Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem reproduksi tidak bertujuan untuk survival individu, tetapi diperlukan untuk survival
species dan berdampak pada kehidupan seseorang. Hanya melalui sistem reproduksi, blueprint
genetik kompleks setiap spesies dapat bertahan di dunia ini. Meskipun sistem reproduksi tidak
berkontribusi pada homeostasis dan tidak penting untuk bertahan hidup seseorang seperti halnya
sistem kardiovaskuler, tetapi ia berperan penting dalam kehidupan seseorang. Sebagai contoh:
pasangan suami istri yang baru menikah, umumnya sering ditanya apakah sudah mendapatkan
anak. Dengan demikian berarti sistem reproduksi berpengaruh terhadap perilaku psikososial
seseorang secara signifikan. Fungsi reproduksi juga berdampak pada masyarakat. Organisasi
kemasyarakatan membentuk unit yang membentuk lingkungan yang stabil dan kondusif untuk
kehidupan spesies. Permasalahan yang dapat terjadi antara lain ledakan populasi yang perlu
mendapatkan perhatian sehubungan dengan keterbatasan dunia ini dalam menampung dan
memfasililtasi makhluk hidup. Oleh karena itu, diperlukan pembatasan atau kontrol sistem
reproduksi.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa saja anatomi pada sistem reproduksi pria ?
2. Apa saja fisiologi pada system reproduksi pria?
3. Apa saja anatomi pada sistem reproduksi wanita?
4. Apa saja fisiologi pada sistem reproduksi wanita?
5. Apa saja anatomi pada kelenjar mamae?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sistem reproduksi pria dan wanita
2. Untuk mengetahui anatomi reproduksi pria
3. Untuk mengetahui fisiologi reproduksi pria
4. Untuk mengetahui anatomi reproduksi wanita
5. Untuk mengetahui anatomi kelenjar mamae

1|REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria terdiri atas genetalia atau organ dalam dan genetelia luar. Organ
reproduksi genetelia dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran yaitu, epididimis, vas
deferens, dan uretra, serta kelenjar aksesoris yaitu vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan
kelenjar cowper. Organ reproduksi genetalia luar pria terdiri atas penis dan skrotum.

Testis merupakan dua buah organ glandula yang memproduksi sperma, terdapat didalam
skrotum dan digantung oleh fenikulus spermatikus. Testis merupakan tempat dibentuknya
spermatozoa dan hormone laki-laki, terdiri dari belahan-belahan disebut lobulus testis. Testis
menghasilkan hormone testoteron yang menimbulkan sifat kejantanan setelah masa pubertas.

Epididimis adalah struktur didalam skrotum yang melekat di bagian belakang testis dan
memenjang sampai ke vas deferens, epididimis berupa saluran halus yang panjangnya kira-kira 6
cm. epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan viseral. Fungsi dari epididimis adalah sebagai
saluran penghantar testis, mengatur sperma sebelum diejakulasi, dan menyimpan sperma selama
proses pematangan. Apendiks testis adalah bagian ekstremitas superior testis dekat kaput
epididimis. Berupa benda kecil, oval yang merupakan sisa dari duktus muleri bagian atas.
Apendiks epididimis berupa tangkai kecil yang terdapat pada kaput epididimis, dianggap sebagai
duktus eferens.

Vas deferens atau yang biasa disebut juga duktus deferens adalah duktus ekskretorius
dari testis, merupakan lanjutan dari kanalis epididimis, panjangnya 50-60 cm. Mulai dari bagian
bawah kauda, epididimis berbelit-belit, secara berangsur-angsur naik sepanjang tepi posterior
testis dan sisi medialis bagian fenikulus spermatikus. Melalui cincin kanalis inguinalis masuk ke
fenikulus spermatika, membelok sepanjang sisi lateral arteri epigastrika kemudian menjurus ke
belakang agak turun ke fosa iliaka eksterna dan mencapai kavum pelvis. Diantara peritonial dan
dinding lateralis pelvis, selanjutnya saluran ini turun pada sisi medialis arteri umbilikalis dan
nervus obturatorius, menyilang di depan ureter dan mencapai sisi medial ureter, berbelok-belok
membentuk sudut turun medial agak ke depan antara fundus vesika urunaria bagian atas vesika
seminalis. Berlanjut menerus kebawah antara fundus vesika urinaria dan rectum menuju basis
glandula prostate bergabung dengan duktus vesika seminalis membentuk duktus ejakulatorius,
bermuara pada pars prostatika uretra melalui orifisium utrikulus prostatikus. Duktus deferens
keras seperti tali dan berbentuk silinder. Dinding salurannya sangat kecil. Pada fundus vesika
urinaria membesar dan berbelok-belok, disebut ampula.

Uretra merupakan saluran kemih dan saluran ejakulasi pada pria. Pengeluaran urine
tidak bersamaan dengan ejakulasi karna diatur oleh kegiatan kontraksi prostat. Ketika penis
ereksi, aliran urine di blokir dari uretra sehingga hanya membiarkan hanya semen yang akan
ejakulasi saat orgasme.

2|REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


Vesikula seminalis merupakan dua ruangan diantara fundus vesika urunaria dan rectum,
masing-masing ruangan berbentuk piramid. Permukaan anterior berhubungan dengan fundus
vesika urinaria. Permukaan posterior terletak di atas rectum yang dipisahkan oleh fasia
rektovesikalis. Panjang kelenjar ini kira-kira 5-10 cm, merupakan kelenjar sekresi yang
menghasilkan zat mukoid. Zat ini banyak mengandung fruktosa dan zat gizi yang merupakan
sumber energi bagi spermatozoa. Vesika seminalis bergabung dengan dutus deferens,
penggabungan ini disebut duktus ejakulatorius.

Kelenjar prostat menghasilkan cairan encer yang mengandung ion sitrat, ion phosphate,
enzim pembeku, dan profibrinosilin. Selama pengeisian kelenjar prostat berkontraksi sejalan
dengan kontraksi vas deferens sehingga cairan encer dapat dikeluarkan untuk menambah lebih
banyak jumlah semen. Sifat yang sedikit basa dari cairan prostat memungkinkan untuk
keberhasilan fertilisasi ovum karena cairan vas deferens sedikit asam. Cairan prostat menetralisir
sifat asam dari cairan lain setelah ejakulasi. Menghasilkan cairan basa berwarna putih susu.
Cairan ini berfungsi untuk menetralkan sifat asam pada saluran vasa eferentia dan cairan pada
vagina sehingga sperma dapat bergerak dengan aktif.

Kelenjar cowper ada sepasang, terdapat dibelakang lateral pars membranasea uretra, di
antara kedua lapisan diafragma urogenitalis dan disebelah bawah kelenjar prostat. Bentuknya
bundar, kecil, warnanya kuning, panjangnya kira-kira 2,5 cm. fungsinya hampir sama dengan
kelenjar prostat. Penghasil cairan pelican.

Penis terletak menggantung di depan skrotum. Bagian ujung disebut glans penis, bagian
tengah korpus penis, dan bagian pangkal radiks penis. Kulit pembungkus amat tipis tidak
berhubungan dengan bagian permukaan dalam dari organ dan tidak mempunyai jaringan adipose.
Kulit ini berhubungan dengan pelvis, skrotum dan perineum. Organ ini berfungsi untuk tempat
keluar urine dan semen serta bagian organ kopulasi.

Skrotum adalah sebuah kantung kulit yang menggantuk dibawah penis. Tugasnya adalah
menyanggah dan melindungi testis. kerna menggantung diluar tubuh, skrotum juga membuat
suhu testis lebih rendah dari suhu tubuh. Kondisi ini menguntungkan karna testis dapat membuat
sperma pada kondisi terbaik dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat merubah ukurannya.
Bila suhu udara dingin, skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan
tubuh dan dengan demikian menjadi lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, skrotum akan
membesar dan mengendur, akibatnya luas permukaan skrotum meningkat dan panas dapat
dikeluarkan.

3|REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


2.2 Fisiologi Reproduksi Pria

Spermatogenesis

Tubulus seminiferus mengandung banyak sel epitel germanativum yang berukuran kecil
dinamakan spermastogenia. Sel ini membelah diri membentuk dua spermatosit yang masing-
masing mengandung 23 kromosom. Setelah beberapa minggu menjadi spermatozoa. Spermatid
ketika pertama kali dibentuk masih mempunyai sifat umum sel epiteloid, kemudian sitoplasma
menghilang, spermatid memanjang menjadi spermatozoa yang terdiri dari kepala, leher, badan,
dan ekor. Setelah pembentukan tubulus seminiferus, sperma masuk ke seminiferus selama 18
jam sampai 10 hari hingga mengalami proses pematangan. Epididimis menyekresi cairan yang
mengandung hormon, enzim, dan gizi yang sangat penting dalam proses pematangan sperma,
sebagian besar pada vas deferens dan sebagian kecil di dalam epididimis. Spermatogenesis
terjadi setelah usia pubertas. Tahap-tahap spermatogenesis yaitu, proliferasi/pembelahan mitosis,
dalam proses ini spermatogonia/sel epitel germinal berubah menjadi spermatosit. Lalu
selanjutnya terdapat pembelahan meiosis, dalam proses ini spematosit primer diubah menjadi
spermatosit sekunder dan kemudian berubah kembali menjadi spermatid. Proses ini terjadi
selama kurang lebih 75 hari. Setelah sperma terbentuk di tubulus seminiferus terjadi pematangan
di epididimis. Sel sertoli di epididimis menghasilkan nutrisi dan hormon lain untuk
mematangkan sperma. Setelah matang, sperma akan disimpan di epididimis dan vas deferens.
Dan ahirnya sperma akan dikeluarkan ke dalam duktus ejakulatorius dan uretra melalui proses
ejakulasi.

Penyimpanan dan Pematangan Sperma

Setelah terbentuk dalam tubulus semiferus sperma membutuhkan waktu beberapa hari
untuk melewati epididimis. Sperma memiliki kemampuan motolitas. Ejakulasi menyekresi cairan
yang mengandung hormon testosterone, hormon esterogen, enzim-enzim, serta nutrisi khusus
untuk pematangan sperma. Kedua testis dapat membentuk sperma kira-kira 120 juta setiap hari.
Sperma normal cenderung untuk bergerak lurus dan bukan berputar. Aktivitas sperma meningkat
bersamaan dengan peningkatan suhu dan kecepatan metabolisme. Sperma pada pada traktus
genitalia wanita hanya dapat hidup 1-2 hari. Epitel sekretorik vesika seminalis menyekresi bahan
mukus. Setelah vas diferens mengeluarkan sperma, mukus ini akan menambah semen yang
diejakulasi. Fruktosa dan zat gizi lainnya dalam cairan dibutuhkan oleh sperma yang diejakulasi
sampai salah satu sperma membuahi ovum. Prostaglandin membantu proses pembuahan melalui
reaksinya dengan mukus serviks, sehingga membuat lebih reseptif terhadap gerakan sperma
sampai mencapai ujung atas tuba falopi dalam waktu 5 menit. Kelenjar prostat menghasilkan
cairan encer yang mengandung fosfat, enzim pembeku, dan profibrinolisin. Selama pengisian
kelanjar prostat berkontraksi sejalan dengan kontraksi vas deferens sehingga cairan encer
dikeluarkan dan menambah lebih banyak jumlah semen. Sifat yang sedikit basa dari cairan
prostat memungkinkan keberhasilan fertilisasi ovum karna cairan vas diferens sedikit asam.
Cairan prostat menetralisir sifat asam dari cairan lain setelah ejakulasi.

4|REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


Semen

Semen berasal dari vas diferens, merupakan cairan yang terakhir diejakulasi. Semen
berfungsi untuk mendorong sperma keluar dari duktus ejakulatorius dan uretra. Cairan dari
vesikula seminalis membuat semen lebih kental. Enzim membeku dari cairan prostat
menyebabkan fibrinogen dan cairan vesikula seminalis membentuk kuagulum yang lemah.
Sperma dapat hidup beberapa minggu dalam duktus genitalia pria. Setelah sperma diejakulasi ke
dalam semen, jangka hidup maksimal sperma hanya 24-48 jam.

2.3 Hormon Pada Reproduksi Pria

Testosteron

Hormon testosteron dihasilkan oleh sel leyding yang terletak diantara tubulus
seminiferus. Setelah pubertas, sel intersisial banyak menghasilkan hormone terstosteron setelah
disekresi testis. sebagian besar testosterone berikatan longer dengan protein plasma yang beredar
dalam darah. Fungsi testosteron :

1. Efek desensus testis. hal ini menunjukkan bahwa testosteron merupakan hal yang penting
untuk perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dalam faktor keturunan.

2. Pekembangan seksual primer dan sekunder.

FSH

Merangsang proses spermatogenesis yaitu pembentukan sperma. FSH juga merangsang


sel sertoli yang terletak dalam tubulus seminiferus untuk menghasilkan esterogen.

LH

Merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormone androgen atau testosterone.

Esterogen

Dibentuk dari testosterone dan dirangsang oleh hormon perangsang folikel yang
memungkinkan spermatogenesis menyekresi protein pengikat endogen untuk mengikat
testosterone dan esterogen serta membawa keduanya kedalam cairan lumen tubulus seminiferus
untuk pematangan sperma.

5|REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


2.4 Anatomi Reproduksi Wanita

Organ reproduksi wanita terdiri atas genetalia atau organ dalam dan genetalia luar.
Organ reproduksi genetalia dalam wanita terdiri atas vagina, rahim atau uterus, tuba fallopi,
indung telur atau ovarium. Organ reproduksi genetalia luar wanita terdiri atas mons veneris,
labia mayora, labia minora, klitoris, vestibulum, himen atau selaput dara.

Vagina merupakan penghubung antara genitalia dalam dengan genetalia luar. Pada
puncak vagina terdapat bagian yang menonjol dari leher rahim, disebut porsio. Struktur dinding
vagina terdiri atas tiga lapis, yaitu lapisan dalam adalah selaput lendir (membran mukosa) yang
dilengkapi lipatan-lipatan atau rugae, sehingga mempunyai rupa seakan-akan ditutupi papila
(selaput lendir vagina terdiri atas sel epitel gepeng berlapis). Lapisan luar adalah lapisan berotot
yang terdiri atas serabut longitudinal dan melingkar, dan antara kedua lapisan ini terdapat sebuah
lapisan, dan jaringan erektil terdiri atas jaringan areoler, pembuluh darah, dan beberapa serabut
otot tak bergaris.

Uterus (rahim) pada orang dewasa merupakan organ tebal seperti buah pir yang sedikit
gepeng, terletak dalam rongga pelvis diantara rektum dan kandung kemih. Panjang uterus kira-
kira 7-7,5 cm, lebar 5 cm, dan tebal 2,5 cm. Uterus terdiri dari :

Fundus uteri, pada bagian atas bermuara tuba uterine yang menembus dinding uterus. Di bawah
dan didepan titik pertemuan ini terdapat ligamentum dan dibelakang ligamentum terdapat
ovarium.

Korpus uteri, tempat ini merupakan tempat berkembangnya janin.

Serviks, merupakan bagian uterus yang menyempit, berbentuk kerucut dengan apeks yang
menjurus kebawah dan kebelakang dan sedikit lebar di pertengahan.

Endometrium, terdiri atas jaringan epitel dan kelenjar yang banyak mengandung pembuluh darah
yang berlekuk-lekuk. Bagian ini licin. Kelenjarnya bermuara pada kanalis servikalis.
Pertumbuhan dan fungsi endometrium dipengaruhi oleh hormon steroid ovarium.

Fungsi uterus adalah untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan.
Ovum sesudah keluar dari ovarium, diantarkan melalui tuba uterine ke uterus. Endometrium
disiapkan untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi itu dan ovum itu sekarang tertanam di
dalamnya. Sewaktu hamil, yang secara normal berlangsung selama kira-kira 40 minggu, uterus
bertambah besar, dindingnya menjadi tipis, tetapi lebih kuat.

6|REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


Tuba fallopi adalah saluran telur yang mengangkut ovum dari ovarium ke kavum uteri.
Panjanjangnya rata-rata 11-14 cm. Bagian luar tuba diliputi oleh peritoneum visarale, marupakan
bagian dari ligamentum latum. Bagian dalam terdapat mukosa berlipat-lipat kearah longitudinal
terutama pada bagian ampula.mukosa mempunyai serabut yang mengeluarkan sekresi yang
menimbulkan arus kearah kavum uteri.

Ovarium berhubungan dengan uterus melalui lingamentum ovarii propium,terletak pada lapisan
belakang ligamentum latum. Sebagian besar ovarium terletak pada intraperitonial dan tidak dilapisi oleh
peritoneum.

Bagian ovarium yang berada didalam kavum peritonii dilapisi oleh epitelium kubik silindrik,disebut
epitelium germinativum.dibawah epitel terdapat turnika albugenia dan dibawah tunika albugenia
ditemukan lapisan banyak folikel.setiap bulan folikel ini berkembang menjadi folikel de Graaf.satu sel
telur dikelilingi oleh satu lapis sel-sel saja sampai folikel de Graaf matang.

7|REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


2.5 Fisiologi Reproduksi Pada Wanita

Menstruasi wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulannya secara teratur
mengeluarkan darah dari alat reproduksinya yang sering kita sebut menstruasi. Dalam 1 bulan
mengalami 4 masa (stadium);

1. Stadium menstruasi (deskuamasi). Pada masa ini endrometrium terlepas dari dinding
rahim disertai dengan perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal disebut stratum
basale (berlangsung selama 4 hari). Pada saat haid keluar darah, luruhan dinding
endometrium, dan lendir dari serviks. Banyaknya perdarahan pada saat haid kira-kita
50cc.

2. Stadium post-menstruasi (regenerasi). Luka yang terjadi karna endometrium terlepas


secara berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang terjadi pada
sel epitel kelenjar endometrium.pada masa ini tebal endometrium kira-kira 0,5 mm.

3. Stadium inter-menstruasi (proliferasi). Pada masa ini endrometrium tumbuh menjadi


tebal kira-kira 3,5 mm (berlangsung kira-kira 5-14 hari dari hari pertama haid).

4. Stadium pra-menstruasi (sekresi). Endometrium tetep tebalnya tetapi bentuk


kelenjarnya berubah menjadi panjang dan berliku-liku dan mengeluarkan getah.
Perubahan ini untuk mempersiapkan endometrium untuk menerima telur.

8|REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


2.6 Hormon Reproduksi Wanita

1. Hormon esterogen. Hormon ini disekresi oleh sel-sel trache intra-folikel


ovarium,korpus latum, dan plasenta. Sebagia kecil oleh korteks adrenal. Esterogen
mempermudah pertumbuhan folikel ovarium dan meningkatkan tuba uterin, Jumlah
otot uterus,dan kadar rotein kontraktil uterus.esterogen memengaruhi organ endokrin
dengan menurunkan sekresi FSH.dalam beberapa keadaan menghambat sekresi LH
dan pada keadaan lain meningkatkan LH. Hormone memengaruhi organ seksual
yaitu pembesaran ukuran tuba falopii, uterus, dan vagina. Pengendapan lemak pada
mons feneris, pubis, dan labia mengawali pertumbuhan mamae.
2. Hormon progesteron. Dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta. Hormon ini
bertanggung jawab atas perubahan endometrium pada perubahan siklik dalam serviks
dan vagina. Efek progesterone terhadap tuba falopii meningkatkan sekresi dan
mukosa. Pada kelenjar mamae, hormone progesterone meningkat perkembangan
lubolus dan alveolus kelenjar mamae.
3. Hormone perangsang folikel (FSH). FSH dibentuk oleh lobus anterior kelenjar
hipofisis. Pembentukan FSH ini akan berkurang pada pembentukan/pemberian
esterogen dalam jumlah yang cukup, yaitu dalam keadaan hamil.
4. Hormone lutein (LH). Hormon ini bekerja sama dengam FSH menyebabkan
terjadinya sekresi esterogen dari foikel de Graff. Bila esterogen dibentuk dalam
jumlah yang cukup besar akan menyebabkan pengurangan produksi FSH dan LH
yang dapat merangsang terjadinya ovulasi.
5. Hormone prolaktin. Hormon ini dibentuk oleh sel asidofil dari lobus interior
kelenjar fisik.fungsi hormone ini untukmempertahankan produksi progesterone dari
korpus lateum kelenjar hifofisis dirangsang dan diatur oleh pusat yang paling tinggi
yaitu hipotalamus untuk menghasilkan faktor terlepas genedrotopin.

9|REPRODUKSI PRIA DAN WANITA


2.7 Ovulasi

Pada wanita yang mempunyai siklus seksual normal 28 hari sesudah terjadinya menstruasi.
Ovulasi berlangsung dalam 2 peristiwa;
1. Kapsul folikel mulai melepas enzim proteolitik dari lizosim yang mengakibatkan pelarutan
dinding kapsul, mengakibatkan membengkakan seluruh folikel dan degenerasi stigma.
2. Terjadinya pertumbuhan pembuluh darah baru yang berlangsung cepat kedalam dinding
folikel.
Kedua efek ini selanjutnya akan mengakibatkan transudasi plasma kedalam folikel yan berperan
terhadap pembengkakan folikel. Akhirnya pembengkakan dan degenerasi stigma mengakibatkan
pecahnya folikel disertai dengan pengeluaran ovum.

2.8 Pembuahan

Pembuahan adalah penyatuan antara sel sperma dengan sel telur yang telah dewasa/matang
sehingga terbentuk zigot. Dengan menyatunya sel sperma kedalam ovum terjadi pembuahan
yaitu terbentuk individu baru.setelah terjadi pertumbuhan zigot mengalami pertumbuhan
(embriologi) awal pembuahan terjadi ketika sperma bergerak bersentuhan dengan sel telur dan
sperma akan terkait oleh pengaruh macam sekresi yang dikeluarkan oleh sel telur.

2.9 Kelenjar Mamae

Pada wanita kelenjar mamae mulai berkembang pada permulaan masa pubertas
(adolesens), pada umur 11-12 tahun. Kelenjar mamae tumbuh menjadu besar sebelah
lateral linea aksilaris anterior/medial ruang interkostalis III dan sebelah kaudal ruang
interkostalis VII-VIII. Bagian dari kelenjar mamae adalah;
 Muskulus pektoralis mayor.
 Jaringan lemak
 Ligamentum suspensori
 Jaringan kelenjar
 Saluran ASI
 Papilla mamae
 Areola mamae

10 | R E P R O D U K S I P R I A D A N W A N I T A
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Organ reproduksi manusia terbagi menjadi dua yaitu reproduksi pria dan reproduksi
wanita. Dalam reproduksi juga terdapat organ genetalia dalam dan luar. Mengerti organ reproduksi
sangatlah penting, karna tanpa pengetahuan reproduksi orang-orang akan tabu terhadap
reproduksi. Dengan mengerti reproduksi pula kita bias menjaga kebersihan dan menghindarkan
dari penyakit kelamin yang ada.
Pada materi ini tidak hanya membahas anatomi reproduksi melainkan juga fisiologinya,
sehingga selain mahasiswa bias mengenal anatomi reproduksinya mereka juga bisa mengetahui
fungsi-fungsi dari organ tersebut.

3.2 Saran

Mengerti sistem reproduksi manusia masih sering dianggap tabu oleh masyarakat luas.
Oleh karna itu pentingnya pengajaran sistem reproduksi bagi mahasiswa terutama mahasiswa pada
bidang kesehatan harus ditingkatkan.

11 | R E P R O D U K S I P R I A D A N W A N I T A
Daftar Pustaka

Ferial, Eddyman W. Biologi Reproduksi. Jakarta: Erlangga.

Pearch, Evelyn C. 2010. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Syaifuddin H. Anatomi Fisiologi Untuk Keperawatan dan Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

12 | R E P R O D U K S I P R I A D A N W A N I T A

Anda mungkin juga menyukai