Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN

LABORATORIUM FISIKA SEKOLAH


(AKPC 4506)

GELOMBANG BERDIRI TRANSVERSAL PADA KAWAT

DOSEN PENGAMPU
Surya Haryandi, M.Pd.

KELOMPOK 1
Edo Meidyantoro 1710121210004
Malik Fahat 1710121210014
Muhammad Rizki 1710121110008
Rizki Ramadan 1710121110014
Yayan Azhary 1710121210026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2019
Gelombang Berdiri Transversal Pada Kawat
A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, praktikan diharapkan memahami konsep gelombang
berdiri pada kawat.
B. Alat dan Bahan
1. Audio Generator 1 buah
2. Pembangkit getaran 1 buah
3. Kabel penghubung 1 buah
4. Penggaris 1 buah
5. Kawat Lurus 30 cm

C. Rumusan Hipotesis
Semakin besar frekuensi yang digunakan maka semakin banyak simpul yang terbentuk
pada gelombang.
D. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Variabel Manipulasi : Frekuensi (f)
Variabel Respon : Jumlah Simpul gelombang
Variabel Kontrol : Jenis kawat, spesifikasi pembangkit geratan (vibrator),
DOV Manipulasi : Frekuensi didefinisikan sebagai banyaknya getaran yang
dihasilkan per satuan waktu. Dinyatakan dalam satuan Hz dan
dihasilkan oleh audio generator. Selama percobaan, frekuensi
dimanipulasi hingga terbentuk gelombang dengan 2 simpul
(setengah gelombang) dan 3 simpul (1 gelombang)
DOV Respon. : Jumlah simpul pada gelombang didefinisikan sebagai jumlah
simpul yang dihasilkan saat kawat begetar membentuk gelombang.
DOV Kontrol : Jenis kawat didefinisikan sebagai jenis bahan kawat yang
digunakan pada percobaan. Pada percobaan ini menggunkan kawat
baja yang tipis dan dijaga tetap selama percobaan dengan cara
menggunakan kawat yang sama. Spesifikasi pembangkit getaran
(Vibrator) didefinisikan sebagai kemampuan sebuah vibrator untuk
bias berfungsi. Spesifikasi vibrator yang digunakan adalah V max 4
volt AC, W max 100 gram. Dijaga tetap selama percobaan dengan
cara menggunakan vibrator yang sama.
E. Langkah Percobaan
Kawat dijepit di salah satu ujungnya
1) Atur audio generator agar memberikan frekuensi sangat rendah, misalnya 5 Hz
2) Hidupkan generator audio dan bangkitkan gelombang berdiri pada kawat baja dengan
perlahan-lahan menaikkan frekuensi generator audio sampai terbentuk gelombang bediri
paling sederhana yang memungkinkan (jumlah perut dan simpul paling sedikit)
3) Amati letak simpul dan perut gelombang berdiri tersebut. Buatlah sketsa kasar.
4) Padamkan audio generator
5) Catat frekuensi yang menimbulkan gelombang berdiri tadi didekat sketsa bentuk
gelombangnya. Ini merupakan frekuensi dasar atau ferkuensi alamiah benda yang
digetarkan ini
6) Hidupkan kembali audio generator
7) Bangkitkan gelombang berdiri “modus” berikutnya, jika memungkinkan, dengan
menaikkan rekuensi generator perlahan-lahan sampai terbentuk gelombang berdiri lagi.
8) Amati letak simpul dan perut gelombang berdiri tersebut
9) Buatlah sketsa kasar bentuk gelombang berdiri yang teramati tersebut.
10) Padamkan audio generator
11) Catat frekuensi didekat sketsa gelombangnya. Ini dapat disebut erkuensi atas pertama
benda.
Kawat dijepit di tengah-tengah panjangnya
1) Geser kedudukan kawat pada pembangkit getaran dan jepitlah di tengah-tengah
panjangnya.
2) Ulangi langkah-langkah diatas untuk mendapatkan frekuensi dasar dan frekuensi atas
pertama ,jika ada.
3) Buatlah sketsa kasar bentuk gelombang berdiri yang teramati tersebut.
F. Hasil Pengamatan

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasli percobaan dan pengamatan diperoleh frekuensi dasar pada gelombang adalah
sebesar . . . . Hz. Pada gelombang dengan frekuensi dasar sebesar . . . . Hz ini diperoleh bentuk
gelombang dengan 2 buah simpul dan satu perut (setengah gelombang). Sedangkan untuk
pengamatan selanjutnya setelah memanipulasi frekuensi pada audio generator diperoleh rekuensi
atas pertama pada gelombang sebesar . . . . Hz. Pada gelombang dengan frekuensi atas [ertaa ini
dieroleh gelombang dengan 3 buah simpul dan 2 buah perut. Hasil ini telah sesuia dengan hipotesis
yang semakin besar frekuensi yang digunakan (Frekuensi dasar dan frekuensi atas pertama) maka
jumlah sipul yang terbentuk pada gelombang juga akan semakin banyak. Hal ini juga didukung
𝑣 1 𝐹
dengan persamaan 𝑓 = λ atau 𝑓 = λ √𝜇 . Pada frekuensi dasar pertama membentuk 𝑙 =
1
λ sehingga λ = 2𝑙, dan pada frekuensi atas pertama diperoleh 1 gelombang dengan 𝑙 = λ .
2
Sehingga jika dimasukkan kedalam persamaan akan dihasilkan frekuensi pada frekuensi atas
pertama akan lebih besar daripada frekuensi dasar. Pada percobaan dengan menjepit kawat pada
tengah-tengah panjangnya, sehingga panjang kawat menjadi ½. Namun pada percobaan setelah di
manipulasi frekuensi pada audio generator tidak erbentuk gelombang yang jelas sehingga tidak
bias menentukan berapa frekuensi dasar dan frekuensi atas pertama pada kawat. Hal ini disebabkan
oleh bahan yang digetarkan adalah kawat yang merupakan bahan kaku sehingga susah membentuk
gelombang jika panjangnya diperkecil.

Anda mungkin juga menyukai