Makalah Seni Rupa
Makalah Seni Rupa
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang
beliau berikan. Dan juga, kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua serta saudara
saudara yang telah memberikan dukungan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak bantuan dari segala
pihak dan sumber. Dengan itu, kami juga mengucupkan terima kasih
Kami menyadari bahwa makalah ini terdapat banyak kekurangan, pastilah ada
beberapa kesalahan yang mungkin tidak kami sadari. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang dapat membangun makalah ini menjadi lebih baik. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya
terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-
unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni
rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau
komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa tersebut bukan sekedar kumpulan atau
akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna, akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip
tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak ditentukan oleh banyak atau sedikitnya
unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain
kualitas keseluruhan sebuah karya seni lebih penting dari jumlah bagian-bagiannya.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian seni rupa
2. Untuk mengetahui apa saja wujud wujud seni rupa
3. Untuk mengetahui fungsi seni rupa
4. Untuk mengetahui unsur unsur seni rupa
BAB II
ISI
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan
sebagai perlambangan. Kesan watak dari garis ini misalnya:
a. Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan.
b. Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak.
c. Garis tegak, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan.
d. Garis halus,melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan,
kewanitaan.
2. Bidang
Bidang terbentuk dari satu atau sekumpulan garis yang membentuk bidang tertutup.
Bidang terbentuk pula karena adanya perpotongan beberapa garis pada
pangkalnya. Garis-garis ini akan membentuk garis keliling yang saling
berhubungan dan bersambungan satu sama lain sehingga membentuk bidang.
Bidang dapat pula dibentuk oleh goresan sesuatu yang berukuran besar seperti
goresan kuas cat pada permukaan kanvas atau dinding.
3. Bentuk
Bentuk merupakan wujud yang dibentuk oleh sekumpulan garis dan bidang.
Bentuk ini terdiri atas dua kelompok besar, yakni bentuk geometris dan bentuk
organis.
a. Bentuk geometris yaitu bentuk-bentuk tertentu yang terukur dan dapat
didefinisikan, seperti lingkaran, bola, bujur sangkar, tabung, limas, dan
sebagainya. Sering juga dikatakan sebagai bentuk mutlak atau murni.
b. Bentuk organis yaitu bentuk alamiah yang sudah mengalami perkembangan,
tidak lagi terukur dan sukar didefinisikan, misalnya bentuk pohon, orang atau
kuda.
4. Warna
Warna merupakan unsur penting dalam seni rupa karena selain dapat menimbulkan
kesan keindahan dan menyenangkan, warna juga dapat memberi kesan bermacam-
macam pada diri sipemandang. Warna dapat memberikan kesan jauh dan dekat
(perspektif), dapat menimbulkan rasa sejuk, hangat dan yang lainnya. Selain itu,
warna juga dapat dijadikan perlambangan.
Secara teoritis, warna-warna yang ada di alam ini dibangun oleh tiga warna pokok
yang dinamakan sebagai warna primer. Warna-warna primer ini terdiri atas warna
magenta (merah), cyan (biru), dan yellow (kuning). Percampuran antara warna-
warna primer akan menghasilkan warna-warna sekunder, warna tersier, dan
seterusnya.
5. Komposisi
Secara sederhana, komposisi dapat didefinisikan sebagai cara penempatan objek
gambar secara serasi di atas bidang gambar sehingga tidak menimbulkan kesan
kaku, melelahkan, dan membingungkan. Komposisi juga dapat diartikan sebagai
tata susun yang didasarkan kepada pertimbangan rasional, pertimbangan estetika,
serta nilai-nilai ekspresi senimannya
Untuk membuat karya seni yang baik, seorang pelukis perlu memahami kaidah-
kaidah komposisi yang terdiri atas kesatuan dan keserasian, keseimbangan, pusat
perhatian, irama, kontras dan proporsi.
6. Tekstur
Tekstur adalah kesan halus atau kasarnya sesuatu permukaan benda. Pada sebuah
gambar, tekstur ini ditampilkan melalui teknik goresan alat gambar pada bidang
gambar secara khas. Benda yang terbuat dari kayu, logam, kaca atau gerabah,
memiliki rasa permukaan (tekstur) yang berbeda. Bagaimana menggambarkan
kasarnya pot bunga dari gerabah, halusnya poci keramik, dengan alat pensil
misalnya, perlu dilatih dan dipelajari.
Secara teoritis, terdapat dua macam tekstur, yakni tekstur taktil dan tekstur visual.
Tekstur taktil adalah tekstur nyata yang dapat dirasakan dengan menyentuhnya.
Misalnya: tekstur kulit jeruk, cetakan embose, dan sebagainya. Tekstur visual
adalah tekstur pura-pura atau tekstur simulasi yang timbul akibat ilusi rangkaian
gambar.
Sebagai contoh ketika kita melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak,
kita dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya tersebut. Kita
merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang
untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya walaupun kita tidak tahu obyek apa
yang ditunjukkan oleh karya tersebut. Teman kita mungkin tidak tertarik pada karya
tersebut dan lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan
bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat subyektif.
Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Kata simbol dalam
bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal dari bahasa Yunani symbolon
(symballo) yang berarti menarik kesimpulan, bermakna atau memberi kesan. Secara
konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut :
Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan
atau objek tertentu.
Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas,
abstraksi, gagasan, objek.
Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan
atau kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.
Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-
individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai
anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda
alamiah.
Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua dimensi maupun tiga dimensi.
Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni rupa tiga dimensi yang dapat
memiliki makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat patung, tugu dan
monumen yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak jaman dahulu.
Tugu dan monumen ada yang terbuat dari batu dan logam. Biasanya berukuran besar
dan dibangun untuk memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat
bersejarah. Sebagai contoh, tugu Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari
kemerdekaan dan perjuangan rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa di Pontianak
Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang dilalui garis katulistiwa
Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan
patungnya. Patung itu menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya.
Banyak pahlawan dan orang yang berjasa di Negara kita. Kepahlawanan dan
perjuangan orang –orang tersebut dikenang hingga saat ini, dijadikan tauladan bagi
masyarakat dan bangsa. Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa
seperti warna, garis, bidang dan bentuk. Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk
memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya seni rupa tiga dimensi ini dapat saja
memiliki makna simbolik. Garis tebal, garis tipis, garis lurus, garis lengkung memiliki
makna simbolik yang berbedabeda. Warna merah, hitam, putih dan sebagainya juga
memiliki makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-makna simbolik ini mungkin
saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Sebagai contoh, warna hitam
seringkali digunakan sebagai lambang duka cita, tetapi suku bangsa tertentu
menggunakan warna kuning atau putih sebagai lambang berduka cita.
F. Fungsi Seni Rupa
1. Seni Rupa Murni (Fine Art)
Karya seni rupa ini diciptakan dengan bebas tanpa memperhitungkan segi fungsi atau
manfaat. Seniman atau pelukis menciptakan karya seni ini dengan bebas
mengekspresikan isi hati atau idenya. Karya seni murni ini berfungsi sebagai fungsi
individual. Fungsi individual artinya karya seni ini dibuat hanya untuk memenuhi
kepuasan, kesenangan dan kebutuhan pribadi, baik kebutuhan emosional maupun
kebutuhan fisik.
Jenis karya seni rupa ini contohnya: seni lukis, seni patung, seni grafika dan
sebagainya.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka kita dapat mengetahui
bahwa, Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang
bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan
warna. Karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu: karya seni rupa dua dimensi
dan karya seni rupa tiga dimensi. Seni Rupa jika dilihat dari segi fungsinya dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu seni murni (fine art) dan seni pakai / terapan
(applied art).
Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang
sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari
menggambar.Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan,
dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang
digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu
kepada media yang digunakan.
B. SARAN
Pendidikan seni rupa amatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk
mengembangkan bakat dan kreativitas anak. Oleh karena itu pendidikan seni rupa
perlu ditananamkan pada anak sejak usia dini, agar bakat yang dimiliki anak dapat
dikembangkan sesuai dengan minat dan kreativitas yang dimiliki anak.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://tripuyha.blogspot.com/2011/11/fungsi-seni-rupa-nusantara-dan
mancanegara.html
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_rupa
3. http://senibudayasmktap.blogspot.com/2013/09/unsur-unsur-seni-rupa.html
4. http://kuliah-seni.blogspot.com/2013/07/pengertian-seni-rupa-menurut-wujud-dan.html
PROPOSALA PAMERAN SENI RUPA
1. Latar belakang
Dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa dibidang seni khususnya seni rupa
serta untuk memenuhi tugas pelajaran seni budaya. Potensi dalam pelajaran seni
budaya perlu digali. Kemampuan dan bakat siswa dibidang seni juga perlu terus
diasah, ditingkatkan dan disalurkan dalam bentuk pameran
2. Nama kegiatan
Kegiatan ini bernama karya seni rupa yaitu seni lukis
3. Landasan kegiatan
Program pembelajaran matapelajaran seni budaya
4. Tujuan kegiatan
a. Memberikan tempat bagi siswa berkrasi karya seni rupa
b. Meningkatkan appresiasi siswa terhadap seni lukis
c. Memotvasi siswa agar berprestasi
5. Waktu dan Tempat
a. Waktu : Kamis, 30 Januari 2020 Pukul 10.15 – 11.55 WIB
6. Susunan Panitia
Pelindung : Sutarjo, S.Pd.,M.M
Pembina : Dwina Febriani, S.Pd.
Ketua : Diki
Wakil ketua : Periyanto
Sekretaris : Widya Nuryanti
Bendahara : Tomi Wibowo
Seksi bidang :
1. Perlengkapan
1) Periyanto
2) Diki
3) Tomi Wibowo
2. Dekorasi : Semua Anggota
3. Dokumentasi
1) Desi Mandasari
2) Nova Nursafitri
b) Pengeluaran
Administrasi : -
Dokumentasi : -
Perlengkapan : Rp.28.000
Konsumsi : Rp.45.000
8. Penutup
Demikianlah proposal praktek seni rupa kelas X.IPA 3 dari kelompok 5 ini kami buat.
Kami berharap kegiatan ini terlaksan dengan baik dan lancar.