Disusun Oleh :
Ny. Y Tn. T
Keterangan :
F. Pola perceptual
1. Pengelihatan :
Tidak ada gangguan, pupil isokor 2 mm, warna hitam, sclera putih, bisa
melihat dengan jelas
2. Pendengaran :
Tidak ada gangguan pendengaran, bisa mendengar tanpa alat bantu
3. Pengecapan
Tidak ada gangguan pengecapan, bisa membedakan rasa
4. Penciuman
Tidak ada gangguan penciuman.
5. Sensasi
Tidak ada gangguan kemampuan merasakan
G. Pola persepsi diri
Orang tua pasien mengatakan bersabar dengan sakit yang dialami oleh
anaknya. Karena orang tua pasien percaya bahwa anaknya akan sembuh
dengan izin Allah SWT.
H. Pola seksualitas dan reproduksi
Pasien merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara.
I. Pola peran dan hubungan
Pasien belum bisa berbicara sehingga pasien hanya bisa menangis dan
menunjuk kearah hal yang diinginkan. Orang tua pasien juga mendapat
dukungan dari keluarga dan tetangga untuk kesembuhan anaknya.
J. Pola manajemen koping-stress
Orang tua pasien mengatakan cemas dengan keadaan anaknya sekarang.
Orang tua pasien berusaha untuk tawakal dengan keadaan anak nya yang
sedang sakit.
K. Sistem nilai dan keyakinan
Orang tua pasien mengatakan yakin dengan kesembuhan anaknya dengan
izin Allah SWT. Orang tua pasien mengatakan selalu membacakan Al-
Quran untuk kesembuhan anaknya.
VIII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum : Lemah
B. Kesadaran : Somnolen, GCS 7 ( E3 V0 M4 )
C. Antropometri :
Tinggi Badan : 86 cm Lingkar Kepala : 46 cm
Berat Badan : 13 kg Lingkar Dada : 53 cm
Lingkar Lengan Atas : 16 cm Lingkar Perut : 53 cm
Status Nutrisi
𝑥−𝑚𝑒𝑑 13−11,8 1,2
BB/u = 150−𝑚𝑒𝑑 = 13,2−11,8 =1,4 = 0,857 (Gizi baik)
𝑥−𝑚𝑒𝑑 13−11,7
BB/TB = 150−𝑚𝑒𝑑 = 12,8−11,7 = 1,3/1,1 = 1,18 (Normal)
𝑥−𝑚𝑒𝑑 86−86
TB/u = 150−𝑚𝑒𝑑 = 89−86 = 0/3 = 0 (Normal)
D. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 108/50 mmHg
Suhu : 378 0C
Nadi : 145 x/menit
Respirasi : 42 x/menit
E. Kepala
Inspeksi: bentuk kepala sedikit besar pada bagian atas, persebaran rambut
tidak rata, rambut berwarna hitam pendek, kulit kepala bersih, tidak
terdapat luka.
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan
F. Mata
Inspeksi: Mata simetris, sklera tidak ikterik, konjungtiva anemis, tidak ada
radang bulu mata, gerakan bola mata normal
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
G. Hidung
Inspeksi: Posisi normal, bentuk simetris, posisi normal tidak keluar cairan,
tidak ada sekret, ada pernafasan cuping hidung, dan terpasang NGT
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan
H. Mulut
Inspeksi: Mulut terdapat egula, tidak ada sianosis, mukosa bibir lembab,
berdarah, terpasang ET dan ventilator dengan mode A/C PEEP 5.0 FIO2
45 %.
I. Telinga
Inspeksi: Bentuk simetris, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada serumen
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada daun telinga dan tulang mastoid
pada kedua telinga.
J. Leher
Inspeksi: Tidak ada pembesaran kalenjar tyroid, kalenjar limfe tidak ada
pembesaran, terpasang Central Venous Catheters (CVC) di leher sebelah
kanan. CVC dilakukan karena penbulu darah pasien yang halus sehingga
tidak terlihat, adanya edema dan koleps.
Palpasi: tidak ada pembesaran kelenjar limfe
K. Dada :
1. Jantung
Inspeksi : tidak ictus cordis, bentuk dada simetris, tidak tampak
adanya deformitas
Palpasi : ictus cordis teraba, suhu pada keempat ekstermitas
teraba hangat, denyut nadi radialis kanan dan kiri (kuat dan egular),
Nadi = 145x/menit
Perkusi : Batas kiri jantung atas: ICS II kiri di linea parastrenalis
kiri; batas bawah: ICS V kiri agak ke medial linea midclavicula kiri
(tempat ictus cordis); batas bawah kanan jantung: disekitar ICS III-
IV kanan di linea parastrenalis kanan; batas atas jantung: ICS II
kanan linea parastrenalis.
Auskultasi: Terdengar bunyi suara jantung lub-dup normal (S1,S2).
Tidak terdengar bunyi suara jantung tambahan (S3).
2. Paru-paru
Inspeksi: Bentuk dada simetris, tidak terdapat adanya perubahan warna
kulit, terdapat penggunaan otot bantu pernapasan, RR = 42 kali/menit,
tidak terdapat kelainan pada tulang belakang, pengembangan paru
kanan dan kiri sama.
Palpasi: Fremitus vocal kanan dan kiri sama.
Perkusi: Tidak terdapat pelebaran batas pengembangan paru.
Auskultasi: Bunyi napas ronchi
3. Abdomen
Inspeksi: Bentuk abdomen flat, umbilicus normal, tidak terdapat
perubahan warna kulit, tidak terdapat luka.
Auskultasi: Bising usus 20 kali/menit.
Perkusi: Terdengar suara tympani pada keempat kuadran.
Palpasi: Tidak terdapat perbesaran hepar dan limfe, terdapat nyeri
tekan pada kuadran kiri atas dan kiri bawah.
L. Urogenetalia
Inspeksi: Tidak terdapat luka, tidak terdapat kelainan struktur genetalia,
terdapat memar post pemeriksaan darah pada kelangkangan kiridan
menggunakan kateter.
Palpasi: Tidak terdapat nyeri tekan.
M. Ekstremitas
1. Ekstremitas Atas :
Normal, lengkap, ada edema, memar di pergelangan tangan, tidak ada
kelainan bentuk dan jumlah jari.
2. Ekstremitas Bawah
Normal, lengkap, ada oedem, tidak ada kelainan bentuk dan jumlah
jari, terdapat luka jahitan di kedua kaki.
3. Kekuatan otot
4 4
4 4
N. Kulit : warna sawo matang, terdapat luka jahitan post CVC, turgor kembali
3 detik, capilari refill kembali dalam 3 detik, pitting edema +2, kulit teraba
hangat.
IX. ASPEK MENTAL – INTELEKTUAL
A. Intelektual Orang tua
Orang tua pasien mengetahui anaknya sedang sakit dan membutuhkan
perawatan di rumah sakit
B. Support System Keluarga
Orang tua pasien mengatakan selama anaknya sakit selalu mendapat
dukungan dari keluarga, jika membutuhkan bantuan selalu minta bantuan
suami yang juga sering ke rumah sakit
3. DS : Hambatan Defisiensi
- Ibu pasien mengatakan badan
mengakses cairan volume cairan
anaknya hangat
DO :
- Pasien kehausan
- Keadaan umum lemah
- Suhu badan 38,30c
- Membran mukosa kering
- Nadi 145x/menit
- Tekanan darah 108/50 mmHg
- Intake : 402 cc
- Output : 420 cc
- IWL : 113, 5 cc
- Balance Cairan : 131,5 cc
Volume tidal 2 5
Kapasitas vital 2 5
Keterangan :
1 : Berat
2 : Cukup berat
3 : Sedang
4 : Ringan
5 : Tidak ada
2 3 Februari Hipertermia Setelah dilakukan tindakan Perawatan
2020 berhubungan keperawatan selama 3 x 24 jam demam (3740)
dengan sepsis diharapkan masalah hipertermia 1. Pantau suhu
teratasi dengan kriteria hasil : dan tanda –
tanda vital
Indikator A T lainnya
Hipertermia 2 5 2. Monitor
Peningkatan suhu 2 5 warna kulit
kulit dan suhu
Perubahan warna 2 5 3. Dorong
kulit konsumsi
Berkeringat saat 2 5 cairan
panas 4. Berikan
Dehidrasi 2 5 kompres
Termoregulasi (0800) hangat pada
bagian lipat
Keterangan : paha dan
1 : Berat aksila
2 : Cukup berat 5. Kolaborasi
3 : Sedang dengan dokter
4 : Ringan dalam
5 : Tidak ada pemberian
terapi obat
atau cairan IV
seperti
antipiretik
dan antibiotic
jika
diperlukan
3. 3 Februari Defisiensi volume Setelah dilakukan tindakan Pemberian
2020 cairan keperawatan selama 3 x 24 jam nutrisi total
berhubungan diharapkan masalah defisien parenteral (TPN)
dengan hambatan volume cairan teratasi dengan 1. Pastikan
mengakses cairan kriteria hasil : insensi
Keseimbangan elektrolit asam intravena
basa (0600) cukup paten
Indikator A T untuk
Denyut jantung 2 5 pemberian
apikal nutrisi
Irama jantung 2 5 2. Pertahankan
apikal kecepatan
Frekuensi 2 5 aliran yang
pernafasan konstan
Irama pernafasan 2 5 3. Monitor berat
PH urin 2 5 badan setiap
hari
Kreatinin urin 2 5 4. Monitor
Gangguan 2 5 masukan dan
kesadaran output cairan
Kelelahan 2 5 5. Monitor kadar
Disritmia 2 5 albumin,
Keterangan : protein total,
1 : Berat elektrolit,
2 : Cukup berat profil lipid,
3 : Sedang glukosa darah
4 : Ringan dan kimia
5 : Tidak ada darah
6. Monitor tanda-
tanda vital
Vevi
23.00 1 Suction secret DS : -
DO:
- Secret yang keluar sebanyak
5 +- 5 ml, konsistensi agak
kental, berwarna putih,
Vevi
aroma khas secret
- SPO2 95%
DS: -
06.00 1,2,3 Monitoring TTV
DO:
- TD = 110/58 mmHg
- RR = 31x/menit
- HR = 148x/menit
- Suhu = 38
- SpO2 = 97 %
- Terpasang ventilator mode
A/C
- FIO2 40 %
PEEP 5 Vevi
07.00 3 Menghitung balance cairan
DS : -
DO :
Input=
cairan infus : 220 cc
Injeksi : 21 cc
Susu : 260 cc
Output=
BAB : 70 cc
BAK : 375 cc
IWL : 30 x 13 kg x 10 jam =
162,5 cc
24 jam
Balance cairan : 501 cc – 607.5 cc
= -106,5 cc
DS : - Tri
12.00 3 Memberikan intake nutrisi
DO :
- Susu formula sebanyak 80
cc + 5 cc curcuma + 5 cc
bilas diberikan melalui
NGT
13.00 1,2,3 Monitoring TTV DS :-
DO:
Tri
- TD 115/65 mmHg
- RR 26x/menit
- HR 157x/menit
- Suhu 37,60C
DS : - Rika
03.00 3 Memberikan intake nutrisi DO :
- Susu formula sebanyak 80 cc
+ 5 cc curcuma +5 cc bilas
diberikan melalui NGT
XVII. EVALUASI
No HARI/TGL JAM CATATAN PERKEMBANGAN (SOAP) TT
D
1 Senin, 03 20.00 wib S:
Februari 2020 - Orang tua pasien mengatakan anaknya sesak Tri
nafas
O:
- Pasien lemah
- Pasien bernafas dengan cuping hidung
- Terpasang ventilator A/C
- R: 42 x/mnt, PEEP 5
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen asam basa (1,2,3,6,9)
2 Senin, 03 20,00 wib S: Rika
Februari 2020 - Orang tua pasien mengatakan anakanya badan
hangat
O:
- Pasien lemah
- Suhu badan 37,30c
- R: 42 x/mnt
Kreatinin urin 2 4
Gangguan kesadaran 2 3
Kelelahan 2 3
Disritmia 2 3
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen asam basa (1,2,3,4,6)
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen asam basa (1,2,3,6,9)
P : Lanjutkan intervensi
Perawatan demam (1,2,3,4,6)
Kreatinin urin 2 4
Gangguan kesadaran 2 4
Kelelahan 2 4
Disritmia 2 4
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen asam basa (1,2,3,4,6)
1 Rabu, 05 20.00 wib S: Vevi
Februari 2020 - Orang tua pasien mengatakan sesak nafas
sudah berkurang
- Orang tua pasien mengatakan anaknya susah
untuk tiduran dan rewel
O:
- Pasien gelisah
- Terpasang oksigen NK 1 ½ lpm
- R: 38 x/mnt
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen asam basa (1,2,3,6,9)
2 Rabu, 05 20.00 wib S: Tri
Februari 2020 - Orang tua pasien mengatakan badan anaknya
teraba panas
- Orang tua pasien mengatakan anaknya mau
dikompres
O:
- Badan pasien teraba panas
- Pasien sedang dikompres
- N: 156 x/mnt
- S: 375oC
- R: 44 x/mnt
A : masalah hipertermi teratasi sebagian dengan
ditandai:
Indikator O. A O. A
Peningkatan suhu kulit 2 4
hipertermi 3 4
Perubahan warna kulit 3 3
Dehidrasi 2 3
Mengantuk 2 3
P : Lanjutkan intervensi
Perawatan demam (1,2,3,4,6)
P : Lanjutkan intervensi
Manajemen asam basa (1,2,3,4,6)