O
D
U
L
PEMBELAJARAN
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
DOSEN PENGAMPUH
Segala puja dan puji hanya bagi Allah swt, tuhan seru sekalian ialah zat
yang tak henti-hentinya menganugerahkan kita nikmatnya dan ia pula zat
yang tak henti-hentinya menganugerahkan kita rahmatnya. Ialah Raja yang
tak pernah lengser dari singgasanya dan ia pula Raja yang tak pernah
hilang mahkota kemuliaannya, ialah sang estetika yang nyata. Ia yang
menghiasi malam dengan taburan bintang gemintangnya dan ia pula yang
menghiasi siangnya dengan sinar mentari yang terang benderang.
Alhamdulillah dengan ini kami dapat menyelesaikan modul ini. Dengan
Mata Kuliah “psikologi kepribadian“. Untuk memenuhi tugas Psikologi
kepribadian, Semoga dengan terbuatnya modul ini dapat menjadikan
sebuah literasi baru tepatnya dalam bidang psikologi.
DAFTAR ISI
SAMPUL....................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI MODUL....................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................
A. Pengertian dan sejarah teori psikologi kepribadian
B. Psikologi kepribadian berdasarkan pendekatan tipologi konstitusi
C. Psikologi kepribadian berdasarkan kebudayaan
D. Psikologi kepribadian Sigmund Freud
E. Psikologi kepribadian carl jung
F. Psikologi kepribadian Erik Erikson
G. Psikologi kepribadian Alfred Adler
H. Psikologi kepribadian Ivan Pavlov
I. Psikologi kepribdian Skinner
J. Psikologi kepribadian Dollar, Hull dan Miller
K. Psikologi kepribadian Akbert Bandura
L. Psikologi kepribadian Eysenk
M. Psikologi kepribadian Abraham Maslow
N. Psikologi kepribadian Carl Rogers
O. Psikologi ke pribadian Victor Frankl
BAB III PENUTUP...............................................................................
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Kata psikologi muncul sekitar abad 16 dan berasal dari bahasa yunani, yaitu
dari kata “psyce” yang berarti jiwa dan “logos” yang berati ilmu. Bila
diartikan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan manusia .
Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu menilai diri apa
adanya tentang kelebihan dan kekurangannya, secara fisik, pengetahuan,
keterampilan dan sebagainya.
Mampu menilai situasi secara realistik; dapat menghadapi situasi atau
kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima
secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu sebagai sesuatu
yang sempurna.
Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai
keberhasilan yang diperolehnya dan meraksinya secara rasional, tidak
menjadi sombong, angkuh atau mengalami superiority complex, apabila
memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami
kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi dengan sikap
optimistik.
Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan terhadap
kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah kehidupan yang
dihadapinya.
Pengalaman prototasik,
Pengalaman parataksik,
Pengalaman sintaksik.
SOAL
Pada tahun 1880 De-Geovani menerbitkan karyannya yang berjudul Marfologi del
Carppo Umano. Dalam buku tersebutdia merumuskan hukum deformasi, yang
berisikan penggolongan variasi tubuh manusia. Secara singkat pendapat De-
Geovani tersebut adalah bahwa ada tiga macam variasi tubuh manusia:
1. Tipologi Viola
SOAL
SOAL
1. Jelaskan psikologi kepribadian berdasarkan tipologi kebudayaan?
2. Sebutkan para ahli yang menggunakan dasar kebudayaan?
3. Sebutkan 6 tipe manusia ?
4. Sebutkan tipologi kebudayaan menurut riesman ?
5. Sebutkan 2 macam yang mempengaruhi jiwa manusia ?
E. TEORI KEPRIBADIAN MENURUT SIGMUND FREUD
ID
EGO
SUPEREGO
Superego adalah suatu gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral masyarakat
yang ditanamkan oleh adat istiadat, agama, orang tua, guru dan orang- orang lain
pada anak.
Karena itu pada dasarnya Superego adalah hati nurani (concenience) seseorang
yang menilai benar atau salahnya suatu tindakan seseorang.itu berarti Superego
mewakili nilai-nilai ideal dan selau berorientasi pada kesempurnaan. Cita-cita
individu juga diarahkan pada nilai-nilai ideal tersebut, sehingga setiap individu
memiliki gambaran tentang dirinya yang paling ideal (Ego-ideal).
Bersama-sama dengan ego, Superego mengatur dan mengarahkan tingkah laku
individu yang mengarahkan dorongan-dorongan dari Id berdasarkan aturan-aturan
dalam masyarakat, agama atau keyakinan-keyakinan tertentu mengenai perilaku
yang baik dan buruk.
Mekanisme ini mencakup:
- Represi (memaksakan kepercayaan nilai, dan pengharapan yang mengancam
keluar dari kesadaran)
- Pengalihan (mengalihkan reaksi emosional dari satu objek ke objek yang lain)
- Sublimasi (mencari cara yang dapat diterima untuk mengungkapkan dorongan
yang dengan cara lain tidak diterima)
- Rasionalsasi ( memberikan alasan yang meragukan untuk membenarkan perilaku
atau utnuk menghilangkan kekecewaan)
- Regresi (kembali kepada perilaku yang tidak dewasa, pembentukan reaksi
(beralih dari satu ekstrem kepada ekstrem yang berlawanan)
- Introjeksi (memungut pendirian orang lain sebagai pendirian sendiri)
- Identifikasi ( meningkatkan rasa kuat, aman dan atau terjamin dengan
mengambil sifat orang lain)
Ketiga Ego, sebagai suatu mediator atau pendamai dari super ego dan Id Ego (das-
ich), bisa dikatakan sebagai sintesis dari peperangan antara Id dan Superego. Ego
berfungsi sebagai penjaga, mediator atau bahkan pendamai dari dua kekuatan
yang berlawanan ini.
Ego hanya menjalankan prinsip hidup secara realistis, yakni kemampuan untuk
menyesuaikan dorongan-dorongan Id dan Superego dengan kenyataan di dunia
luar.Jika Ego terlaludikuasai oleh Id maka orang itu mengidap
“Psikoneurosis”(tidak dapat mengeluarkan dorongan primitifnya).
Untuk itu pada satu sisi Ego dapat berfungsi sebagai motifasi diri, namun pada sisi
lain karena tekanan superego bisa saja menjadi penyebab terbesar dalam
pertentangan dan aliensi diri.
Kemudian Frued memfokuskan diri bahwa Id terbesar yang dimiliki manusia dan
sangat menentukan kepribadian manusia itu sendiriadalah dorongan seks. Frued
yakin setiap orang sudah memiliki naluri seks sejak ia dilahirkan , adapun
perkembangan fase-fase seks tersebut adalah sebagai berikut:
Fase Oral Erotik, pada Fase ini kepuasan seksual berada pada rasa nikmat
di mulut,seperti seorng bayi menyusu pada ibunya. Oleh karena itu
mengapa anak pada usia 2 tahun selalu memasukkan semua benda yang
ada pada pegangan tangaannya.
Fase Anal Erotik, pada fase ini anak-anak mencari rasa kepuasan pada
anusnya. Seperti pada kecenderungan anak-anak berumur 2-3 tahun yang
suka memakan kotoran yang keluar pada anusnya.
Fase Genetal Erotik, pada fase ini anak mencari kepuasan seks pada alat
kelaminnya.dalam fase ini seseorang terus berkembang sampai dengan
usia dewasa melalui tiga fase sebagai berikut:
Fase Latent (seksualitas infantile) dimana sudah ada nafsu seksual pada
diri anak kecil.
Fase Genetal Pubertas, pada fase ini genetal anak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya, mula-mula genetal yaitu anak mulai memiliki rasa
cinta kepada orang tuanya. Fase ini makin lama makin menjadi, tetapi
ditekan terus, karena teralang oleh adapt. Lama kelamaan nafsu tersebut
menjadi kompleks yang terdesak.
Kompleksitas ini sering disebut dengan oidipus complex yang menurut Frued
menjadi sumber kegagalan hidup.
SOAL
1. Jelaskan psikologi kepribadian menurut sigmund freud ?
2. Apa yang dimaksud dengan id ?
3. Sebutkan 3 tingkatan kesadaran manusia menurut freud?
4. Apa peran super ego bagi id dan ego?
5. Apa yang harus di lakukan agar kita bisa menahan ego ?
F. SEJARAH CARL GUSTAV JUNG
Carl Gustav Jung lahir pada tanggal 26 Juli 1875 di sebuah desa
kecil di Swiss bernama Kessewil. Ayahnya bernama Paul Jung, seorang
pendeta desa dan ibunya bernama Emilie Preiswerk Jung. Ida lahir di
tengah keluarga besar yang cukup pendidikan. Di antara anggota keluarga
besar Jung senior, ada yang jadi pendeta dan punya pikiran yang eksentrik.
Jung senior mulai mengajari Jung bahasa latin ketika dia berumur
6 tahun, dan inilah yang menjadi awal minatnya pada bahasa dan sastra –
khususnya sastra kuno. Di samping bahasa-bahasa Eropa Barat modern,
Jung dapat membaca beberapa bahasa kuno, termasuk Sanskerta.
Semasa remaja, Jung adalah seorang yang penyendiri, tertutup dan
sedikit tidak peduli dengan masalah sekolah, apalagi dia tidak punya
semangat bersaing. Dia kemudian dimasukkan ke sekolah asrama di Basel,
Swiss. Di sini, dia merasa tertekan karena dicemburui oleh teman-
temannya. Lalu dia mulai sering bolos dan pulang ke rumah dengan alasan
sakit.
Dasar-dasar Teori Analatik Jung
Teori kepribadian Jung dipandang sebagai teori psikoanalitik
karena tekanannya pada proses-proses tak sadar, namun berbeda dalam
sejumlah hal penting dengan teori kepribadian Freud. Menurut Jung,
tingkah laku manusia ditentukan tidak hanya oleh sejarah individu dan
rasi (kausalitas) tetapi juga oleh tujuan-tujuan dan aspirasi-aspirasi
(teleologi). Baik masa lampau sebagai aktualitas maupun masa depan
sebagai potensialitas sama-sama membimbing tingkah laku orang
sekarang. Pandangan Jung tentang kepribadian adalah prospektif dalam
arti bahwa ia melihat ke depan ke arah garis perkembangan sang pribadi
di masa depan dan retrospektif dalam arti bahwa ia memperhatikan masa
lampau. Bagi Freud, hanya ada pengulangan yang tak habis-habisnya atas
tema-tema insting sampai ajal menjelang. Bagi Jung, ada perkembangan
yang konstan dan sering kali kreatif, pencarian ke arah keparipurnaan dan
kepenuhan, serta kerinduan untuk lahir kembali.
Struktur Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung
1. Kesadaran (Consciusness)
Consciousness muncul pada awal kehidupan, bahkan mungkin
sebelum dilahirkan. Secara berangsur kesadaran bayi yang umum-
kasar, menjadi semakin spesifik ketika bayi itu mengenal manusia dan
obyek disekitarnya.
Menurut jung, hasil pertama dari proses diferensiasi kesadaran itu
adalah ego.
2. Ego
a. Arkhetipe-Arkhetipe
Arkhetipe adalah suatu bentuk pikiran (ide) universal yang
mengandung unsur emosi yang besar. Bentuk pikiran ini
menciptakan gambaran-gambaran atau visi-visi yang dalam
kehidupan sadar normal berkaitan dengan aspek tertentu dari
situasi.
b. Persona
Persona adalah topeng yang dipakai sang pribadi sebagai
respon terhadap tuntutan-tuntutan kebiasaan dan tradisi
masyarakat, serta terhadap kebutuhan-kebutuhan arkhetipal
sendiri(Jung,1945). Tujuan topeng adalah untuk menciptakan
kesan tertentu pada orang-orang lain dan sering kali, meski tidak
selalu, ia menyembunyikan hakikat sang pribadi yang sebenarnya.
c. Anima dan animus
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk biseksual.
Pada tingakat fisiologis, laki-laki mengeluarkan hormon seks laki-
laki maupun perempuan, demikian juga wanita.Pada tingkat
psikologis,sifat-sifat maskulin dan feminin terdapat pada kedua
jenis. Jung mengaitkan sisi feminine kepribadian pria dan sisi
maskulin kepribadian wanita dengan arkhetipe-arkhetipe.
Arkhetipe fenimin pada pria disebut anima, arkhetipe maskulin
pada wanita disebut animus (Jung,1945,1945b).
d. Bayang-bayang (Shadow)
Bayang-bayang mencerminkan sisi binatang pada kodrat manusia.
Sebagai arkhetipe, bayang-bayang melahirkan dalam diri kita
konsepsi tentang dosa asal; apabila bayang-bayang diproyeksikan
keluar maka ia menjadi iblis atau musuh.
e. Diri (Self)
Arkhetipe yang mencerminkan perjuangan manusia kearah
kesatuan (Wilhelm dan Jung 1931). Diri adalah titk pusat
kepribadian, disekitar mana semua sistem lain terkonstelasikan. Ia
mempersatukan sistem-sistem ini dan memberikan kepribadian
dengan kesatuan, keseimbangan dan kestabilan pada kepribadian.
f. Simbolisasi (Symbolization)
Simbol adalah tanda yang tampak yang mewakili hal lain (yang
tidak tampak). Arsetip yang terbenam di dalam taksadar kolektif
hanya dapat mengekspresikan diri melalui symbol-simbol. Hanya
dengan menginterpretasi symbol-simbol ini, yang muncul dalam
mimpi, fantasi, penampakan (vision), mythe, seni, dll, dapat
diperoleh pengetahuan mengenai taksadar kolektif dan arsetipnya.
4. Sikap
Jung membedakan dua sikap atau orientasi utama
kepribadian,yakni sikap ekstraversi dan sikap introversi. Sikap
ektraversi mengarah sang pribadi ke dunia luar, dunia objetif; sikap
introversi mengarahkan orang ke dunia dalam,dunia subjektif (1921).
Kedua sikap yang berlawanan ini ada dalam kepribadian tetapi
biasanya salah satu diantaranya dominan dan sadar.
5. Fungsi
Ada empat fungsi psikologis fundamental:
a. Pikiran. Berpikir melibatkan ide-ide dan intelek. Dengan
berpikir manusia berusaha memahami hakikat manusia dan dirinya
sendiri.
b. Perasaan. Perasaan adalah fungsi evaluasi; Ia adalah nilai benda-
benda,entah bersifat positif maupun negatif,bagi subjek. Fungsi
perasaan memberikan kepada manusia pengalaman-pengalaman
subjektifnya tentang kenikmatan dan rasa sakit, amarah, ketakutan,
kesedihan, kegembiraan dan cinta.
c. Pendirian. Pendirian adalah fungsi perceptual atau fungsi
kenyataan.Ia menghasilkan fakta-fakta konkret atau bentuk-bentuk
representasi dunia.
d. Intuisi. Intuisi adalah persepsi melalui proses-proses tak sadar
dan isi di bawah ambang kesadaran. Orang yang intuitif melampaui
fakta-fakta, perasaan-perasaan dan ide-ide dalam mencari hakikat
kenyataan.
6. Interaksi di Antara Sistem-Sistem Kepribadian
Berbagai sistem dan sikap serta fungsi yang hendak membangun
seluruh kepribadian saling berinteraksi dengan tiga cara yang berbeda.
a. Salah satu sistem bisa mengkompensasikan kelemahan sistem
lain
Kompensasi bisa dijelaskan dengan interaksi antara sikap dan
ektraversi dan introversi yang berlawanan. Apabila ektraversi
merupakan sikap ego sadar yang dominan atau superior maka
ketidaksadaran akan melakukan kompensasi dengan
mengembangkan sikap intoversi yang direpresikan. Kompensasi
juga terjadi antarfungsi
b. Salah satu sistem bisa menentang sistem lain
Pertentangan terdapat dimana-mana dalam kepribadian; antara ego
dan bayang-bayang,antara ego dan ketidaksadaran pribadi,antara
persona dan anima atau animus, antara persona dan ketidaksadaran
pribadi,antara kolektif dan ego,serta antara ketidaksadaran kolektif
dan persona. Introversi bertentangan dan ekstraversi, pikiran
bertentangan dengan perasaan,dan pendirian bertentangan dengan
intuisi.
Sejak zaman dahulu hingga saat ini telah banyak teori kepribadian yang telah
diajarkan oleh para ahli-ahli psikologi. Salah satunya adalah teori kepribadian
Erik Erikson. Makalah ini akan membahas tentang teori kepribadian Erik
Erikson untuk memahami Konsep dasar teor kepribadian, struktur kepribadian,
proses perkembangan kepribadian, dan implikasi teori kepribadian terhadap
konseling.
A. Konsep Dasar Kepribadian
Erik Erikson adalah seorang psikolog yang merupakan murid dari Sigmund
Freud seorang tokoh psikoanalitik. Erikson mengambil psikoanalitik sebagai
dasar teorinya namun ia mengikut sertakan pengaruh-pengaruh sosial individu
dalam perkembangannya. Berbeda dengan Freud yang berpendapat bahwa
pengalaman masa kanak-kanak, terutama di lima tahun awal, yang
mempengaruhi kepribdian seseorang ketika dewasa. Erikson berpendapat
bahwa masa dewasa bukanlah sebuah hasil dari pengalaman-pengalaman masa
lalu tetapi merupakan proses kelanjutan dari tahapan sebelumnya.
B. Struktur Kepribadian
Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa Erikson dalam mengembangkan
teorinya mengambil dasar dari teori psikoanalitik Freud, namun Erik Erikson
tidak sependapat dengan Freud yang mengatakan bahwa reaksi masa dewasa
adalah hasil dari pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, khususnya di
usia 5 sampai 6 tahun awal.
Menurut Erikson (http://konselingindonesia.com/ : 2010), lingkungan di mana
anak hidup sangat penting untuk memberikan pertumbuhan, penyesuaian,
sumber kesadaran diri dan identitas. Erik Erikson percaya bahwa setiap
manusia berjalan melalui sejumlah tahap untuk mencapai pembangunan
penuhnya, berteori delapan tahap, bahwa manusia melewati dari lahir sampai
mati.
SOAL
1. Jelaskan psikologi kepribadian menurut Erik Erikson?
2. Jelaskan bentuk apa saja yang termasuk proses
perkembangan kepribadian?
3. Jelaskan apa itu kepribadian ?
4. Apa kekuragan dari teori kepribadian erikson?
5. Apakah kepribadian pada masa kanak-kanan dapat
mempengaruhi kepribadian saat sudah dewasa ?
H. PSIKOLOGI MENURUT ALFRED ADLER
Alfred Adler lahir di pinggiran kota Wina pada tanggal 7 Februari 1870
dalam keluarga Yahudi, dan meninggal di Aberdeen, Skotlandia pada tahun 1937
pada waktu ia mengadakan perjalanan keliling untuk memberikan ceramah. Ia
meraih gelar dokter pada tahun 1895 dari Universitas Wina. Ia anak kedua dari
enam bersaudara. Dia tumbuh dalam lingkungan dimana orang-orang memiliki
berbagai jenis latar belakang kehidupan, Adler menghabiskan masa kecilnya
bermain dengan teman-teman sebayanya termasuk anak-anak Yahudi dan bukan
Yahudi keduanya kalangan menengah dan kalangan bawah. Tampak seperti
perjalanan panjang dengan berbagai aspek sosial kepribadian yang bersumber dari
pengalamannya sejak awal.
SOAL
1. Jelaskan 3 ciri-ciri kepribadian menurut Alfred Adler?
2. Apakah sifat yang di bawa sejak lahir dapat di ubah ? jika bisa
jelaskan
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dorongan sosial?
4. Jelaskan Biografi Alfred Adler pencetus teori kepribadian?
5. Jelaskan masing-masing perbedaan dari 3 teori Alfred Adler?
I. PSIKOLOGI KEPRIBADIAN IVAN PAVLOV
Konsep psikoanalis
Ide freud mengenai id sebagai energy instinktif membentuk inti yang tidak
terdiferensiasidari kepribadian Struktur kepribadian internal disebut sebagai ego
atau ‘’aku’’ yang berespon pada dunia berdasarkan prinsip realitas Superego
atau’’di atas aku’’ yang menginternalisasi aturan social yang membantu
melindungi ego dari implus id yang terlalu menurut Mekanisme pertahanan
ego bepa represi, yang menekan motif motif dan pemikiran pemikiran yang
mengancam untuk kembali kea lam bawah sadar Ide jung mengenai arketipe
(symbol symbol emosi universal) dan ketidaksadaran kolektif akan symbol emosi
universal dan mendalam
Konsep behaviorisme
Skinner menegaskan bahwa ini hanyalah kecenderungan alamiah sederhana
manusia terhadap reinforment yang merupakan hasil evolusi Respon yang
dipelajari tentang kemungkinan kejadian yang akanmuncul sehari hari. Terdapat
repertoar perilaku yang berbeda untuk keadaan lingkungan yang berbeda untuk
keadaan lingunngan yang berbeda Perilaku yang dipelajari dari praktek hukuman
dalam masyarakat, yang mengontrol perilaku yang tidak di perbolehkan oleh
orang tua dan masyarakat ‘’ketidaksadaran’’ berarti orang tidak diajarkan untuk
mengobservasi dan membicarakan hal tersebut
Kita belajar menghindari perilaku yang di hokum dan dengan tidak ikut serta
di dalamnnya, kita menghindari stimulasi aversif yang terkondisi. Skinner
mengatakan bahwa ia merupakan evolusi kebudayaan parallel dari perilaku
menolong. Terdapat juga kesamaan atau universalitas hal hal yang
memberikan reinforment, dan kelaziman dari perilaku yang perlu di ontrol
oleh masyarakat
BIOGRAFI DAN EKSPERIMEN PAVLOV
Terinspirasi oleh ide-ide progresif yang dikemukakan oleh para kritikus sastra
rusia 1860-an pavlov meninggalkan karir agama dan memutuskan untuk
mengabdikan hidupnya untuk ilmu pengetahuan .
Pada tahun 1870 ia masuk dalam fakultas matematika dan fisika unuk
mengambil kursus dalam ilmu alam. Program pertama yang ia hasilkan bersama
dengan rekannya Afanasyev yaitu sebuah karya tentang fisiologi saraf pankreas.
Karya ini secara luas di akui dan di anugrahi medali emas saat itu.
Pada tahun 1875 ia menerima gelar calon ilmu pengetahuan alam, tetapi ia
memutuskan untuk melanjutkan studinya ke Akademi Medis Operasi, dan
menyelesaikan studinya pada tahun 1879 dan kembali mendapatkan medali emas.
Setelah pemeriksaan kompetitif, Pavlov memenangkan beasiswa di Akademi, dan
mendapatkan posisinya sebagai Direktur laboratorium fisiologis di salah satu
klinik terkenal di Rusia, pada tahun 1883 ia menyajikan tesis dokternya yaitu
“persarafan sentrifugal dari jantung”
Pada tahun 1890 pavlov di undang untuk mengatur dan mengarahkan
departemen fisiologi di institute of experimental medicine dan ia di angkat
sebagai profesor farmakologi di akademi medis militer.
Stelah itu, pada tahun 1891-1900 pavlov melakukan sebagian besar
penelitian tentang fisiologi pencernaan. Pavlov merupakan seorang ilmuwan yang
penuh dedikasi, yang terobsesi dengan penelitiannya. Dia meneliti tentang
pencernaan anjing, ketika ia mengetahui bahwa anjing dapat dilatih untuk
mengeluarkan air liurnya dalam merespon bunyi bell.
Sebagai stimulus netral, bunyi bell tidak menghasilkan respon air liur
anjing, maka dari itu untuk mengubah bunyi bell tersebut menjadi stimulus yang
menghasilkan respon air liur pada anjing tersebut.
Dari hasil penyelidikannya ia ingin pula membawannya kedalam ilmu
jiwa oleh karena itu maka ilmu jiwannya disebut psycorefleksologie yang
seharusnya lebih tepat physioreflelsologie
Jika anjing secara terus menerus diberikan stimulus berupa bunyi bel dan
kemudian mengeluarkan air liur tanpa diberikan sebuah hadiah berupa makanan.
Maka kemampuan stimulus terkondisi (bunyi bel) untuk menimbulkan respons
(air liur) akan hilang. Hal ini disebut dengan extinction atau penghapusan.[4]
Pavlov mengemukakan empat peristiwa eksperimental dalam proses
akuisisi dan penghapusan sebagai berikut. :
SOAL
Teori Kepribadian
Yang merupakan 3 asumsi dasar, dimana asumsi yang pertama dan juga kedua
dijelaskan untuk menjadi silgi pada umumnya, termasuk juga dalam asumsi
semua pendekatan, diantaranya tingkah laku yang mengikuti sebuah hukum
tertentu, ilmu merupakan sebuah usaha dalam menemukan keteraturan
menunjukan peristiwa tertentu secara teratur dengan peristiwa lain, macam
macam tingkah laku dalam psikologi juga dibedakan menjadi 2
4. Prinsip Behavioristik
5. Beberapa prinsip teori belajar behavioristik menurut skinner
Dari teori yang diketemukan oleh Dollard dan Miller bahwa mereka
beranggapan bahwa kebiasaan merupakan salah satu elemen dalam struktur
kepribadian, kemudian bagaimana Dollard dan Miller menjelaskan dinamika
kepribadian, perkembangan kepribadian serta tingkah laku abnormal.
1. Dorongan (Drive)
Kondisi kekosongan ganda organisme sehingga mendorong untuk
melakukan sesuatu. Istilah lain dari dorongan adalah motif. Adakalanya
seseorang merasa ingin melakukan sesuatu namun orang tersebut tidak
memiliki dorongan untuk melakukannya.
1. Perkuatan (Reinforcement)
Neil Miller
Neal Miller dilahirkan di Milwaukee, Wisconsin, pada tanggal 3 Agustus
1909 dan meraih gelar B.S.-nya dari Universitas Washington pada tahun 1931. Ia
meraih gelar M,.A.-nya dari Universitas Stanford pada tahun 1932 dan Ph.D.-nya
di bidang psikologi dari Universitas Yale pada tahun 1935. Dari tahun 1932
sampai dengan tahun 1935 ia menjadi asisten di bidang Psikologi pada Institute of
Human Relations dan antara tahun 1935-1936 ia mendapat beasiswa dari Social
Science Researc Council dan memanfaatkannya untuk mengikuti pendidikan
analisis pada Institut Psikoanalisis Wina. Dari tahun 1936 sampai tahun 1940,
menjadi asisten dosen dan selanjutnya lektor pada Institute of Human Relations.
Ia menjadi peneliti dan lektor pada tahun 1941. Dari tahun 1942 sampai tahun
1946, ia memimpin suatu proyek penelitian psikologi untuk Angkatan Udara AS.
Pada tahun 1946, ia kembali ke Universitas Yale, menjadi profesor dalam
program kuliah James Rowland Angell di bidang psikologi pada tahun 1952. Ia
menetap di Yale sampai tahun 1966n dan selanjutnya menjadi profesor psikologi
dan kepala Laboratorium Psikologi Fisiologis pada Universitas Rockefeller.
Struktur Kepribadian
Dollard dan Miller kurang menaruh minat pada unsur-unsur struktural atau
unsur-unsur yang relatif tidak berubah dalam kepribadian, tetapi berminat pada
proses belajar dan perkembangan kepribadian. Kebiasaan adalah konsep struktural
kunci dalam teori ini sebagaimana telah dijelaskan dalam eksperimen bahwa
kebiasaan merupakan asosiasi antara stimulus (baik eksternal maupun internal)
dan respon. Susunan dari kebiasaan yang telah dipelajari tersebut membentuk
kepribadian.
Sejumlah kebiasaan melibatkan respon internal yang membangkitkan stimulus
internal yang bersifat dorongan (drive). Dorongan itu sendiri merupakan stimulus
yang cukup kuat untuk mengaktifkan perilaku. Dorongan terbagi menjadi dua
jenis,yaitu:
1. Dorongan Primer (primary drives)
Adalah dorongan-dorongan yang berkaitan dengan kondisi fisik atau
fisiologis, seperti lapar, haus, seks, dan sebagainya. Dorongan primer ini
dianggap kurang penting oleh Dollard dan Miller dalam tingkah laku manusia
karena fungsinya telah tergantikan oleh dorongan sekunder
2. Dorongan Sekunder (secondary drives)
Merupakan asosiasi pemuasan dari dorongan primer, seperti kecemasan, rasa
takut, gelisah, dan sebagainya. Dorongan sekunder ini dibandingkan dengan
dorongan primer dianggap memiliki peranan yang lebih penting dalam
tingkah laku manusia karena lebih tampak secara nyata dan dipandang
sebagai bagian-bagian kepribadian yang bersifat menetap.
2.2.4. Dinamika Kepribadian
Dollard dan Miller sangat eksplisit dalam mendefinisikan sifat motivasi.
Mereka menguraikan secara rinci perkembangan dan perluasan motif-motif,
tetapi mereka tidak membahas taksonomi dan klasifikasi motif. Mereka
berfokus pada motif-motif tertentu, misalnya kecemasan, dan analisis motif
dibuat untuk menjelaskan proses umum yang berlaku untuk semua motif.
Pengaruh dorongan-dorongan pada manusia menjadi rumit karena munculnya
sejumlah dorongan baru. Dorongan-dorongan yang baru merupakan hasil
penurunan atau pemerolehan sama seperti dorongan yang dipelajari.
SOAL
1.
K. PSIKOLOGI KEPRIBADIAN ALBERT BANDURA
b. Struktur Kepribadian
Sistem Self (Self System)
Tidak seperti Skinner yang teorinya tidak memiliki konstruk self,
Bandura yakin bahwa pengaruh yang ditimbulkan oleh self sebagai salah
satu determinan tingkah laku tidak dapat dihilangkan tanpa
membahayakan penjelasan & kekuatan peramalan. Dengan kata lain, self
diakui sebagai unsur struktur kepribadian. Saling determinis
menempatkan semua hal saling berinteraksi di mana pusat atau
pemulanya adalah sistem self. Sistem self itu bukan unsur psikis yang
mengontrol tingkah laku, tetapi mengacu pada struktur kognitif yang
memberi pedoman mekanisme dan seperangkat fungsi–fungsi persepsi,
evaluasi, dan pengaturan tingkah laku. Pengaruh self tidak otomatis atau
mengatur tingkah laku secara otonom, tetapi self menjadi bagian dari
interaksi resiprokal.
Regulasi Diri
Manusia mempunyai kemampuan berfikir, dan dengan kemampuan itu
mereka memanipulasi lingkungan, sehingga terjadi perubahan lingkungan
akibat kegiatan manusia. Balikannya dalam bentuk determinis resiprokal
berarti orang dapat untuk mencapai tujuan, namun ketika tujuan hampir
tercapai strategi reaktif dan proaktif dalam regulasi diri. Strategi reaktif
dipakai untuk mencapai tujuan, namun ketika tujuan hampir tercapai strategi
proaktif menentukan tujuan baru yang lebih tinggi. Orang memotivasi dan
membimbing tingkahlakunya sendiri melalui strategi proaktif, menciptakan
ketidakseimbangan, agar dapat memobilisasi kemampuan dan usahanya
berdasarkan antisipasi apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Ada
tiga proses yang dipakai untuk mengevaluasi tingkahlaku internal.
Tingkahlaku manusia adalah hasil pengaruh resiprokal faktor eksternal dan
faktor internal.
a. Faktor Eksternal dalam Regulasi Diri
Faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dengan dua cara, pertama
faktor eksternal memberi standar untuk mengevaluasi tingkah laku. Faktor
lingkungan berinteraksi dengan pengaruh–pengaruh pribadi, membentuk standar
evaluasi diri seseorang. Melalui orang tua dan guru anak–anak belajar baik-buruk,
tingkah laku yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Melalui pengalaman
berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas anak kemudian mengembangkan
standar yang dapat dipakai untuk menilai prestasi diri.
Kedua, faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dalam bentuk
penguatan (reinforcement). Hadiah intrinsik tidak selalu memberi kepuasan, orang
membutuhkan intensif yang berasal dari lingkungan eksternal. Efikasi Diri (Self
Effication)
Bagaimana orang bertingkahlaku dalam situasi tertentu tergantung kepada
resiprokal antara lingkungan dengan kondisi kognitif, khususnya faktor kognitif
yang berhubungan dengan keyakinan bahwa dia mampu atau tidak melakukan
tindakan yang memuaskan. Bandura menyebut keyakinan atau harapan diri
sebagai efikasi diri, dan harapan hasilnya disebut ekspektasi hasil.
1. Efikasi diri atau efikasi ekspektasi (self effication-efficacy expectation)
adalah persepsi diri sendiri mengenai seberapa bagus diri dapat
berfungsi dalam situsi tertentu. Efikasi diri berhubungan dengan
keyakinan bahwa diri memiliki kemampuan melakukan tindakan yang
diharapkan.
2. Ekspektasi hasil (outcome expectation) adalah perkiraan atau estimasi
diri bahwa tingkah laku yang dilakukan akan mencapai hasil tertentu.
d. Sumber Efiaksi Diri
Kunci perubahan tingkah laku dari sistem Bandura adalah perubahan
ekspektasi efikasi (efikasi diri).
e. Efikasi Diri sebagai Prediktor Tingkah laku
Menurut Bandura, sumber pengontrol tingkah laku adalah resiprokal
antara lingkungan, tingkah laku, dan pribadi. Efikasi diri merupakan variabel
pribadi yang penting, yang kalau digabung dengan tujuan-tujuan spesifik dan
pemahaman mengenai prestasi, akan menjadi penentu tingkah laku mendatang
yang penting. Berbeda dengan konsep-diri (Rogers) yang bersifat kesatuan umum,
efikasi diri bersifat fragmental.
f. Efikasi Kolektif (Collective Efficacy)
Keyakinan masyarakat bahwa usaha mereka secara bersama-sama dapat
menghasilkan perubahan social tertentu, disebut efikasi kolektif. Ini bukan ‘jiwa
kelompok’ tetapi lebih sebagai efikasi pribadi dari banyak orang yang bekerja
bersama. Bandura berpendapat, orang berusaha mengontrol kehidupan dirinya
bukan hanya melalui efikasi diri individual, tetapi juga melalui efikasi kolektif
SOAL
1. Jelaskan kepribadian menurut Albert Bandura
2. Sebutkan dan jelaskan struktur kepribadian menurut Albert bandura
3. Apakah besar pengaruh self pada tingkah laku?
4. Apa yang dimaksud dengan efikasi diri ?
5. Bagaimana jika seseorang tidak dapat meregulasi emosinya ?
1. Biografi Eysenck
Hans J. Eysenck lahir di Berlin, Jerman pada tanggal 4 Maret 1916.
Ibunya Silesian kelahiran bintang film Helga Molander, dan ayahnya, Eduard
Anton Eysenck adalah seorang penghibur klub malam yang pernah terpilih
sebagai pria paling tampan di pantai Baltik.
Ayah dan ibunya bercerai saat dia sedang berusia 2 tahun. Eysenck
kemudian dirawat oleh neneknya sampai berusia 18 tahun. Kala itu Nazi mulai
berkuasa, dan sebagai simpatisan Yahudi, Hans Eysenck pun terancam. Kemudian
dia pindah ke Inggris untuk melanjutkan pendidikannya.
Dia menerima gelar doktor di bidang psikologi dari University of London
pada tahun 1940. Pada saat perang dunia pertama, dia bekerja sebagai seorang
psikolog di bagian gawat darurat. Disinilah penelitiannya pun dilakukan tentang
“kevalidan diagnosis-diagnosis psikiatri”. Hasil peneltiannya kemudian
membuatnya menentang psikologi analisis sepanjang kariernya. Setelah perang
usai, dia mengajar di University of London dan menjadi ketua bagian psikologi di
The Institute of Psychiatri di Betlehem Royal Hospital.
Hans Eysenck adalah seorang psikolog terkenal yang memakai pendekatan
behaviorisme dalam melihat kepribadian manusia. Teori Eysenck sebagian besar
didasarkan oleh fisiologi dan genetika. Meskipun dia seorang behavioris, namun
Eysenck melihat perbedaan kepribadian lebih disebabkan oleh faktor keturunan
atau genetika.
Salah satu metode yang dipakai Eysenck adalah teknik statistik yang
disebut analisis faktor. Cara analisis ini dilakukan adalah dengan responden
diberikan daftar berisi sifat-sifat manusia yang mereka pilih sesuai kepribadian
mereka.
2. Pengertian Kepribadian
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, tempramen,
ciri-ciri kas dan perilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu
akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapkan pada situasi tertentu.
Setiap orang mempunyai kecenderungan perilaku yang baku, atau berlaku terus
menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi, sehingga
menjadi ciri khas pribadinya.
Pengertian kepribadian menurut Hans Eysenk
Eysenk berpendapat dasar umum sifat-sifat kepribadian berasal dari
keturunan, dalam bentuk tipe dan trait. Namun dia juga berpendapat bahwa semua
tingkah laku dipelajari dari lingkungan. Menurutnya kepribadian adalah
keseluruhan pola tingkah laku aktual maupun potensial dari organisme,
sebagaimana ditentukan oleh keturunan dari lingkungan. Pola tingkah laku itu
berasal dan dikembangkan melalui interaksi fungsional dari empat sektor utama
yang mengorganisir tingkah laku; sektor kognitif, (intellegence), sektor kunatif
(character), sektor afektif (temperament) dan sektor somatik (constitution).
Hans Eysenk juga mengatakan dimensi kepribadian dasar adalah
introversi, ekstraversi, dan psikotisme. Kusioner telah dikembangkan untuk
menilai sifat ini, riset ini difokuskan introversi-ekstraversi dimana ditemukan
perbedaan pada level aktivasi dan aktivitas. Eysenk menunjukan bahwa perbedaan
pada sifat individu memiliki basis biologis dan genetik (turunan), walaupun
demikian dia juga mengisyaratkan bahwa perubahan penting dalam fungsi
kepribadian dapat terjadi melalui terapi perilaku.
3. Struktur Kepribadian
Tentang struktur kepribadian, Eysenck berpendapat bahwa kepribadian
tersusun atas tindakan-tindakan, disposisi-disposisi yang terorganisir dalam
susunan hirarki berdasarkan atas keumuman dan kepentingannya. Diurut dari
yang paling tinggi dan paling mencakup ke yang paling rendah dan paling umum,
adalah sebagai berikut :
SOAL
HUMANISME
Humanisme menegaskan adanya keseluruhan kapasitas martabat dan nilai
kemanusiaan untuk menyatakan diri (self-realization). Humanisme menentang
pesimisme dan keputus-asaan pandangan psikoanalitik dan konsep kehidupan
"robot" pandangan behaviorisme. Humanisme yakin bahwa manusia memiliki
didalam dirinya potensi untuk berkembang sehat dan kreatif, dan jika orang mau
menerima tanggung jawab untuk hidupnya sendiri, dia akan menyadari
potensinya, mengatasi pengaruh kuat dari pendidikan orang tua, sekolah, dan
tekanan sosial lainnya. Pandangan humanisme dalam kepribadian menekankan
hal-hal berikut :
Holisme
Holisme menegaskan bahwa organisme selalu bertingkah laku sebagai
kesatuan yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian/ komponen yang berbeda.
Jiwa dan tubuh bukan dua unsur yang terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan,
dan apa yang terjadi dibagian satu akan mempengaruhi bagian lain. Hukum yang
berlaku umum mengatur fungsi setiap bagian. Hukum inilah yang mestinya
ditemukan agar dapat difahami berfungsinya tiap komponen.
Pandangan holistik dalam kepribadian, yang terpenting adalah ;
a) Kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi, dan koherensi
(unity,
6. integration, consistency, dan coherence). Organisasi adalah
keadaan normal, disorganisasi berarti patologik.
7. Organisme dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya,
tetapi tidak ada bagian yang dapat dipelajari dalam isolasi.
Keseluruhan berfungsi menurut hukum- hukum yang tidak
terdapat dalam bagian-bagian.
8. Organisme memiliki satu drive yang berkuasa yakni aktualisasi
diri (self actualization) Orang berjuang tanpa henti (continous)
untuk merealisasi potensi inheren yang dimilikinya pada ranah
manapun yang terbuka baginya.
9. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal
bersifat minimal. Potensi organisme, jika bisa terkuak
dilingkungan yang tepat, akan menghasilkan kepribadian yang
sehat dan integral.
6. Penelitian yang komprehensif terhadap satu orang lebih berguna
daripada penelian ekstensif terhadap banyak orang mengenai fungsi
psikologis yang diisolir.
ORGANISASI KEPRIBADIAN
Sindrom Kepribadian
Unit utama dari kepribadian adalah sindrom kepribadian (personality
syndrome): senjumlah sifat-sifat yang berbeda (tingkahlaku,persepsi, fikiran,
dorongan untuk berbuat, dll.) yang terorganisir dan berhubungan satu sama lain.
Maslow meneliti tiga sindrom yang terpenting, yakni sindrom harga diri (self
esteem), sindrom keamanan (security), dan sindrom kecerdasan (intelectual).
Penelitian dilakukan dengan menggukan metoda holistik-analitik
Kekurangan dan menjadi (deficiency – being)
Menurut maslow, orang berhubungan dengan dunia luar dalam dua
bentuk, alam-kekurangan dan alam menjadi. Alam kekurangan atau D-realm
adalah D-need, D-love, dll (D =deficiency=kekurangan.) dapat dikategorikan
kegiatan memuaskan kebutuhan dasar unuk bertahan hidup – orang akan berusaha
mengatasi kebutuhan makan, minum,istirahat. Alam menjadi, atau B-realm
adalam B-need, B-love, dan B – lainnya (B = being = menjadi.) adalah hubungan
orang dengan dunia luarnya sesudah kebutuhan dan motiv dasar terpenuhi. Orang
kemudian telibat dalam mengembangkan aktualisasi diri dan memperluas
eksistensi.
Sebagai tambahan untuk membedakan motiv/kebutuhan D dengan B,
maslow membedakan menjadi dua, D-cognition dengan B-cognition. B-kognisi
lebih diharapkan tetapi dapat membuat orang hanya memikirkan diri sendiri dan
tidak memikirkan orang lain. Dan hal tersebut menurut maslow tidak baik.
Perbedaan berfikir B-kognisi dengan D-kognisi dapat dilihat pada tabel 25.
Personal orientation inventory (shostrom).
SOAL
1. Psikologi kepribadian menurut maslow?
2. Apa yang dimaksud dengan organisme kepribadian?
3. Sebutkan dan jelaskan Pandangan holistik dalam kepribadian?
4. Apa pandangan humanisme terhadap kepribadian manusia ?
5. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari teori maslow?
M. TEORI KEPRIBADIAN CARL ROGERS
Salah satunya yang cukup populer yaitu Carl Rogers, yang merupakan
psikoterapis yang dalam sesi terapi nya melibatkan peneliti menggunakan tape
recorder di tahun 1940an. Dengan metode tersebut, orang-orang mulai belajar
mengenai hakikat dari psikoterapi serta proses beroperasinya. Model terapi ini lah
yang kemudian dikembangkan oleh Rogers dan dikenal dengan client centered.
Carl Rogers sendiri merupakan salah satu tokoh dalam bidang psikologi
humanistik, yang mana memiliki pandangan jika setiap orang memiliki tanggung
jawab atas hidup dan kedewasaannya sendiri. Carl Rogers berpendapat bahwa
semua orang bebas dalam melatih serta mengatur diri nya sendiri. Namun
tentunya setiap orang harus bertanggung jawab atas pengontrolan diri dari atas
segala sesuatu yang mereka lakukan. Teori yang dikemukakan Carl Rogers ini
memang banyak digunakan dalam bidang konseling & terapis.
Teori Rogers sebenarnya didasarkan pada “daya hidup” yang mana
disebut sebagai kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan akstualisasi inilah
yang diartikan sebagai motivasi yang mana menyatu di dalam setiap individu
masing-masing dan bertujuan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada
semaksimal mungkin. Jadi makhluk hidup tak hanya memiliki tujuan untuk
bertahan hidup saja namun juga mendapatkan apa yang terbaik di dalam
keberadaannya
SOAL
1. Jelaskan kepribadian menurut carl rogers?
2. apa yang dimaksud dengan teori?
3. Jelaskan apa yang di maksud dengan kecendrungan aktualisasi?
4. Apa yang di gunakan carl rogers untuk psikoterapis?
5. Mengapa memahami perilaku seseorang di haruskan memakai
teori?
N. TEORI KEPRIBADIAN VICTOR FRANKL
Feist, Jess & Feist J. Gregory (2006). Theories of Personality. New York: Pustaka
Georee, George. Sejarah Psikologi. Yogyakarta: Primasophie. 2005.
http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/
http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/13/teori-bf-skinner/
http://belajarpsikologi.com/teori-pengembangan-kepribadian/
http://stikunsap.forumotion.net/t5-teori-perkembangan-kepribadian-sullivan
http://www.pinasthika.co.id/index.php/the-community/106-konsep-kepribadian-
menurut-kurt-lewin.
Sonu, Jung and the Making of modern Psychology: the dream of a science,
Syamsu, Juntika. Teori Kepribadian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2008 hal
124.