Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penilitian atau riset merupakan kegiatan yang menghasilkan suatu

karya tulis berdasarkan kenyataan ilmiah. Karya tukis ini diperoleh

berdasarkan sebagai hasil kajian kepustakaan maupun penelitian lapangan

(klinik dan laboratorium), dilakukan dari penemuan masalah untuk di analisis

untuk di analisis atau diolah agar menghasilkan suatu kesimpulan. penelitian

kebidanan merupakan suatu kegiatan penelitian yangmembahas masalah

kebidanan yang timbul berdasrkan teori – teori ilmiah dan kenyataan objektif

sehingga dapat dibuat suatu analisi untuk menghasilkan suatu kesimpulan

yang benar dalam menjawab masalah sedang dibahas. (Hidayat 2012, h.2).

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014 ; h.2).

Case study research (Studi penelaahan kasus) dilakukan dengan

cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit

tunggal. Unit tunggal di sini dapat berarti satu orang, sekelompok penduduk

yang terkena suatu masalah, misalnya keracunan atau sekelompok

masyarakat di suatu daerah. Unit yang menjadi kasus tersebut secara

mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan keadaan

kasus itu sendiri, faktor-faktor yang mempengaruhi, kejadian-kejadian

khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan

reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau pemaparan tertentu. Meskipun

di dalam studi kasus ini yang diteliti hanya berbentuk unit tunggal, namun
dianalisis secara mendalam, meliputi berbagai aspek yang cukup luas, serta

penggunaan berbagai teknik secara integratif (Notoatmodjo, 2012; h. 47)

Pada study kasus ini adalah study untuk mengeksplorasi masalah

asuhan kebidanan komprehensif dimulai sejak ibu dari hamil, bersalin, dan

nifas dengan melakukan wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik, serta

dokumentasi dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu

keadaan secara objektif.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi : Desa Langanharjo Rt.02 Rw.3 Kecamatan Kendal Kabupaten

Kendal.

2. Waktu : Dimulai dari pengambilan kasus hamil sampai pemberian asuhan

kebidanan berakhir (COC dari hamil sampai nifas) dengan minimal

kunjungan sebagai berikut :

a. Kunjungan hamil

1) Kunjungan hamil 1 : tanggal 25 April 2017

2) Kunjungan hamil 2 : tanggal 3 Mei 2017

b. Kunjungan bersalin dan neonatus : tanggal 5 mei 2017

c. Kunjungan nifas

1) Kunjungan nifas dan neonatus 1 : tanggal 6 Mei 2017

2) Kunjungan nifas dan neonatus 2 : tanggal17 Mei 2017

3) Kunjungan nifas dan neonatus 3 : tanggal 12 Juni 2017

C. Pengumpulan Data

Data dapat diperoleh secara langsung dan tidak langsung, hal ini

sangat tergantung dari kebutuhan informasi, tenaga, waktu dan dana yang

tersedia.
1. Wawancara

Dalam penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur digunakan

sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpulan data

telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh (Sugiyono, 2014; h.233). informasi yang diperoleh berupa

anamnesa berisi tentang :

a. Identitas pasien yang bertujuan untuk dapat membedakkan dengan

jelas terdapat kesamaan sehingga tidak terjadi kemungkinan

kesalahan dalam interpretasi dan intervensi medis (Manuaba, 2007;

h. 208). Dalam studi kasus ini penyusun melakukan pengkajian

identitas terhadap Ny. Y dan suaminya berupa nama, umur, suku

bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, dan alamat.

b. Menanyakan keluhan pada pasien

c. Riwayat penyakit dahulu, sekarang dan keluarga

d. Riwayat obstetri, keterangan tentang menstuasi penting untuk dapat

memperkirakan faal alat genital normal atau jika terdapat

penyimpangan (Manuaba, 2007; h.209). dalam studi kasus ini informsi

yang diperole adalah menarche, siklus menstruasi, lama, jumlah,

keludan dan hari pertama haid terakhir.

e. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu, dalam masalah ini

ditanyakan bertujuan untuk membedakan klasifkasi kehamilan yaitu

kehamilan dengan resiko rendah, meragukan dan resiko tinggi.

Mengetahui kehamilan berdasarkan resiko diperlukan untuk

mengetahui jenis pertolongan yang adekuat, cepat, dan tepat untuk

setiap kasus (Manuaba, 2007; h.210).


f. Riwayat kehamilan sekarang, sangat penting utnuk menentukan

prognosis kehamilan, rencana pertolongan persalinan, diperlukan

kehadiran dokter spesialis anak karena bayi mempunai nilai sangat

tinggi, baik saat ini maupun masa datang (Manuaba, 2007; h.211).

dalam stui kasusu ini informasi yang diperoleh berupa gerakan janin

dan frekuensi gerakan, tanda bahaya kehamilan, obat atau jamu yang

dikonsumsi, berat badan sebelum hamil, frekuensi anc, tempat

periksa anc, pesan khusus, imunisasi TT, kekhawatiran khusus

terhadap kehamilan yang sekarang.

g. Pola kebutuhan sehari – hari, psikososial, spiritual, kultural, data

pengetahuan ibu. Alam studi kasus ini informasi yang didapat berupa

nutrisi, eliminaasi, pola aktofotas kegiatan sehari – hari, pola istrirahat,

pola seksua, pola personal hygiene.

2. Observasi dan pemeriksaan fisik

Pemeriksaan ibu hamil meliputi pemeriksaan keadaan umum dan

pemeriksaan kehamilan, dengan demikian, kehamilan dapat digolongkan

menjadi kehamiolan dalam batas normal atau risiko rendah, khamilan

dengan risiko meragukan, kehamilan dengan risiko tinggi, kehamilan

dengan keadaan gawat darurat. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi :

a. Pemeriksaan umum, peeriksaan ini meliputi pengukuran tinggi badan,

penimbangan berat badan, megukur tanda – tanda vital, mengukur

LILA.

b. Inspeksi

Pemeriksaan dilakukan dari ujung kepala sampai ujung kaki meliputi

keadaan umum, bentuk tubuh, cara berjalan, status emosional,


memeriksa adanya kelainan lokal dengan mengamati seluruh bagian

tubuh (Mangkuji,dkk, 2010; h.31-32). Inspeksi abdomen dilakukan

untuk mengetahui bentuk (shape), jaringan parut (scar), kulit (skin),

dan ukuran (size) (Baston, 2011; h.126). dalam studi kasus ini

inspeksi dilakukan pada setiap kunjungan, dan hasil data dijelaskan

pada bab selanjutnya.

c. Palpasi

Palpasi dilakukan pada saat ibu berbarang terlentang. Pemeriksaan

ini ditujukan untuk menentukan besar dan konsistensi rahim,bagian-

bagian janin, letak dan presentasi, serta gerakan janin. Pemeriksaan

yang dilakukan meliputi leopold (leopold I, leopold II, leopold III,

leopold IV) (mangkuji,dkk, 2010;h.32-33). Dalam studi kasus ini

pemeriksaan palpasi dilakukan setiap kali kunjungan, dan informasi

data telah dijelaskan dalam bab selanjutnya.

d. Auskultasi

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan stetoskop untuk

mendengarkan detak jantung janin (DJJ) (Mangkuji, dkk, 2010; h.33).

dalam studi kasus ini pemeriksaan auskultasi dilakukan setiap kali

kunjungan untuk mengetahui keadaan janin, dan hasil data telah

dijelaskan dalam bab selanjutnya.

e. Pemeriksaan dalam

Pemeriksaan dalam dilakukan untuk mengetahui bagian terbawah

janin, kalau bagian terbawah adalah kepala, dapat ditentukan posisi

UUK, UUB, dagu, hidung, orbita, mulut, dan sebagainya. Kalau letak

sungsang, dapat diraba anus, sakrum, dan tuber iskhiadikum.


Pembukaan servik, turunnya bagian terbawa janin, caput

sucecedeneum, dan sebagainya (mochtar, 2011; h.41). dalam studi

kasus ini hasil pemeriksaan dalam semua dalam keadaan normal

yakni presentasi kepala, letak bujur,dan titik petunjuk UUK, untuk

ghasil pemeriksaan lebih lengkap telah dilanjutkan dalam bab

selanjutnya.

3. Pemeriksaan penunjang (laboratorium, USG)

Pemeriksaan yang dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang meliputi,

haemoglobin (metode sahli), protein urin, glukosa urin (mochtar, 2012;

h.34) serta dengan periksa USG. Dalam studi kasus ini dilakukan

pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan haemoglobin, VCT

(voluntary couseli and testing), HbSAg (hepatitis B, survace antigen),

protein urin, dan USG (ultrasonografi), dan hasil pemeriksaan lebih

lengkap telah dijelaskan dalam bab selanjutnya.

4. Studi dokumentasi

Analisis data atau telaah dokumen adalah teknik pengumpulan data

dengan menelaah dokumen yang ada untuk mempelajari pengetahuan

atau fakta yangt hendak diteliti (nasihudin dan gozali, 2012; h.130).

seperti rekam medik pasien dari buku KIA dan pemeriksaan penunjang.

D. Analisis Data

Analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.

Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan “Analisis telah dimulai sejak

merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan


berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian”. (Sugiyono, 2014;

h.245).

Analisis data dilakukan mulai dari peneliti di lapangan, sewaktu

pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Analisis data

dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan

dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.

Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan SOAP.

E. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada

uji validitas dan rehabilitas. Validitas merupakan derajat ketepatan antara

data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan

oleh peneliti (Sugiyono, 2014; h. 267)

Dalam penelitian atau penyusunan laporan ini uji keabsahan data

dimaksudkan untuk menguji kualitas data/informasi yang diperoleh dalam

penelitian sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi yang dapat di

uji keabsahan datanya melalui bukti surat keterangan dari responden yang

diketahui oleh bidan setempat, surat balasan dari bidan dan Puskesmas,

buku KIA responden, kelengkapan identitas pasien dan dokumentasi berupa

foto.

F. Etika Penelitian

Etika penelitian harus diterapkan karena manusia mempunyai hak asasi

dalam kegiatan penelitian. Etika yang dilakukan dengan memberikan :

1. Surat permohonan menjadi responden

Surat permohonan dibuat sebagai bahan pemberitahuan bagi responden

untuk meminta kesediaan menjadi responden pada studi kasus ini, dan
Ny. J sebagai responden bersedia menjadi responden yang akan dikaji

dari hamil bersalin dan nifas. Adapun surat permohonan terlampir.

2. Informed Consent (persetujuan menjadi responden)

Lembar persetujuan disampaikan kepada responden sebelum asuhan

dilaksanakan agar responden mengetahui maksud dan tujuan asuhan

yang diberikan. Responden bersedia diberikan asuhan, maka responden

menandatangani persetujuan tersebut dan bersedia menjawab dengan

benar informasi yang diberikan. Informed consent terlampir.

3. Anonimity (tanpa nama)

Informasi identitas untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak

mencantumkan nama hanya mencantumkan identitas dengan nama

inisial.

4. Confidentiality(kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti dan informasi hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai