Anda di halaman 1dari 21

PENCEGAHAN AIR LIMBAH

Pertumbuhan penduduk yang pesat menimbulkan


tantangan yang dicoba diatasi dengan pembangunan dan
industrialisasi. Namun industrialisasi disamping mempercepat
persediaan manusia dari segi segala kebutuhan hidup manusia
juga memberi dampak negative terhadap manusia akibat
terjadinya pencemaran lingkungan jangka pendek ataupun
jangka panjang.
Beberapa kasus pencemaran lingkungan seperti
pencemaran air akibat limbah menimbulkan cacat bawaan
pada bayi – bayi terjadi salah satunya di Minamata bay
( Jepang ). Keracunan makanan karena limbah industri juga
terjadi di negara – negara maju, sedangkan di negara sedang
berkembang seperti Indonesia, Pakistan, Afghanistan, dan
lainnya baru mulai dilaporkan. Kebocoran – kebocoran
peralatan di industry sering menyebabkan bencana seperti
yang terjadi di Bhopal India dan Chernobyl Rusia dan
sebagainya.
Atas dasar kejadian – kejadian seperti tersebut orang
mulai mempelajari ekosistem dengan siklus – siklus
geobiokimia nya. Semua unsur di alam ini mengalami siklus
yang dapat berjalan dengan cepat ataupun lambat tergantung
dari sifat unsur masing – masing. Banyak penelitian dilakukan
untuk mempelajari siklus yang terjadi dan hasilnya
dimanfaatkan sebagai masukan untuk merencanakan aktivitas
siklus yang terjadi dan hasilnya dimanfaatkan sebagai
masukan untuk merencanakan aktivitas pengelolaan
lingkungan hidup. Dapat dimengerti bahwa pengelolaan
lingkungan ini perlu dilakukan secara terpadu dan multi

Nugroho Wisnu
15050724002
disiplin. Dengan demikian berkembanglah ilmu lingkungan
yang diterapkan diberbagai bidang ilmu seperti rekayasa
lingkungan, kesehatan lingkungan dan sebagain nya terutama
perhatian mengenai air limbah yang semakin terus bertambah
sejalan dengan pesatnya industrialisasi.
Namun inti permasalahan lingkungan itu sendiri
adalah bagaimana kenyataan tentang cara manusia
menempatkan diri dalam lingkungan dan bagaim seharusnya
hal itu dijalankan agar mendukung kesinambungan
perikehidupan dan kesehatan manusia dan mahkluk hidup lain
nya. Seperti halnya pada Undang – Undang Republik
Indonesia No. 4 tahun 1982 tentang ketentuan – ketentuan
pokok pengelolaan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk didalamnya manusia serta mahkluk hidup lainnya.
Air limbah merupakan air bekas yang sudah tidak
terpakai lagi sebgai hasil dari adanya berbagai kegiatan
manusia sehari – hari. Air limbah tersebut biasanya dibuang
kea lam yaitu tanah dan badan air.
Jumlai air limbah yang dibuang akan selalu
bertambah dengan meningkatnya jumlah penduduk dengan
segala kegiatan nya. Apabila jumlah air limbah yang dibuang
berlebihan melebihi kemampuan alam untuk menerimanya
maka akan terjadi kerusakan lingkungan. Lingkungan yang
arusak akan menyebabkan menurunnya tingkat kesehatan
manusia yang tinggal pada lingkungan nya itu sendiri
sehingga oleh karenannya perlu dilakukan penanganan air
limbah yang lebih seksama dan terpadu baik yang dilakukan
oleh pemerintah, swasta dan masyarakat. Ketiganya memiliki
peran dalam mengelola air limbah mulai dari sumbernya
sampai ke tempat pembuangan akhir.

Nugroho Wisnu
15050724002
Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah yang
dimulai dari pembuatan perpu mengenai pengelolaan
lingkungan hidup, penyuluhan – penyuluhan kesehatan
lingkungan sampai pada usaha pembangunan fisik berupa
jaringan pipa pembuangan air limbah dan instalasi pengolahan
air limbah.
Peran swasta dalam menangani masalah air limbah
terutama pada jasa konsultan, jasa konstruksi dan supplier alat
dan bahan tentunya masih diharapkan di masa yang akan
dating, bahwa swastapun memungkinkan dan dapat
melaksanakan pengelolaan air limbah.
Kesadaran masyarakat mengenai kesehatan
lingkungan sengat diperlukan karena masyarakat memiliki
potensi terbesar dalam membuang air limbah ke
lingkungannya. Kesadaran masyarakat dapat ditingkatkan
melalui beberapa cara, yaitu :

1. Penyuluhan – penyuluhan mengenai kesehatan


masyarakat, kesehatan lingkungan dan yang lebuh
penting adalah penyuluhan mengenai cara – cara
mengolah air limbah secara sederhana namun
secara teknis memenuhi syarat. Sehingga
masyarakat dapat melakukan pembuatan,
pemeliharaan dan perbaikan terhadap bangunan
pengolahan air limbahnya masing – masing.

2. Pendidikan mengenai kesehatan masyarakat dan


kesehatan lingkungan mulai dari tingkat
pendidikan dasar, sampai menengah, sedangkan
untuk tingkat pendidikan tinggi perlu diberikan
rekayasa lingkungan.

Nugroho Wisnu
15050724002
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH

1. Sumber, jenis dan macam Air Limbah


Jenis dan macam air limbahdikelompokkan berdasarkan
sumber penghasil atau penyebab air limbah yang secara
umum terdiri dari :
A. Air limbah domestic

Air limbah yang berasal dari kegiatan penghunian, seperti


rumah tinggal, hotel, sekolahan, kampus, perkantoran,
pertokoan, pasar dan fasilitas – fasilitas pelayanan umum.

Air limbah yang domestic dapat dikelompokkan menjadi :


1. Air buangan kamar mandi
2. Air buangan wc
3. Air buangan dapur atau cucian

B. Air limbah industry

Air limbah yang berasal dari kegiatan industry seperti pabrik


industry logam, tekstil, kulit, pangan, industry kimia dll.

C. Air limbah Limpasan dan Rembesan Air Hujan

Air limbah yang melimpas di atas permukaan tanah dan


meresap kedalam tanah sebagai akibat terjadinya hujan

Nugroho Wisnu
15050724002
KUANTITAS
Untuk menentukan kuantitas air limbah secara pasti, sangat
sulit karena banyak factor – factor yang mempengaruhi.
Banyaknya air limbah yang dibuang dipengaruhi oleh :

a. Jumlah air bersih yang dibutuhkan perkapita akan


mempengaruhi jumlah air limbah yang dibuang, pada
umumnya besarnya air limbah ditentukan berkisar 60 – 70%
dari banyaknya air bersih yang dibutuhkan.

b. Keadaan masyarakat dan lingkungan suatu daerah


akan mempengaruhi besarnya air limbah yang dibuang,
tersebut dapat dibedakan berdasarkan :

 Tingkat perkembangan suatu daerah, jumlah limbah


yang dibuang dikota lebih besar dari pada jumlah limbah yang
dibuang di desa.

 Daerah yang mengalami kekeringan sepanjang tahun


akan berbeda cara membuang limbahnya dengan daerah yang
tidak mengalami kekeringan.

 Pola hidup masyarakat, terutama dalam menerapkan


cara membuang limbah pada masing – masing daerah akan
berbeda, hal tersebut akan menentukan jumlah air limbah
yang dibuang, seperti di Jawa Barat dengan kolam ikannya,
Kalimantan dengan jamban apungnya.

c. Keserempakan pembuangan air limbah tidak sama


antara sumber satu dengan yang lain setiap harinya.

Nugroho Wisnu
15050724002
Beberapa besaran buangan limbah yang sering digunakan
dalam perencanaan :

 Amerika 100-200 lt/orang/hari


 Eropa 40-225 lt/orang/hari
 Indonesia 100-150 lt/orang/hari
 Limbah industri 50 m3/ha/hari

ANALISIS SIFAT – SIFAT AIR LIMBAH


Untuk mengetahui lebih luas tentang air limbah, maka
perlu kiranya diketahui juga secara detai mengenai kandungan
yang ada di dalam air limbah dan sifat – sifatnya. Setelah
diadakan analisis ternyata bahwa air limbah mempunyai sifat
yang dapat dibedakan menjadi 3 jenis kualitas limbah.
Adapun cara pengukuran yang dilakukan pada setiap
jenis sifat tersebut dilaksanakan secara berbeda – beda sesui
dengan keadaannya. Analisis jumlah dan satuan biasanya
diterapkan untuk penelaahan bahan kimia, sedangkan analisis
dengan menggunakan penggolongan banyak diterapkan
apabila menganalisis kandungan biologisnya.
Pada pengolahan konvensional, maka pengurangan
zat – zat yang terkandung di dalam air limbah akan
mengalami penurunan setelah melalui proses pengolahan
pertama dan proses pengolahan kedua. Berbeda halnya
dengan kandungan nitrogen, fosfor dan benda – benda terlarut
lainnya adalah sangat sulit untuk menghilangkan apabila kita
hanya menggunakan pengolahan secara konvensional saja.

Nugroho Wisnu
15050724002
Kualitas air limbah dapat diketahui melalui beberapa sifat dan
karakteristiknya yang meliputi :
a. Sifat Fisik
Penentuan derajat kekotoran air limbah sangat
dipengaruhi oleh adanya sifat fisik yang mudah terlihat.
Adapun sifat fisik yang penting adalah kandungan zat padat
sebagai efek estetika dan kejernihan baud an warna serta
temperature. Pada tes analitik sendiri dilakukan pemisahan
menjadi 3 golongan besar yaitu :
1. Golongan Zat Mengendap
2. Golongan Zat Tercampur
3. Golongan Zat Padat Terlarut
Zat – zat pada yang bias mengendap adalah zat padat
yang akan mengendap pada kondisi tanpa bergerakatau diam
kurang lebih selama 1 jam sebagai akibat gaya beratnya
sendiri. Besar nya endapan diukur dengan alat pengukur yang
dinyatakan dalam satuan milligram setiap liter air limbah. Hal
ini sangat penting untuk mengetahui derajat pengendapan dan
jumlah endapan yang ada di dalam suatu badan air.
Dan beberapa karakterisitik umum dari limbah yang
bersifat fisik ini dapat dilihat sebagai berikut :

 Bahan padat : terapung, tersuspensi, terlarut dan


mengendap. Yang mengendap terdiri dari : pasir dan lumbur
kasar, lumpur halus, lumpur koloid.

 Warna : coklat muda, berumur 6 jam, abu – abu tua,


air limbah yang sedang mengalami pembusukan, hitam air
limbah sudah membusuk oleh bakteri anaerob.

Nugroho Wisnu
15050724002
 Bau : terasa bau busuk pada saat air limbah terurai
pada kondisi anaerob

 Suhu : suhu air limbah biasanya lebih tinggi dari suhu


air bersih.

b. Sifat Kimia

Kandungan bahan kimia yang ada di dalam air limbah


dapat merugikan lingkungan melalui berbagai cara. Bahan
organic terlarut dapat menghabiskan oksigen dalam limbah
serta akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada
penyediaan air bersih. Selain itu, akan lebih berbahaya apabila
bahan tersebut merupakan bahan beracun. Adapun bahan
kimia yang penting yang ada di dalam air limbah umumnya
dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

 Organic : minyak, lemak, protein dan karbonat.

 Anorganik : sulfat, chloride, nitrogen, fosfor, belerang


dan logam berat.

 Gas – gas : hydrogen sulfide, CO2, O2, metan

c. Sifat Biologis

Pemeriksaan biologis didalam air dan air limbah


untuk memisahkan apakah ada bakteri – bakteri pathogen
berada di dalam air limbah. Keterangan biologis ini
diperlukan untuk mengukur kualitas air terutama bagi air yang
dipergunakan sebagai air minum serta untuk keperluan kolam

Nugroho Wisnu
15050724002
dan sebagainya. Selain itu menaksir tingkat kekotoran air
limbah sebelum ke badan air dimana pembagian dari
mikroorganisme juga sangat bervariasi sebab terdapat banyak
skema yang bias dipergunakan.

Berbagai jenis mikroorganisme terdapat di dalam air


limbah, jenis mikroorganisme terdapat di dalam air limbah,
jenis tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

No Kelompok Besar Anggota


1. Binatang Bertulang
Belakang

Kerang
kerangan

2. Tumbuhan - tumbuhan Lumut dan


pakis
3. Protista Bakteri

Ketentuan mengenai persyaratan baku mutu air


limbah dibuat oleh berbagai pihak yang berkepentingan
dengan masalah lingkungan, beberapa diantaranya adalah :
 Persyaratan yang dibuat oleh United State
Enviromental Protection Agency ( US EPA ) dan lainnya.

 Persyaratan yang dibuat oleh pemerintah berupa


peraturan pemerintah No. 20 Th. 1990 (terlampir). Yang
penjabaran lebih lanjut di daerah diatur melalui perda pada
masing – masing propinsi.

Nugroho Wisnu
15050724002
DEKOMPOSISI AIR LIMBAH
Air limbah dibuang kea lam (baik tanah maupun
badan air) akan mengalami proses dekompresi secara alami
yang dilakukan oleh mikroorganisme baik organic yang
terdapat dalam air limbah dapat menjadi bahan yang stabil
dan diterima oleh lingkungan. Namun alam memiliki
keterbatasan dalam melakukan proses tersebut apabila jumlah
limbah yang dibuang melebihi daya dukunya.
Proses dekomposisi air limbah seperti diuraikan di
atas dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Secara anaerobic
Bahan organic terlarut akan dirombak/diuraikan/dibusukkan
oleh bakteri anaerob yang dapat hidup tanpa adanya O2 =
oksigen menjadi senyawa organic sederhana seperti :

 Karbon dioksida (CO2) Unsur ini menimbulkan bau


busuk yang menyengat
 Metan (CH4)
 Hidrogen Sulfida (H2S)
 Amonia (NH3)
 Gas – gas berbau
Dalam proses ini air limbah menjadi keruh, kotor,
berbau busuk, serta terjadi pengendapan lumpur cukup besar.
Proses perombakannya berjalan dalam waktu yang cukup
lama.

Nugroho Wisnu
15050724002
b. Secara Aerobik

Bahan aerobic terlarut akan


dirombak/diuraikan/dibusukkan oleh bakteri aerob dan
fakultatif menjadi energy, gas, bakteri baru dan bahan
buangan akhir yang stabil seperti :

 Karbon dioksida (CO2)


 Nitrat (NO3)
 Sulfat (SO4)
 Senyawa-organik stabil
Proses perombakan/penguraian biologis dilakukan
oleh bakteri aerob dengan menggunakan O2 yang terlarut
dalam air limbah untuk mengoksidasi bahan organic terlarut
sampai semuanya terurai secara lengkap.
Agar proses pembusukan biologis dapat berjalan
dengan baik maka diperlukan O2 yang terlarut dalam air
limbah dalam jumlah yang cukup besar

STANDAR BAKU MUTU AIR LIMBAH


Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar
unsur pencemar danatau jumlah unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan
dibuang atau dilepas ke dalam media air dari suatu usaha dana
tau kegiatan.
Dalam takaran dari baku mutu sudah ditetapkan untuk
berbagai macam industry yang ada di masyarakat adalah
sebagai berikut :

Nugroho Wisnu
15050724002
a. Baku mutu air limbah bagi kawasan industry
perikanan yang melakukan pengolahan air limbah secara
terpusat.

Parameter Satuan Kadar


pH - 6-9

TSS Mg/L 100

Sulfida Mg/L 1
Amonia Mg/L 5

Klor Bebas Mg/L 1


BOD Mg/L 100

COD Mg/L 200

Minyak dan Mg/L


15
lemak

Nugroho Wisnu
15050724002
b. Baku mutu air bagi usaha atau kegiatan
pengolahan rumput laut

Kadar Beban
Paling Pencemaran
Parameter Paling Tinggi
Tinggi
(mg/L) (kg/ton)
BOD 100 50

COD 250 125


TSS 100 50

Amonia (NH3- 2.5


5
N)
Klor 1 0.5
Ph 6–9

Kuantitas air
limbah paling 500 m3 per ton produk
tinggi

Nugroho Wisnu
15050724002
c. Baku mutu air bagi usaha atau kegiatan
pengolahan kelapa

Kadar Beban
Paling Pencemaran
Parameter Paling Tinggi
Tinggi
(mg/L) (kg/ton)
BOD 75 1.1

COD 150 2.2


TSS 100 1.5

Minyak 0.2
15
Lemak

Ph 6–9

Kuantitas air
limbah paling 15 m3 per ton produk
tinggi

Nugroho Wisnu
15050724002
d. Baku mutu air bagi usaha atau kegiatan
pengolahan daging

Kadar Beban
Paling Pencemaran
Parameter Paling Tinggi
Tinggi
(mg/L) (kg/ton)
BOD 125 0.75

COD 250 1.5


TSS 100 0.6

Minyak Lemak 10 0.06

Amonia (NH3-
10
N)
Ph 6–9

Kuantitas air 6 m3 per ton


limbah paling produk
tinggi

Nugroho Wisnu
15050724002
e. Baku mutu air bagi usaha atau kegiatan
pengolahan kedelai

Pengolahan Kedelai

Kecap Tahu Tempe


Param
eter Kad Beba Kad Beba Kad Beba
ar n ar n ar n
(mg (kg/t (mg (kg/t (mg (kg/t
/L) on) /L) on) /L) on)

BOD 150 1.5 150 3 150 1.5

COD 300 3 300 6 300 3

TSS 100 1 100 4 100 1

pH 6-9

Kuant
itas
air
limba
h 10 20 10
paling
tinggi
(m3/t
on)

Nugroho Wisnu
15050724002
f. Baku mutu air bagi usaha atau kegiatan industry
minyak goreng

 Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan


industry minyak goreng proses basah

Beban
Kadar pencemaran
paling paling
Parameter
tinggi tinggi
(mg/liter) (kg/ton)

BOD 75 0,375

COD 150 0,75

TSS 60 0,3

Minyak 0,025
5
dan lemak
MBAS 3 0,015

Fosfat 0,01
2
(PO4)
pH 6-9

Kuantitas
air limbah 5 m3 per ton produk
paling
tinggi

Nugroho Wisnu
15050724002
 Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
industry minyak goreng proses kering

Beban
Kadar pencemaran
paling paling
Parameter
tinggi tinggi
(mg/liter) (kg/ton)

BOD 75 0,0375

COD 150 0,075

TSS 60 0,03
Minyak 0,0025
5
dan lemak
Fosfat 0,001
2
(PO4)
pH 6-9

Kuantitas
air limbah 5 m3 per ton produk
paling
tinggi

Nugroho Wisnu
15050724002
g. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan industry gula

 Baku mutu air limbah industry gula dengan kapasitas


kurang dari 2.500 ton tebu yang diolah per hari

Beban Pencemaran Paling Tinggi


Air Limpbah Proses (g/ton)
Kadar
Beban Paling
Parameter Kadar Air
Pencemaran Tinggi Air Air Limbah
Paling Limbah
Paling (mg/L) Limbah Gabungan
Tinggi Abu
Tinggi Kondensor
(mg/L) 120Ketel
(g/ton)
BOD 100 50 60 1.500 120 1.650

COD 250 125 100 2.500 200 2.750

TSS 100 50 50 1.250 100 1.375

Minyak 137,5
5 2,5 5 125 10
dan lemak
Sulfide 13,75
1,0 0,5 0,5 12,5 1
(sebagai S)
pH 6,0 – 9,0

Kuantitas Air Limbah Proses : 0,5 m3 per ton tebu yang diolah
limbah Air Limbah Kondensor : 25m3 per ton tebu yang diolah
paling Air Limbah Abu Ketel : 2 m3 per ton tebu yang diolah
tinggi Air Limbah Gabungan : 27,5 m3 per ton tebu yang diolah

Nugroho Wisnu
15050724002
 Baku mutu air limbah industry gula dengan kapasitas
kurang dari 2.500 ton sampai dengan 10.000 ton tebu yang
diolah per hari

Kadar Beban Pencemaran Paling Tinggi (g/ton)


Paling Air
Parameter Air Limbah Air Limbah Air Limbah
Tinggi Limbah
Proses Kondensor Gabungan
(mg/L) Abu Ketel
BOD 60 30 300 30 360

COD 100 50 500 50 600

TSS 50 25 250 25 300


Minyak 30
5 2,5 25 2.5
dan lemak
Sulfide 3
0.5 0,25 2,5 0,25
(sebagai S)
pH 6,0 – 9,0

Kuantitas Air Limbah Proses : 0,5 m3 per ton tebu yang diolah
limbah Air Limbah Kondensor : 5 m3 per ton tebu yang diolah
paling Air Limbah Abu Ketel : 0,5 m3 per ton tebu yang diolah
tinggi Air Limbah Gabungan : 6 m3 per ton tebu yang diolah

Nugroho Wisnu
15050724002
 Baku mutu air limbah industry gula dengan kapasitas
lebih dari 10.000 ton tebu yang diolah per hari.

Parameter Kadar Paling Beban Pencemaran


Tinggi (mg/L) Paling Tinggi
(g/ton)

BOD 60 30

COD 100 50

TSS 50 25
Minyak dan 5 2,5
Lemak
Sulfida (sebagai S) 0,5 0,25
Ph 6,0 – 9,0

Kuantitas Limbah 0,5 m3 per ton tebu yang diolah


Paling Tinggi

Nugroho Wisnu
15050724002

Anda mungkin juga menyukai