Gambar 2. (a) Populasi vs Area Urban (b) Pertumbuhan Populasi vs Pertumbuhan Fisik
Kekotaan
Sumber: Vevin S. Ardiwijya dkk, 2014
Dapat kita lihat bahwa hingga tahun 2012 populasi memiliki jumlah yang lebih
tinggi daripada area urbannya, namun jika ditinjau dari pertumbuhan populasi dan fisik
kekotaannya justru pertumbuhan fisik kekotaan jauh lebih tinggi bahkan mulai
menunjukkan pertumbuhan yang signifikan mulai tahun 2001-2005. Hal ini
memandakan banyaknya lahan-lahan baru yang dibuka atau wilayah berubah menjadi
sifat perkotaan, hal ini terjadi karena permintaan lahan di area pinggiran kota semakin
tinggi, masyarakat mulai menninggalkan pusat kota dan memilih bermukim di area
suburban yang justru menjadikan ini sebagai fenomena urban sprawl di Kota Bandung.