Anda di halaman 1dari 4

Obat anti tukak

Tukak lambung adalah suatu kondisi patologis pada lambung, deudenum, esofagus bagian
bawah, dan stoma gastroenterostomi (setelah bedah lambung).

Tujuan terapi tukak lambung adalah meringankan atau menghilangkan gejala, mempercepat
penyembuhan, mencegah komplikasi yang serius (hemoragi, perforasi, obstruksi), dan mencegah
kambuh.

Terrdapat 6 golongan agen anti tukak, yaitu trankuilizer, antikolinerggik, antacid , penghambat
histamin2 (H2), sekresi asamlambung omeprazole dan inhibitor pepsin sulkrafat.

a. Tranquilizer Memiliki efek yang minimal didalam mencegah dan mengobati tukak. obat ini
menurangi perangsangan vagal dan menurunkan kecemasan.

b. Antikolinergik Obat ini menghlangkan nyeri dengan menurunkan motilitas dan sekresi
gastrointestinal. Anti kolnergik harus diminum sebelum makan untuk mengurangi sekresi asam
yang timbul saat makan. Efek samping yang dapat terjadi berupa mulut kering, pengurangan
sekresi, takhikardi, retensi urin dan konstipasi. Karena antikolinergik menurunkan motilitas
gastro intestinal, waktu pengosongan lambun dihambat, sehingga dapat merangsang sekresi
lambung dan memberatkan tukak.

c. Antacid Antasida adalah basa-basa lemah yang digunakan untuk menetralisir kelebihan asam
lambung yg menyebabkan timbulnya sakit maag. Tujuan pengobatan adalah menghilangkan
gejala, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Dosis antacid
ditentukan menurut perintah dokter atau sesuai petunjuk pada label obat. Interval dosis yang
ideal adalah 1-3 jam sesudah makan dan waktu tidur. Antacid yang diminum sewaktu perut
kosong efektif 30-60 menit sebelum obat ini akan berjalan ke duodenum.

d. Penghambat histamin-2 Merupakan obat yang paling populer dipakai . Obat ini menghambat
refluk asam ke dalam esofagus. Obat ini memblok resepto H-2 pada sel-sel parietal lambung
sehingga mengurangi sekresi dan konsntrasi asam lambung. Efek samping yang merugikan
adalah sakit kepala, pusing, sembelit, pruritus, ruam kulit, ginekomastia, penurunan libido Modul
Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan PB 24 Pendahuluan
Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif dan impotensi. Tabel 2.9 : Jenis Obat Penghambat H-2
Obat Dosis Pemakaian dan pertimbangan Simetidin Oral 300 mg 4 kali sehari bersama makanan
dan jam tidur atau 800 mg jam tidur IV : 300 mg tiap 6-8 jam diencerkan dalam 50 mL dalam
15-30 menit Untuk tukak pepsin Ranitidin Oral 150 mg setiap 12 jam atau 300 mg jam tidur
Untuk tukak pepsin , 5-10 kali lebih kuat dari cimetidin

e. Inhibitor pepsin Sukralfat dapat mencegah cedera mukosa lambung akibat tukak. Efek
samping adalah pusing, mual, konstipasi dan mulut kering.

f. Inhibitor sekresi asam lambung Omeprazol menghambat sekresi asam lambung sampai 90%.
Dosis umum 20 mg sehari dosis dapat ditingkatkan. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi
diare, mulut kering , baal, pusing dan lemah.

2. Digestiva Digestiva

adalah obat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan lambung-usus terutama pada
keadaan difensiensi zat pembantu pencernaan. Obat digestiva antara lain :

a. Pankreatin (enzim pencernaan) : Amylase, Tripsin, Lipase . Fungsinya membantu proses


pencernakan. b. Pepsin (enzim lambung)

c. Ox-bile (empedu sapi). Fungsinya mempertinggi daya kerja lipase, merangsang pengeluaran
empedu dari hati

d. Bromealin

3. Anti Diare Anti diare adalah obat yg digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan
oleh bakteri, kuman, virus, cacing, atau keracunan makanan. Gejala diare adalah BAB berulang
kali disertai banyaknya cairanyg keluar kadang-kadang dengan Modul Pendidikan Jarak Jauh,
Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan 25 PB Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman
Tes Formatif mulas dan berlendir atau berdarah.

Diare terjadi karena adanya rangsangan terhadap saraf otonom di dinding usus sehingga
menimbulkan reflek mempercepat peristaltik usus. Rangsangannya dapat ditimbulkan oleh
infeksi oleh bakteri patogen misalnya bakteri colie , infeksi oleh kuman thypus dan kolera,
infeksi oleh virus, akibat dari penyakit cacing, keracunan makanan dan minuman dansebagainya.
Obat anti diare , terdiri atas

a. Adsorben : Menyerap racun , misalnya kaolin, karbo adsorben, attapulgit.

b. Anti motilitas : Menekan perstaltik usus , loperamid hidroklorida, kodein fosfat, morfin.

c. Adstringen : menciutkan selaput usus , misalnya tannin/ tanalbumin.

d. Pelindung : Mucilago, melindungi selaput lendir usus yang luka Beberapa jenis obat diare
dapat dilihat

pada tabel 2.10 dibawah ini Tabel 2.10 :

Obat Diare Obat Dosis Pemakaian Opium Kodein Oral, 15-30 mg 4 kali sehari Untuk diare
Agen Opiad-Related Loperamid (Imodium) Oral, Mula-mula 4 mg, kemudian 2 mg setelah
setiap kali BAB, tidak melebihi 16 mg sehari Untuk diare, Adsorbensia Kaolin-Pectin Sesuai
label obat Untuk diare, diberikan setelah setiap kali BAB. Obat bebas Adstringen Tanin-
tanalbumin 0,5-1 g 3 kali sehari. Anak sesuai berat badan - 4. Laksativa Laksativa adalah obat-
obat yang dapat mempercepat peristaltik usus sehingga mempermudah BAB. Obat pencahar
digunakan untuk : - Pada keadaan sembelit - pada pasien penderita penyakit jantung dan
pembuluh - pada pasien dengan resiko pendarahan rektal Modul Pendidikan Jarak Jauh,
Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan PB 26 Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman
Tes Formatif - untuk membersihkan saluran cerna - untuk pengeluaran parasit Obat Laksativa
dapat dikelompokkan sebagai berikut

. a. Laksansia osmotik, Memperbesar isi Usus misalnya magnesium sulfat ( garam inggris),
gliserin.

b. Laksansia kontak, Perangsang dinding usus (meningkatkan motilitas usus), misalnya


Bisakodil, Minyak kastor

c. Laksansia Pembentuk bulk, misalnya Psillium Hidrofilik musilloid(Metamucil).

d. Emolien, merupakan pelunak dan pelumas tinja. Beberapa contoh obat laksansia dapat dilihat
pada
tabel 2.11 Tabel 2.11 :

Obat laksansia Obat Dosis Pemakaian dan Pertimbangan Laksansia Osmotik Magnesium Sulfat
(garam inggris) Oral 3-15 g Untuk pembersihan usus yang sempurna sebelum pembedahan.
Dapat terjadi hipermagnesium pada pemakaian yang sering Gliserin Supositoria Untuk
konstipasi Laksansia Kontak Bisakodil ( Dulcolax) Oral: 5-15 mg Supositoria 10 mg Untuk
konstipasi atau preparat usus. Mulai kerja 6-8 jam (oral) dan 15-30 menit ( supositoria). Minyak
kastor Oral : 15-60 mL Untuk preparat usus sebeluim pemeriksaan. Pembentuk bulk Psillium
Hidrofilik Oral, 1-2 sendok teh dalam 8 oz air setiap hari sampai 3 kali sehari Untuk mencegah
konstipasi. Serat kering harus dilarutkan dalam segelas air putih dan segera diminum untuk
mencegah kepadatan kembali, dilanjutkan dengan air tambahan. Emolian Pelunak Tinja :Natrium
Dukosat Oral 50-300 mg/hari. Anak (>6thn)40-120 mg/hari Untuk mencegah konstipasi. Tidak
boleh dipakai pada penderita PJK karena kandungan natriumnya/ Lubrikan : Minyak mineral
Oral : 15-30 mL, pada malam hari sebelum tidur. Untuk mencegah konstipasi.

Anda mungkin juga menyukai