Perlu diketahui pula pada masa pendudukan bala tentara Jepang, wilayah
Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah besar yaitu :
a. Daerah yang meliputi Pulau Sumatera dibawah kekuasaan Pembesar
Angkatan darat Jepang dengan pusat kedudukan di Bukittinggi.
b. Daerah yang meliptui pulau Jawa berada di bawah kekuasaan
Angkatan darat yang berkedudukan di Jakarta.
c. Daerah-daerah selebihnya berada di bawah kekuasaan Angkatan
Laut yang berkedudukan di Makasar.
Dari pembagian wilayah ini membuktikan bahwa pada masa pendudukan
Jepang paham militeristik menjadi model bagi pengaturan sistem ketatanegaraan di
Indonesia.
Paham militeristik seperti ini dipandang lebih efektif karena mampu lebih
mengedepankan jalur komando dan mampu menghimpun kekuatan yang cukup
siknifikan guna menghadap serangan musuh.
Salah satu peraturan yang menjadi salah satu sumber hukum tata negara
Republik Indonesia sebelum Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah
Undang-Undang No.40 Osamu Seirei tahun 1942. Osamu Seirei adalah peraturan
atau Undang-Undang yang cenderung berbau otoriter/pemaksaan. Pengundangan
atau pengumuman mengenai undang-undang Osamu Seirei ini dilakukan dengan
cara ditempelkan pada papan-papan pengumuman di Kantor-kantor pemerintahan
Jepang setempat.
B. Sistem Pasca Kemerdekaan Indonesia
Adapun pelaksanaan Undang-Undang Dasar yang pernah berlaku di
Indonesia adalah sebagai berikut :