Anda di halaman 1dari 20

ASSESMEN DAN EVALUASI

“Pengertian, Ruang Lingkup dari Assesmen dan Evaluasi”

OLEH

`
SARI YULIANTI
19177021

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. ZULYUSRI, M.P.

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya dalam menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengertian, Ruang Lingkup dari Assesmen dan Evaluasi”, sehingga
dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan tentang pengertian,
ruang lingkup dari assesmen dan evaluasi, diharapkan makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang pentingnya assesmen dan
evaluasi dalam dunia pendidikan.
Selaku manusia biasa, makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak
kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Saran dan masukan sangat kami
harapkan, dan kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya dalam bidang pendidikan. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari
awal sampai akhir.

Padang, Januari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3. Tujuan ........................................................................................ 2
1.4. Manfaat ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Assesmen, Evaluasi, Pengukuran & Test ................ 3
2.2 Perbedaan Assesmen dan Evaluasi ............................................ 4
2.3 Manfaat Assesmen dan Evaluasi ............................................... 6
2.4 Tujuan dan Fungsi Assesmen .................................................... 7
2.5 Ruang Lingkup Assesmen dan Evaluasi.................................... 10
2.6 Evaluasi input, proses, produk/hasil .......................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan .................................................................................... 15
3.2 Saran .......................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 16

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Assesmen merupakan istilah umum yang didefinisikan sebagai sebuah
proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi yang digunakan dalam
rangka membuat keputusan-keputusan mengenai para siswa, kurikulum,
program-program, dan kebijakan pendidikan, metode atau instrumen
pendidikan lainnya oleh suatu badan, lembaga, organisasi atau institusi resmi
yang menyelenggarakan suatu aktivitas tertentu. Dinyatakan pula oleh Linn
dan Grondlund bahwa assesment (penilaian) adalah suatu istilah umum yang
meliputi prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang
belajar siswa (observasi, rata-rata pelaksanaan tes tertulis) dan format
penilaian kemajuan belajar. Assesment secara sederhana dapat diartikan
sebagai proses pengukuran dan nonpengukuran untuk memperoleh data
karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu.
Kegiatan asesmen dan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari aktivitas pembelajaran secara keseluruhan. Pembelajaran di lingkungan
formal (sekolah) adalah tanggung jawab guru atas hasil kegiatan yang dicapai
siswa. Dengan demikian, guru patut dibekali dengan keterampilan melakukan
assesmen dan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya yaitu
mengevaluasi hasil pembelajaran siswa. Dalam hal ini, guru bertugas
mengukur apakah siswa telah menguasai ilmu yang sudah dipelajarinya
sesuai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Oleh karena itu, proses evaluasi
akan terlaksana secara tepat jika disertai dengan proses assesmen sebagai
upaya mengungkap seberapa besar kendala yang dihadapi siswa. Melalui
makalah ini akan diuraikan mengenai pengetian, tujuan, ruang lingkup,
evaluasi input, proses, produk/hasil guna menunjang pemahaman guru dalam
melaksanakan pembelajaran.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat disimpulkan rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian assesmen, evaluasi, pengukuran dan test?
2. Apa manfaat assesmen dan evaluasi?
3. Apa tujuan dan fungsi assesmen?
4. Bagaimana ruang lingkup assesmen dan evaluasi?
5. Bagaimana evaluasi input, proses, produk/hasil?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka tujuan dari
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menjelaskan pengertian assesmen, evaluasi, pengukuran dan test.
2. Untuk menjelaskan tujuan assesmen dan evaluasi.
3. Untuk menjelaskan manfaat assesmen dan evaluasi.
4. Untuk menjelaskan tujuan dan fungsi assesmen.
5. Untuk menjelaskan ruang lingkup assesmen dan evaluasi.
6. Untuk menjelaskan evaluasi input, proses, produk/hasil.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang kita dapatkan dari assesmen dan evaluasi adalah
sebagai berikut.
1. Assessment dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat kebijakan
dalam bidang pendidikan baik di tingkat daerah, wilayah maupun
nasional. Semua informasi yang didapatkan akan dikumpulkan dari hasil
assessment di telaah dan dijadikan dasar untuk memutuskan kebijakan
yang tepat di masa yang akan datang.
2. Assessment dapat digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan
mengenai kurikulum dan program sekolah. Hasil assessment menjadi
dasar evaluasi terhadap materi pembelajaran, buku teks, prosedur
pembelajaran, kurikulum, program pendidikan dan program sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Assesmen, Evaluasi, Pengukuran & Test


a. Assesmen
Assesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk
mendapatkan informasi yang digunakan dalam rangka membuat
keputusan-keputusan mengenai para siswa, kurikulum, program-program
dan kebijakan pendidikan, metode atau instrumen pendidikan lainnya oleh
suatu badan, lembaga organisasi atau institusi resmi yang
menyelenggarakan suatu aktivitas tertentu. Linn dan Gronlund (dalam
Uno, B. Hamzah & Koni, Satria. 2012: 1) berpendapat bahwa assesmen
adalah suatu istilah umum meliputi prosedur yang digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang belajar siswa (observasi, rata-rata
pelaksanaan tes tertulis) dan format penilaian kemajuan belajar.
Poham (dalam Uno, B. Hamzah & Koni, Satria. 2012: 1-2)
mengemukan bahwa assesmen dalam pembelajaran adalah suatu proses
atau upaya formal pengumpulan informasi yang berkaitan dengan
variabel-variabel penting pembelajaran sebagai bahan dalam pengambilan
keputusan oleh guru untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa.
Secara sederhana assesmen dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan
non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan
aturan tertentu. Dari berbagai uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
asesmen merupakan proses penilaian sekaligus monitoring terhadap
interaksi pembelajaran mengajar di kelas (Aries, S. 2011: 1)
b. Evaluasi
Evaluasi adalah sebuah proses pemberian makna atau ketatapan
kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil
pengukuran tersebut dengan kreteria tertentu. Kreteria sebagai
pembanding dari proses pengukuran atau dapat pula ditetapkan sesudah
melaksanakan pengukuran. Kreteria ini dapat berupa proses/kemampuan
rata-rata untuk kerja kelompok dan berbagai patokan yang lain (Uno, B.
Hamzah & Koni, Satria. 2012: 3). Dari berbagai uraian tersebut dapat

3
4

disimpulkan bahwa evalusi adalah hasil akhir dari capaian prestasi


pembelajaran setiap siswa (Aries, S. 2011: 2).
c. Pengukuran
Pengukuran adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk
memberikan angka-angka pada suatu gejala, peristiwa atau benda,
sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka. Dalam proses
pembelajaran guru juga melakukan pengukuran terhadap proses dan hasil
belajar yang hasilnya berupa angka-angka yang mencerminkan capaian,
proses dan hasil belajar tersebut. Proses pembelajaran tersebut bersifat
kuantitaif dan belum dapat memberikan makna apa-apa karena belum
menyatakan tingkat kualitas dari apa yang diukur. Angka hasil pengukuran
ini bisa dikatakan skor mentah. Angka hasil pengukuran baru mempunyai
makna bila dibandingkan dengan kreteria atau patokan tertentu (Uno, B.
Hamzah & Koni, Satria. 2012: 3).
d. Tes
Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumblah
pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat
pemahaman dan penguasaanya terhadap cakupan materi yang
diperyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Dapat
disimpulkan tes merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam
assesment pembelajaran selain alat ukur lain. Dalam melaksankan proses
assesment pembelajaran, guru selalu berhadapan dengan konsep-konsep
evaluasi, pengukuran dan tes yang dalam penerapannya sering dilakukan
secara simultan (Uno, B. Hamzah & Koni, Satria. 2012: 3).

2.2 Perbedaan Assesmen dan Evaluasi


Pada tabel berikut adalah uraian tentang perbedaan antara assesmen dan
evaluasi (Aries, 2011: 2).
Dengan demikian perbedaan antara assesmen dan evaluasi terletak pada
proses penerapannya. Assesmen dapat dilakukan secara bersama dengan
kegiatan pembelajaran mengajar (terintegritas). Hal ini berupa pengamatan
terhadap kegiatan pembelajaran, media yang digunakan, maupun kegiatan
evaluasi. Sedangkan evaluasi harus melalui suatu proses sistematis,
5

berencana, dan lebih bersifat formal. Sasaran dari evaluasi adalah untuk
menentukan hasil akhir yang dicapai siswa akhir kegiatan pembelajaran.
Perbedaan mendasar assesmen dan evaluasi
No Uraian Asesmen Evaluasi
1. Pengertian Proses monitoring Pengujian tingkat
terhadap serangkaian penguasaan siswa tehadap
aktivitas pembelajaran materi yang telah
(berfokus pada proses) diajarkan (berfokus pada
hasil)
2. Tujuan Memantau efektivitas Menentukan tingkat
pelakasanaa penguasaan siswa (lulus
pembelajaran atau tidak)
(mendapat umpan
balik)
3. Waktu Setiap saat (terintegrasi Tertentu/terjadwal
dalam pembelajaran) (setelah proses
pembelajaran)
4. Bentuk Monitoring Tes

5. Manfaat Memperoleh Mengetahui tujuan


pemahaman tercapai atau
menyeluruh sehingga tidakberdasarkan
dapat menentukan hasil/nilai.
langkah untuk
pemilihan strategi
pembelajaran
berikutnya.
6. Data Deskripsi (kualitatip) Angka (kuantitatip)

Hal lain yang dapat dikemukan terkai dengan asesmen dan evaluasi dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Asesmen dan evaluasi merupakan kegiatan pengamatan, penilaian dan
pendataan secara lengkap tentang kondisi dan hasil capaian pembelajaran
siswa.
b. Asesmen dapat dilakukan secara berkesinambungan dan terintegrasi dalam
kegiatan pembelajaran, sedangkan evaluasi dilakukan pada akhir
pembelajaran.
c. Antara asesmen dan evaluasi memiliki kegunaan bagi siswa, guru dan
sekolah untuk melakukan perbaikan interaksi pembelajaran di kelas.
6

2.3 Manfaat Assesmen dan Evaluasi


Tabel berikut adalah uraian tentang manfaat dari kegiatan assesmen dan
evaluasi (Aries, 2011: 3-4).
Asesmen Evaluasi
A. Mendiagnosis kekuatan dan A. Bagi siswa, jika siswa
kelemahan siswa. Tes diagnostik memperoleh hasil yang
diselenggarakan untuk memuaskan, maka siswa tersebut
mengetahui dalam bidang mana akan memiliki motivasi untuk
siswa telah atau belum pembelajaran yang lebih giat.
menguasai kompetensi tertentu, Sebaliknya jika siswa tidak
atau dengan kata lain, tes merasa puas dengan hasil yang
diagnostik berusaha dicapai ia akan berusaha untuk
mengungkapkan kekuatan atau lebih baik dari hasil sebelumnya,
kelemahan dalam bidang yang sekalipun tidak semua siswa
diujikan. melakukan hal tersebut.
B. Dasar untuk perencanaan B. Bagi guru:
pembelajaran, jika hasil 2. Guru akan dapat mengetahui
penilaian yang dilakukan teradap siswa-siswa mana yang berhak
siswa tidak sesuai dengan yang melanjutkan pada materi atau
diharapkan, guru dapat indikator pembelajaran
menentukan pola pembelajaran berikutnya karena telah berhasil
dengan metode yang lebih tepat. menguasai bahan. Dengan
Untuk keperluan ini, kegiatan petujuk ini guru akan
asesmen harus mampu memusatkan perhatiannya pada
mengidentifikasi kompetensi- siswa yang belum berasil.
kompetensi mana yang sudah 3. Guru dapat mengetahui apakah
dimiliki siswa, yang selanjutnya materi yang diajarkan kepada
dipakai sebagaia dasar untuk sudah tepat atau diperlikan
menetapkan isi pembelajaran perbaikan.
berikutnya. 4. Guru dapat mengetahui metode
yang digukan sudah tepat ataukan
perlu kombinasi dengan metode-
metode lain di setiap
pembelajaran
C. Menentukan hasil seleksi, dari C. Bagi Sekolah:
hasil asesmen terhap siswa, guru 1. Untuk mengetahui kondisi
dapat menentukan apakah siswa pembelajaran yang dirancang
dapat diterima atau tidak pada sudah sesuai dengan harapan atau
suatu program tertentu. Hal ini belum. Karena hasil pembelajaran
dimagsudkan untuk menentukan merupakan cermin kualitas mutu
sejauh mana kesiapan siswa sekolah.
mengikuti pembelajaran. 2. Sebagai pedoman bagi sekolah
untuk melihat apakah
pembelajaran yang dilakukan
sudah memenuhi standar atau
sebaliknya..
7

Nugiantoro (dalam Aries, 2000: 4) mengemukan bahwa proses penilaian yang


dilakukan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui seberapa jauh tujuan-tujuan pendidikan yang ditetapkan
telah dicapai dalam kegiatan pembelajaran mengajar.
2. Untuk memeberikan objetivitas pengamatan tingkah laku siswa.
3. Untuk mengetahui keterampilan siswa dalam bidang atau topik tertentu.
4. Untuk menentukan layak atau tidaknya seorang siswa dinaikan ketingkat
selanjutnya, atau dinyatakan lulus dari jenjang pendidikan yang
dirempuhnya.
5. Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan pembelajaranmengajar
yang dilakukan.
2.4 Tujuan dan Fungsi Assessmen
Menurut dalam pendidikan orang mengadakan evaluasi memenuhi dua
tujuan, yaitu (Uno, B. Hamzah & Koni, Satria. 2012: 12):
1. Untuk mengetahui kemajuan anak atau murid setelah murud tersebut
menyadari pendidikan selama jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui tingkat efisiensi metode-metode pendidikan yang
dipergunakan pendidikan selama jangka waktu tertentu.
Sedangkan Suharsimi Arikunto mengatakan bahwa tujuan atau fungsi
evaluasi ada beberapa hal, yaitu:
1. Penilaian berfungsi selektif.
2. Penilaian berfungsi diagnostik.
3. Penilaian berfungsi sebagai penempatan.
4. Penilaian berfungsu sebagai mengukur.
Keberhasilan selanjutnya, Anas Sudijono mengemukakan bahwa secara
umum, penilaian sebagai suatu tindakan atau proses setidak tidaknya
memiliki fungsi, yaitu:
1. Mengukur kemajauan.
2. Menunjang penyusunan rencana.
3. Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
8

Selain itu Thoha fungsi evaluasi pendidikan bila dilihat dari kepentingan
masing-masing pihak mempunyai lima fungsi yaitu:
1. Bagi guru.
2. Bagi murid.
3. Bagi sekolah.
4. Bagi orang tua.
5. Bagi masyarakat.
Sedangkan bagi murid, penilaian pendidikan berfungsi untuk:
a. Mengetahui kemampuan dan hasil belajar.
b. Meningkatkan pengawasan dan bimbingan serta bantuan kepada
anaknya dalam usia belajar.
c. Mengarahkan pemilihan jurusan atau jenis sekolah pendidikan
lanjutan bagi anaknya.
Sedangkan fungsinya bagi sekolah adalah:
a. Mengukur mutu hasil pendidikan.
b. Mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah.
c. Membuat keputusan kepada peserta didik.
d. Mengadakan perbaikan kurikulum.
Sedangkan bagi Orang tua, penilaian pendidikan berfungsi untuk:
a. Mengetahui kemampuan dan hasil belajar anaknya.
b. Meningkatkan pengawasan dan bimbingan serta bantuan kepada
anaknya dalam usia belajar.
c. Mengarahkan pemilihan jurusan atau jenis sekolah pendidikan
lanjutan bagi anaknya.
Sedangkan fungsi penilaian pendidikan bagi masyarakat yaitu:
a. Mengetahui kemajuan sekolah.
b. Ikut mengadakan kritik dan saran perbaikan bagi kurikulum
pendidikan pada sekolah tersebut.
c. Lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam usahanya
membantu lembaga pendidikan.
Ketika guru akan menilai kemampuan murid, artinya guru
mengumpulkan informasi untuk membantu menentukan target-target belajar
9

yang telah diperoleh murid. Sebagian besar teknik-teknik penilaian bisa


digunakan untuk mengumpulkan informasi ini. Teknik-teknik tersebut
termasuk pengamatan-pengamatan formal dan informal murid, tes pensil dan
kertas, penampilan murid dalam membaca dan pada waktu pertanyaan oral,
serta analisis catat murid. Standar untuk tugas-tugas sebelumnya harus harus
ditetapkan secara jelas, termasuk juga identifikasi prestasi yang harus
didemontrasikan dan standar kualitas yang ditetapkan. Demikian pula kriteria
penilaian dari tiap-tiap performansi murid yang akan diamati harus
dimengerti dan disepakati bersama. Melalui cara tersebut, assesment dapat
dirasakan lebih terbuka dan adil bagi semua murid. Murid mempunyai acuan
yang jelas dalam mengerjakantugas dari guru. Ada beberapa komponen yang
harus diperhatikan dalam menerapkan assesment terhadap peserta didik
antara lain:
1. Tugas-tugas diberikan hendaknya menginformasikan tentang penggunaan
pengetahuan dan proses yang telah mereka pelajari.
2. Format observasi mengidentifikasi aspek-aspek yang di amati.
3. Seperangkat deskripsi dari proses yang digunakan sebagai dasar untuk
menilai keseluruhan performansi murid.
4. Contoh yang baik sebagai model dan performansi yang harus ditiru murid.
Dalam assesment pedoman untuk memilih dan menggunakan penilaian-
penilaian pembelajaran membaca materi dalam buku di kelas, didasarkan
pada rubrik-rubrik yang disusun sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
dalam pembelajaran tersebut.
Assesment sesekali memegang peranan penting dalam segala bentuk
pengajaran yang efektifmelalui proses evaluasi. Setelah diadakan evaluasi
diharapkan akan diperoleh balikan atau feedback yang dipakai untuk
memperbaiki dan merevisi bahan atau metode pengajaran, atau untuk
menyesuaikan bahan dengan perkembangan kemampuan siswa dalam
membaca buku. Salah satu kegunaan assesment adalah untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
10

2.5 Ruang Lingkup Assesmen dan Evaluasi


a. Aspek Perkembangan Kognitif
Aspek perkembangan kognitif yaitu aspek dalam proses pembentukan
konsep sehingga dapat mengembangkan pengetahuan anak dalam hal
perkembangan bahasa, perkembangan persepsi, konsentrasi dan memori
atau daya ingat.
1) Perkembangan Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia dalam
mengadakan hubungan dengan sesamanya. Kemampuan berbahasa
seseorang dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu kemampuan
berbahasa pasif (reseptif) dan kemampuan berbahasa aktif (ekspresif).
Kemampuan berbahasa pasif adalah kemampuan memahami pikiran,
perasaan, dan kehendak orang lain. Sedangkan kemampuan berbahasa
aktif adalah kemampuan untuk menyatakan pikiran, perasaan dan
kehendak sendiri kepada orang lain.
Asesmen perkembangan bahasa ditujukan untuk mengumpulkan
atau menghimpun data/informasi tentang aspek-aspek perkembangan
bahasa yang meliputi kemampuan memahami makna kata, kemampuan
untuk mengekspresikan diri secara verbal, dan kemampuan dalam
pelafalan (artikulasi).
2) Perkembangan Persepsi
Persepsi berasal dari istilah bahasa Inggris ”Perception” artinya
tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu, daya memahami atau
menanggapi sesuatu, proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui
pancainderanya. Asesmen perkembangan persepsi merupakan suatu
proses pengumpulan informasi mengenai aspek-aspek perkembangan
persepsi seorang anak yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan
dalam merencanakan suatu program pembelajaran akademik.
Adapun ruang lingkup perkembangan persepsi terdiri dari: (a)
persepsi visual, yang meliputi persepsi warna, hubungan keruangan,
diskriminasi visual, diskriminasi bentuk dan latar, visual closure, dan
pengenalan objek (object recognation), (b) persepsi auditif yang
11

meliputi kesadaran fonologis, diskriminasi auditif, ingatan auditif,


urutan audititif, dan perpaduan auditif, (c) persepsi kinestetik (gerak),
dan (d) persepsi taktil (perabaan).
3) Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian
gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot
yang terkoordinasi. Perkembangan motorik meliputi kemampuan dalam
melakukan gerak, baik yang bersifat gerakan kasar, gerakan halus,
keseimbangan dan koordinasi.
Asesmen perkembangan motorik ditujukan untuk mengetahui
informasi tentang aspek-aspek perkembangan motorik anak yang meliputi
aspek motorik kasar, motorik halus, aspek keseimbangan dan koordinasi.
Ruang lingkup perkembangan motorik mencakup: (a) Kemampuan untuk
melakukan gerakan kasar (gross motor); (b) Kemampuan untuk melakukan
gerakan halus (fine motor); (c) Kemampuan dalam keseimbangan
(balance); (d) Kemampuan koordinasi (coordination).
b. Aspek Perkembangan Sosial
Aspek perkembangan sosial ialah aspek yang mengacu pada
kemampuan anak dalam berinteraksi dengan orang lain dalam situasi
tertentu, seperti melakukan adaptasi dengan lingkungan, menilai situasi,
mengikuti aturan dan membedakan kepemilikan barang.
c. Aspek Perkembangan Emosi
Aspek perkembangan emosi ialah kemampuan dalam mengekspresikan
perasaan-perasaan gembira, marah, sedih, takut dan keberanian.
d. Aspek Perkembangan Motorik
Aspek perkembangan motorik ialah kemampuan dalam melakukan
gerak, baik gerakan kasar maupun halus dan keseimbangan yang meliputi:
melakukan gerakan kasar, melakukan gerakan halus dan kesimbangan.

2.6 Evaluasi Input, Proses, Produk/Hasil


Dalam model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) dijelaskan
pengertian evaluasi input, Proses, dan Produk (Mohaimin, 2013) sebagai
berikut:
12

1) Evaluasi Input
Evaluasi input (input evaluation) merupakan evaluasi yang bertujuan
menyediakan informasi untuk menentukan bagaimana menggunakan
sumber daya yang tersedia dalam mencapai tujuan program. Evaluasi input
meliputi analisis personal yang berhubungan dengan bagaimana
penggunaan sumber-sumber yang tersedia, alternatif-alternatif strategi
yang harus dipertimbangkan untuk mencapai suatu program.
Mengidentifikasi dan menilai kapabilitas sistem, alternatif strategi
program, desain prosedur untuk strategi implementasi, pembiayaan dan
penjadwalan. Evaluasi masukan bermanfaat untuk membimbing pemilihan
strategi program dalam menspesifikasikan rancangan prosedural.
Informasi dan data yang terkumpul dapat digunakan untuk menentukan
sumber dan strategi dalam keterbatasan yang ada. Pertanyaan yang
mendasar adalah bagaimana rencana penggunaan sumber-sumber yang ada
sebagai upaya memperoleh rencana program yang efektif dan efisien.
2) Evaluasi Proses
Evaluasi yang dirancang dan diaplikasikan dalam praktik
implementasi kegiatan disebut dengan evaluasi proses. Untuk melihat
apakah pelaksanaan program sudah sesuai dengan strategi yang telah
dilaksanakan tersebut, maka perlu diadakannya evaluasi. Evaluasi tersebut
dinamakan evaluasi proses. Evaluasi proses termasuk mengidentifikasi
permasalahan prosedur pada pelaksanaan kejadian dan aktivitas. Setiap
perubahan-perubahan yang terjadi pada aktivitas dimonitor secara jujur
dan cermat. Pencatatan aktivitas harian penting dilakukan karena berguna
pada pengambilan keputusan untuk menentukan tindak lanjut
penyempurnaan dan menentukan kekuatan dan kelemahan program.
Stufflebeam juga mengatakan bahwa evaluasi proses merupakan
pengecekan yang berkelanjutan atas implementasi perencanaan. Tujuan
evaluasi proses yaitu untuk mengidentifikasikan atau memprediksi dalam
proses pelaksanaan, seperti cacat dalam desain prosedur atau
implementasinya. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa evaluasi proses juga
bertujuan untuk menyediakan informasi sebagai dasar memperbaiki
13

program, serta untuk mencatat, dan menilai prosedur kegiatan dan


peristiwa. Selain itu, tujuan utama evaluasi proses yaitu:
1. Mengetahui kelemahan selama pelaksanaan termasuk hal-hal yang baik
untuk dipertahankan,
2. Memperoleh informasi mengenai keputusan yang ditetapkan, dan
3. Memelihara catatan-catatan lapangan mengenai hal-hal penting saat
implementasi dilaksanakan.
Memonitor kegiatan, berinteraksi terus menerus, serta dengan
mengobservasi kegiatan, dan staf merupakan hal-hal yang dilakukan dalam
evaluasi proses. Dalam melakukannya, dinyatakan bahwa hal tersebut
dapat melibatkan pengukuran pre-test dan pos-test terhadap pengetahuan
dan keterampilan, mengobservasi perilaku tertentu pada siswa, self-report
mengenai perbaikan tingkah laku, penilaian performance rutin (tingkat, tes
terstandard, portofolio), self-studi yang terus menerus, studi kasus
individual, kehadiran dan data kedisiplinan, kesesuaian antara program
dengan pelaksanan, keterlaksanaan program, pengukuran sosiometri, serta
hambatan-hambatan yang ditemui.
3) Evaluasi Output
Evaluasi produk adalah evaluasi yang bertujuan untuk mengukur,
menginterpretasikan dan menilai pencapaian program. Evaluasi produk
adalah evaluasi mengukur keberhasilan pencapaian tujuan. Evaluasi dapat
juga bertujuan mengumpulkan deskripsi dan penilaian terhadap iuran
(outcome) dan menghubungkan itu semua dengan objektif, konteks, input,
dan informasi proses, serta untuk menginterpretasikan kelayakan dan
keberhargaan program. Evaluasi produk dapat dilakukan dengan membuat
definisi operasional dan mengukur kriteria pengukuran yang telah dicapai
(objektif), melalui pengumpulan nilai dari stakeholder, dengan unjuk rasa
(performing) baik dengan menggunakan analisis secara kuantitatif,
maupun kualitatif. Analisis produk ini diperlukan pembanding antara
tujuan, yang ditetapkan dalam rancangan dengan hasil program yang
dicapai. Hasil yang dinilai dapat berupa skor tes, prosentase, data
observasi, diagram data, sosiometri yang dapat ditelusuri kaitannya dengan
14

tujuan-tujuan yang lebih rinci. Selanjutnya dilakukan analisis kualitatif


tentang mengapa hasilnya seperti itu.
Dalam model-model evaluasi salah satunya Educational System Evaluation
Model dalam buku (Arifin,2012:72), kegiatan evaluasi dibagi menjadi empat
jenis diantaranya:
a) Input evaluation, structuring decision. Kegiatan evaluasi bertujuan untuk
membantu mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada,
alternatif apa yang akan diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai
tujuan, dan bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya.
b) Process evaluation, to serve implementing decision. Kegiatan evaluasi ini
bertujuan untuk membantu melaksanakan keputusan. Pertanyaan yang
harus Anda jawab adalah hingga bagaimana suatu rencana telah
dilaksanakan, apakah rencana tersebut sesuai dengan prosedur kerja, dan
apa yang harus diperbaiki.
c) Product evaluation, to serve recycling decision. Kegiatan evaluasi ini
bertujuan untuk membantu keputusan selanjutnya. Pertanyaan yang harus
Anda jawab adalah hasil apa yang telah dicapai dan apa yang dilakukan
setelah program berjalan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Assesmen selalu memegang peranan penting dalam segala bentuk
pengejaran yang efektif melalui proses evaluasi. Setelah diadakan evaluasi
diharapkan akan diperoleh balikan atau feedback yang dipakai untuk
memperbaiki dan merevisi bahan atau metode pengajaran, atau untuk
menyesuaikan bahan dengan perkembangan kemampuan siswa dalam
membaca buku ajar. Salah satu kegunaan assesment adalah untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
assesment pedoman untuk memilih dan menggunakan penilaian pembelajaran
membaca di kelas disusun sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dalam
pembelajaran tersebut.

3.2 Saran
Sebagai calon guru hendaknya mengerti dan benar-benar paham
mengenai assesmen karena assesmen sangat bermanfaat saat memasuki dunia
kerja. Mengingat masa depan yang akan kita hadapi tentu akan bebrbeda
dengan masa yang sedang kita jalani sekarang. Dalam belajar dan
pembelajaran setiap guru professional harus mempunyai assesmen
pembelajaran terhadap siswa, karena dengan memahami assesmen
pembelajaran, guru dapat mengetahui bagaimana perkembangan peserta
didiknya dalam kegiatan belajar.

15
DAFTAR PUSTAKA

Aries, Erna Febru. 2011. Asesmen dan Evaluasi. Malang: Aditya Media
Publishing.

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi pembelajaran. Jakarta: Direktur Pendidikan Tinggi


Islam.

Mohaimin, Mohammad. 2013. Model evaluasi CIPP (context, input, process,


product). Tersedia pada http://www.kompasiana.com/muhaiminmoh/
model-evaluasi-cipp-context-input-process-product_552ab300f17e6115
30d62496. (Diakses pada tanggal 2 April 2016).

Sriwindayani, Ketut Evi., Riana, I Gede Arnawa., & Suryaningsih, Ni Putu Ayu.
2014. Ruang Lingkup Assesmen Perkembangan. Tersedia pada http://tp-
assesmen-evaluasi.blogspot.co.id/2014/06/ruang-lingkup-asesmen-perke
mbangan.html (Diakses pada tanggal 2 April 2016).

Uno, Hamzah, B., & Koni, Satria. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta: PT
Bumi Aksara.

16

Anda mungkin juga menyukai