Disusun Oleh :
DOSEN PENGAMPU:
Lucia Andi Chrisilasari, S.Kep, Ners., M.Kep
SUPERVISI KEGIATAN
KEPERAWATAN
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi
begitu saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar
dapat dijalankan dengan tepat. Kegegalan supervisi dapat
menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan keperawatan.
Teknik 1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok,
Supervisi yaitu:
a) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
b) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding
untuk menetapkan pencapaian.
c) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan
mempertahankan kualitas asuhan.
2. Area Supervisi
a) Pengetahuan dan pengertian tentang klien.
b) Ketrampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar.
c) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya
kejujuran, empati
3. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, Yaitu:
a) Langsung.
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang
berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan,
feed back dan perbaikan. Adapun prosesnya adalah:
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri
suatu tindakan keperawatan didampingi oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi
dukungan, reinforcement dan petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat
pelaksana melakukan diskusi yang bertujuan untuk
menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang
masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif
sangat penting dilakukan oleh supervisor.
b) Supervisi secara tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.
Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan
sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat
diberikan secara tertulis.
FORMAT SUPERVISI BIDANG KEPERAWATAN
Hari/ Tanggal :
Tempat :
Supervisie : 1. Kepala Ruangan ………………….
2. Kepala Ruangan ………………….
3. Kepala Ruangan ………………….
4. Kepala Ruangan ………………….
A. Perencanaan
B. Pelaksanaan Kegiatan
C. Fungsi Pengawasan
Ditelaah oleh :
Kabid Keperawatan