Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Integral tak tentu atau yang dalam bahasa Inggris biasa disebut sebagai Indefinite Integral maupun
ada juga yang menyebutnya sebagai Antiderivatif merupakan sebuah bentuk operasi pengintegralan
pada suatu fungsi yang menghasilkan suatu fungsi baru.
Fungsi ini belum mempunyai nilai pasti sampai cara pengintegralan yang menghasilkan fungsi tidak
tentu ini disebut sebagai integral tak tentu. Selengkapnya mengenai integral tak tentu, simak
pembahasan berikut ini.
Integral merupakan suatu konsep penjumlahan secara berkesinambungan dalam matematika. Serta
bersama dengan inversnya, diferensiasi, merupakan satu dari dua operasi utama dalam kalkulus.
Pengertian
o Pengertian Integral
Integral Trigonometri
Sifat Integral
Pengertian
Pengertian Integral
Integral adalah suatu bentuk pada operasi matematika yang menjadi kebalikan atau biasa juga
disebut sebagai invers dari operasi turunan. Serta limit dari jumlah maupun suatu luas daerah
tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas, terdapat dua macam hal yang harus dilaksanakan di dalam operasi
integral yang mana keduanya telah dikategorikan menjadi 2 jenis integral.
Antara lain: integral sebagai invers atau kebalikan dari turunan atau yang biasa juga disebut
sebagai Integral Tak Tentu.
Serta yang kedua, integral sebagai limit dari jumlah maupun suatu luas daerah tertentu yang disebut
sebagai integral tentu.
Seperti yang telah disebutkan sebelumya, Integral tak tentu atau yang dalam bahasa Inggris biasa
disebut sebagai Indefinite Integral maupun ada juga yang menyebutnya
sebagai Antiderivatif merupakan sebuah bentuk operasi pengintegralan pada suatu fungsi yang
menghasilkan suatu fungsi baru.
Fungsi ini belum mempunyai nilai pasti sampai cara pengintegralan yang menghasilkan fungsi tidak
tentu ini disebut sebagai integral tak tentu.
Apabila f berwujud integral tak tentu dari sebuah fungsi F maka F’= f.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, integral tak tentu dalam matematika merupakan
invers/kebalikan dari turunan.
Turunan dari sebuah fungsi, apabila diintegralkan akan menghasilkan fungsi itu sendiri.
Mari perthatikan baik-baik contoh dari beberapa turunan dalam fungsi aljabar di bawah ini:
Turunan dari fungsi aljabar y = x3 adalah yI = 3x2
Seperti yang telah kita pelajari pada materi turunan, variabel dalam sebuah fungsi akan mengalami
penurunan pangkat.
Berdasarkan contoh di atas, maka dapat kita ketahui jika terdapat banyak fungsi yang mempunyai
hasil turunan yang sama yakni yI = 3x2.
Fungsi dari variabel x3 maupun fungsi dari variabel x3 yang dikurang atau ditambah pada sebuah
bilangan (contohnya: +8, +17, atau -6) mempunyai turunan yang sama.
Apabila turunan itu kita integralkan, maka harusnya akan menjadi fungsi-fungsi awal sebelum
diturunkan.
Tetapi, dalam kasus yang tidak diketahui fungsi awal dari sebuah turunan, maka hasil integral dari
turunan tersebut bisa kita tulis menjadi:
f(x) = y = x3 + C
Dengan nilai C dapat berapa pun. Notasi C ini juga disebut sebagai konstanta integral. Integral tak
tentu dari sebuah fungsi dinotasikan seperti berikut:
Dalam notasi di atas dapat kita baca integral terhadap x”. notasi disebut integran. Secara umum
integral dari fungsi f(x) merupakan penjumlahan F(x) dengan C atau:
Sebab integral dan juga turunan saling berkaitan, maka rumus integral bisa didapatkan dari rumusan
penurunan. Apabila turunan:
Setelah membaca uraian di atas, taukah kalian cara membaca kalimat integral? Integral di baca
seperti ini:
yang di baca Integral Tak Tentu Dari Fungsi f(x) Terhadap Variabel X.
Mari perthatikan baik-baik contoh dari beberapa turunan dalam fungsi aljabar di bawah ini:
Uraian mengenai contoh turunan dalam fungsi aljabar di atas silahkan liat lagi pada sub sebelumnya
yang ada di atas.
Soal 1.
Diketahui:
∫ 8x3 – 3x2 + x + 5 dx
Jawab:
Soal 2.
Diketahui:
∫ (2x + 1) (x – 5) dx
Jawab:
Soal 3.
Diketahui:
Berapakan integralnya?
Jawab:
Integral Trigonometri
Pengoperasian integral trigonometri juga dilakukan dengan menggunakan konsep yang sama pada
integral aljabar yakni kebalikan dari penurunan. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa:
Jika kurva y = f(x) lewat titik (1, 6), maka tentukan persamaan kurva tersebut.
Jawab: Selain rumus dasar diatas, ada rumus lain yang bisa digunakan pada pengoperasian integral
trigonometri yaitu:
y= sec (ax + b) tan (ax + b) . sec (ax + b) ∫ (ax+b) . sec(ax + b) dx= sec (ax + b) + C
Sifat Integral
Apabila y = f(x), gradien garis singgung kurva pada sembarang titik pada kurva adalah y’ = = f'(x).
Oleh karena itu, apabila gradien garis singgungnya telah diketahui sehingga persamaan kurvanya
dapat ditentukan dengan cara seperti berikut ini:
y = ∫ f ‘ (x) dx = f(x) + c
Jika salah satu titik yang melewati kurva telah diketahui, nilai c dapat juga diketahui sehingga
persamaan kurvanya dapat ditentukan.
Contoh 1
Diketahui turunan y = f(x) adalah = f ‘(x) = 2x + 3
f ‘(x) = 2x + 3.
y = f(x) = ʃ (2x + 3) dx = x2 + 3x + c.
Kurva melalui titik (1, 6), berarti f(1) = 6 hingga dapat di tentukan nilai c, yakni 1 + 3 + c = 6 ↔ c = 2.
y = f(x) = x2 + 3x + 2.
Contoh 2
Gradien garis singgung kurva pada titik (x, y) ialah 2x – 7. Apabila kurva itu melewati titik (4, –2),
maka tentukanlah persamaan kurvanya.
Jawab:
f ‘(x) = = 2x – 7
y = f(x) = ʃ (2x – 7) dx = x2 – 7x + c.
f(4) = –2 ↔ 42 – 7(4) + c = –2
–12 + c = –2
c = 10
y = x2 – 7x + 10.