Nugroho Wisnu
15050724002
disiplin. Dengan demikian berkembanglah ilmu lingkungan
yang diterapkan diberbagai bidang ilmu seperti rekayasa
lingkungan, kesehatan lingkungan dan sebagain nya terutama
perhatian mengenai air limbah yang semakin terus bertambah
sejalan dengan pesatnya industrialisasi.
Namun inti permasalahan lingkungan itu sendiri
adalah bagaimana kenyataan tentang cara manusia
menempatkan diri dalam lingkungan dan bagaim seharusnya
hal itu dijalankan agar mendukung kesinambungan
perikehidupan dan kesehatan manusia dan mahkluk hidup lain
nya. Seperti halnya pada Undang – Undang Republik
Indonesia No. 4 tahun 1982 tentang ketentuan – ketentuan
pokok pengelolaan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk didalamnya manusia serta mahkluk hidup lainnya.
Air limbah merupakan air bekas yang sudah tidak
terpakai lagi sebgai hasil dari adanya berbagai kegiatan
manusia sehari – hari. Air limbah tersebut biasanya dibuang
kea lam yaitu tanah dan badan air.
Jumlai air limbah yang dibuang akan selalu
bertambah dengan meningkatnya jumlah penduduk dengan
segala kegiatan nya. Apabila jumlah air limbah yang dibuang
berlebihan melebihi kemampuan alam untuk menerimanya
maka akan terjadi kerusakan lingkungan. Lingkungan yang
arusak akan menyebabkan menurunnya tingkat kesehatan
manusia yang tinggal pada lingkungan nya itu sendiri
sehingga oleh karenannya perlu dilakukan penanganan air
limbah yang lebih seksama dan terpadu baik yang dilakukan
oleh pemerintah, swasta dan masyarakat. Ketiganya memiliki
peran dalam mengelola air limbah mulai dari sumbernya
sampai ke tempat pembuangan akhir.
Nugroho Wisnu
15050724002
Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah yang
dimulai dari pembuatan perpu mengenai pengelolaan
lingkungan hidup, penyuluhan – penyuluhan kesehatan
lingkungan sampai pada usaha pembangunan fisik berupa
jaringan pipa pembuangan air limbah dan instalasi pengolahan
air limbah.
Peran swasta dalam menangani masalah air limbah
terutama pada jasa konsultan, jasa konstruksi dan supplier alat
dan bahan tentunya masih diharapkan di masa yang akan
dating, bahwa swastapun memungkinkan dan dapat
melaksanakan pengelolaan air limbah.
Kesadaran masyarakat mengenai kesehatan
lingkungan sengat diperlukan karena masyarakat memiliki
potensi terbesar dalam membuang air limbah ke
lingkungannya. Kesadaran masyarakat dapat ditingkatkan
melalui beberapa cara, yaitu :
Nugroho Wisnu
15050724002
KARAKTERISTIK AIR LIMBAH
Nugroho Wisnu
15050724002
KUANTITAS
Untuk menentukan kuantitas air limbah secara pasti, sangat
sulit karena banyak factor – factor yang mempengaruhi.
Banyaknya air limbah yang dibuang dipengaruhi oleh :
Nugroho Wisnu
15050724002
Beberapa besaran buangan limbah yang sering digunakan
dalam perencanaan :
Nugroho Wisnu
15050724002
Kualitas air limbah dapat diketahui melalui beberapa sifat dan
karakteristiknya yang meliputi :
a. Sifat Fisik
Penentuan derajat kekotoran air limbah sangat
dipengaruhi oleh adanya sifat fisik yang mudah terlihat.
Adapun sifat fisik yang penting adalah kandungan zat padat
sebagai efek estetika dan kejernihan baud an warna serta
temperature. Pada tes analitik sendiri dilakukan pemisahan
menjadi 3 golongan besar yaitu :
1. Golongan Zat Mengendap
2. Golongan Zat Tercampur
3. Golongan Zat Padat Terlarut
Zat – zat pada yang bias mengendap adalah zat padat
yang akan mengendap pada kondisi tanpa bergerakatau diam
kurang lebih selama 1 jam sebagai akibat gaya beratnya
sendiri. Besar nya endapan diukur dengan alat pengukur yang
dinyatakan dalam satuan milligram setiap liter air limbah. Hal
ini sangat penting untuk mengetahui derajat pengendapan dan
jumlah endapan yang ada di dalam suatu badan air.
Dan beberapa karakterisitik umum dari limbah yang
bersifat fisik ini dapat dilihat sebagai berikut :
Nugroho Wisnu
15050724002
Bau : terasa bau busuk pada saat air limbah terurai
pada kondisi anaerob
b. Sifat Kimia
c. Sifat Biologis
Nugroho Wisnu
15050724002
dan sebagainya. Selain itu menaksir tingkat kekotoran air
limbah sebelum ke badan air dimana pembagian dari
mikroorganisme juga sangat bervariasi sebab terdapat banyak
skema yang bias dipergunakan.
Kerang
kerangan
Nugroho Wisnu
15050724002
DEKOMPOSISI AIR LIMBAH
Air limbah dibuang kea lam (baik tanah maupun
badan air) akan mengalami proses dekompresi secara alami
yang dilakukan oleh mikroorganisme baik organic yang
terdapat dalam air limbah dapat menjadi bahan yang stabil
dan diterima oleh lingkungan. Namun alam memiliki
keterbatasan dalam melakukan proses tersebut apabila jumlah
limbah yang dibuang melebihi daya dukunya.
Proses dekomposisi air limbah seperti diuraikan di
atas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Secara anaerobic
Bahan organic terlarut akan dirombak/diuraikan/dibusukkan
oleh bakteri anaerob yang dapat hidup tanpa adanya O2 =
oksigen menjadi senyawa organic sederhana seperti :
Nugroho Wisnu
15050724002
b. Secara Aerobik
Nugroho Wisnu
15050724002
a. Baku mutu air limbah bagi kawasan industry
perikanan yang melakukan pengolahan air limbah secara
terpusat.
Sulfida Mg/L 1
Amonia Mg/L 5
Nugroho Wisnu
15050724002
b. Baku mutu air bagi usaha atau kegiatan
pengolahan rumput laut
Kadar Beban
Paling Pencemaran
Parameter Paling Tinggi
Tinggi
(mg/L) (kg/ton)
BOD 100 50
Kuantitas air
limbah paling 500 m3 per ton produk
tinggi
Nugroho Wisnu
15050724002
c. Baku mutu air bagi usaha atau kegiatan
pengolahan kelapa
Kadar Beban
Paling Pencemaran
Parameter Paling Tinggi
Tinggi
(mg/L) (kg/ton)
BOD 75 1.1
Minyak 0.2
15
Lemak
Ph 6–9
Kuantitas air
limbah paling 15 m3 per ton produk
tinggi
Nugroho Wisnu
15050724002
d. Baku mutu air bagi usaha atau kegiatan
pengolahan daging
Kadar Beban
Paling Pencemaran
Parameter Paling Tinggi
Tinggi
(mg/L) (kg/ton)
BOD 125 0.75
Amonia (NH3-
10
N)
Ph 6–9
Nugroho Wisnu
15050724002
e. Baku mutu air bagi usaha atau kegiatan
pengolahan kedelai
Pengolahan Kedelai
pH 6-9
Kuant
itas
air
limba
h 10 20 10
paling
tinggi
(m3/t
on)
Nugroho Wisnu
15050724002
f. Baku mutu air bagi usaha atau kegiatan industry
minyak goreng
Beban
Kadar pencemaran
paling paling
Parameter
tinggi tinggi
(mg/liter) (kg/ton)
BOD 75 0,375
TSS 60 0,3
Minyak 0,025
5
dan lemak
MBAS 3 0,015
Fosfat 0,01
2
(PO4)
pH 6-9
Kuantitas
air limbah 5 m3 per ton produk
paling
tinggi
Nugroho Wisnu
15050724002
Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
industry minyak goreng proses kering
Beban
Kadar pencemaran
paling paling
Parameter
tinggi tinggi
(mg/liter) (kg/ton)
BOD 75 0,0375
TSS 60 0,03
Minyak 0,0025
5
dan lemak
Fosfat 0,001
2
(PO4)
pH 6-9
Kuantitas
air limbah 5 m3 per ton produk
paling
tinggi
Nugroho Wisnu
15050724002
g. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan industry gula
Minyak 137,5
5 2,5 5 125 10
dan lemak
Sulfide 13,75
1,0 0,5 0,5 12,5 1
(sebagai S)
pH 6,0 – 9,0
Kuantitas Air Limbah Proses : 0,5 m3 per ton tebu yang diolah
limbah Air Limbah Kondensor : 25m3 per ton tebu yang diolah
paling Air Limbah Abu Ketel : 2 m3 per ton tebu yang diolah
tinggi Air Limbah Gabungan : 27,5 m3 per ton tebu yang diolah
Nugroho Wisnu
15050724002
Baku mutu air limbah industry gula dengan kapasitas
kurang dari 2.500 ton sampai dengan 10.000 ton tebu yang
diolah per hari
Kuantitas Air Limbah Proses : 0,5 m3 per ton tebu yang diolah
limbah Air Limbah Kondensor : 5 m3 per ton tebu yang diolah
paling Air Limbah Abu Ketel : 0,5 m3 per ton tebu yang diolah
tinggi Air Limbah Gabungan : 6 m3 per ton tebu yang diolah
Nugroho Wisnu
15050724002
Baku mutu air limbah industry gula dengan kapasitas
lebih dari 10.000 ton tebu yang diolah per hari.
BOD 60 30
COD 100 50
TSS 50 25
Minyak dan 5 2,5
Lemak
Sulfida (sebagai S) 0,5 0,25
Ph 6,0 – 9,0
Nugroho Wisnu
15050724002