa
unsur logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
a. Khrom (Cr) Digunakan untuk bumper mobil, dan campuran dengan baja
menjadi stainless steel.
c. Nikel ( Ni ) Nikel padat sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu biasa,
oleh karena itu nikel digunakan sebagai lapisan pelindung dengan cara disepuh.
d. Tembaga (Cu) Tembaga banyak digunakan pada kabel listrik, perhiasan, dan
uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan perunggu sedangkan
campuran tembaga dengan seng menghasilkan kuningan.
e. Seng (Zn) Seng dapat digunakan sebagai atap rumah, perkakas rumah
tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat.
f. Platina (Pt) Platina digunakan pada knalpot mobil, kontak listrik, dan
dalam bidang kedokteran sebagai pengaman tulang yang patah.
g. Emas (Au) Emas merupakan logam sangat tidak reaktif, dan ditemukan
dalam bentuk murni. Emas digunakan sebagai perhiasan dan komponen listrik
berkualitas tinggi. Campuran emas dengan perak banyak digunakan sebagai bahan
koin.
Pada umumnya unsur non logam memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus
listrik yang buruk, dan tidak dapat ditempa. Secara umum non logam merupakan
penghantar panas yang buruk, namun terdapat satu unsur non logam yang dapat
menghantarkan panas dengan baik yaitu grafit. Beberapa unsur non logam yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain:
5
3. Unsur semi logam (Metaloid)
Unsur semi logam memiliki sifat antara logam dan non logam. Beberapa unsur
semi logam yang bermanfaat dalam kehidupan sehari–hari, antara lain :
Seorang ahli kimia yang bernama Demitri Mendleev (1834 ~ 1907) mengajukan
susunan tabel sistem periodik unsur-unsur. Bagaimanakah nama dan lambang
unsur dituliskan? Banyaknya unsur yang terdapat di alam cukup menyulitkan kita
untuk mengingat-ingat nama unsur. Oleh karena itu, diperlukan suatu tata cara
untuk memudahkan kita mengingat nama unsur tersebut.
Jons Jacob Berzelius (1779 ~ 1848), memperkenalkan tata cara penulisan nama
dan lambang unsur, yaitu :
1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf yang diambil dari huruf awal
nama unsur tersebut.
2. Lambang unsur ditulis dengan huruf kapital.
3. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama, maka penulisan nama dibedakan
dengan cara menambah satu huruf di belakangnya dan ditulis dengan huruf kecil.
6
1.5 Tabel Periodik Unsur
7
1.6 Pengertian Energi dan Contohnya
Energi Potensial, yaitu energi yang dimiliki suatu benda karena posisi
atau kedudukannya, artinya saat benda tersebut diam pada posisi tertentu.
Berbagai jenis energi dapat dikategorikan sebagai energi potensial, karena
semua bentuk energi potensial dihubungkan dengan suatu jenis gaya yang
bekerja terhadap keadaan fisik suatu materi. Contohnya adalah ketika kita
meregangkan karet, terjadi perubahan sifat fisik karena adanya gaya
elastik, nah inilah yang disebut energi potensial elastik. Secara Fisika
Rumus Energi Potensial adalah sebagai berikut.
Ep = m x g x h
Keterangan (Satuan) :
Ep = Energi Potensial (Joule)m = Massa (kg)g = Gravitasi (m/s2)h = Ketinggian
(m)
8
Energi Kinetik adalah Energi yang dimiliki suatu benda karena
pergerakan atau kelajuannya. Energi kinetik secara jelas dapat diartikan
sebagai suatu kemampuan untuk melakukan usaha agar bisa
menggerakkan benda dengan massa tertentu hingga mencapai suatu
kecepatan tertentu. Semakin tinggi kecepatan suatu benda maka semakin
besar pula energi kinetiknya. Contohnya adalah ketika sebuah mobil
melaju, semakin kencang kecepatan mobil tersebut, maka semakin pula
energi kinetiknya. Secara Fisika Rumus Energi Kinetik Adalah Sebagai
Berikut :
Ek = ½ x m x v2
Keterangan (Satuan) :
Ek = Energi Kinetik (Joule)m = Massa (kg)v = Kecepatan (m/s)
2. Energi Bunyi
Energi Bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh getaran partikel-partikel udara di
sekitar sumber bunyi. Sebenarnya setiap terjadinya getaran pada suatu benda pasti
terdapat energi bunyi, namun tidak semua bunyi tersebut akan terdengar. Semakin
kuat getarannya, semakin besar pula energi bunyi yang dihasilkan. Contohnya
adalah ketika bermain gendang, semakin kuat gendang dipukul, otomatis semakin
besar getarannya, dan semakin besar bunyi yang dihasilkan.
9
4. Energi Cahaya
Energi Cahaya adalah Energi yang dihasilkan oleh gelombang elektromagnetik.
Contohnya adalah ketika cahaya dari lampu, semakin jauh kita dari sumber
cahaya maka semakin sedikit pengaruh cahaya tersebut terhadap penglihatan.
Artikel Penunjang :
5. Energi Kimia
Energi Kimia adalah Energi yang dihasilkan karena adanya interaksi secara kimia
dari reaksi kimia yang terjadi. Contoh Sederhananya adalah Makanan yang masuk
ke dalam tubuh memiliki unsur kimia dan akan mengalami reaksi kimia agar
dapat dimanfaatkan oleh tubuh, nah saat proses reaksi kimia juga terjadi energi
kimia.
6. Energi Nuklir
Energi Nuklir adalah Energi yang dihasilkan dari reaksi inti oleh bahan radioaktif.
Energi ini dihasilkan oleh inti atom yang membelah atau dua inti atom yang
menyatu. Pembelahan atau penyatuan inti atom akan menghasilkan energi yang
sangat besar karena terjadi perubahan pada inti atom. Contohnya adalah
penggunaan bom nuklir (mohon maaf untuk Energi Nuklir pemahaman saya
belum seberapa jadi saya belum bisa membahas lebih detail)
10
BAB 2
FISIKA
FISIKA
1.1 SIFAT-SIFAT FISIKA dan CONTOH
Sifat fisika adalah sifat suatu zat yang dapat diamati tanpa mengubah zat-zat
penyusun materi tersebut.
Wujud zat
Wujud zat dibedakan atas zat padat, cair, dan gas. Zat tersebut dapat berubah dari
satu wujud ke wujud lain. Beberapa peristiwa perubahan yang kita kenal, yaitu :
menguap, mengembun, mencair, membeku, meyublim, dan mengkristal.
Warna
Setiap benda memiliki warna yang berbeda-beda. Warna merupakan sifat fisika
yang dapat diamati secara langsung. Warna yang dimiliki suatu benda merupakan
ciri tersendiri yang
membedakan antara zat satu dengan zat lain. Misal, susu berwarna putih, karbon
berwarna hitam, paku berwarna kelabu pudar dan lain–lain.
Kelarutan
Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu merupakan sifat fisika. Air merupakan
zat pelarut untuk zat-zat terlarut. Tidak semua zat dapat larut dalam zat pelarut.
Misal, garam dapat larut dalam air, tetapi kopi tidak dapat larut dalam air.
11
zat dapat diamati dari gejala yang ditimbulkannya. Misal, tembaga dihubungkan
dengan sumber tegangan dan sebuah lampu. Akibat yang dapat diamati adalah
lampu dapat menyala.
Kemagnetan
Berdasarkan sifat kemagnetan, benda digolongkan menjadi dua yaitu benda
magnetik dan benda non magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat
ditarik kuat oleh magnet, contohnya besi. Sedangkan benda non magnetik adalah
benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet, contohnya plastik.
Titik Didih
Titik didih merupakan suhu ketika suatu zat mendidih, misalnya saat kita
memasak air.
Titik Leleh
Titik leleh merupakan suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair, misalnya es
batu yang membeku meleleh.
12
Yang berkaitan dengan listrik dan magnet :
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel
bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik,
termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya.
Teknik Elektro atau Teknik listrik (bahasa Inggris: electrical
engineering) adalah salah satu bidang ilmu teknik mengenai aplikasi listrik
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Elektrostatis adalah ilmu yang mempelajari listrik statis
Elektrodinamis adalah ilmu yang mempelajari listrik dinamis
Bioelektromagnetik adaIah disiplin ilmu yang mempelajari fenomena
listrik, magnetik dan elektromagnetik yang muncul pada jaringan makhluk
bidup.
Fisika radiasi adalah ilmu fisika yang mempelajari setiap proses di mana energi
bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda lain.
13
Fisika Lingkungan adalah Ilmu yang mempelajari kaitan fenomena fisika dengan
lingkungan. Beberapa di antaranya antara lain :
Selain yang diuraikan di atas, seiring perkembangan zaman, ilmu fisika telah
menjadi bagian dari segi kehidupan, misalnya
14
1.3 PENGUKURAN, BESARAN dan DIMENSI
A. Besaran
Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan
angka dan memiliki satuan. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat
dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
15
2. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok.
Besaran ini ada banyak macamnya.
Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran juga dikelompokkan menjadi
dua, yaitu besaran skalar dan besaran vektor
1. Besaran skalar yaitu besaran yang mempunyai besar dan satuan saja
tanpa memiliki arah. Contoh : pangjang, massa, waktu
2. Besaran vektor yaitu besaran yang memiliki besar (nilai), satuan dan
arah.
Contoh : kecepatan, gaya, perpindahan,dll.
1.4 Pengukuran
16
Pengukuran dapat dilakukan dengan 2 cara :
1) Pengukuran Langsung
Suatu pengukuran dengan menggunakan alat ukur dan langsung memberikan
hasilnya.
Contoh : pengukuran panjang meja
2) Pengukuran Tidak Langsung
Suatu pengukuran dengan menggunakan cara dan perhitungan terlebih dahulu,
baru memberikan hasilnya.
Contoh : Pengukuran Benda-Benda kuno
1.5 Dimensi
Dimensi menyatakan sifat fisis suatu besaran, atau dengan kata lain dimensi
merupakan simbol dari besaran pokok. Dimensi dapat dipakai untuk mengecek
rumus-rumus fisika. Rumus Fisika yang benar, harus mempunyai dimensi yang
sama pada kedua ruas.
17
1.6 Dimensi besaran dalam Fisika
Besaran pokok :
Besaran pokok lainnya yang merupakan besaran pokok tambahan dan tidak
memiliki dimensi ada 2 (dua), yaitu Besaran sudut datar dengan satuan Radian
dan Besaran Sudut Ruang dengan satuan Steradian
Besaran Turunan :
adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besarn pokok. Contoh :
Besaran Pokok Panjang mempunyai turunan Luas dan Volume. Beberapa
besaran Fisika yang termasuk besaran turunan adalah, Massa jenis,
Kecepatan, Percepatan, Berat, gaya, Momentum, Impuls, Momen gaya,
Medan Listrik, Usaha, Energi, daya dan masih banyak lagi.
18
1.7 Pengukuran Berdasarkan Sistem metrik dan SI
Satuan adalah suatu pembanding dalam pengukuran atau membandingkan
besaran dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan merupakan salah satu
komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran. Adanya berbagai
macam satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan kesulitan. Kalian
harus melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk memecahkan persoalan
yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk
menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar Sistem
Internasional, disebut Systeme Internationale d’Unites (SI).
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara
internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk
menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya
perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut
sebagai Metre – Kilogram – Second (MKS). Selanjutnya pada Konferensi Berat
dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W)
ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan
Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon,
ampere, kelvin, mol, dan kandela.
19
Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem satuan desimal
yang mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter
kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter – Gram – Second
(CGS).
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku.
Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta.
Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat.
20