9060 18511 1 SM PDF
9060 18511 1 SM PDF
25-37
Sri Susanti
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Departemen Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
e-mail: susanti94@gmail.com
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar peserta didik pada mata
pelajaran IPS materi kedudukan dan peran anggota keluarga yang masih dibawah
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Rendahnya hasil belajar peserta didik
dipengaruhi oleh kurangnya minat peserta didik untuk aktif dalam proses
pembelajaran. Upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik ini menggunakan
alternatif pemecahan masalah dengan menerapkan metode Mind Mapping. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis
dan Taggart. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran IPS khusunya pada materi kedudukan dan peran anggota
keluarga. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 April 2016 dan 12 Mei 2016.
Kesimpulan dari hal ini dapat terlihat dari data nilai rata-rata evaluasi dan perubahan
sikap peserta didik pada setiap siklus yang mengalami peningkatan. Kurikulum yang
digunakan dalam penelitian ini adalah KTSP 2006 yang disesuiakan dengan iklim
persekolahan, dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70,00 untuk mata pelajaran
IPS. Hasil yang diperoleh peserta didik dari materi kedudukan dan peran anggota
keluarga pada siklus I ketuntasannya mencapai 13 orang dengan persentase (61,90%).
Sedangkan pada siklus II ketuntasannya mencapai 20 orang dengan persentase
(95,23%).
25
Susanti,, Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS...
36
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. I No. I Desember 2016, hlm. 25-37
direpresentasikan dalam jaringan konsep b. Gunakan gambar atau foto untuk ide
yang dimulai dari inti permasalahan sentral anda. Karena sebuah gambar
sampai pada bagian pendukung yang bermakna seribu kata sentral akan
mempunyai hubungan satu dengan lebih menarik, membuat kita tetap
lainnya, sehingga dapat membentuk terfokus, membantu kita
pengetahuan dan mempermudah berkonsentrasi, dan mengaktifkan
pemahaman suatu topik pelajaran. otak kita.
Ada beberapa langkah c. Gunakan warna. Karena bagi otak,
pembelajaran mind mapping yang harus warna sama menariknya dengan
dilakukan. Menurut (Huda, 2015, hlm. gambar. Warna membuat Mind Map
307) menjelaskan bahwa langkah lebih hidup, menambah energi
pembelajaran mind mapping terdiri dari kepada pemikiran kreatif, dan
tujuh langkah, diantaranya adalah : menyenangkan.
a. Mencatat hasil ceramah dan d. Hubungkan cabang-cabang utama ke
menyimak poin-poin atau kata kunci gambar pusat dan hubungkan
dari ceramah tersebut. cabang-cabang tingkat dua dan tiga
b. Menunjukan jaringan-jaringan dan ke tingkat satu dan dua, dan
relasi-relasi di antara berbagai poin/ seterusnya. Karena otak bekerja
gagasan/kata kunci ini terkait dengan menurut assosiasi. Otak senang
materi pelajaran. mengaitkan dua (atau tiga, atau
c. Membrainstorming semua hal yang empat) hal sekaligus. Bila kita
sudah diketahui sebelumnya tentang menghubungkan cabang-cabang, kita
topik tersebut. akan lebih mudah mengerti dan
d. Merencanakan tahap-tahap awal mengingat.
pemetaan gagasan dengan e. Buatlah garis hubung yang
memvisualisasikan semua aspek dari melengkung, bukan garis lurus.
topik yang dibahas. Karena garis lurus akan
e. Menyusun gagasan dan informasi membosankan otak. Cabang-cabang
dengan membuatnya bisa diakses yang melengkung dan organis,
pada satu lembar saja. seperti cabang-cabang pohon, jauh
f. Menstimulasi pemikiran dan solusi lebih menarik bagi mata
kreatif atas permasalahan-permasalah f. Gunakan satu kata kunci untuk setiap
yang terkait dengan topik bahasan. garis. Karena kata kunci tunggal
g. Mereview pelajaran untuk memberi lebih banyak daya dan
mempersiapkan tes atau ujian. fleksibilitas kepada Mind Map.
Selain langkah-langkah g. Gunakan gambar. Karena seperti
pembelajaran, Buzan (2007, hlm.15) juga gambar sentral , setiap gambar
memaparkan mengenai langkah-langkah bermakna seribu kata. Jadi bila kita
dalam membuat mind mapping. Berikut hanya mempunyai 10 gambar di
ini tujuh langkah dalam membuat mind dalam Mind Map kita, Mind Map
map : kita sudah setara dengan 10.000 kata
a. Mulailah dari bagian tengah kertas catatan.
kosong yang sisi panjangnya Metode mind mapping mempunyai
diletakkan mendatar. Karena kelebihan-kelebihan yang berdampak
memulai dari tengah memberi positif bagi pembelajaran, seperti yang
kebebasan kepada otak untuk dikemukakan menurut Warseno 2011:83
menyebar ke segala arah dan untuk (dalam Agustina, 2013, hlm. 9) Beberapa
mengungkapkan dirinya dengan kelebihan menggunakan Mind Mapping
lebih bebas dan alami. ini yaitu :
37
Susanti,, Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS...
36
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. I No. I Desember 2016, hlm. 25-37
menyebabkan peserta didik menjadi ribut. Pada tahap ini, guru mengarahkan
Ketika guru meminta (PH, MR dan AV) peserta didik untuk membuat tema
maju ke depan kelas untuk menuliskan terlebih dahulu. Tema dituliskan pada
silsilah keluarganya sendiri dipapan tulis, tengah kertas yang diletakan secara
(PH,MR dan AV) tidak dapat horizontal. Kemudian peserta didik
menuliskan. Setelah diklarifikasi, hal ini membuat cabang yang menjalar dari tema
terjadi karena informasi penting yang yang merupakan topik sentral. Topik
disampaikan oleh guru tidak dapat sentral tersebut berisi bagian dari anggota
tertangkap oleh peserta didik. keluarga inti peserta didik sendiri atau
Selain itu, pada tahap mencatat nama anggota keluarganya sendiri untuk
poin-poin penting dari materi kedudukan mengaplikasikan materi silsilah keluarga.
dan peran anggota keluarga, terlihat dua Namun dalam pelaksanaannya peserta
orang peserta didik yang melamun (NH didik menjadi ribut karena kebingungan
dan SMI) dan lima orang peserta didik memilih tema. Pada saat menentukan
tidak mencatat (AB, AV, MR, ST dan tema (YF, AD dan AK) bertanya kepada
RF). Setelah diklarifikasi, hal tersebut guru terkait tema yang mereka pilih.
disebabkan karena peserta didik Akhirnya guru membuat kesepakatan
kebingungan dalam menentukan kata bersama peserta didik bahwa tema yang
kunci dari materi yang disampaikan oleh digunakan adalah “keluargaku”.
guru sehingga mereka harus menunggu Pada tahap membuat jaringan-
temannya selesai mencatat terlebih jaringan dari topik sentral, terlebih dahulu
dahulu baru kemudian mereka juga ikut guru harus mengarahkan peserta didik
mencatat. untuk menentukan tema yang akan
Berangkat dari permasalahan dipilih. Guru juga harus memberikan
tersebut, peserta didik harus dibimbing contoh dipapan tulis untuk memberikan
oleh guru pada tahap pemerolehan gambaran kepada peserta didik. Pada saat
informasi. Guru dapat membantu peserta memberikan contoh, guru dapat
didik untuk memperoleh pemahaman melibatkan peserta didik untuk
dengan cara memberikan lembar materi menuliskan contoh tema dan topik sentral
agar peserta didik dapat membaca materi. mengenai materi kedudukan dan peran
Hal ini didasari oleh penjelasan dalam anggota keluarga dipapan tulis. Implikasi
(Supriatna, dkk, 2007, hlm. 62) yaitu pada tahap ini adalah peserta didik ditutut
dengan memfasilitasi peserta didik untuk untuk memberikan perhatian terhadap
membaca, peserta didik dapat semua rangsangan yang mengarah ke
diberdayakan dalam memperoleh, arah pencapaian tujuan belajar, yaitu
mengolah, dan memproduksi informasi dengan cara memperhatikan ketika guru
yang merupakan aspek penting untuk memberikan contoh membuat jaringan-
membuat keputusan dan memecahkan jaringan topik sentral didepan kelas.
masalah. Berdasarkan pada pernyataan
tersebut, pemberian lembar materi 3) Membrainstorming
diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini, guru mengarahkan
Pemberian lembar materi ini dilakukan setiap peserta didik untuk mencari
untuk memudahkan peserta didik dalam berbagai informasi dari sumber lain
memperoleh informasi penting yang kemudian didiskusikan dengan teman
terdapat dalam gambar. Serta sebangkunya. Peserta didik (AK dan TM)
mengefisienkan waktu pembelajaran. berdiskusi mengenai poin-poin penting
yang mereka catat, (AB dan PH)
2) Membuat Jaringan-jaringan berdiskusi mengenai tugas mereka
Topik Sentral dirumah, (YF dan MP) mendiskusikan
37
Susanti,, Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS...
36
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. I No. I Desember 2016, hlm. 25-37
37
Susanti,, Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS...
36
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. I No. I Desember 2016, hlm. 25-37
37
Susanti,, Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS...
4) Memvisualisasi 6) Mereview
Pada tahap memvisualisasi, guru Pada tahap mereview, peserta didik
membagikan gambar ayah, ibu, dan anak yang telah selesai membuat mind
pada setiap peserta didik. Peserta didik mapping diminta untuk maju kedepan
menempelkan gambar tersebut pada topik kelas untuk mengkomunikasikan mind
utama sebagai penanda visual dari materi mapping yang telah dibuatnya. Peserta
yang dipelajari. Hal tersebut sejalan didik juga didampingi oleh guru dalam
dengan (Saleh, 2008, hlm. 82) yang membacakan. Peserta didik yang maju
menjelaskan bahwa, peserta didik dapat adalah (MY,YF dan AK), (EM) juga
menggunakan berbagai macam gambar maju ke depan kelas namun tidak selesai
yang mereka suka untuk mengembangkan membacakan karena tidak dapat
imajinasi dan ide-ide yang tidak membaca tulisannya sendiri.
terpikirkan sebelumnya. Peserta didik juga diberikan
Selanjutnya peserta didik kesempatan untuk bertanya mengenai
menuliskan peran anggota keluarga pada materi yang belum mereka pahami.
topik utama. Seluruh peserta didik dapat Namun, pada saat guru memberikan
menuliskan peran anggota keluarga. Hal kesempatan untuk bertanya, peserta didik
ini sesuai dengan salah-satu prinsip awalnya diam. Kemudian guru berkata
belajar yaitu pengulangan yang bertujan akan memberikan bintang (reward) ada
agar peserta didik dapat mengingat peserta didik yang mengacungkan tangan.
informasi. (Saleh, 2008, hlm. 82) juga Guru menunjuk (AB), (AB) bertanya
mengungkapkan bahwa anak-anak didik mengenai perubahan peran ayah. Guru
dengan bebas dapat menuliskan apa saja menghargai pertanyaan yang diberikan
yang mereka anggap penting. oleh (AB) kemudian guru menjelaskan
lebih lanjut mengapa bisa terjadi
5) Menyusun Gagasan demikian.
Peserta didik mengembangkan Selain itu, guru juga memberikan
topik utama menjadi sub-sub topik kesempatan kepada peserta didik untuk
mengenai perubahan peran anggota membaca mind mappingnya terlebih
keluarga. Guru memberikan batasan dahulu. Hampir seluruh peserta didik
waktu kepada peserta didik untuk membaca mind mappingnya. Namun,
menuliskan perubahan peran anggota (EM) terlihat tidak membaca malah
keluarga adalah 10 menit. Namun, masih melamun. Setelah diklarifikasi (EM)
terdapat dua orang peserta didik yang tidak membaca karena tulisannya tidak
lamban dalam menulis dibandingkan terbaca oleh dirinya sendiri.
teman-teman yang lainnya (KY dan RF). Selanjutnya peserta didik mengisi
Setelah diklarifikasi ternyata (KY dan lembar evaluasi yang diberikan oleh guru.
RF) fokus untuk menghias mind mapping Karena pada siklus I (MR, MI dan AV)
tanpa memperhatikan sub topik yang saling mencontek, maka guru
belum mereka tulis. memisahkan (MR) untuk duduk dibangku
Pada kegiatan menyusun gagasan, guru agar tidak saling mencontek.
guru harus membimbing peserta didik Berdasarkan hasil belajar yang
dalam pengalokasian waktu diperoleh oleh peserta didik pada siklus I,
pembelajaran. Peserta didik difokuskan dari 21 orangyang mengerjakan soal
untuk melakukan hal-hal penting evaluasi, yang mencapai nilai KKM
adalah 13 orang. Dan terdapat delapan
36
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. I No. I Desember 2016, hlm. 25-37
orang peserta didik yang tidak lulus Pada siklus II dari 21 orang peserta
diantaranya adalah (AB, AV, MR, NH, didik yang mengisi soal evaluasi, ada 20
RF, ST, SN, SMI). Pada saat proses orang yang memperoleh nilai di atas
pembelajaran berlangsung, peserta didik KKM, dan hanya 1 orang yang dibawah
tersebut tidak serius dalam belajar. KKM.Berdasarkan analisis yang
Peserta didik tersebut mengobrol dan dilakukan oleh peneliti, peserta didik
bermain-main pada saat guru tersebut adalah (EM). Penyebabnya
menjelaskan. Peserta didik tersebut juga karena (EM) tidak mengikuti
tidak mementingkan isi materi pada mind pembelajaran pada siklus I, sehingga dia
mappingnya namun lebih fokus pada belum memahami materi sebelumnya.
gambarnya saja. Peserta didik tidak Pada saat guru menjelaskan (EM) terlihat
membuat mind mapping dengan melamun dan tidak memperhatikan. (EM)
sungguh-sungguh karena ingin cepat juga tidak mengikuti anjuran dari guru
menyelesaikan. Bahkan ada peserta didik agar membuat mind mapping secara rapi
yang tidak selesai membuatmind agar tulisannya dapat terbaca dan
mappingnya. dimengerti.Sedangkan 20 peserta didik
Sedangkan peserta didik lainnya lainnya, dapat dikondisikan ketika guru
mengikuti pembelajaran dengan baik. menjelaskan. Peserta didik sudah mulai
Peserta didik tersebut tertib pada saat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
proses pembelajar berlangsung. Ketika peserta didik tersebut membuat mind map
guru menjelaskan peserta didik sesuai dengan langkah-langkahnya.
mendengarkan dan mencatat poin-poin Sehingga memperoleh nilai di atas KKM.
penting dalam catatannya. Dalam Persentase kelulusan pada siklus II
membuat mind mapping juga sangat mencapai (95,23%) atau dapat dikatakan
memperhatiakan isinya. Peserta didik sudah mencapai “hampir seluruhnya” dan
tersebut juga aktif dalam mengikuti penelitian dapat dihentikan. Untuk lebih
proses pembelajaran. Selain itu, peserta jelasnya berikut ini adalah perbandingan
didik pada tahap review peserta didik pesentase hasil belajar pada setiap
membaca kembali mind mapping yang siklusnya.
telah dibuatnya. Sehingga ke-13 peserta
didik tersebut mendapatkan hasil belajar 100%
di atas KKM. 80%
Persentase kelulusan peserta didik 60%
hanya mencapai “lebih dari setengah” 40%
peserta didik. Kelulusan belum mencapai 20%
(90%) atau “hampir seluruhnya” sehingga 0%
Pre Test Siklus I Siklus II
peneliti memutuskan untuk melakukan Ketuntasan
penelitian pada siklus berikutnya. 36,36% 61,90% 95,23%
Belajar
Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta Gambar 2. Perbandingan Persentase
Didik pada Siklus II
Hasil Belajar Peserta Didik pada Pre
150 test, Siklus I dan Siklus II
100
NILAI
37
Susanti,, Metode Mind Mapping untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS...
36
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol. I No. I Desember 2016, hlm. 25-37
37