Anda di halaman 1dari 17

PREDIKSI PASUT DARI JULI 2016

UNTUK PREDIKSI PASUT JULI 2020

BRUNEI MUARA DISTRICT

( MUARA HARBOUR )

Oleh :

Kurnia Sari Saputri 23114003

TEKNIK GEOMATIKA

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasang surut air laut adalah suatu gejala fisik yang selilu berulang dengan
periode tertentu dan pengaruhnya dapat dirasakan sampai jauh masuk kearah hulu
dari muara sungai. Pasang surut terjadi karena adanya gerakan dari benda benda
angkasa yaitu rotasi bumi pada sumbunya, peredaran bulan mengelilingi bumi dan
peredaran bulan mengelilingi matahari. Sejak terjadinya laut di permukaan bumi
ini, laut menjadi tempat penampung dari batuan yang diangkut dari sungai dari
darat, dari letusan gunung api dan juga dari meteoroid yang jatuh/datang dari
angkasa luar. Akibatnya laut menjadi penuh dengan segala jenis senyawa yang
kita kenal.
Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah secara
sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang laut juga bergantung pada
bentuk perairan dan konfigurasi lantai samudera. Pasang laut merupakan hasil dari
gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar
pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi
berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari
matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik
matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat
daripada jarak matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan
dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut.
Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu
rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari (Diposaptono, 2007).
1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari dilaksanakannnya praktikum Pengantar Oseanografi
mengenai pasang surut air laut adalah:
1. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran pasang surut
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menghitung beberapa kondisi muka air.
3. Mahasiswa dapat membuat prediksi pasut
4. Menentukan nilai komponen pasang surut, nilai formzahl, serta
elevasimuka air menggunakan program worldtide dengan bahasa
pemrogramanMATLAB
BAB II

TEORI DASAR

2.1. Definisi Pasang Surut


Menurut Pariwono (1989), fenomena pasang surut diartikan sebagai naik
turunnya muka laut secara berkala akibat adanya gaya tarik benda-benda angkasa
terutama matahari dan bulan terhadap massa air di bumi. Sedangkan menurut
Dronkers (1964) pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik
turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya
gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh
matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan
karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.

Pasang surut yang terjadi di bumi ada tiga jenis yaitu: pasang surut atmosfer
(atmospheric tide), pasang surut laut (oceanic tide) dan pasang surut bumi padat
(tide of the solid earth).
Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek
sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi
bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap
jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan
dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang
surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya
tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua
tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang
surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital
bulan dan matahari.

2.2 Teori Pasang Surut


Teori Kesetimbangan (Equilibrium Theory)
Teori kesetimbangan pertama kali diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1642-
1727). Teori ini menerangkan sifat-sifat pasut secara kualitatif. Teori terjadi pada
bumi ideal yang seluruh permukaannya ditutupi oleh air dan pengaruh
kelembaman (Inertia) diabaikan. Teori ini menyatakan bahwa naik-turunnya
permukaan laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut (King, 1966).
Untuk memahami gaya pembangkit passng surut dilakukan dengan memisahkan
pergerakan sistem bumi-bulan-matahari menjadi 2 yaitu, sistem bumi-bulan dan
system bumi matahari.
Pada teori kesetimbangan bumi diasumsikan tertutup air dengan
kedalaman dan densitas yang sama dan naik turun muka laut sebanding dengan
gaya pembangkit pasang surut atau GPP (Tide Generating Force) yaitu Resultante
gaya tarik bulan dan gaya sentrifugal, teori ini berkaitan dengan hubungan antara
laut, massa air yang naik, bulan, dan matahari. Gaya pembangkit pasut ini akan
menimbulkan air tinggi pada dua lokasi dan air rendah pada dua lokasi (Gross,
1987).

2.3 Teori Pasut Dinamik (Dynamical Theory).


Pond dan Pickard (1978) menyatakan bahwa dalam teori ini lautan yang
homogen masih diasumsikan menutupi seluruh bumi pada kedalaman yang
konstan, tetapi gaya-gaya tarik periodik dapat membangkitkan gelombang dengan
periode sesuai dengan konstitue-konstituennya. Gelombang pasut yang terbentuk
dipengaruhi oleh GPP, kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi, dan
pengaruh gesekan dasar. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Laplace
(1796-1825). Teori ini melengkapi teori kesetimbangan sehingga sifat-sifat pasut
dapat diketahui secara kuantitatif. Menurut teori dinamis, gaya pembangkit pasut
menghasilkan gelombang pasut (tide wive) yang periodenya sebanding dengan
gaya pembangkit pasut. Karena terbentuknya gelombang, maka terdapat faktor
lain yang perlu diperhitungkan selain GPP. Menurut Defant (1958), faktor-faktor
tersebut adalah.
• Kedalaman perairan dan luas perairan
• Pengaruh rotasi bumi (gaya Coriolis)
• Gesekan dasar
Rotasi bumi menyebabkan semua benda yang bergerak di permukaan bumi akan
berubah arah (Coriolis Effect). Di belahan bumi utara benda membelok ke kanan,
sedangkan di belahan bumi selatan benda membelok ke kiri. Pengaruh ini tidak
terjadi di equator, tetapi semakin meningkat sejalan dengan garis lintang dan
mencapai maksimum pada kedua kutub. Besarnya juga bervariasi tergantung
pada kecepatan pergerakan benda tersebut.
Menurut Mac Millan (1966) berkaitan dengan dengan fenomeana pasut, gaya
Coriolis mempengaruhi arus pasut. Faktor gesekan dasar dapat mengurangi
tunggang pasut dan menyebabkan keterlambatan fase (Phase lag) serta
mengakibatkan persamaan gelombang pasut menjadi non linier semakin dangkal
perairan maka semaikin besar pengaruh gesekannya
.
3. Faktor Penyebab Terjadinya Pasang Surut
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan
teori kesetimbangan adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap
matahari, revolusi bumi terhadap matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamis
adalah kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), dan
gesekan dasar. Selain itu juga terdapat beberapa faktor lokal yang dapat
mempengaruhi pasut disuatu perairan seperti, topogafi dasar laut, lebar selat,
bentuk teluk, dan sebagainya, sehingga berbagai lokasi memiliki ciri pasang surut
yang berlainan (Wyrtki, 1961).
Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek
sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi
bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap
jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan
dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang
surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya
tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua
tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang
surut ditentukan oleh deklinasi, yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang
orbital bulan dan matahari (Priyana,1994).
Bulan dan matahari keduanya memberikan gaya gravitasi tarikan terhadap bumi
yang besarnya tergantung kepada besarnya masa benda yang saling tarik menarik
tersebut. Bulan memberikan gaya tarik (gravitasi) yang lebih besar dibanding
matahari. Hal ini disebabkan karena walaupun masa bulan lebih kecil dari
matahari, tetapi posisinya lebih dekat ke bumi. Gaya-gaya ini mengakibatkan air
laut, yang menyusun 71% permukaan bumi, menggelembung pada sumbu yang
menghadap ke bulan. Pasang surut terbentuk karena rotasi bumi yang berada di
bawah muka air yang menggelembung ini, yang mengakibatkan kenaikan dan
penurunan permukaan laut di wilayah pesisir secara periodik. Gaya tarik gravitasi
matahari juga memiliki efek yang sama namun dengan derajat yang lebih kecil.
Daerah-daerah pesisir mengalami dua kali pasang dan dua kali surut selama
periode sedikit di atas 24 jam (Priyana,1994).
3.1 Hubungan Pasang Surut Dengan Bulan.
SainsMe - Banyak yang mengatakan bahwa fenomena pasang surut air laut
erat kaitannya dengan bulan. Benarkah demikian? Jawabannya adalah benar.
Tetapi, bagaimana sampai bulan yang jauh dari bumi itu bisa mempengaruhi
keadaan air laut?
Bulan dan bumi memiliki gravitasinya masing-masing. Kedua gaya
gravitasi ini ternyata saling memengaruhi satu sama lain. Antara pusat bumi dan
pusat bulan terjadi gaya saling tarik menarik akibat gravitasi tersebut. Gaya ini
mengakibatkan bumi sedikit tertarik ke arah bulan. Inilah yang mendasari
terjadinya pasang surut air laut.
Kondisi saat air laut naik disebut pasang naik. Kondisi ini terjadi dua kali,
yaitu pada saat bulan purnama dan bulan baru. Di belahan bumi yang mengalami
bulan purnama, jarak antara air laut dan pusat bulan lebih dekat daripada jarak
antara pusat bumi dengan pusat bulan. Akibatnya, gravitasi bulan menarik air laut
lebih kuat daripada bumi. Ini mengakibatkan air laut sedikit menggembung
terhadap permukaan bumi dan jadilah pasang naik. Sebaliknya, di belahan bumi
yang mengalami bulan baru, jarak air laut dan pusat bulan lebih jauh daripada
jarak antara pusat bumi dengan pusat bulan. Akibatnya, gravitasi bulan menarik
bumi lebih kuat daripada air laut di bagian tersebut. Ini mengakibatkan air laut
juga sedikit menggembung terhadap permukaan bumi dan jadilah pasang naik.
Sedangkan kondisi saat air laut turun disebut pasang surut. Kapan kondisi ini
terjadi? Tentu saja saat bukan bulan purnama maupun bulan baru.
Penggembungan air di bagian yang mengalami bulan purnama dan bulan baru
tentu saja mengambil jatah air dari belahan bumi lainnya. Karena itulah di belahan
bumi lainnya terjadi pasang surut. Pasang surut terbanyak terjadi saat bulan
separuh, karena pada saat bulan separuh, bagian bumi tersebut berada tepat di
tengah bagian yang mengalami bulan purnama dan bulan baru.

4. MATLAB
Merupakan sekumpulan algoritma komputasi mulai dari fungsi-
fungsidasar sepertri: sum, sin, cos, dan complex arithmetic, sampai dengan fungsi-
fungsiyang lebih kompek seperti matrix inverse, matrix eigenvalues, Bessel
functions,dan fast Fourier transforms (Santoso dan Huda).
4.1 MATLAB Language
Merupakan suatu high-level matrix/array language dengan control
flowstatements, functions, data structures, input/output, dan fitur-fitur object-
oriented programming. Ini memungkinkan bagi kita untuk melakukan kedua hal
baik "pemrograman dalam lingkup sederhana " untuk mendapatkan hasil yang
cepat,dan "pemrograman dalam lingkup yang lebih besar" untuk memperoleh
hasil-hasildan aplikasi yang komplek (Santoso dan Huda).
4.2 Graphics
MATLAB memiliki fasilitas untuk menampilkan vector dan
matricessebagai suatu grafik. Didalamnya melibatkan high-level functions
(fungsi-fungsilevel tinggi) untuk visualisasi data dua dikensi dan data tiga
dimensi, image processing, animation, dan presentation graphics. Ini juga
melibatkan fungsi levelrendah yang memungkinkan bagi anda untuk
membiasakan diri untuk memunculkan grafik mulai dari benutk yangsederhana
sampai dengan tingkatangraphical user interfaces pada aplikasi MATLAB anda
(Santoso dan Huda).
4.3 MATLAB Application Program Interface (API)
Merupakan suatu library yang memungkinkan program yang telah
andatulis dalam bahasa C dan Fortran mampu berinterakasi dengan MATLAB.
Inimelibatkan fasilitas untuk pemanggilan routines dari MATLAB
(dynamiclinking), pemanggilan MATLAB sebagai sebuah computational engine,
dan untuk membaca dan menuliskan MAT-files (Santoso dan Huda).
5. Worltide
World Tides adalah sebuah program komputer yang dikembangkan oleh John
D. Boon (seorang marine consultant) yang dapat digunakan untuk menganalisis
dan memprediksi pasang surut di suatu perairan (Boon, 2006).Program ini
didesain sangat mudah pemakainnya, dengan menggunakan Graphical User
Interface (GUI). Konsep yang digunakan adalah metode least square dengan
menghasilkan lebih dari 35 konstanta pasut. Setelah mengetahui konstanta pasut
dari hasil analisis, pengguna dapat langsung mengetahui peramalan pasutnya.
World Tides menggunakan bahasa pemrograman MATLAB. Metode yang
digunakan dalam pengembangan World Tides adalah Harmonic analysis by
method of least square (HAMELS).
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Menghitung prediksi pasut menggunakan MS. EXCEL dan MATLAB


Pada bab ini saya akan menjelaskan langkah – langkah untuk mendapatkan
prediksi pasut untuk Juli 2020, dari mulai pencarian data pasut Juli 2016 hingga
mengetahui prediksi pasut Juli 2020.

Gambar 1
Mengambil Data mentah Brunei dari
http://www.marine.gov.bn/Tides/PredictionTable/TideForecastInformation.htm

Gambar 2
Mengambil data pada Juli 2016
Gambar 3
Mengolah data di MS. EXCEL dari data BRUNEI MUARA DISTRICT sehingga
menjadi Tanggal Julian

Gambar 4
Membuka WTWC dengan Matlab File – open – WTWC.m
Gambar 5
Ketika WTWC terbuka maka tampilannya akan seperti ini, lalu klik run

Gambar 6
Jika proses run berjalan dengan baik maka word tide akan terbuka seperti
ini setelah terbuka maka kita dapat analisis atau prediksi data pasut dengan klik
pada TIDE Analysis atau Prediction
Gambar 7
Setelah klik analysis maka tampilan wordtide akan seperi di atas selanjut
nya input data yang telah di transpose dengan klik file ber format .xls lalu klik
ANALYZE

Gambar 8
Hasil analisis pasut brunei menggunakan data setiap jam selama 31 hari
dapat di lihat grafik naik turun permukaan pasang surut air laut
Gambar 9
Grafik pergerakan frekuensi pasang surut per hari selama 1 bulan pada
bulan januari 2016

Gambar 10
Klik prediction untuk memprediksi data pengamatan pasang surut
Gambar 11

Maka tampilan prediksi pasut akan seperti ini lalu klik SELECT TIDE STATION
buka folder workspace yang telah di analisis tadi dengan format .MAT

Gambar 12

Hasil prediksi pasang surut pada bulan Juli 2020


BAB IV

KESIMPULAN

Prediksi pasang surut yang saya hanya menggunakan 1 bulan saja, dan hasilny
sudah cukup baik. Tetapi tidak dapat digunakan lebih dari 1 tahun. Apabila ingin
hasil yang lebih akurat dapat mengamati pasut lebih dari 1 bulan. Dan dengan
software matlab ini sangat membantu saya untuk menghitung prediksi pasang
surut.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.marine.gov.bn/Tides/PredictionTable/bruneimuaraJul.htm
https://www.scribd.com/doc/147283070/Laporan-Resmi-Praktikum-Pasang-
Surut-Modul-2-Matlab

Anda mungkin juga menyukai