Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SITI AISYAH


Jalan Letkol Sukirno Kel. Air Kuti Lubuklinggsu 31626 Telp. 0733
451902 Fax. 0733 452776

SURAT IZIN

PERAWAT ANASTESI

Nama : Muhammad Mahpuz, AMD.

Uraian Tugas :

PRE OPERATIF

1. Visite pre operatif apabila dokter anastesi berhalangan.


2. Menerima pasien diruang penerimaan.

INTRA OPERATIF.

1. Membebaskan jalan nafas/ intubasi.


2. Memenuhi keseimbangan O2 dan CO2
3. Mempertahankan Keseimbangan cairan.
4. TTV
5. Memberikan obat- obatan sesuai program.
6. Memberikan rasa aman dan nyaman pada papsien.
7. Menilai hilangnya efek obat anastesi.
8. Memberikan resusitesi.

POST OPERATIF.

1. Mempertahankan jalan napas.


2. TTV
3. Memantau tingkat kesadaran pasien.
4. Memantau respon pasien terhadap tindakan obat anastesi.
5. Menyiapkann RR.
6. Membersihkan alat anastesi .
7. Serah terima dengan perawat rawat inap.
8. Membersihkan kamar operasi
SPESIALISASI KEPERAWATAN DI INDONESIA

Perawat Anastesi

Perawat Anastesi adalah tenaga keperawatan professional yang diberi wewenang dan tanggung
jawab dalam membantu terselenggaranya pelaksanaan tindakan pembiusan dikamar operasi. Tugas
perawat anastesi antara lain :

Sebelum Pembedahan

1) Melakukan kunjungan pra anesthesia untuk menilai status fisik pasien.


2) Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi.
3) Menyiapkan kelengkapan alat dan mesin anasthesi.
4) Memasang infuse atau transfuse darah.
5) Memberikan premedikasi sesuai dengan program dokter anesthesia.
6) Menyiapkan kelengkapan meja anesthesia dan mesin suctionnya.
7) Memonitor kondisi dan tanda vital pasien.
8) Memindahkan pasien kke meja operasi.

Saat Pembedahan

1) Membebaskan jalan napas denga mengatur posisi pasien dan ett.


2) Memenuhi keseimbangan gas medis.
3) Mengatur keseimbangan cairang dengan menghitung input dan output.
4) Memantau tanda- tanda vital.
5) Memberikan obat- obatan sesuai dengan program dokter anesthesia.
6) Memantau efek obat anesthesia.

Setelah Pembedahan

1) Mempertahankan jalan napas pasien.


2) Memantau tingkat kesadaran pasien.
3) Memantau dan mencatat perkembangan pasien post operasi.
4) Memantau pasien terhadap efek obat anesthhesi.
5) Memindahkan pasien ke ruang pulih sadar.
6) Merapikan dan membersihkan alat anesthesi.
7) Mengembalikan alat anesthesia ke tempat semula
PERAN PERAWAT ANESTHESI

Perawat Anasthesi adalah perawat dengan pendidikan perawat khusus anestesi. Peran utama sebagai
perawat anestesi pada tahap praoperatif adalah memastikan identitas pasien yang akan dibius dan
melakukan meikasi praanestesi. Kemudian pada tahap intraoperatif bertanggung jawab terhadap
manajemen pasien, instrument dan obat bius membantu dokter anestesi dalam proses pembiusan sampai
pasien sadar penuh setelah operasi.

Pada pelaksaaanna saat ini, perawat anestesi berperan pada hamper seluruh pembiusan umum. Perawat
anestesi dapat melakukan tindakan prainduksi, pembiusan umum, dan sampai pasien sadar penuh
diruang pemulihan.

Peran dan tanggung jawabb perawat anestesi secara spesifik antara lain :

1) Menerimam pasien dan memastikan bahwa semua pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai
peraturan institusi
2) Melakukan pendekatan holistic dan menjelaskan perihal tindakan prainduksi
3) Manajemen sirkulasi dan suplai alat serta obat anestesi
4) Pengaturan alat- alat pembiusan yang telah digunakan.
5) Memeriksa semua peralatn anestesi (mesin anestesi, monitotr dan lainnya) sebelum memulai
proses operasi.
6) Mempersiapkan jalur intravena dan arteri, menyiapkan pasokan obat anestesi, spuit, dan jarum
yang akan digunakan; dan secara umum bertugas sebagai tangan kanan ahli anestesi, terutama
selama induksi dan ektubasi.
7) Membantu perawat sirkulasi memindahkan pasien serta menempatktan tim bedah setelah pasien
ditutup duik dan sesudah operasi berjalan.
8) Berada di sisi pasien selama pembedahan, mengobservasi , dan mencatat status tanda- tanda
vital, obat- obatan, oksigenasi, cairan, transfuse darah, status sirkulasi, dan merespon tanda
komplikasi dari operator bedah.
9) Memberikan segala sesuatu yang dintuhkan ahli anestesi utnuk melakuakan suatu prosedur
(misalnya anestesi local, umum,atau regional)
10) Memberi informasi dan bantuan pada anestesi setiap terjadi perubahan satus tanda- tanda vital
pasien atau penyulit yang mungkin menganggu perkembangan kondisi pasien.
11) Menerima dan mengirim pasien baru untuk masuk ke kamar perinduksi dan menerima pasien
di ruang pemulihan.
PERAN PERAWAT RUANG PEMULIHAN

Perawat ruang pemulihan adalah perawaat anestesi yang menjaga kondisi pasien sampai sadar penuh
agar bias dikirim kemballi ke ruang rawat inap.

Tanngung jawab perawat ruang pemulihan sangat banyak karenan kondisi pasien dapat
memburuk dengan cepat pada fase ini. Perawat yang bekerja diruangan ini harus siap dan mampu
mengatasi setiap keadaan darurat. Walaupun pasien di ruang pemuliahan merupakan

Tanggung jawab ahli anestesi, tetapi ahli anestesi mengandalkan keahlian perawat untuk memantau dan
merawat pasien sampai benar- benar sadar dan mampu dipindahkan keruang.

KONSEP DASAR ANASTESI

1. Memberikan pelayanan anest asi, analgesi dan sedasi yang aman, efektif, manusiawi dan memuaskan
bagi pasien yang menjalani pembedahan, prosedur medic atau trauma yang
2. Menunjang fungsi vital tubuh terutama jalan nafas, pernafasan, peredaran kesadaran pasien yang
mengalami gangguan atau ancaman jiwa karena menjalani prosedur medic, trauma atau
penyakit lain.
3. Melakukan reanimasi dan resusitasi jantung, paru, otak (basic advanced prolonged life support)
pada kegawatan mencagancam jiwa dimanapun pasien berada (ruang gawat darurat, kamar
bedah, ruang pulih sadar, ruang interatif / ICU).
4. Menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, asam basa dan metabolism tubuh pasaien yang menegalami
ganguan atau ancaman jiwa karena menjalani prosedur medic, trauma atau penyakit lain.
5. Mengatasi masalah nyeri akut di rumah sakit (nyeri akibat pembedahan, trauma maupun nyeri
persalinan).
6. Menanggulangi masalah nyeri kronik dan nyeri membandel (nyeri kanker dan penyakit Kronik)
7. Memberikan bantuan terapi pernafasan]

PENGERTIAN ANESTESI

Anestesi berasal dari bahasa Yunani a : tanpa, Aaesthesis : rasa, sensasi (Anesttesiologi FKUI 1989)

Anastesi adalah suatu keadaann naskosis, analgesia, relaksasi dan hilangnya reflek (Keperawatan medical
bedah, Brunner dan Sudarth edisi 8).

Definisi anestesiologi yang ditegakkan oleh The American Board of Anesthesiology pada tahun
1089 ialah mencakup semua kegiatan profesi atau praktek yang meliputi :

1. Menilai, merancang, menyiapkakn pasien untuk anestesi.


2. Membantu pasien menghilangkan nyeri pada saat pembedahan, persalinan atau pada saat
dilakukan tindakan diagnostic terapeutik.
3. Memantau dan memperbaiki homeostatis pasien perioperatif dan pada pasien dalam keadaan
kritis.
4. Mendiagnosis dan mengobati sindroma nyeri.
5. Mengelola dan mengajarkann resusitasi jantung paru (RJP).
6. Membuat evaluasi fungsi pernafasan dan mengobati gangguan pernafasan.
7. Mengajarkan,member supervise dan mengadakann evaluasi tentang penampilan personil
paramedik dalam bidang anestesi, perawatan pernaafasan dan perawatan pasien dalam keadaan
kritis.
8. Mengadakan penelitian tentang ilmu dasar dan ilmu klinik untuk menjelaskan dan memperbaiki
perawatan pasien terutama tentang fungsi fisiologi dan respon terhadap obat.
9. Melibatkan diri dalam administrasi rumah sakit . pendidikan kedokteran dan fasilitas rawat
jalan yang diperlukan untuk implementasi pertanggung jawaban.
RUANG LINGKUP KEPERWATAN ANESTESI

Ruang lingkup keperawatan anestesi meliputi pelayanan keperawata anestesi pada pelayanan :

1. Pra anestesi/ Pembedahan


2. Selama Anestesi / Pembedahan
3. Pasca Anestesi/ Pembedahan
4. Perawat gawat darurat
5. Perawat intensif
6. Semua pelayanan yang memerlukan perawatan anestesi

PERWATAN PRA ANESTESI

Perawatan pra Anestesi dimulai saat pasien berada di ruang perawatan, atau dapat juga dimulai pada
saat pasien diserah terimakam di ruang operasi dan berakhir saat pasien dipindahkan ke meja operasi.

Tujuan :

1. Menciptakan hubungan yang baik dengan pasien, memberikan penyuluhan tentang tindakan
anestesi.
2. Mengkaji, merencanakan dan memenuhi kebutuhan pasien.
3. Mengetahui akibat tindakan anastesi yang akan dilakukan.
4. Mengantisipasi dan menannggulangi kesulitan yang mungkin timbul.

Dalam menerima pasien yang akan menjalani tindakan anestesi, Perawat anestesi wajib memeriksa
kembali kembali data dan persiapan anestesi, diantaranya :

1. Memeriksa :
- Identitas pasien dan keadaan umum pasien.
- Kelengkapan status/ rekam medic.
- Surat persetujuan operasi dari pasien / keluarga
- Data laboratorium, rontgent, EKG dan lain- lain.
- Gigi palsu, Lensa kontak, perhiasan, cat kuku, lipstick dan laim- lain.
2. Mengganti baju pasien
3. Membantu pasien untuk mengosongkan kandung kemih.
4. Mencatat timabg terima pasien.

Perawat anestesi juga bertugas memberikan pre – medikasi intruksi tertulis dari dokter Spesialis
Anestesiologi atau dokteer lain yang berwenaang. Hal – hal yang harus diperhatikan adalah :

1. Memeriksa kembali nama pasien sebelum memberikan obat.


2. Memeriksa riwayat penyakit yang pernah diderita..
3. Mengetahui riwayat aleregi terhadap obat- obatan.
4. Memeriksa fungsi vital(tensi, nadi, suhu ,nafas) sebelum memberikan premedikasi dan sesudahnya.
5. Memberikan obat pre- medikasi sesuai itruksi dokter dan kemudian mencatat nama obat, dosis obat,
cara dan waktu pemberian, tanda tangan dan nama jelas perawat yang memberkan obat.

PERWATAN SELAMA ANESTESI

Perawatan selama anestesi di mulai sejak pasien berada di atas meja operasi sampai dengan pasien
dipindahkan ke ruang pulih sadar.

Tujuan :

Mengupayakann fungsi vital pasien selama anestesi berada dalam kondisi optimal agar pembedahan
dapat berjalan lancar dengan baik.

Sebelum dilakukan tindakan anestesi, perawat Anastesi wajib :

1. Memeriksa kembali nama pasien, data, diagnose dan rencana operasi.


2. Mengenalkan pasien kepada dokter specialis anestesiologi, dokter ahli bedah, dokter asisten dan
perawat instrument.
3. Memberikan dukunagan moril, menjelaskan tindakan induksi yang akan dilakukan dan menjelaskan
fasilitas yang ada di sekitar meja operasi.
4. Memasang alat – alat pemantau (antara lain tensimeter, EKG dan alat lainnya sesuai dengan
kebutuhan).
5. Mengatur posisi pasien bersama- sama perawat bedah sesuai dengan posisi yang dibutuhkan untuk
tindakan pembedahan.
6. Mendokumentasikan semua tindakan yang telah dilakukan.

Selama tindakan anestesi perawat anestesi wajib :

1. Mencatat semua tidakan anestesi.


2. Berespon dan mendokumntasikan semua perubahan fungsi vital tubuh pasien selama anestesi/
pembedahan. Pemaaantauan meliputi system pernafasan, sirkulasi, suhu, keseimbangan cairan,
perdarahan dan prooduksi urine dan lain- lain.
3. Berespon dan melaporkan pada dokter spesialis anestesiologi bila terdapat tanda- tanda
kegawatan fungsi vital tubuh pasien agar dapat dilakukan tindakan segera.
4. Melaporkan kepada dokter yang melakukan pembedahan tentang perubahan fungsi vital tubuh
pasien dan tindakan yang diberikan selama anestesi.
5. Mengatur dosis obat anestesi atas pelilmpahan wewenang dokter.
6. Menanggulangi keadaan gawat darurat.

Pengakhiran anestasi :

1. Memantau tanda- tanda vital secara labih insetif.


2. Menjaga jalan nafas supaya tetap bebas.
3. Menyiapkan alat- alat dan obat- obat untuk pengakhiran anestesi dan atau ekstubasi.
4. Melakukan pengakhiran anestasi dan atau ekstubasi sesuai dengan kewenangan yang diberikan.

PERAWATAN PASCA ANESTESI

Perawatann pasca anestesi/ pembedahan dimulai sejak pasien dipindahkan ke ruang pulih sadar sampaii
diserah terimakan kembali kepadaa perawat di ruang rawat inap. Jika kondisi pasien tetap kritis pasien
dipindahkan ke ICU.

Tujuan :

- Mengawasi kemajuan pasien sewaktu masa pulih.


- Mencegah dan segera mengatasi komplikasi yang terjadi.
- Menilai kesadaran dan fungsi vital tubuh pasien untuk mnentukan pemndahan/ pemulangan
pasien

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT ANESTESI

Perawat anestesi dalam pelayanan anestesiologi dan reanimasi mempunyai peran fungsi sebagai
berikut :

1. Pengelola asuhan keperawatan anestesi.


2. Mitra kerja dalam pelaksanaann tindakan anestasi.
3. Menyiapkan alat – alat dan obat – obat untuk pengakhiran anestesi dan atau ekstubasi.
4. Melakukan pengakhiran annestasi dan atau ekstubasi sesuai dengan kewenangan yang diberikan.

PERAWATAN PAPSCA ANESTESI

Perawatan pasca anestesi/ pembedahan dimulai sejak pasien dipindahkan ke ruang pulih sadar sampai
diserahterimakann kembali kepada perawat di ruang rawat inap. Jika kondisi pasien tetap kritis pasien
dipindahkan ke ICU.

Tujuan :

- Mengawasi kemajuan pasien sewaktu masa pulih.


- Mencegah dan segera mengatasi komplikasi yang terjadi.
- Menilai kesadaran dan fungsi vital tubuh pasien untuk menentukann pemindahan/
pemulangan pasien.

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT ANESTESI

Perawat anestesi dalam pelayanan anestesiologi dan reanimasi mempunyai peran dan fungsi sebagai
berikut :

1. Pengelola asuhan kepperawatan anestesi.


2. Mitra kerja dalam pelaksanaan tindakan anestesi.
3. Pengelola asuhan keperawatan pada keadaan gawat darurat.
4. Peengelola asuhan keperawatan pasien di intensif Care.
5. Sebagai pendidik.

Kompetensi minimal seorang Perawat Anestesi adalah sebagai berikut :

1. Dapat melakukan asuhann keperawatan pada pasien yang akan menjalani prosedur anestasi
(Pra, intra dan pasca).
2. Dapat melakukan asuhan keperawatan selama tindakan/ prosedur anestesi sedang berlangsung.
3. Dapat melakukan asuhan keperawatan pada pasien dalam keadaan gawat darurat.
4. Dapat melakukan asuhan keperawatan kepada paspien yang membutuhkan perawatan intesif.
5. Dapat melakukan kerja sama antar anggota tim, baik sebagai mitra kerja ataupun pelaksana
tindakan dalam pelayanan anestesiologi dan reanimasi sesuai dengan peran, fungsi, etika dan
kebijaksanaan atau bahas kewenanganya.

Anda mungkin juga menyukai