Anda di halaman 1dari 10

A.

Tujuan

Tujuan dari praktikum defisiensi unsur hara makro dan mikro pada
tanaman bunga mawar untuk mengetahui gejala defisiensi atau kekurangan
unsur hara makro atau unsur hara mikro pada tanaman bunga mawar (Rosa
sp.).

B. Dasar Teori
Salah satu faktor yang menunjang tanaman untuk tumbuh dan
berproduksi secara optimal adalah ketersediaan unsur hara dalam jumlah yang
cukup di dalam tanah. Jika tanah tidak dapat menyediakan unsur hara yang
cukup bagi tanaman, maka pemberian pupuk perlu dilakukan untuk
memenuhi kekurangan tersebut. Setiap jenis tanaman membutuhkan unsur
hara dalam jumlah yang berbeda. Ketidak tepatan pemberian unsur
hara/pupuk selain akan menyebabkan tanaman tidak dapat tumbuh dan
berproduksi secara optimal juga merupakan pemborosan tenaga dan biaya
(tidak efisien). Agar usaha pemupukan menjadi efisien maka, pemberian
pupuk tidak cukup hanya melihat keadaan tanah dan lingkungan saja, tetapi
juga harus mempertimbangkan kebutuhan pokok unsur hara tanaman. Dengan
diketahui kebutuhan pokok unsur hara tanaman maka dosis dan jenis pupuk
dapat ditentukan lebih tepat. Kebutuhan unsur hara tanaman panili diduga
cukup tinggi. Unsur hara N, P dan K yang terserap oleh 100 g bahan kering
panili (batang, daun dan buah) masing-masing adalah 3,70; 0,99; 5,35 g.
Hasil penelitian di rumah kaca menunjukkan bahwa tanaman panili cukup
responsif terhadap pemupukan N, P dan K. 1
Unsur hara merupakan sumber nutrisi atau sumber makanan yang
dibutuhkan tanaman. Unsur hara yang tersedia di alam (organik) maupun
yang sengaja ditambahan. Seperti halnya makhluk hidup lainnya, tanaman
juga memerlukan nutrisi lengkap dalam kelangsungan pertumbuhannya.

1
Agus Ruhnayat., “Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P, K untuk Pertumbuhan
Tanaman Panili (Vanilla Planifolia Andrews)”., Bul littro., Vol 18 No 1., 2007., hlm 50.

1
Unsur hara dibedakan menjadi dua berdasarkan ke esensialnya yaitu hara
esensial dan hara benefissial. Hara esensial merupakan hara yang memnuhi
empat kriteria yakni: 1) tanpa kehadirannya tanaman tidak akan dapat
tumbuh. 2) berperan sangat penting dalam proses fisiologis. 3) merangsang
dan mengatur aktivitas enzim. 4) mengatur aktivitas metabolism esensial.
Sedangkan hara benefisial merupakan hara yang berfungsi menstimulir
pertumbuhan tetapi tidak esensial atau bersifat esensial untuk spesies tertentu.
Unsur hara benefisial meliputi Cobalt, Natrium, Silikon, Nikel, Selenium,
Alumunium.
Unsur hara esensial dibagi menjadi dua yaitu unsur hara makro dan
unsur hara mikro. Unsur hara makro meliputi (C, H, O, N, P, K, S, Ca, dan
Mg) yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Sedangkan unsur hara mikro
meliputi (Fe, Mn, Zn, Cu, Mo dan Cl) 2yang dibutuhkan dalam jumlah
banyak. Kekahatan atau defisiensi adalah kekurangan material atau bahan
nutrisi pada tumbuhan untuk kelangsungan pertumbuhan. Kebutuhan nutrisi
akan unsur hara berbeda pada setiap tumbuhan, tergantung pada tumbuhan itu
sendiri, ada yang membutuhkan unsur hara dalam jumlah banyak, dan ada
pula yang membutuhkan unsur hara dalam jumlah yang sedang atau biasa
saja. Apabila unsur hara dalam tanah tidak tersedia, maka pertumbuhan dari
tumbuhan tersebut akan terhambat dan produksinya akan menurun. Biasanya
gejala kekahatan tersebut dapat terlihat pada bagian daun, batang, maupun
akar.

2
Haryono Supriyo, Daryono Prehaten., “Kandungan Unsur Hara dalam Daun Jati yang Baru Jatuh
pada Tapak Yang Berbeda”., Jurna: Ilmu Kehutanan., Vol 8 No 2., 2014., Hlm 109.

2
C. Alat dan Bahan
1. Alat
No. Gambar Keterangan

1.

Gelas cup

2.

Gelas Ukur

Alat Pengaduk

3
Alat Tulis

2. Bahan
No. Gambar Keterangan

1.

Pupuk dengan Unsur Hara Makro dan


Mikro

2.

Air

4
Tanaman Bunga Mawar

D. Cara kerja
1. Siapkan tanaman bunga mawar dan berilah label.
2. Siapkan pula pupuk dengan kandungan unsur makro.
3. Tuangkan pupuk padat tersebut dengan takaran 10 butir ke dalam gelas
cup. Kemudian larutkan pupuk tersebut dengan air takaran 300 ml, lalu
aduk hingga larut.
4. Tuangkan larutan pupuk dengan kandungan unsur makro ke dalam pot
tanaman bunga mawar.
5. Lakukan setiap hari dan amati dalam waktu 1 minggu.
6. Catatlah apa saja perubahan yang terjadi pada tanaman tersebut.

5
A. Hasil Pengamatan
Pengamatan yang dilakukan kelompok pertama mendapatkan hasil,
yaitu:
NO. GAMBAR TANGGAL KETERANGAN

1. Daun berwarna
hijau tanpa ada
bintik kuning,
28 Oktober putih, dan seperti
terbakar atau
kecoklatan.

2. Daun sudah mulai


terlihat ada bintik
29 Oktober kekuningan dan
agak terbakar di
bagian tepi daun

3. Daun mulai
terbakar yang
mulanya hanya
5 November terjadi ditepi daun
namun pada hari
ke 8 sudah mulai
sampai ke tengah
daun

6
4. Daun sudah mulai
banyak mengalami
perubahan mulai
7 November berwarna
kecoklatan pada
salah satu daun
bahkan berbintik
kehitaham.

B. Pembahasan
konsentrasi larutan hara berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
bunga mawar. Terdapat perbedaan yang signifikan pada tanaman bunga
mawar yang telah disiram dengan larutan unsur hara. Pemberian larutan hara
dengan konsentrasi yang lebih tinggi menyebabkan warna daun lebih hijau.
Daun yang warnanya lebih hijau umumnya kandungan klorofilnya akan lebih
banyak sehingga proses fotosintesa akan lebih baik.
Proses fotosintesa yang berjalan secara baik secara tidak langsung
akan mempengaruhi keragaan tanaman secara keseluruhan seperti
kekeringan, penyakit dan sebagainya. Hal tersebut sangat penting mengingat
tanaman bunga mawar yang diamati peka terhadap penyakit dan kekeringan.
Oleh karena untuk melihat pengaruh pemupukan terhadap pertumbuhan
tanaman bunga mawar harus dilihat beberapa hari dan juga disiram dengan
larutan hara setiap 2 hari sekali. Kemudian dapat diketahui perubahan yang
terjadi pada daun tanaman bunga mawar terdapat bintik atau bercak berwarna
kecoklatan bahkan sampai kehitaman.

7
C. Kesimpulan
Pemberian larutan hara dengan konsentrasi yang lebih tinggi
menyebabkan warna daun lebih hijau, pada penelitian ini hal tersebut terlihat
dari tidak berpengaruh nyata larutan hara yang diberikan terhadap
pertumbuhan tanaman bunga mawar., namun jika pemberian hara terlalu
tinggi atau kurang akan menyebabkan hama atau penyakit menyerang
tanaman bunga mawar. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa batas kritis
kekurangan hara N untuk parameter panjang sulur, diameter sulur dan jumlah
daun terletak pada konsentrasi larutan 0,70, 0,78 dan 0,30 kali larutan
optimum. Setara dengan pemberian unsur hara sebanyak 148,2, 253,9 dan
90,7 mg NO3/l. Secara visual tanaman yang tidak diberi atau yang
kekurangan hara N warna daunnya kekuningan, diduga pembentukan klorofil
terganggu akibat proses asimilasi yang tidak lancar.
Batas kritis kekurangan hara P untuk parameter panjang sulur,
diameter sulur dan jumlah daun terletak pada konsentrasi larutan 0,40, 0,84
dan 0,30 kali larutan optimum (Gambar 3), setara dengan pemberian unsur
hara 22,3, 46,8 dan 16,8 mg PO4/l. Sama halnya dengan pemberian unsur
hara N, secara visual tanaman yang tidak diberi atau yang kekurangan hara P
warna daunnya kekuningan. Salah satu peranan hara P didalam pertumbuhan
tanaman tanaman adalah sebagai perangsang perkembangan akar. Akar yang
tidak berkembang secara baik tidak dapat mengabsorpsi unsur hara lebih
banyak.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ruhnayat Agus. 2007. “Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P, K untuk


Pertumbuhan Tanaman Panili (Vanilla Planifolia Andrews)”. Bul littro.
Vol 18 No 1. Diakses 29 November.
Supriyo Haryono, Daryono Prehaten. 2014. “Kandungan Unsur Hara dalam
Daun Jati yang Baru Jatuh pada Tapak Yang Berbeda”. Jurna: Ilmu
Kehutanan., Vol 8 No 2. Diakses 29 November.

9
PRAKTIKUM II “DEFISIENSI UNSUR HARA
MAKRO DAN MIKRO
PADA TANAMAN BUNGA MAWAR”
Disusun Guna Memenuhi Syarat Ulangan Akhir Semester
Mata Kuliah: Fisiologi Tumbuhan
Dosen Pengampu: Irma Yuniar Wardhani, M.Pd.

Oleh:

Siti Sabila (1710810037)

Biologi-A

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

10

Anda mungkin juga menyukai